Kaisar Dewa

Yan Wushen Baik dan Jahat



Yan Wushen Baik dan Jahat

3Di luar kota Qianshui Commandery, di sana terdapat gunung kuno raksasa, yang dikenal sebagai Gunung Cyromist. Sama halnya seperti Gunung Kerajaan di Yunwu Commandery, gunung itu juga merupakan pemakaman keluarga kerajaan Qianshui Commandery.     

Namun, tidak ada yang spesial dari Gunung Cyromist, karena tempatnya memang cenderung tandus. Sejak keluarga kerajaan Qianshui Commandery dibantai, tempat itu telah menjadi tempat yang tandus. Selama ini, tidak banyak yang berkunjung ke sana.     

Tiba-tiba, riak-riak muncul di salah satu sudut Gunung Cyromist. Selanjutnya, Zhang Ruochen muncul di sana.     

Lei Jing baru saja memberitahu Zhang Ruochen mengenai hal-hal yang sempat dilakukan oleh Huang Yanchen, tepat sebelum wanita itu menghilang. Pada mulanya, dia ingin pergi ke Pintu Kematian di atas planet putih untuk melakukan investigasi. Namun, setelah dipikir-pikir lagi, Zhang Ruochen masih belum bisa masuk ke sana.     

Pada akhirnya, dia memilih berkunjung ke Gunung Cyromist untuk berziarah ke makam keluarga kerajaan Qianshui Commandery, yang notabene mereka semua mati karena ulahnya.     

Di masa lalu, Lei Jing pernah membantunya untuk menginvestigasi masalah ini. Kini, karena dia sedang berada di Wilayah Timur, maka dia akan melakukannya sendiri.     

Di depan Zhang Ruochen, di sana ada beberapa makam baru. Jumlahnya mencapai ratusan. Makam itu sudah berada di sana sejak beberapa tahun silam.     

Sambil berdiri di depan makam-makam tersebut, Zhang Ruochen pun merasa emosional. Lebih tepatnya, dia sedang merasa bersalah. Ternyata dulu, Immortal Vampir benar-benar mengerahkan segenap upayanya demi menghancurkan pria tersebut.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen mulai membenci dirinya sendiri. Karena pada saat itu, dia masih terlampau lemah dan tak mampu melindungi mereka semua.     

Splash!     

Zhang Ruochen membuka tangannya dan mengeluarkan wine. Lantas, dia menuangkan winenya ke makam-makam tersebut.     

Setelah melakukannya selama beberapa saat, tiba-tiba Zhang Ruochen berkata, "Keluarlah. Aku tahu kau sedang berada di sana. Percuma saja bersembunyi di situ."     

Tap, tap-     

Terdengar suara langkah kaki ringan, yang mencoba bergerak mendekat.     

Perlahan-lahan, figur anggun muncul dari kejauhan. Gaun hitamnya sangat sesuai dengan postur tubuhnya. Kedua kakinya ramping dan memancarkan aura bangsawan. Wanita itu sangat elegan dan cantik. Jika orang lain melihatnya, mereka pasti akan menyembahnya, bagaikan sedang menyembah dewa.     

Tidak diragukan lagi, wanita itu adalah Pan Ruo, salah satu dari tiga kandidat Putri Istana Takdir di Dunia Neraka.     

Jika salah satu kultivator dari Dunia Neraka melihatnya berada di sini, mereka pasti akan merasa terkejut. Sebab, wanita itu berani menghadapi Zhang Ruochen sendirian.     

Zhang Ruochen membalikkan badannya dan menatap Pan Ruo.     

Meskipun secara mental dia sudah siap untuk bertemu dengan wanita tersebut, tapi begitu dia melihatnya, saat itu emosinya masih bergejolak.     

Bagaimanapun juga, selain berziarah ke makam keluarga kerajaan, sebenarnya Zhang Ruochen juga ingin bertemu dengan wanita tersebut. Ada banyak hal yang perlu ditanyakan.     

Setelah melakukan persiapan, akhirnya Zhang Ruochen berani menemui wanita tersebut.     

"Bagaimana aku harus memanggilmu, Pan Ruo atau Huang Yanchen?" Zhang Ruochen berusaha menenangkan dirinya.     

Pan Ruo berjalan menghampirinya dan berkata, "Huang Yanchen sudah mati. Hanya ada Pan Ruo sekarang ini." Intonasinya sangat datar.     

Perkataannya membuat Zhang Ruochen merasa terkejut. Selama ini, sebenarnya apa saja yang telah dilalui oleh wanita tersebut?     

"Apa kau baik-baik saja?" Zhang Ruochen bertanya spontan.     

Pan Ruo menatap makam-makam di depannya. "Tidak."     

Sorot mata Zhang Ruochen mendadak berbinar. "Karena kau tidak merasa bahagia, maka kembalilah. Biarkan masa lalu menghilang bersama hembusan angin."     

"Kembali? Kemana? Aku adalah kandidat Putri Istana Takdir di Dunia Neraka. Aku punya status yang tinggi di tempat itu, tapi kau malah memintaku untuk kembali?" intonasinya sangat dingin.     

Perkataannya juga terdengar agak melecehkan.     

Zhang Ruochen menghembuskan nafasnya dan menatap wanita tersebut. "Apa kau menjadi seperti ini setelah masuk ke Pintu Kematian di atas planet putih? Sebenarnya apa yang kau lakukan di sana? Apa Chi Yao memintamu untuk melakukannya?"     

Zhang Ruochen memiliki beberapa dugaan. Dia percaya bahwa Huang Yanchen – yang bergabung dengan Dunia Neraka – pasti menyimpan sebuah rahasia besar.     

Huang Yanchen bukan kutivator pertama dari Daratan Kunlun yang pernah masuk ke Dunia Neraka. Menurutnya, Permaisuri Seribu Tulang dan Elder Xuanji juga pernah masuk ke sana.     

Entah Permaisuri Seribu Tulang atau Elder Xuanji bisa kembali atau tidak, tapi yang jelas, tidak ada seorangpun yang tahu mengenai tujuan mereka.     

"Aku tidak bisa menjawab pertanyaan ini, pun aku tidak punya alasan untuk menjawabnya." Setelah terdiam sejenak, Pan Ruo menambahkan, "Daripada memikirkan diriku, kenapa kau tidak memikirkan dirimu sendiri? Bagaimana bila aku yang bertanya kepadamu?"     

"Silahkan!"     

Zhang Ruochen menatap Pan Ruo. Sebenarnya dia juga penasaran dengan apa yang sedang dipikirkan oleh wanita tersebut.     

"Sepengetahuanku, Yan Wushen telah menculik Chi Kunlun. Seharusnya kau tahu di mana Chi Kunlun berada, kan? Aku bertanya-tanya, kenapa sampai sekarang kau masih tenang-tenang saja?" tanya Pan Ruo.     

Mendengar itu, ekspresi Zhang Ruochen mendadak berubah. "Bagaimana Chi Kunlun bisa jatuh ke tangan Yan Wushen?"     

Dia masih mengingatnya dengan jelas bahwa Chi Kunlun sedang berada di lantai kedua Bottomless Abyss, yakni wilayah kekuasaannya Permaisuri Darah. Sekuat apapun Yan Wushen, dia tidak akan akan menculik Chi Kunlun.     

Pan Ruo berkata, "Percuma saja kau bertanya kepadaku. Kau harus menanyakannya langsung kepada Yan Wushen."     

Zhang Ruochen mulai memikirkannya dengan seksama. Ketika itu, dia merasa terkejut.     

"Kenapa dia masih berbohong kepadaku?"     

Sebuah pikiran melintas di benaknya. Mungkin ini adalah perangkap yang sedang disiapkan oleh Pan Ruo, Yan Wushen, atau bahkan beberapa elit dari Dunia Neraka.     

Menurutnya, semua itu hanya omong kosong belaka. Mereka menggunakan Chi Kunlun untuk memasang perangkap.     

"Bagaimana ini, aku harus percaya kepada Permaisuri Darah atau dirinya? Apa aku masih bisa mempercayainya? Sigh! Padahal aku sudah melupakannya. Tapi kenapa aku belum benar-benar bisa melupakannya?"     

Zhang Ruochen menghembuskan nafas panjang. Entah kenapa, perasaan aneh mendadak muncul di hatinya, hingga membuatnya memutuskan sesuatu. Itu adalah pilihan yang sangat irasional, karena dia lebih percaya kepada mantan istrinya, meskipun itu adalah sebuah perangkap.     

Seandainya wanita itu memang memasang perangkap untuknya, maka sejak saat itu pula, dia bakal benar-benar memutus relasinya.     

Jika itu benar terjadi, dan bila mereka bertemu kembali, maka mereka akan menjadi musuh abadi.     

Namun bila perkataan Pan Ruo memang benar, artinya wanita itu punya motif lain selama dia bergabung dengan Dunia Neraka.     

Lagipula, Zhang Ruochen tidak benar-benar berkomunikasi dengan Chi Kunlun selama berada di lantai dua Bottomless Abyss. Jadi, kelihatannya perkataan Yan Ruo memang benar.     

Namun, Zhang Ruochen tidak paham kenapa Permaisuri Darah sampai harus membohonginya. Apa semua itu dilakukan agar dia mau berkunjung Bottomless Abyss?     

Tidak diragukan lagi, Yan Wushen pasti mengetahui identitas Chi Kunlun, yakni putra Zhang Ruochen dan Permaisuri Chi Yao. Maka dari itu, ini bukan kabar baik, sekaligus merupakan sesuatu yang mengerikan.     

Pan Ruo bisa menilai bahwa Zhang Ruochen tidak sepenuhnya percaya dengan perkataannya. Meski begitu, dia sama sekali tidak peduli. Lagipula, semua resikonya berada di tangan Zhang Ruochen.     

Dibutuhkan sebuah kebenaran untuk mendapatkan kepercayaan. Begitu seseorang berbohong, maka rasa kepercayaan itu bakal hilang.     

Meski wanita itu merasa sedih, tapi dia tidak memperlihatkannya. "Yan Wushen tertarik dengan fisik Chi Kunlun, Fisik Dewa Murni, dan statusnya sebagai Master Ruang. Maka dari itu, dia ingin menjadikannya sebagai murid," kata wanita tersebut.     

"Yan Wushen adalah orang yang temperamental. Bagaimana Chi Kunlun bisa aman bersamanya?" Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya.     

Jika sebelumnya dia tahu bahwa Chi Kunlun berada di tangan Yan Wushen, maka dia tidak akan pernah melepaskan Yan Wushen begitu saja.     

Pan Ruo bertanya, "Berapa banyak yang kau tahu mengenai Yan Wushen?"     

Zhang Ruochen paham bahwa wanita itu ingin memberinya informasi, hingga dia pun bertanya, "Aku hanya pernah bertempur melawannya satu kali. Aku tidak terlalu mengenalnya."     

"Padahal kau bukan bertempur melawan Yan Wushen yang asli. Itu hanyalah kembarannya," kata Pan Ruo dengan tampang serius.     

Zhang Ruochen pun mendadak terkejut. "Apa maksudmu?"     

"Sebenarnya, ada dua Yan Wushen. Atau lebih tepatnya, Yan Wushen pernah membelah dirinya dan mengubahnya menjadi dua identitas yang berbeda. Masing-masing dari mereka memiliki personalitas yang berbeda-beda. Salah satu dari mereka memiliki karakteristik yang baik dan satunya lagi jahat. Kau baru saja bertempur melawan Yan Wushen yang jahat, sedangkan sosok yang menculik Chi Kunlun adalah Yan Wushen dengan karakter baik."     

Selama ini, meski Zhang Ruochen telah melewati banyak hal, tapi perkataan wanita itu masih membuatnya tercengang.     

Seandainya dia tidak percaya dengan wanita itu, maka dia akan menganggap kalau semua itu hanya karangan belaka.     

"Bagaimana mungkin Yan Wushen bisa menjadi dua?" tanya Zhang Ruochen.     

Pan Ruo merenung sejenak. "Selalu ada dua sisi dalam diri seseorang, yakni sisi baik dan buruk. Hal yang sama juga terjadi pada Bodhisattva dan Buddha. Maka dari itu, ada pepatah yang berbunyi, hanya dibutuhkan satu pikiran untuk menjadi Buddha atau iblis. Di dunia ini, tidak ada seorangpun yang murni baik atau jahat. Semua tergantung pada porsinya masing-masing supaya tetap seimbang."     

"Di Buddhism, ada pepatah yang berbunyi, "letakkan pisau jagalmu dan jadilah Buddha". Artinya, sisi baik orang itu lebih dominan dibandingkan sisi jahatnya."     

"Di zaman dahulu, ada salah satu Biksu dari Sekte Buddha. Pada saat itu, dia telah menguasai teknik khusus, yang dapat mengendalikan sisi baik dan buruknya. Akibatnya, saat siang dia menjadi baik, tapi begitu malam, dia akan menjadi orang jahat. Bila seseorang melakukannya secara konstan, maka mereka dapat mengeksplorasi sifat alami manusia, hingga dia dapat memahami Sifat Buddha."     

"Teknik itu sangat berbahaya. Karena seseorang bisa tersesat dan menjadi jahat selamanya. Maka dari itu, tekniknya dianggap sebagai teknik yang tabu di Sekte Buddhism. Sejak saat itu, tidak ada yang mempelajarinya lagi."     

Zhang Ruochen mendengarkannya dengan seksama, tapi pikirannya benar-benar terguncang. Selama ini, dia belum pernah mendengar teknik semacam itu.     

Sebenarnya, mudah saja untuk mengubah seseorang menjadi jahat, tapi sangat sulit untuk mengubah mereka menjadi Buddha. Sekuat apapun mental seseorang, mereka tidak akan mampu menahan godaannya.     

"Apa Yan Wushen telah menguasai teknik tabu dari Sekte Buddhism?" tanya Zhang Ruochen.     

Pan Ruo menggelengkan kepalanya dan menjawab, "Yan Wushen malah telah melampauinya. Bahkan dia mampu mengubah tekniknya menjadi pondasi kekuatannya. Dia sudah bisa memisahkan dirinya, yakni diri yang jahat dan diri yang baik, hingga membuatnya mirip seperti Yin dan Yang."     

"Namun, sekali tidak ada yang mutlak, tetap tidak ada yang mutlak. Meski sisi baik Yan Wushen sudah berpisah dengan sisi jahatnya, bukan berarti dia selalu menjadi orang baik. Sama halnya seperti Tai Chi, di sana selalu ada Yin dan Yang.     

"Artinya, kedua Yan Wushen – sisi baik dan sisi jahat – sama-sama tidak mutlak. Namun, mereka berdua telah mengembangkan pengetahuan yang berbeda-beda, sesuatu yang tidak akan pernah bisa dicapai oleh kultivator lain. Oleh karena itu, begitu keduanya menggabungkan diri, maka dia akan menjadi sosok legendaris."     

"Padahal, Yan Wushen hanya mengandalkan salah satu tubuhnya, tapi dia telah menjadi sosok yang tak tertandingi di bawah Alam Supreme Saint. Lantas bagaimana bila dia menggabungkan dirinya?"     

Meski kultivasi Zhang Ruochen baru saja berkembang pesat, tapi setelah mendengar kabar tersebut, dia sempat merasa tertekan.     

Yang jelas, dia harus menjadi lebih kuat lagi, bila dia ingin mengalahkan Yan Wushen yang asli.     

Faktanya, Zhang Ruochen sangat mengagumi keberanian Yan Wushen. Pria itu berani mengambil jalan yang berbahaya dalam proses kultivasinya, yang notabene kultivator biasa tidak akan berani melakukannya.     

"Sekarang ini, kedua Yan Wushen sedang berada di Daratan Kunlun. Hal ini sangat jarang terjadi. Mungkin dia akan mengambil langkah yang paling krusial, yakni menggabungkan kedua dirinya di Daratan Kunlun," kata Pan Ruo.     

Hanya segelintir kultivator dari Dunia Neraka yang punya informasi tentang Yan Wushen. Karena Pan Ruo adalah salah satu kandidat Putri di Istana Takdir, maka dia bisa mendapatkan informasi rahasia tersebut.     

Selama Pan Ruo bicara dengan Zhang Ruochen, saat itu jiwa senjata Hundred Dragon Cuirass Kaisar Ming – Golden Dragon – sedang bersembunyi di belakang batu, tidak jauh dari sana. Dengan teknik penyamarannya, maka dia bisa bersembunyi dengan baik.     

Golden Dragon sedang menguping pembicaraan mereka. Sialnya, dia gagal melakukannya, karena teknik khusus yang digunakan oleh Pan Ruo.     

Terang saja, Golden Dragon tidak bisa berbuat banyak. Dia hanya kembali memakan daging binatang buas Saint King.     

Setelah meninggalkan Gunung Darkmourn, Golden Dragon telah membunuh banyak binatang buas Saint King, hingga dia punya banyak cadangan makanan.     

Satu-satunya hal yang membuatnya kesal adalah karena dia tidak bisa menemukan binatang buas Supreme Saint di Daratan Kunlun. Oleh karena itu, dia hanya bisa memakan daging Saint King.     

"Ternyata benar. Bocah ini adalah keturunan klan Zhang. Garis keturunannya sangat kuat. Kalau begitu, kurasa situasi Klan Zhang tidak terlalu buruk." Golden Dragon mengangguk sambil mengamati Zhang Ruochen.     

Lantas, dia mengerucutkan bibirnya. "Jika bocah ini menikahi ribuan wanita, sama halnya seperti yang pernah dilakukan oleh Crownsnatcher di zaman dahulu, maka Klan Zhang pasti akan kembali berjaya. Aku benar-benar merindukan masa-masa itu!"     

Sebagai jiwa senjata Supreme milik Klan Zhang, Golden Dragon pun sangat familier dengan garis keturunan Klan Zhang.     

Sebenarnya, Golden Dragon ingin bicara dengan Zhang Ruochen. Namun, begitu dia teringat mengenai perkataan Pan Rup sebelumnya, maka dia kembali mengurungkan niatnya.     

Di samping itu, sekuat apapun Zhang Ruochen, dia masih belum layak mendapatkan Hundred Dragon Cuirass Kaisar Ming, kecuali bila dia sudah menjadi Supreme Saint.     

Setelah terdiam sejenak, Pan Ruo berkata, "Kau boleh pergi sekarang juga. Aku akan tetap berada di sini."     

Zhang Ruochen menatapnya sejenak. Sebenarnya, dia masih ingin bicara dengan wanita tersebut. Namun, dia mengurungkan niatnya.     

Setelah mengatur emosinya, Zhang Ruochen berkata pelan, "Semoga kita tidak bertemu di medan pertempuran."     

Karena mereka sedang berada di dua kubu yang berbeda, dan bila mereka bertemu di medan pertempuran, mereka akan menjadi musuh.     

Setelah itu, Zhang Ruochen menggunakan Pergerakan Ruang dan menghilang dari sana.     

Pan Ruo merasa sedikit terkejut. Akan tetapi, matanya sempat tersenyum.     

Namun, tidak lama setelahnya, matanya kembali murung. Dia menghembuskan nafasnya dan menggelengkan kepalanya beberapa kali.     

Swoosh—     

Golden Dragon muncul di samping Pan Ruo dan bertanya, "Siapa bocah itu? Apa kau mendapatkan Hundred Dragon Cuirass Kaisar Ming darinya?"     

Namun, Pan Ruo mengacuhkannya dan malah menatap ratusan makam di depannya. Meski dia sedang menjalani kehidupan keduanya, tapi dia tidak bisa melupakan kenangan masa lalunya begitu saja.     

...     

Di kota terpencil di Wilayah Pusat, Yan Wushen dan Chi Kunlun sedang duduk di restoran dan menikmati wine. Mereka tidak peduli dengan apa yang terjadi di luar sana.     

Sejak Empat Heavenly King dari Dunia Langit tidak lagi mengejarnya, akhirnya Yan Wushen menjadi elebih tenang. Kini, dia tidak lagi perlu melarikan diri.     

Tapi tiba-tiba, ekspresi Yan Wushen mendadak berubah. Lantas, dia melambaikan tangannya dan memasukkan Chi Kunlun ke dalam harta karun ruang. Setelah itu, dia pergi dari restoran tersebut dengan menggunakan Pergerakan Ruang.     

Selanjutnya, Yan Wushen muncul di sebuah bukit kecil.     

Ada orang lain yang sedang berdiri di depannya. Orang itu benar-benar mirip dengannya, namun dia memancarkan aura yang berbeda.     

Ternyata tubuh jahat dan tubuh baiknya sedang reuni.     

"Seseorang telah berhasil mengalahkan Yan Wushen," kata si tubuh jahat dengan nada serius.     

Yan Wushen baik bertanya pelan, "Apa seseorang baru saja mengalahkanmu?"     

"Belum lama ini, aku bertempur melawan Zhang Ruochen. Kami berdua sama-sama terluka parah," kata si jahat.     

Mungkin orang lain tidak akan bisa memindai kekuatan Zhang Ruochen, tapi Yan Wushen jahat memiliki Divine Eyes of Origin. Maka dari itu, setelah pertempuran, dia paham kalau Zhang Ruochen sedang terluka parah.     

Yan Wushen baik tersenyum samar. "Zhang Ruochen? Ternyata sang Keturunan Ruang dan Waktu sudah berkembang pesat. Kalau begitu, aku juga ingin bertempur melawannya. Semoga dia tidak mengecewakanku. Selama ini, sepi sekali hidupku tanpa pernah punya musuh."     

Apabila dibandingkan dengan sosok di depannya, Yan Wushen baik memang jauh lebih kuat. Sebab, dia membawa senjata yang lebih kuat.     

Zhang Ruochen pernah bertempur dengan si jahat, sampai kondisi mereka berdua sama-sama terluka parah. Dalam kata lain, Zhang Ruochen memang lawan yang pantas untuk mereka.     

Sementara itu, Zhang Ruochen sedang memikirkan banyak hal.     

Dia kembali ke Gunung Kerajaan dengan membawa rasa penat. Sebenarnya, dia ingin masuk ke Pintu Kematian untuk menginvestigasi sesuatu dan menjawab segelintir pertanyaan di benaknya.     

Dia sudah mendapatkan formasi teleportasi – yang terhubung dengan planet putih – dari tangan Ao Xinyan. Sehingga, dia bisa pergi ke sana kapanpun.     

Sebenarnya Zhang Ruochen ingin pergi sendirian, tapi Blackie bersikeras untuk ikut dengannya.     

Lagipula, Zhang Ruochen, Huang Yanchen, dan Blackie pernah berkunjung ke planet putih bersama. Oleh karena itu, keberadaan planet putih bukanlah rahasia.     

Tentu saja, mungkin ada orang lain yang juga mengetahuinya, yakni Chi Yao.     

Siapapun pasti akan merasa penasaran dengan Pintu Kematian, terutama setelah mereka melihatnya.     

"Jangan khawatir, aku sudah memasang formasi taktis kuat di tempat ini. Di samping itu, si pria tua juga bakal menjadi tempat ini. Kurasa tidak ada seorangpun yang berani masuk ke Gunung Kerajaan," kata Blackie.     

Meski begitu, Zhang Ruochen tetap meninggalkan Demonic Sound di sana, karena dia belum sepenuhnya percaya dengan si pria tua.     

Setelah mengatur semuanya, Zhang Ruochen mengeluarkan formasi teleportasi dan meletakkannya di bukit Kunci Gerbang Dunia.     

"Pintu Kematian, semisterius apa dirimu?" gumam Zhang Ruochen pada dirinya sendiri.     

Whoosh—     

Formasi teleportasinya mendadak aktif. Begitu cahaya putih mengerlip dan melingkupi mereka berdua, maka seketika itu pula Zhang Ruochen dan Blackie menghilang dari sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.