Kaisar Dewa

Aku Sungguh Ingin Mencabut Nyawamu!



Aku Sungguh Ingin Mencabut Nyawamu!

0Pada saat ini, para pemimpin dunia besar di Semesta Barat sedang berkumpul di Syzygy Mansion lantai sembilan. Mereka adalah para elit di bawah Alam Supreme Saint dan sangat terkenal di Dunia Langit maupun Dunia Neraka.     

Sementara itu, Daratan Kunlun merupakan salah satu anggota Semesta Barat. Oleh karena itu, sebagian besar kultivator asing yang datang ke Daratan Kunlun berasal dari Semesta Barat.     

Tentu saja, beberapa Dunia Besar dari tiga semesta lainnya – termasuk Daratan Wanxu, Daratan Celestial Dragon, dan Daratan Qianrui – juga menghadiri pertemuan tersebut. Mereka adalah para dunia besar yang sangat kuat.     

Sekarang ini, hampir separuh pemimpin dunia sedang berkumpul di Syzygy Mansion. Sisanya masih berada di perjalanan.     

Pada saat ini, mereka sedang memperhatikan apa yang terjadi di Danau Spiritual.     

"Daratan Kunlun memang sangat nekat. Dalam kondisi seperti ini, kenapa mereka malah memprovokasi Daratan Heaven?"     

"Itu bukan nekat. Itu adalah kebodohan. Chi Kongyue sedang bermain dengan api. Padahal, kalau menilai dari dendam di antara Daratan Heaven dan Zhang Ruochen, maka Zhou Yu tidak akan melepaskannya begitu saja."     

"Chi Kongyue baru saja membunuh tiga Saint King Daratan Heaven di depan publik. Itu adalah tindakan kriminal serius, bahkan Permaisuri Chi Yao tidak akan bisa membelanya."     

"Tapi bila Chi Kongyue mati di tangan Zhou Yu, bukankah Zhang Ruochen pasti akan mencarinya?"      

...     

Banyak pemimpin dunia sedang berbincang santai dan mendiskusikan pertempuran tersebut, seolah mereka sedang menikmati sebuah pertunjukan.     

Yang jelas, mereka tidak akan membela ataupun menyudutkan Daratan Kunlun. Lebih tepatnya, mereka tidak peduli dengan nasib Daratan Kunlun.     

Sebenarnya, mereka juga tahu bila para kultivator dari Daratan Heaven yang memicu masalah. Tapi sekarang, Daratan Heaven sedang berada di posisi yang lebih unggul. Maka dari itu, Daratan Kunlun tidak akan bisa berbuat banyak.     

Pada akhrnya, mereka hanya duduk diam dan memilih untuk mengamati pertunjukan, tanpa perlu ikut campur ke dalamnya. Lagipula, sekarang ini bukan waktu yang tepat untuk mencampuri urusan mereka.     

Di atas Danau Spiritual, atmosfirnya pun mendadak tegang. Wang Shiqi sedang merasa geram. Tentu saja, dia tidak pernah meragukan perkataan Chi Kongyue. Hanya saja, dia kecewa dengan para jenius muda yang hadir di sana, yang menolak memberikan kesaksiannya. Hal itu membuat Chi Kongyue merasa tak berdaya.     

Zhou Yu sedang berdiri di atas danau. "Wang Shiqi, serahkan Chi Kongyue kepadaku. Jangan coba-coba menguji kesabaranku." katanya dengan intonasi dingin.     

Wang Shiqi, sambil berdiri di depan Chi Kongyue, sedang berpikir cepat dan berusaha memikirkan solusinya. Apapun itu, mustahil bila menyerahkan Chi Kongyue begitu saja.     

Bagaimanapun juga, sejak Chi Kunlun menghilang dari Medan Pertempuran Merit, maka sejak saat itu pula dia merasa sangat bertanggung jawab atas keselamatannya. bahkan sampai sekarang pun, dia masih belum mengetahui keberadaan sang putra Permaisuri. Lantas, bila sampai terjadi sesuatu terhadap Chi Kongyue, maka dia benar-benar tidak akan bisa menjelaskannya kepada Permaisuri Chi Yao.     

Chi Kongyue merasa tertekan dengan aura yang dilepaskan oleh Zhou Yu. Akan tetapi, dia sama sekali tidak takut. Sebaliknya, dia malah menggenggam pedangnya erat-erat dan menekan kepala Bolan.     

Meski dia tidak bisa mengalahkan Daratan Heaven, tapi dia tidak akan pernah berkompromi dengan mereka. Jika dia harus mati, maka dia akan membawa Bolan bersamanya.     

Chi Kongyue benar-benar kecewa dengan para belasan jenius muda dari dunia besar. Tidak ada seorangpun dari mereka yang berani mengatakan kebenarannya. Kalau begitu, lantas bagaimana mungkin para pecundang itu bisa menembus Alam Supreme Saint di kemudian hari?     

"Chi Kongyue, kenapa kau tetap keras kepala. Bukankah itu malah akan semakin mempersulit dirimu?"     

Zhou Yu berteriak dan melepaskan aura dahsyat.     

Dia akan membunuh Chi Kongyue bila gadis itu berani bertindak ceroboh.     

Bagaimanapun juga, identitas Bolan sangat spesial. Maka dari itu, Zhou Yu harus melakukan segala cara untuk melindunginya.     

Chi Kongyue menegakkan postur tubuhnya dan menatap Zhou Yu. Tanpa kenal takut, dia berkata, "Aku tahu, sesungguhnya kau benar-benar ingin membunuhku. Karena kami semua tahu, baik dirimu dan Daratan Heaven sama-sama pernah kalah telak di tangan ayahku."     

"Sayangnya, kau tidak akan pernah bisa mengubah fakta tersebut."     

"Zhou Yu, tidak semua orang takut dengan Daratan Heaven. Mungkin aku tak sekuat ayahku, tapi aku sama sekali tidak takut kepadamu."     

Mendengar itu, Zhou Yu mengangkat alisnya dan langsung melepaskan aura membunuhnya.     

Bagi Zhou Yu, kekalahnnya terhadap Zhang Ruochen di Sekte Dewa Darah telah menjadi pukulan telak baginya dan membuatnya sangat malu. Sialnya, Chi Kongyue malah kembali mengorek luka lama itu. Meski dia masih terlihat tenang, tapi sebenarnya dia merasa sangat tersinggung.     

"Ternyata Zhang Ruochen memang punya putri yang 'bagus'." Kata Zhou Yu.     

Mendengar itu, ekspresi Wang Shiqi mendadak berubah. Dia memiliki firasat kalau sesuatu yang buruk bakal segera terjadi. Oleh karena itu, dia langsung melepaskan Kekuatan Batin-nya dan berusaha melindungi Chi Kongyue.     

Di waktu yang sama, sebuah kuas lukis kuno muncul dari kening Wang Shiqi dan terbang ke tangannya.     

Begitu kuas lukisnya muncul, auranya langsung menyebar luas di sekitarnya. Aura itu sangat kuno, seakan auranya telah diturunkan dari generasi ke generasi.     

Memang benar. Kuas lukisnya memiliki peran yang signifikan dalam perkembangan Confucianism. Kuas lukisnya dikenal sebagai Everlasting Brush. Rumornya, empat leluhur Confucius pernah menggunakan kuas tersebut untuk melukis Buku Saint Ruzu.     

Sejak zaman dahulu, para Master Confucianism telah menggunakan Everlasting Brush untuk menulis puisi dan beberapa catatan literasi. Ilmu Confucianism banyak diturunkan dari kuas lukis tersebut.     

Perlu diakui, warisan Confucianism memang sangat kuat. Harta karun mereka – yang telah diturunkan dari generasi ke generasi – pasti sangat berharga di mata dunia.     

"Hmph."     

Zhou Yu mendengus dingin dan merentangkan tangannya. Seketika itu juga, dia melepaskan Prinsip Cahaya.     

Dalam sekejap, bola cahaya terbentuk dari tangan Zhou Yu. Bolanya memancarkan cahaya matahari dan mulai menyebar di sekitarnya, yang seolah dapat menepis kegelapan di dunia.     

Pada saat ini, tubuh Zhou Yu seakan-akan telah menyatu dengan cahaya tersebut. Kemanapun dia pergi, maka cahayanya akan selalu mengikuti.     

Kalau menilai dari apa yang dilakukan oleh Zhou Yu, maka dia tidak akan membiarkan dirinya terintimidasi. Dia ingin menekan Chi Kongyue dan Wang Shiqi dengan kekuatan besarnya dan menyelamatkan Bolan sekaligus.     

Sorot mata Wang Shiqi terlihat serius. Tanpa ragu-ragu, dia langsung melemparkan Everlasting Brush dan memobilisasi kekuatan Confucianism. Di waktu yang sama, dia menuliskan beberapa karakter kuno.     

Karakter-karakternya sangat kuno dan mengandung ilmu para leluhur. Sehingga, karakter-karakternya mampu melepaskan kekuatan dahsyat dan menandingi teknik cahaya milik Zhou Yu.     

Begitu melihat Zhou Yu bergerak, saat itu Chi Kongyue langsung melepaskan bayangan ilusi dengan Fisik Chaotic Lima Elemen-nya.     

Lantas, Chi Kongyue mulai menyatu dengan pedangnya. Ketika itu, dia memobilisasi hampir 10 ribu Prinsip Waktu demi menangkap tanda waktu di langit dan bumi. Lantas, dia melepaskan Pedang Waktu dengan segenap kekuatannya.     

Memangnya kenapa bila dia sedang berhadapan dengan pemimpin Daratan Heaven? Dia masih berani menyabetkan pedangnya dan bertempur secara langsung. Tidak ada seorangpun yang dapat menghentikannya.     

"Wang Shiqi bukan hanya salah satu pemimpin di Istana Kekaisaran. Dia juga seorang master Ilmu Confucianism. Kali ini, bila Zhou Yu berhasil mengalahkannya, maka itu akan menjadi pukulan telak bagi Daratan Kunlun."     

"Kurasa Wang Shiqi terlalu percaya diri. Tidak ada seorangpun yang bisa disalahkan. Daratan Kunlun memang dipenuhi dengan para kultivator yang arogan. Padahal mereka tidak sekuat itu. Mereka memang mencari masalah."     

"Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memberi mereka pelajaran. Kejayaan mereka di masa 100 ribu tahun silam telah usai. Jika mereka tidak tahu diri, mereka pasti akan berakhir lebih cepat."     

...     

Begitu melihat Zhou Yu bergerak, beberapa kultivator dari dunia besar pun merasa senang.     

Menurut mereka, Zhou Yu harus memberi Daratan Kunlun sebuah pelajaran. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan harta karun lebih banyak.     

Sebenarnya, ada beberapa pemimpin dari dunia lain yang tidak tahan melihat hal tersebut. Mereka ingin terlibat ke dalam pertempuran. Rata-rata, mereka berasal dari dunia lemah. Begitu melihat apa yang sedang dialami oleh Daratan Kunlun, mereka pun merasa tidak tega.     

Karena suatu hari nanti, tidak ada jaminan kalau dunia mereka bakal tetap baik-baik saja dan tidak bernasib sama seperti Daratan Kunlun.     

Akan tetapi, begitu mereka hendak melibatkan diri, mereka langsung ditarik oleh rekan-rekan di dekatnya. "Jangan bertindak gegabah. Dalam situasi seperti ini, kita tidak akan bisa membantu banyak. Sebaliknya, kita malah akan membawa masalah untuk dunia kita masing-masing."     

Mendengar itu, akhirnya mereka bisa menahan emosi masing-masing. Sebab, mereka bukan hanya datang sebagai individu, tapi mereka juga mewakili dunianya masing-masing. Sehingga, mereka tidak boleh bersikap impulsif.     

"Ada yang tidak beres."     

Tiba-tiba, para pemimpin dari dunia besar langsung memasang ekspresi takjub.     

Sebab, teknik cahaya yang dilepaskan oleh Zhou Yu mendadak hancur.     

Ekspresi Zhou Yu terus berubah-ubah. Tanda waktu mulai merasuk ke dalam tubuhnya dan memotong umurnya, bahkan nyaris hingga 100 tahun. Akibatnya, dia menjadi semakin lemah.     

Ternyata seorang Master Waktu di Saint King level empat mampu menghancurkan teknik cahaya milik Zhou Yu dan memotong umurnya. Itu benar-benar berada di luar dugaan mereka.     

"Bagaimana mungkin Pedang Waktu-nya bisa sekuat itu? Apa Zhang Ruochen berada di sini?" Zhou Yu berusaha menerka-nerka.     

Selama itu, dia selalu bertanya-tanya, bagaimana mungkin Chi Kongyue dapat mengalahkan Saint King Hong Kun dengan mudah? Rupanya, ada yang tidak beres dengan Chi Kongyue. Rasa-rasanya, diam-diam Zhang Ruochen yang baru saja menyerangnya.     

Akan tetapi, Zhou Yu gagal menemukan keberadaan Zhang Ruochen.     

Karena dia tidak bisa menemukannya, dia pun menjadi semakin gelisah.     

Zhang Ruochen dapat dengan mudah menghancurkan teknik saintnya dan memotong umurnya hingga 100 tahun melalui serangan Chi Kongyue.     

"Apa itu berarti kalau dia bisa membunuhku?"     

"Biar aku bicara sebentar."     

Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara orang lain.     

Seiring dengan munculnya suara tersebut, maka kabut di Danau Spiritual berangsur hilang, dan memperlihatkan sebuah meja permata. Seorang pria dan wanita sedang duduk berhadap-hadapan di meja tersebut.     

Dalam sekejap, perhatian semua orang langsung tertuju pada mereka berdua.     

Si pria masih sangat muda. Dia mengenakan jubah Taoist dengan pola bagua yang sangat kompleks. Dia menggenggam kipas lipat. Dia adalah orang yang baru saja bicara.     

Sedangkan sosok wanita cantik berjubah Buddhist sedang duduk di depan si pria muda. Wanita itu menggenggam Vas Giok di tangannya dan memancarkan cahaya Buddha. Setiap inci kulitnya terlihat sempurna. Wanita itu bagaikan Boddhisattva yang turun ke dunia mortal.     

"Zheng Yuan, Cihang."     

Begitu melihat kedua sosok tersebut, Zhou Yu langsung mengernyitkan dahinya.     

Selama itu, seluruh perhatiannya sedang terfokus pada Chi Kongyue. Dia sama sekali tidak menyadari keberadaan Zheng Yuan dan Cihang.     

Di samping itu, para pemimpin dari dunia besar sedang berkumpul di lantai sembilan Syzygy Mansion, tapi mereka berdua malah duduk di tempat para jenius muda berkumpul. Hal itu sangat mengejutkan banyak orang.     

Zheng Yuan berdiri dan melangkah maju. Selanjutnya, dia muncul di samping Chi Kongyue dan tersenyum ke arahnya.     

"Hi, Paman Zheng Yuan." Chi Kongyue membungkukkan badannya.     

Dia pernah mendengar bahwa Zhang Ruochen dan Zheng Yuan memiliki relasi yang bagus. Maka dari itu, karena Zheng Yuan sedang membelanya, maka dia harus menyapanya dengan baik.     

Zheng Yuan mengangguk pelan dan berkata, "Ternyata putri adik juniorku memang luar biasa."     

"Zheng Yuan, ini bukan urusanmu. Jangan ikut campur," kata Zhou Yu.     

Lantas, Zheng Yuan menoleh ke arah Zhou Yu. "Aku tidak berencana membela siapapun. Sebaliknya, aku hanya ingin memberikan kesaksian. Semua ini memang salah Bolan. Buktinya ada di sini." Katanya dengan intonasi datar.     

Sambil bicara, Zheng Yuan mengeluarkan scroll dan membukanya di depan semua orang.     

Lantas, beberapa gambaran peristiwa muncul dari scroll tersebut. Terdengar suara percakapan beberapa orang di sana. Scroll itu merekam apa yang terjadi di paviliun sebelumnya.     

Ketika Bolan mendengar perkataannya sendiri – yang menghina dewa – maka seketika itu pula wajahnya langsung memucat. Tak disangka, ternyata dia bakal tertangkap basah.     

Apalagi, sosok yang merekamnya adalah salah satu elit papan atas Taoism, Zheng Yuan.     

Di paviliun, belasan jenius muda – yang tidak berani mengungkapkan kebenarannya – langsung mematung. Pipi mereka pun memerah. Mereka merasa malu dan ingin buru-buru bersembunyi.     

Diam-diam, Wang Shiqi menghembuskan nafas lega. Karena ada bukti yang tertera di sana, dan salah satu pemimpin Kuil Lima Elemen Taoism membela mereka, maka dia percaya bahwa Zhou Yu tidak akan berani berbuat macam-macam.     

"Zhou Yu, apa kau masih punya pembelaan?" tanya Wang Shiqi.     

Mendengar itu, wajah Zhou Yu mendadak murung. Padahal, dia sendiri yang memulai pertikaian itu dan sama sekali tidak ragu untuk membuli mereka yang lemah. Akan tetapi, dia malah kehilangan nyaris 100 tahun umurnya. Dan sialnya, dia harus dihadapkan dengan hasil semacam itu. Dia benar-benar tidak bisa menerima hasilnya.     

Akan tetapi, dia juga tidak bisa melampiaskan amarahnya begitu saja. Kalau sampai masalah ini didengar oleh banyak orang, maka itu bisa menimbulkan kerugian bagi Daratan Heaven.     

Oleh karena itu, Zhou Yu mulai menenangkan diri. "Kalau begitu, karena semuanya sudah jelas, maka kita tidak perlu melanjutkan permasalahan ini. Chi Kongyue, lepaskan Bolan. Mari kita akhiri semuanya di sini. Jangan rusak rencana kami untuk bertempur melawan Dunia Neraka," katanya.     

Di titik ini, meski dengan berat hati, tapi dia harus memilih untuk berkompromi. Lagipula, bila dia melanjutkan masalah ini, maka Bolan akan mati.     

Karena terbukti telah menghina dewa, dan meski Chi Kongyue membunuh Bolan, maka tidak ada seorangpun yang bisa menyelamatkannya.     

"Bolan telah bertindak kurang ajar. Dia memang layak dihukum. Kau, Zhou Yu. Kau juga baru saja menyerangku dan Aula Utama tanpa alasan yang jelas. Tindakanmu juga melanggar hukum Dunia Langit. Maka dari itu, kau juga layak mendapatkan hukuman," kata Chi Kongyue dengan ekspresi serius.     

Mendengar itu, ekspresi Zhou Yu mendadak murung. Padahal, dia telah memilih untuk berkompromi dan tidak meminta pertanggungjawaban Chi Kongyue setelah gadis itu membunuh tiga Saint King dari Daratan Heaven. Akan tetapi, gadis itu masih mencari masalah dengannya. Tindakannya sangat berlebihan.     

Sambil menahan amarah di hatinya, Zhou Yu pun bertanya, "Chi Kongyue, sebenarnya apa yang kau inginkan?"     

"Hal yang sama. Bolan harus berlutut dan meminta maaf," kata Chi Kongyue.     

Sebenarnya, bagi Chi Kongyue, maka segalanya bisa dinegosiasikan. Namun, begitu sudah menyangkut harga diri orang tuanya, maka dia sama sekali tidak ingin berkompromi.     

Begitu Chi Kongyue mengutarakan keinginannya, maka seketika itu pula dia langsung menarik bayangan ilusi Chaotic-nya. Di waktu yang sama, sorot matanya terfokus kepada Bolan.     

Kedua kaki Bolan terasa lemas. Dia sedang duduk di atas danau. Meski sudah berusaha mengelak sekuat tenaga, tapi hasilnya tetap demikian.     

Apalagi, sejak dirinya dilahirkan, dia selalu berhasil mencapai apapun. Tak disangka, ternyata dia bakal mengalami hal seperti ini.     

Dia adalah putra dari dua orang dewa. Bagaimana mungkin dia berlutut dan meminta maaf di depan publik? Bila dia melakukannya, mau ditaruh di mana mukanya? Lantas bagaimana dengan harga diri ayah dan ibunya?     

Meski begitu, bila dia menolak melakukannya, maka dia pasti akan mati. Memangnya siapa yang tidak takut mati?     

"Sebuah kemunduran tidak ada artinya apa-apa. Selama kau masih hidup, maka cepat atau lambat, kau bisa kembali menebus semuanya." Kata Zhou Yu dengan pesan telepati.     

Dia pernah mengalami hal serupa. Mungkin sekarang ini, Zhang Ruochen telah lebih kuat darinya, tapi apa yang terjadi di kemudian hari masih akan tetap menjadi misteri. Setelah mengalami kemunduran, barangkali Zhou Yu bisa menembus alam dewa, sedangkan Zhang Ruochen masih mendek di Alam Supreme Saint. Tidak ada yang tahu.     

Baik kemenangan ataupun kekalahan sama-sama berlangsung sementara. Bukankah yang paling penting adalah siapa yang tertawa terakhir kalinya?     

"Biar aku membantumu."     

Sebelum Bolan sempat bereaksi, dua pedang cahaya tiba-tiba muncul dan memotong kedua kakinya.     

Tanpa kaki, maka dia tidak perlu berlutut.     

Bolan juga tidak bodoh. Dia bisa memahami maksud Zhou Yu. Oleh karena itu, sambil menahan rasa sakitnya, dia berkata dengan suara gemetar, "Aku memang terlalu bodoh dan tidak tahu diri karena berani menghina Permaisuri Chi Yao. Aku minta maaf. Semoga Permaisuri Chi Yao berkenan untuk memaafkan saya."     

"Chi Kongyue, apa kau sudah puas?" tanya Zhou Yu.     

"Kau..."     

Chi Kongyue ingin mengatakan sesuatu, tapi Zheng Yuan langsung menggelengkan kepalanya.     

Bagaimanapun juga, memaksa putra dewa dari Daratan Heaven untuk berlutut di depan publik adalah sesuatu yang sangat melukai harga diri Daratan Heaven. Sementara itu, Zheng Yuan benar-benar paham bahwa jika Chi Kongyue dan Daratan Kunlun masih memaksakan kehendaknya, maka mereka akan berada dalam posisi yang lebih buruk.     

Lagipula, Daratan Heaven adalah pemimpin Semesta Barat.     

Selanjutnya, Zheng Yuan mengayunkan tangannya dan melepaskan segaris Chi Suci. Dia menarik Bolan dari sana dan mengantarkannya menuju ke Zhou Yu. Di waktu yang sama, dia juga menyerahkan scrollnya.     

Zhou Yu merentangkan tangannya dan menerima scroll tersebut. Setelah menghancurkan scrollnya, maka dia ingin membawa Bolan pergi dari sana.     

"Potong salah satu tanganmu!"     

Pada saat itu, tiba-tiba terdengar suara di telinga Zhou Yu, hingga membuatnya gemetar ketakutan.     

Bagaimana tidak, dia sangat familier dengan suara tersebut. Baginya, suara itu adalah mimpi buruknya. Suara siapa lagi kalau bukan suara Zhang Ruochen, sosok yang paling ditakuti olehnya?     

Ternyata benar, Zhang Ruochen memang sedang berada di Syzygy Mansion. Ketakutannya menjadi kenyataan.     

Karena Zhang Ruochen sedang berada di sana, Zhou Yun pun semakin yakin bahwa Zhang Ruochen sempat membantu Chi Kongyue untuk mengalahkan mereka.     

"Kau memintaku untuk memotong salah satu tanganku. Zhang Ruochen, jangan berlebihan." Zhou Yu merasa geram.     

Akan tetapi, dia tidak berani melepaskan amarahnya. Sebab, sekarang ini, Zhang Ruochen jauh lebih kuat daripada sebelumnya. Bahkan pria itu mampu mengalahkan Yan Wushen. Dia benar-benar telah menjadi sosok yang tak tertandingi di bawah Alam Supreme Saint.     

Berdasarkan pada pengalamannya menghadapi Zhang Ruochen, dan bila dia menolak untuk menuruti perintah Zhang Ruochen, maka konsekuensinya akan lebih fatal. Meski kekuatannya setara dengan elit level pertama di bawah Alam Supreme Saint, tapi bila dia berhadapan dengan Zhang Ruochen, maka dia bisa mati dengan cepat.     

Namun, dia adalah pemimpin Daratan Heaven. Bagaimana mungkin dia memotong salah satu tangannya di depan umum? Mau ditaruh di mana mukanya?     

Zhou Yu merasa kebingungan untuk beberapa lama. Dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dilakukan.     

Tiba-tiba, Zhou Yu merasa ketakutan. Samar-samar, dia merasakan energi khusus yang sedang melingkupi dirinya. Ruangan di sekitarnya menjadi semakin berat, sehingga membuatnya sesak nafas.     

"Zhang Ruochen, k-k-kau sangat kejam..."     

Zhou Yu mengangkat tangan kanannya dengan susah payah. Lantas, dia mengubah tangannya menjadi pisau dan mulai menggertakkan giginya. Rasa penolakan yang besar muncul di hatinya. Dia benar-benar tidak ingin melakukannya.     

Ketika itu, Zhang Ruochen kembali bicara kepadanya. "Kau tunggu apa lagi? Apa kau ingin membiarkanku melakukannya? Bila aku yang melakukannya, maka dengan senang hati aku akan juga akan merenggut nyawamu!"     

Thwack!     

Zhou Yu langsung memotong tangan kirinya.     

Begitu tangan kirinya terpenggal, darahnya langsung menyembur deras.     

Zhang Ruochen memang sangat mengerikan. Demi bertahan hidup, Zhou Yu harus berkompromi dan menerima hinaan itu mentah-mentah. Sial, siapa sangka bila dia berada di Pusat Kota?     

"Astaga! Ada apa ini? Kenapa Zhou Yu memotong salah satu tangannya?"     

"Pada mulanya, Zhou Yu memotong kedua kaki Bolan, tapi sekarang, dia memotong salah satu tangannya. Apa dia sudah gila?"     

"Ada apa ini? Kenapa dia melakukannya?"     

...     

Semua orang terkejut untuk beberapa lama. Mereka benar-benar kebingungan.     

Bahkan Chi Kongyue juga merasa kebingungan. Dia sama sekali tidak paham kenapa para kultivator dari Daratan Heaven sampai tega melukai saudaranya sendiri ketika mereka sedang marah. Tidak, bahkan mereka juga tega melukai diri sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.