Kaisar Dewa

Cinta yang Dalam



Cinta yang Dalam

1Zhou Yu benar-benar merasa malu dan terhina setelah memotong salah satu tangannya di depan umum.     

Bahkan itu jauh lebih hina dibandingkan dengan kekalahannya di Sekte Dewa Darah sebelumnya.     

Akan tetapi, Zhou Yu memang tak berdaya. Di samping itu, Zhang Ruochen memang terkenal sebagai sosok yang sangat kejam. Lihat saja, berapa banyak Daratan Heaven yang pernah mati di tangannya?     

Sialnya, Zhou Yu adalah salah satu putra dewa sekaligus pemimpin Daratan Heaven. Dia juga merupakan salah satu murid Istana Dewa Cahaya. Artinya, dia memiliki status yang tinggi. Tapi sekarang, dia baru saja kehilangan mukanya.     

Selama ini, belum pernah ada pemimpin Daratan Heaven yang lebih menderita dibandingkan Zhou Yu.     

"Kali ini, aku akan membiarkanmu lolos. Tapi jangan sampai kau ulangi lagi perbuatanmu. Camkan baik-baik perkataanku." kata Zhang Ruochen di telinga Zhou Yu.     

Meski Zhou Yu masih terlihat datar, tapi dia merasa seperti baru saja mendapatkan pengampunan.     

Oleh karena itu, dia menghembuskan nafasnya secara pelan. Tanpa ragu, dia langsung membawa Bolan dan berubah menjadi secercah cahaya. Mereka berdua pergi meninggalkan Syzygy Mansion.     

Kali ini, Daratan Heaven telah kehilangan mukanya. Secara natural, Zhou Yu pasti akan dijadikan sebagai bahan lelucon.     

Di samping itu, dengan bayang-bayang Zhang Ruochen, maka Daratan Heaven tidak akan mendapatkan apapun dalam pertemuan tersebut. Sebaliknya, mereka malah akan merasa semakin tertekan.     

"Ada apa? Apa seseorang baru saja mengancam Zhou Yu untuk memotong tangannya?"     

"Kalau menilai dari kekuatan dan status Zhou Yu, memangnya siapa yang berani mengancamnya?"     

"Benar, orang-orang biasa tidak akan berani mengancamnya, tapi masih ada satu orang yang berani melakukannya. Orang itu pasti sedang berada di sini."     

"Apa kau sedang bicara tentang... Zhang Ruochen?"     

Begitu menyebut nama "Zhang Ruochen," banyak pemimpin dunia di Syzygy Mansion yang merasa terkejut.     

Lagipula, mereka bukan orang bodoh.     

Hanya Zhang Ruochen yang bisa membuat Fisik Chaotic Lima Elemen Chi Kongyue menjadi seperti itu. Apalagi, Pedang Waktu-nya juga bisa meningkat beberapa lipat.     

Kalau begitu, artinya Zhang Ruochen telah mengancam Zhou Yu dan memintanya untuk memotong lengannya sendiri di depan publik.     

Dia ingin menunjukkan kepada semua orang, bahwa mereka harus berpikir dua kali sebelum melakukan sesuatu.     

Begitu memikirkannya, para kultivator itu pun merasa tersentak. "Kelihatannya Zhang Ruochen memang sedang berada di Pusat Kota."     

"Kalau begitu, kita harus memberitahu rekan-rekan kita agar mereka tidak terlalu mencolok selama berada di Pusat Kota. Jangan sampai mereka berada dalam bahaya seperti Zhou Yu." Kata beberapa pemimpin dunia.     

Seketika itu juga, atmosfir di lantai sembilan Mansion menjadi semakin tegang. Banyak kultivator yang merasa gelisah dengan kehadiran Zhang Ruochen.     

Sehebat apapun latar belakang mereka, tapi bila menilai dari perangai Zhang Ruochen, mereka pasti akan takut kepadanya. Zhou Yu adalah salah satu contohnya.     

Whoosh.     

Tiba-tiba, dinding kabut darah muncul di Danau Spiritual.     

Kabutnya cukup tebal dan langsung melingkupi Chi Kongyue, Zheng Yuan, Peri Cihang, dan Wang Shiqi. Seketika itu juga, mereka langsung menghilang dari sana.     

Kabutnya menutupi pandangan semua orang, seolah mereka berempat seperti menghilang begitu saja.     

Zheng Yuan, Peri Cihang, dan Wang Shiqi adalah para elit level pertama. Sudah sewajarnya kalau mereka telah merasakan sesuatu. Hal itu membuat mereka saling menatap satu sama lain. Kemudian, mereka segera duduk di depan meja, sambil menunggu kedatangan seseorang.     

Lantas, Chi Kongyue dan yang lainnya melihat sosok pria bertubuh tinggi, yang berjalan keluar dari kabut. Pria itu sedang berjalan di atas danau dan menimbulkan riak-riak kecil.     

Tidak diragukan lagi, pria itu adalah Zhang Ruochen – yang telah menonaktifkan 36 Perubahan Bentuk-nya – dan kembali ke penampilannya yang semula.     

Chi Kongyue menatap pria tersebut. Di waktu yang sama, dia langsung menahan nafasnya. Namun, baik bibir bawah maupun sorot matanya sama-sama mulai memerah.     

Perlahan-lahan, Zhang Ruochen berjalan di depan Chi Kongyue dan mengamatinya. Sorot matanya penuh dengan emosi.     

Sambil membalikkan tangannya, Zhang Ruochen mengeluarkan kotak jade transparan dan memberikannya kepada Chi Kongyue. Biasanya, wajah Zhang Ruochen akan sangat mengerikan, bahkan para kultivator dari Dunia Langit dan Dunia Neraka akan ketakutan begitu melihatnya. Tapi sekarang, dia sedang tersenyum lembut. "Kongyue, entah hadiah apa yang pantas kuberikan kepadamu... hehe.. apa kau haus? Aku pun tidak yakin apa buah ini manis atau tidak. Apa kau ingin mencobanya?"     

Zhang Ruochen memang tidak tahu bagaimana cara menjadi seorang ayah. Maka dari itu, dia tidak tahu dengan apa yang harus dilakukan begitu bertemu dengan Chi Kongyue.     

Di dalam kotak permatanya, di sana terdapat buah segar sekepalan tangan. Buahnya memancarkan cahaya dan sebening kristal.     

"Apa itu adalah Buah Supreme Saint... yang legendaris?"     

Tiba-tiba, Wang Shiqi membelalakkan matanya.     

Sebagai salah satu Master Confucianism, Wang Shiqi memang sangat cerdas. Begitu melihatnya, dia langsung sadar kalau buah itu adalah Buah Supreme Saint, yang memiliki khasiat luar biasa.     

Zhang Ruochen baru saja mengeluarkan harta karun berharga hanya untuk menyegarkan dahaga Chi Kongyue. Wang Shiqi benar-benar tak habis pikir.     

Itu adalah Buah Supreme Saint. Rumornya, selama seseorang memurnikan buah tersebut, meski dia belum bisa menembus Alam Supreme Saint, tapi pencapaiannya tidak akan terlalu jauh dari level tersebut.     

Sebenarnya, talenta Wang Shiqi juga tidak terlalu buruk. Seandainya dia mendapatkan Buah Supreme Saint, maka dia bisa menembus ke Alam Supreme Saint.     

Buah Supreme Saint memiliki khasiat yang aneh. Buah itu bisa menambal kekurangan seseorang, hingga membuatnya berhasil menembus level Supreme Saint.     

Oleh karena itu, Wang Shiqi benar-benar iri dan ingin mendapatkannya.     

Zheng Yuan dan Peri Cihang juga merasa terkejut. Tak disangka, ternyata Zhang Ruochen memiliki harta karun sehebat itu.     

Chi Kongyue tidak menerima kotak permatanya. Sebaliknya, dia langsung melompat ke dalam pelukan Zhang Ruochen. Air matanya mengalir deras, seolah dia ingin menumpahkan semua penderitaannya.     

"Ayah, aku benar-benar merindukanmu. Kenapa kau tidak pernah menjengukku? Bukankah kau pernah berjanji padaku bila kau akan membawaku ke Gunung Kongyue begitu kembali ke Daratan Kunlun. Katamu, kau ingin membawaku untuk melihat jutaan lampu kota, pegunungan yang indah, dan sungai-sungai yang luas..."     

Chi Kongyue pun menangis terisak. Air matanya – yang sebesar kacang hijau – terus menetes deras.     

Mendengar isakan tangis putrinya, Zhang Ruochen langsung merasa bersalah. Dia merasa seperti menjadi ayah yang buruk untuk putrinya. Selama ini, dia belum pernah melakukan apapun kepada putrinya dan menjalankan sosoknya sebagai seorang ayah.     

Zhang Ruochen pun merasa emosional. Meski dia masih terlihat kokoh seperti gunung Tai, tapi kedua matanya mulai memerah. Rupanya, saat itu dia menangis. Seketika itu juga, dia langsung memeluk Chi Kongyue erat-erat.     

"Semua itu memang salahku, Kongyue. Aku pasti akan menepati janjiku kepadamu."     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan mengelus kepala Chi Kongyue. Dia berusaha menenangkannya.     

Chi Kongyue masih merasa sangat emosional. "Ayah, aku sangat khawatir. Aku benar-benar takut kehilanganmu. Tolong jangan tinggalkan aku lagi, ya?"     

"Kau tidak perlu khawatir. Aku akan selalu berada di sampingmu. Tidak ada seorangpun yang bisa menyentuhmu." Suara Zhang Ruochen terdengar agak gemetar. Perasaan itu sangat menggetarkan.     

Begitu melihat putrinya menangis, hatinya terasa hancur!     

Pada akhirnya, Chi Kongyue masih seorang anak-anak. Mestinya dia tidak perlu mengalami penderitaan sebanyak itu.     

Apapun itu, Zhang Ruochen tidak akan pernah membiarkan putrinya kembali menderita. Dia akan melawan siapapun yang berani melukai putrinya, meski dewa sekalipun.     

Wang Shiqi berdiri di samping dan menatap Zhang Ruochen dengan ekspresi kompleks.     

Dia pernah menganggap Zhang Ruochen sebagai seorang penghianat. Dia pernah memberi saran kepada Permaisuri Chi Yao untuk membunuh Zhang Ruochen demi menghindari masalah yang bisa ditimbulkan di masa depan.     

Tapi tak disangka, ternyata hari ini, Zhang Ruochen telah banyak membantu Daratan Kunlun. Sekte Confucianism berhutang banyak kepada Zhang Ruochen.     

Tanpa Zhang Ruochen, maka situasi di Daratan Kunlun akan menjadi semakin pelik. Apalagi, para kultivator dari dunia besar hanya datang ke sana untuk mengincar harta karun mereka.     

Pada pertempuran di Pemakaman Pedang, Zhang Ruochen sempat Nether Dungeon dan sama sekali tidak membiarkan Immortal Vampir menyelamatkan Lord Ming.     

Pada pertempuran di Gunung Xianji di Wilayah Utara, Zhang Ruochen sempat memporak-porandakan rencana Ras Deathkin. Zhang Ruochen mampu menggagalkan rencana mereka saat mereka ingin menyerap esensi kekuatan di Wilayah Utara. Dia juga sempat menyegel gerbang dunia dan membuat Ras Deathkin semakin kesulitan untuk memasuki Daratan Kunlun.     

Pada pertempuran di Pulau True Dragon, Zhang Ruochen bukan hanya berhasil melindungi Kunci Gerbang Dunia, tapi dia juga berhasil menghancurkan moral pasukan Dunia neraka.     

Sejak kembali ke Daratan Kunlun, hampir semua yang dilakukannya memiliki dampak yang sangat besar. Bahkan kerap kali dia mampu mengembalikan situasinya.     

"Selama ini, apa pikiranku terlalu sempit?" tanya Wang Shiqi.     

Beberapa saat kemudian, Chi Kongyue mulai menenangkan diri dan meninggalkan Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan menyentuh kepala Chi Kongyue. Lantas, dia meletakkan kotak permatanya di tangan putrinya.     

Setelah menata emosinya, Zhang Ruochen berjalan mendekati Zheng Yuan dan Peri Cihang.     

Dia tersenyum kepada mereka dan berkata, "Kakak Zheng Yuan, kakak Cihang, lama tak berjumpa."     

Meski kultivasinya sudah melampaui mereka berdua, dia sama sekali tidak ingin bersikap arogan di depan mereka. Dia sangat menghormati mereka.     

"Adik Zhang, perkembanganmu benar-benar mengejutkanku. Padahal, belum lama ini kita sempat bertemu di Gunung Xianji, tapi sekarang, kau telah menjadi sosok yang kuat di bawah Alam Supreme Saint. Bahkan Yan Wushen bukanlah tandinganmu. Hanya kau yang mampu memaksa Zhou Yu untuk memotong salah satu tangannya." Zheng Yuan menghembuskan nafasnya.     

Sejak di Istana Dewa Kebenaran, Zheng Yuan selalu memperhatikan Zhang Ruochen. Bisa dibilang, dia juga menjadi saksi perkembangannya.     

Kalau menilai dari kekuatan Zhang Ruochen sekarang ini, maka Taoist pasti akan menerimanya.     

Chi Kongyue melangkah maju. Meski matanya masih merah, dia membungkuk kepada mereka dan berkata, "Terima kasih, Paman Zheng Yuan, karena telah datang untuk menyelamatkan saya."     

Zheng Yuan mengibaskan tangannya dan berkata, "Itu hanya masalah kecil. Kau tidak perlu sungkan-sungkan. Meski aku tidak mencampuri urusanmu, kurasa Adik Zhang pasti punya solusi untuk masalahmu."     

 "Omong-omong, aku dan Adik Cihang datang ke Danau Spiritual setelah merasakan auramu, Adik Zhang. Sebenarnya, kami hanya kebetulan lewat."     

Jika dia tidak menyadari keberadaan Zhang Ruochen, dan bila menimbang dari status mereka berdua, kenapa mereka berada di ruangan yang sama dengan para pemuda jenius itu?     

Kali ini, Zhang Ruochen menatap Peri Tianchu dan berkata serius, "Kakak Cihang, apa kau bisa memberitahuku, siapa kaisar yang menjadi Buddha di Semesta Barat?"     

Sedari awal, Zhang Ruochen sudah curiga bahwa kaisar itu – yang memberinya Payung Delapan Naga – adalah Kaisar Ming.     

Tapi setelah memikirkannya dengan seksama, dia memiliki dugaan lain.     

800 tahun yang lalu, ada sembilan kaisar dari ras manusia di Daratan Kunlun. Meski Kaisar Bodhi dan Kaisar Demon telah mati, tapi masih ada tujuh kaisar lainnya. Kecuali Kaisar Wen, maka keenam kaisar lainnya menghilang tanpa jejak. Oleh karena itu, sosok yang menjadi Buddha di Semesta Barat belum tentu Kaisar Ming.     

Tapi karena dia memberinya Payung Delapan Naga, maka dia pasti memiliki relasi yang kuat dengan Kaisar Ming. Melalui sosok tersebut, mungkin Zhang Ruochen bisa menemukan keberadaan Kaisar Ming.     

Yang jelas, Zhang Ruochen ingin mencari tahu tentang identitasnya.     

Namun tak disangka, Peri Cihang malah menggelengkan kepalanya dan berkata, "Bahkan di Daratan Buddha Barat, tidak banyak yang tahu mengenai identitasnya. Maaf, aku tidak bisa memberitahumu."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen pun merasa terkejut. Tak disangka, ternyata identitas sang kaisar juga sangat misterius. "Apa dia sedang menyembunyikan sesuatu?" pikir Zhang Ruochen.     

Kaisar Ming, Kaisar Wu, Kaisar Dao, Kaisar Pedang, Kaisar Wen, dan Kaisar Qing sama-sama menghilang setelah proses penyatuan Daratan Kunlun. Tidak ada seorangpun yang mengetahui keberadaan mereka. Baru beberapa tahun yang lalu, Kaisar Wen kembali muncul.     

Di samping itu, masih ada tiga permaisuri lagi di masa silan, yakni Permaisuri Darah, Permaisuri Soul, dan Permaisuri Phantom. Rumornya, Permaisuri Darah telah mati, tapi faktanya, dia masih hidup dan tinggal di lantai kedua Bottomless Abyss. Di sisi lain, Permaisuri Soul dan Permaisuri Phantom masih belum diketahui keberadaannya.     

Setelah dipikir-pikir lagi, semua itu memang terlalu aneh. Kemana perginya mereka? Apa diam-diam mereka sedang merencanakan sesuatu?     

Zhang Ruochen berusaha menganalisisnya, tapi dia belum bisa menemukan jawabannya. Mungkin segalanya bisa terjawab setelah dia bertemu dengan sang Buddha di Semesta Barat.     

Setelah berbincang dengan Zheng Yuan dan Peri Cihang mengenai situasi pasukan dari Dunia Neraka, Zhang Ruochen pun pergi dari Syzygy Mansion bersama Ch iKongyue. Dia tidak ingin berada di sana terlalu lama.     

Chi Kongyue menggenggam tangan ayahnya erat-erat. Dia tak lagi terlihat khawatir dan menderita. Malahan, senyuman di wajahnya terlihat semakin cerah.     

"Ayah, apa ibuku benar-benar Permaisuri?"     

Meski dia sudah mengetahui jawabannya, tapi Chi Kongyue masih ingin mendengarnya langsung dari ayahnya.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen langsung menghentikan langkahnya. Pikirannya langsung terusik.     

Zhang Ruochen masih belum bisa memaafkan sikap Permaisuri Chi Yao.     

Tapi sekarang, Zhang Ruochen tidak akan lagi menyembunyikannya. Lagipula, Chi Kongyue juga berhak mengetahuinya.     

Setelah terdiam sejenak, Zhang Ruochen mengangguk dan berkata, "Ya."     

Mendengar itu, Chi Kongyue langsung terdiam. Sejak mengetahui bahwa Zhang Ruochen adalah ayah kandungnya, maka dia mulai menginvestigasi banyak hal. Dia tahu mengenai dendam yang terjadi di antara Zhang Ruochen dan Permaisuri Chi Yao. Hal itu membuatnya semakin kebingungan.     

Hal yang paling membingungkannya adalah, lantas apa maksud eksistensinya dan Chi Kunlun? Jika Permaisuri Chi Yao memang sangat kejam terhadap Zhang Ruochen, tapi kenapa dia melahirkan mereka berdua?     

Karena bagaimanapun juga, Chi Kongyue bisa merasakan cinta Zhang Ruochen, begitu pula dengan cinta Permaisuri Chi Yao. Keduanya sama-sama tulus.     

Oleh karena itu, sebenarnya harapan Chi Kongyue adalah untuk memiliki keluarga yang utuh, hingga dia bisa merasakan cinta dari mereka berdua sekaligus.     

Akan tetapi, Chi Kongyue juga paham kalau harapannya memang sangat berlebihan. Sebab, konflik di antara Zhang Ruochen dan Permaisuri Chi Yao tidak akan bisa diselesaikan dengan mudah. Memangnya gadis itu bisa mendamaikan mereka?     

"Ayah, apa kau tahu di mana kakak?" tanya Chi Kongyue.     

Dibandingkan dengan urusan yang lainnya, sebenarnya Chi Kongyue lebih peduli dengan kondisi kakaknya.     

Zhang Ruochen berkata, "Jangan khawatir. Kakakmu akan baik-baik saja. Sebentar lagi, kita akan kembali berkumpul."     

Salah satu alasannya berkunjung ke Pusat Kota adalah demi menyelamatkan Chi Kunlun dari tangan Yan Wushen.     

"Jika aku tidak bisa melindungi orang-orang yang kusayangi, lantas bagaimana aku bisa melindungi Daratan Kunlun?" pikir Zhang Ruochen.     

Selama tiga hari setelahnya, Chi Kongyue merasa sangat gembira. Karena Zhang Ruochen sedang berada di sisinya, maka dia memiliki kawan bicara. Zhang Ruochen mempelajari teknik pedang bersama putrinya, hingga membuat putrinya lupa waktu.     

Meski itu hanya sebentar, tapi Chi Kongyue merasa sangat puas.     

Zhang Ruochen berdiri di bawah pohon willow hijau dan menatap Chi Kongyue sambil tersenyum, yang sedang bermain di dekat muara sungai. Sorot matanya terlihat sangat bahagia.     

Tiga hari yang dihabiskan bersama putrinya membuatnya merasa sangat rileks dan bahagia. Sudah lama dia tidak merasakan hal yang seperti itu.     

"Seandainya aku bisa membekukan momen ini," pikir Zhang Ruochen.     

Jika dia boleh memilih, maka dia tidak akan memilih untuk menjadi sosok terkuat di bawah Alam Supreme Saint, apalagi bertempur dan membunuh banyak orang. Dia hanya ingin menjadi orang biasa, hingga dia bisa menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-temannya.     

Whoosh.     

Terdengar suara kencang yang membuyarkan lamunan Zhang Ruochen.     

Seekor kelinci gemuk dan Demonic Ape melesat keluar dari balik hutan.     

Mereka adalah Guoguo dan Demonic Ape.     

"Master Chen, kami berada di sini. Kami akan menjalankan tugas dengan baik," Guoguo berlari ke sisi Zhang Ruochen dan berkata sopan.     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan menyentuh leher berbulunya. Seketika itu juga, Guoguo langsung mengecilkan tubuhnya. Senyuman muncul di wajahnya.     

"Kongyue, kemarilah. Aku punya hadiah untukmu," kata Zhang Ruochen.     

Chi Kongyue langsung bergerak menghampirinya. Lantas, dia menatap Zhang Ruochen dengan raut penuh penantian.     

Zhang Ruochen menyerahkan Guoguo – yang berbulu tebal – kepadanya dan berkata, "Aku menyerahkan mereka berdua kepadamu. Kau boleh bicara dan bermain bersama mereka."     

Mendengar itu, Guoguo membuka matanya lebar-lebar dan berkata, "Apa? Master Chen, Anda memanggil kami dan memberikan kami kepada gadis kecil ini?"     

"Memangnya kenapa? Apa kalian tidak suka? Mulai sekarang, kalian berdua harus menemani Kongyue. Jika dia sampai merasa sedih, maka kalian berdua harus bertanggung jawab," kata Zhang Ruochen.     

Guoguo mengecilkan lehernya dan berkata, "Tentu saja tidak. Saya hanya bertanya. Kalau begitu, saya akan menjadi hewan peliharaan yang baik untuknya. Ini adalah sebuah kehormatan bagi saya."     

Begitu mendengar perintah Zhang Ruochen, tadinya dia mengira kalau dia akan mendapatkan hadiah. Ternyata dia malah berakhir seperti itu. Dia benar-benar ingin menangis.     

Chi Kongyue menerima Guoguo dan mengelusnya dengan lembut. Lantas, dia berkata sambil tersenyum, "Lucu sekali kelincinya. Dia gemuk. Aku sangat menyukainya. Terima kasih, ayah."     

"Syukurnya kau menyukainya." Zhang Ruochen tersenyum kepadanya.     

Zhang Ruochen memanggil mereka berdua dari Gunung Kerajaan, karena dia ingin meminta mereka berdua untuk menemani dan melindungi Chi Kongyue.     

Lagipula, dia masih punya banyak hal yang harus dilakukan. Dia tidak bisa berada di sisi Chi Kongyue sepanjang waktu.     

Faktanya, Zhang Ruochen ingin menyembunyikan Chi Kongyue di Dunia Semesta. Itu adalah cara yang paling aman, tapi Chi Kongyue tidak ingin bersembunyi di dalam sana. Setelah melihat situasi yang sedang dihadapi oleh Pusat Kota, gadis itu tidak ingin tinggal diam.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen tidak punya pilihan lain, selain membuat keputusan seperti itu.     

Guoguo dan Demonic Ape sama-sama merupakan kultivator di level puncak. Mereka sangat kuat. Bila mereka berada di sisi Chi Kongyue, maka Zhang Ruochen akan merasa lebih tenang.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.