Kaisar Dewa

Pecinta Ikan



Pecinta Ikan

1Zhang Ruochen merenung sejenak dan bertanya penasaran, "Kenapa tiga dunia besar lainnya sampai bisa terlibat ke dalam urusan ini?"     

Daratan Kunlun merupakan salah satu anggota Semesta Barat. Setelah diserang oleh Dunia Neraka, maka Daratan Heaven yang akan bertanggung jawab untuk menangani pertempuran tersebut. Maka dari itu, dunia besar lainnya tidak bisa tinggal diam.     

Meski beberapa kultivator dari Daratan Pangu, Daratan Blackdemon, dan Daratan Wanxu juga masuk ke Daratan Kunlun, tapi jumlah mereka masih dibatasi oleh Istana Langit. Di samping itu, mereka juga belum mengirimkan para kultivator terkuatnya.     

Misalnya Daratn Wanxu, mereka hanya mengirimkan ratusan orang, yang dipimpin oleh Xuanyuan Liekong, yakni sosok peringkat dua di bawah Alam Supreme Saint. Di medan pertempuran, peran mereka tidak terlalu signifikan.     

"Selama ini, ketiga dunia itu memang tidak pernah puas dengan sikap Daratan Heaven. Maka dari itu, mereka tidak akan membiarkan Daratan Heaven mendominasi Daratan Kunlun. Namun, selama ini, mereka belum mendapatkan momen yang tepat untuk intervensi."     

"Seharusnya kau sudah paham dengan motif Daratan Heaven, di mana mereka ingin menghancurkan Daratan Kunlun. Bila Daratan Heaven sampai mendominasi Daratan Kunlun, maka Istana Langit tidak akan bisa berbuat banyak. Ketika hal itu terjadi, maka dunia besar lainnya juga akan dirugikan. Dampaknya akan sangat besar," kata Dewi Bulan dengan serius.     

Zhang Ruochen mengangguk. Selama ini, Daratan Heaven memang sering bersikap kurang ajar. Tentu saja, mereka khawatir dengan kebangkitkan Daratan Kunlun. Maka dari itu, mereka ingin menghancurkan Daratan Kunlun, bahkan keinginan mereka melebihi Dunia Neraka.     

Karena itulah, Daratan Heaven ingin menyerang Saturn Peach Tree. Mereka ingin menebang akar dunia baru di Daratan Kunlun dan menghancurkan harapan para pribumi.     

Bahkan Zhang Ruochen curiga kalau Daratan Heaven berada di balik alasan kenapa 30 juta pasukan Dunia Neraka bisa mengepung Pusat Kota.     

Bila Daratan Kunlun sampai dikuasai oleh Daratan Heaven. Lantas bagaimana mereka bisa menang?     

Meski begitu, aturan yang dibuat oleh Zhang Ruochen memang telah mengusik semua pihak.     

Dewi Bulan menatap Zhang Ruochen dengan santai dan berkata, "Aturanmu telah memicu keributan besar di luar sana, bahkan Istana Langit pun merasa terkejut dengan sikapnya. Akan tetapi, ketiga dunia itu ingin memanfaatkan peluang ini untuk mendominasi Daratan Kunlun dan membalikkan keadaannya."     

"Selama bertahun-tahun, Dunia Langit selalu kalah dalam Medan Pertempuran Merit melawan Dunia Neraka. Bila dunia immortal ini sampai hancur, maka itu benar-benar akan menjadi pukulan telak bagi mereka, terutama pada moral mereka."     

"Tentu saja, menurutku, mungkin para dewa dari Daratan Kunlun juga terlibat di balik datangnya dukungan dari ketiga dunia tersebut."     

Faktanya, masih ada sesuatu yang belum disebutkan oleh Dewi Bulan, yakni kekuatan Zhang Ruochen yang memang telah menarik perhatian banyak pihak.     

Meski dia masih seorang Saint King, tapi dia telah menjadi sosok yang tak terkalahkan di Daratan Kunlun. Bila dia sampai dibunuh, maka berapa banyak korban yang bakal berjatuhan dari Dunia Langit.     

Yang jelas, semua pihak tidak ingin berada dalam situasi tersebut.     

"Kurasa mereka juga ingin mendapatkan sesuatu dari Daratan Kunlun," Zhang Ruochen memicingkan matanya.     

"Tidak ada seorangpun yang bodoh. Semua memang digerakkan oleh kepentingan. Meski begitu, sebaiknya mereka memang melakukan intervensi dan menghentikan tindakan Daratan Heaven daripada tidak sama sekali," kata Dewi Bulan.     

Zhang Ruochen mengangguk kepada Dewi Bulan. Yang jelas, pria itu setuju dengan perkataannya. Apabila ketiga dunia itu mengintervensi urusan mereka, maka Daratan Heaven tidak akan berani bertindak sembarangan.     

Selama tidak hancur lebih awal dan punya lebih banyak waktu, mungkin Daratan Kunlun bisa kembali berjaya.     

Oleh karena itu, pertempuran di Pusat Kota memang memegang peranan yang signifikan. Bila mereka sampai kalah, maka itu akan menjadi pukulan telak bagi Daratan Kunlun.     

"Tidak lama lagi, pasukan mereka akan memasuki Daratan Kunlun. Meski badainya sudah berhasil diredam, sebaiknya kau tetap bersikap rendah hati dan menghindari masalah," Dewi Bulan memperingatkannya.     

Setelah itu, Dewi Bulan pergi dari sana.     

Tidak diragukan lagi, selama ini, peran Dewi Bulan memang sangat penting.     

Lagipula, sekarang ini, Zhang Ruochen merupakan kultivator dari Daratan Guanghan. Apapun yang dilakukan olehnya pasti berdampak pada Daratan Guanghan.     

Untungnya, Dewi Bulan sangat kuat. Kalau tidak, Zhang Ruochen tidak akan pernah sesantai itu.     

Senyuman tipis muncul di bibir Zhang Ruochen. Dia cukup puas dengan hasilnya.     

Tiga dunia besar akan segera mengirimkan pasukan mereka untuk menangani situasi di Pusat Kota.     

Hanya dalam kurun waktu satu hari, mereka telah mengirimkan banyak pasukan Biksu, yang dipimpin oleh para figur tangguh.     

Begitu mereka memasuki Pusat Kota, mereka langsung memicu keributan besar.     

Pemimpin Daratan Demon God, Pangeran Tianpeng, tampil dengan sangat mencolok. Sesaat setelah keluar dari formasi teleportasi, dia langsung melesat ke Pusat Kota dan menantang salah satu elit dari Dunia Neraka.     

Ketika itu, salah satu kultivator Deathkin pun menerima tantangannya. Mereka berdua menukar lebih dari 2 ribu serangan. Pada akhirnya, Pangeran Tianpeng memenangkan pertempuran tersebut.     

Itu adalah sebuah kemenangan langka bagi Dunia Langit. Hasil pertempuran itu langsung mendongkrak moral mereka. Para penonton di Pusat Kota pun langsung meneriakkan nama "Pangeran Tianpeng."     

Pangeran Tianpeng adalah salah satu jenius dari Klan Golden Roc. Dia memiliki garis keturunan yang sangat kuat. Dia mampu mengalahkan beberapa jenius dari klan lain di Daratan Demon God.     

Di belakangnya, Saint Lord Wan Zhan dari Daratan Wanxu juga pergi meninggalkan kota dan bertempur melawan salah satu kultivator dari Klan Batu. Setelah menukar 3 ribu serangan, dia berhasil meratakan sebuah gunung di sisi utara Pusat Kota, hingga membuat areanya berubah menjadi tandus.     

Meski Saint Lord Wan Zhan gagal memenangkan pertempuran tersebut, tapi dia juga tidak kalah. Pertempuran mereka berakhir imbang.     

Lagipula, baru-baru ini, baik Dunia Langit maupun Dunia Neraka sama-sama telah kehilangan banyak pasukannya. Hanya ada beberapa kali pertempuran yang berakhir imbang.     

Sayangnya, pemimpin dari Daratan Pangu tidak ingin menunjukkan kemampuannya. Dia belum bertempur melawan siapapun, hingga membuat para kultivator itu merasa kecewa.     

Di sisi lain, setelah mengurung enam Penegak Hukum selama tiga hari, akhirnya Zhang Ruochen melepaskan mereka.     

Lagipula, mereka adalah para Penegak Hukum dari Istana Langit. Di samping itu, Istana Langit sedang mendukung Daratan Kunlun. Maka dari itu, Zhang Ruochen memilih untuk membebaskan mereka.     

Bila dia tetap mengurung mereka, maka dia akan diserang oleh fraksi Daratan Heaven. Itu malah akan membuatnya berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.     

Zhang Ruochen tidak ingin berlama-lama di Istana Ziwei. Lagipula, istana itu adalah milik Permaisuri Chi Yao. Kalau bukan karena Xue Wuye, mungkin dia tidak akan sudi menginjakkan kakinya di sana.     

Setelah menanyakan beberapa hal mengenai keberadaan Yan Wushen kepada Sembilan Dewi Empryan, akhirnya Zhang Ruochen berkunjung ke residen Yin Yuanchen di Pusat Kota. Tempatnya tidak terlalu besar, tapi sangat tenang dan elegan. Tempatnya berada di dekat Danau Spiritual biru.     

Zhang Ruochen masih sangat tertarik dengan Yin Yuanchen.     

Sebagai cucu putrinya Lord Wentian Ten Tribulation, mestinya dia mengetahui beberapa rahasia di masa 100 ribu tahun silam, kan?     

Ketika Zhang Ruochen bertemu dengannya, Yin Yuanchen sedang memberi makan ikan-ikan di danau. Yin Yuanchen memberikan kelopak bunga berwarna putih kepada ikan-ikan tersebut.     

Ikan-ikannya melompat dan terlihat gembira.     

Begitu dia mendengar langkah kaki Zhang Ruochen, Yin Yuanchen tersenyum dan berkata, "Apa kau melihatnya? Mereka adalah kawan-kawanku. Selama ini, kami bertumbuh bersama. Jika ada sesuatu yang ingin kuceritakan, maka aku akan menceritakannya kepada mereka. Saat aku tiba di Daratan Kunlun, aku membawa mereka kemari."     

"Aku pernah berkunjung ke Danau Saint Yuan di Daratan Demon God demi mendapatkan air danaunya."     

"Aku pernah berkunjung ke Daratan Hundred Flower dan membeli 100 ribu kelopak bunga. Sebab, aku tahu kalau ikan-ikan ini bakal menyukainya."     

Zhang Ruochen berkata, "Lihat betapa kesepiannya dirimu, sampai kau harus berteman dengan ikan."     

"Ya, kadang-kadang, rasa kesepian itu memang berat. Sayang sekali, orang sepertiku ditakdirkan untuk merasakannya," kata Yin Yuanchen.     

Padahal, baik kakek maupun neneknya sama-sama sudah menjadi dewa. Secara natural, dia memiliki status yang tinggi di Daratan Kunlun.     

Akan tetapi, karena darah Lord Wentian Ten Tribulation mengalir di tubuhnya, maka Daratan Heaven tidak terlalu menerimanya. Dimanapun dia berada, dia selalu merasa dikucilkan.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen bisa memahami perasaan Yin Yuanchen. Karena selama ini, Zhang Ruochen juga merasa kesepian. Bahkan dia jarang menceritakan masalahnya kepada orang lain.     

Yin Yuanchen menoleh dan tersenyum. "Kudengar kau punya hubungan spesial dengan Peri Hundred Flower. Besok-besok bila aku berkunjung ke sana untuk membeli kelopak bunga, apa kau bisa memintakan diskon untukku kepadanya? Mereka menjual barang-barangnya dengan harga yang sangat mahal," katanya.     

"Mungkin cuma dirimu yang datang ke sana untuk membeli bunga mereka sebagai makanan ikan. Aku sangat iri dengan ikan-ikanmu. Kelihatannya mereka sangat bahagia, karena dirawat oleh tuan yang baik," kata Zhang Ruochen.     

Kadang kala, mungkin lebih enak menjadi ikan daripada manusia.     

Yin Yuanchen memetik beberapa kelopak bunganya dan berkata, "Saudara Zhang, akhir-akhir ini kau kan sangat sibuk. Kenapa kau berkunjung ke tempatku?"     

"Apa? Apa kau sedang mengusirku?" tanya Zhang Ruochen.     

"Tentu saja tidak. Aku punya beberapa Teh Higabana dari Daratan Hundred Flower. Apa kau ingin mencobanya?"     

"Boleh," balas Zhang Ruochen.     

Seketika itu juga, Yin Yuanchen mengantar Zhang Ruochen menuju ke paviliun di dekat danau. Kemudian, dia langsung membuat teh.     

Yin Yuanchen adalah orang yang sangat ramah. Baik tutur kata maupun sikapnya sama-sama lembut dan elegan. Sulit membayangkan sosok elit Saint King lebih sering menghabiskan waktunya untuk membuat teh dan memberi makan ikan.     

Teh dan Seni Bela Diri selalu memiliki keterkaitan khusus. Begitu mereka meminum teh, mereka langsung berdiskusi tentang Seni Bela Diri.     

Sebagai para elit di bawah Alam Supreme Saint, mereka punya banyak hal untuk dibicarakan.     

Sebagaimana misal, ternyata Yin Yuanchen juga mempelajari Ilmu Pedang. Dengan begitu, Zhang Ruochen bisa membagikan pengalamannya.     

Meski Zhang Ruochen sangat kuat, tapi dia jarang mengajarkan sesuatu kepada kultivator lain. Karena selama ini, Zhang Ruochen tidak pernah berkultivasi secara sistematis. Dalam kata lain, dia selalu belajar secara otodidak selama prosesnya. Namun, begitu dia memiliki pertanyaan tertentu, Yin Yuanchen bisa memberinya jawaban yang cocok.     

Toh, latar belakang Yin Yuanchen juga tidak main-main. Dia berasal dari keluarga dewa. Sampai pada batas tertentu, pemahamannya terhadap Seni Bela Diri jauh lebih dalam dibandingkan Zhang Ruochen.     

Bagi Zhang Ruochen, diskusi itu membuatnya merasa jauh lebih rileks. Kalau dia beruntung, mungkin dia bisa menemukan peluang tertentu untuk menyempurnakan Ilmu Ruang dan Waktu.     

Di permukaan danau, ruh pedang Zhang Ruochen sedang menari bersama sebuah pedang panjang, yang terbentuk dari Energi Chi. Dia sedang memperagakan beberapa teknik pedangnya, dari yang mudah sampai yang tersulit, dari yang kompleks hingga yang paling sederhana. Dia sedang mengajarkan Ilmu Pedang-nya.     

"Aku benar-benar kagum dengan talentamu dalam Ilmu Pedang. Kau sudah mencapai level kesempurnaan. Kemampuanmu setara dengan Dewa Pedang di Abad Pertengahan," Yin Yuanchen menghembuskan nafasnya.     

Zhang Ruochen berkata, "Pencapaianku dalam Ilmu Pedang tidak ada apa-apanya. Kemampuanku masih jauh berada di bawahnya."     

Memangnya apa itu Dewa Pedang? Yang jelas, dia bukan hanya dewa yang telah menguasai Ilmu Pedang, sama halnya seperti praktisi pedang yang belum tentu bisa menjadi Biksu Pedang. Ada beberapa hal yang harus dicapai olehnya.     

Agar seseorang bisa menjadi Biksu Pedang, maka dia harus bisa menyempurnakan Chi Pedang-nya.     

Bila ingin menjadi Dewa Pedang, maka seseorang harus menguasai Canon Ilmu Pedang, yang tingkat kesulitannya sangat kompleks.     

Karena itulah, hanya segelintir kultivator di semesta yang layak disebut sebagai Dewa Pedang.     

"Saudara Zhang, kau tidak perlu sungkan-sungkan. Omong-omong, sosok Dewa Pedang legendaris dari Daratan Kunlun memiliki latar belakang yang sama denganmu. Beliau berasal dari Sekte Yin Yang, dan dikenal sebagai Dewa Pedang Mingxi. Beliau pernah mempelajari Wordless Sword Manual. Pencapaiannya dalam Ilmu Pedang sangat menakjubkan."     

"Saber Empryan dikenal sebagai sebuah tanah suci bagi Ilmu Pedang. Tapi di era itu, para jenius mereka masih kalah oleh Dewa Pedang Mingxin. Sebaliknya, kalau menilai dari pencapaianmu, maka kemampuanmu tidak terlalu jauh dari Dewa Pedang Mingxin, bahkan mungkin lebih tinggi lagi," kata Yin Yuanchen dengan takjub.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen pun merasa agak emosional. Karena dulunya, dia pernah menyamar sebagai Lin Yue dan berkultivasi di Sekte Yin Yang. Bisa dibilang, dia adalah salah satu murid Sekte Yin Yang. Artinya, dia memang memiliki latar belakang yang sama dengan Dewa Pedang Mingyi.     

Biksu Pedang Heaven-burier pernah memberinya satu tetes darah dewa. Katanya, darah itu berasal dari salah satu Dewa Pedang di Abad Pertengahan. Apa itu adalah darah milik Dewa Pedang Mingyi?     

Sekte Yin Yang memiliki pondasi yang sangat dalam. Selain tiga Grandmaster mereka, masih ada beberapa figur legendaris lainnya di sepanjang sejarah. Itulah kenapa mereka bisa mencapai puncak kejayaannya dan menjadi pemimpin sekte di Wilayah Timur.     

Karena Dewa Pedang Mingyi berasal dari sana, kelihatannya Sekte Yin Yang masih menyimpan teknik Sepuluh Pedang.     

Meski Daratan Kunlun memiliki empat Teknik Pedang terkuat, tapi yang paling kuat adalah Paviliun Pedang. Wordless Sword Manual merupakan teknik pedang supreme yang bisa menarik perhatian dunia.     

"Saudara Yin, bagaimana kau bisa tahu mengenai peristiwa yang terjadi di masa 100 ribu tahun silam?" tanya Zhang Ruochen.     

Yin Yuanchen berpikir sebentar dan berkata, "Apa yang terjadi di masa 100 ribu tahun silam adalah sesuatu yang tabu untuk diceritakan. Hanya segelintir orang yang berani menceritakannya. Aku pernah mendengarnya dari beberapa cerita nenek."     

"Pertempuran yang terjadi sangat tragis. Separuh dewa dari Dunia Langit meregang nyawa, termasuk beberapa pemimpin dunia besar, seperti halnya Biksu Suci Xumi dan Immortal Navagraha. Ratusan ribu tahun telah berlalu, tapi pengaruh dari pertempuran itu masih belum hilang. Itulah kenapa jarang terjadi pertempuran besar di antara Dunia Langit dan Dunia Neraka."     

"Pada pertempuran di Abad Pertengahan, Daratan Kunlun menderita kerugian besar. Nyaris semua kultivatornya meregang nyawa. Tapi menurutku, masih ada beberapa figur tangguh di Daratan Kunlun, dan mereka masih belum mati. Mungkin mereka masih selamat. Tapi aku tidak tahu mengenai keberadaannya."     

Yin Yuanchen merenung sejenak, lantas menambahkan, "Misalnya, Lord Wentian Ten Tribulation sempat menjadi sosok yang nyaris tak bisa dikalahkan. Suatu ketika, para pemimpin dari 10 klan di Dunia Neraka pernah bekerja sama untuk mengalahkannya, tapi beliau berhasil melarikan diri dalam keadaan selamat. Selanjutnya, beliau membunuh belasan dewa dari Dunia Neraka dan mengguncang langit.     

"Tapi pada akhirnya, Lord Wentian Ten Tribulation berhasil dikalahkan, hingga tubuh dewanya hancur. Darah dewanya membuat langit berubah warna menjadi merah. Divine Planet-nya pun meredup. Tidak ada seorangpun yang tahu sekuat apa musuh yang dihadapi oleh Lord Wentian Ten Tribulation."     

"Setelah pertempuran itu, nenekku pernah merasakan aura Lord Wentian Ten Tribulation di Disenchantment. Auranya sangat lemah dan akan segera menghilang tak berbekas. Namun, nenekku percaya bahwa Lord Wentian Ten Tribulation masih hidup, tapi kelihatannya beliau telah meninggalkan semesta ini."     

Disenchantment berada di salah satu sudut semesta. Itu adalah tempat yang aneh sekaligus berbahaya. Bahkan para dewa akan mati bila berkunjung ke sana.     

Cerita mengenai Disenchantment selalu menjadi legenda di telinga para kultivator. Bila seseorang mengunjunginya, maka dia bisa keluar dari semesta ini.     

Sorot mata Zhang Ruochen memancarkan sinar aneh. Selain Biksu Suci Xumi, nama yang didengarnya adalah Lord Wentian Ten Tribulation, salah satu sosok terkuat di Daratan Kunlun. Dia telah hidup dan melewati 10 Yuanhui Tribulation. Maka dari itu, namanya sangat terkenal.     

Berapa banyak dewa di Dunia Langit maupun Dunia Neraka yang mampu melewati Yuanhui Tribulation?     

Faktanya, sangat jarang mereka mampu selamat dari 2 atau 3 Yuanhui Tribulation. Rata-rata, para dewa itu mampu mengendalikan Canon.     

Yuanhui Tribulation di Alam Dewa adalah sesuatu yang sangat mengerikan. Tanpa mengendalikan Canon, sebagian besar dari mereka tidak akan bisa selamat.     

Oleh karena itu, sebagian besar dewa di semesta adalah para dewa baru yang belum pernah melewati Yuanhui Tribulation. Sebagaimana misal, Dewa Api dari Istana Dewa Merit, dan Bloodlord Erjia dari Daratan Bloody War.     

"Aku selalu penasaran mengenai sosok yang menebang Pohon Suci Utama dan menghancurkan harapan para kultivator di Daratan Kunlun," kata Zhang Ruochen.     

Ekspresi Yin Yuanchen mendadak serius. "Dia adalah orang yang sangat jahat. Jika aku menyebutkan namanya, maka dia bisa merasakannya. Sebaiknya kita tidak membicarakannya."     

"Santai saja. Aku hanya penasaran. Aku tidak akan pernah mengusiknya," kata Zhang Ruochen.     

Yin Yuanchen sempat ragu-ragu sejenak, sebelum akhirnya berkata, "Ini adalah rahasia besar. Menurut nenekku, dia adalah salah satu raksasa dari Klan Batu bernama Huang Tian."     

"Huang Tian adalah sosok yang sangat mengerikan. Dia membuka dunia chaoticnya sendiri di Dunia Neraka. Kekuatannya tak terbatas. Di samping itu, dia juga telah menguasai Canon terkuat. Aku pun penasaran, seberapa banyak dewa di Dunia Langit yang pernah dibunuh olehnya?"     

Yin Yuanchen sangat takut dengan sosok dari Klan Batu tersebut. Sebenarnya, dia tidak ingin terlalu banyak menyebutkan namanya.     

"Huang Tian."     

Zhang Ruochen menggumamkan namanya dan mengingatnya baik-baik.     

Dia menebang Pohon Suci Utama dan menghancurkan harapan kultivator di Daratan Kunlun.     

Siapapun kultivator dari Daratan Kunlun – selama mereka kuat melakukannya – mereka pasti ingin membunuh Huang Tian dan membalaskan dendamnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.