Kaisar Dewa

Ternyata Kau Masih Belum Dewasa



Ternyata Kau Masih Belum Dewasa

0Begitu Zhou Zhen meninggalkan Istana Ziwei, para kultivator itu pun langsung mengamatinya.     

Setelah ditangkap, selain masih selamat, Zhou Zhen juga diantar keluar oleh Zhang Ruochen dengan gestur yang ramah. Itu adalah pemandangan yang sangat langka, hingga membuat mereka semua menjadi semakin penasaran.     

Terutama para kultivator dari Daratan Heaven, bahkan mereka mulai berpikir yang tidak-tidak.     

Lagipula, keenam Penegak Hukum telah ditaklukkan oleh Zhang Ruochen, tapi kenapa Zhou Zhen bisa keluar dari sana dalam keadaan selamat?     

Jika Zhou Zhen tidak membuat perjanjian khusus dengan pria tersebut, mustahil dia bisa lolos darinya.     

Akan tetapi, Zhou Zhen tidak sempat memikirkan hal tersebut. Dia hanya ingin segera pergi meninggalkan Istana Ziwei dan tiba di tempat yang relatif aman. Yang jelas, dia tidak ingin berurusan lagi dengan Zhang Ruochen.     

Di Distrik Kelima, Zhou Zhen melewati beberapa pegunungan yang dipenuhi dengan Energi Chi di langit dan bumi. Tiba-tiba, sejumlah kabut bermunculan dan menenggelamkan Zhou Zhen.     

"Siapa itu?"     

Zhou Zhen terlihat waspada. Seketika itu juga, pola-pola formasi di jubahnya bersinar terang.     

Dua figur melangkah keluar dari balik kabut dan muncul di depan Zhou Zhen.     

Begitu melihat mereka berdua, Zhou Zhen pun mendesah lega. Di waktu yang sama, dia menonaktifkan pola formasi di jubahnya.     

Dua figur itu adalah seorang pria dan wanita. Tinggi si pria mencapai lebih dari 180 meter. Karena tubuhnya sangat kekar, bahkan otot-ototnya sampai mencuat keluar. Dia mirip seperti menara besi, yang seolah mampu mengguncang pegunungan tersebut.     

Sementara itu, si wanita bertubuh pendek dan imut. Dia sangat cantik dengan sayap transparan di punggungnya. Dia membawa sebuah tongkat permata. Meski dia tidak memancarkan aura saintly, tapi Kekuatan Batin-nya sangat tinggi.     

Pria itu berasal dari Colossi. Namanya adalah Gaunt.     

Sedangkan si wanita berasal dari Ras Elf. Namanya adalah Yan Xu.     

Mereka berdua dikenal sebagai elit tangguh dari Daratan Heaven.     

Baik Colossi maupun Elf sama-sama merupakan klan yang kuat di Daratan Heaven. Mereka telah melahirkan banyak dewa dan kultivator tangguh.     

Gaunt menatap Zhou Zhen dan berkata dengan suara seraknya, "Earth Master Zhou, aku ingin bertanya sesuatu. Gu Xin'ao telah mati dan para Penegak Hukum berhasil ditaklukkan. Tapi kenapa Zhang Ruochen membebaskanmu begitu saja?"     

"Apa maksudmu? Apa kau berharap supaya Zhang Ruochen membunuhku?" tanya Zhou Zhen dengan tegas.     

Yan Xu berkata, "Kalau menilai dari perangai Zhang Ruochen, bagaimana mungkin dia melepaskanmu begitu saja, padahal tadinya dia sempat menangkapmu secara paksa? Bahkan dia sampai mengantarmu keluar dari istana dengan gestur yang ramah. Bagaimana kau akan menjelaskan hal itu?"     

Mendengar itu, Zhou Zhen pun mulai menyadarinya. Dia memahami maksud mereka berdua.     

Baru saat itu akhirnya dia memahami motif Zhang Ruochen. Ternyata, Zhang Ruochen sengaja bersikap seperti itu untuk mengadu domba dirinya dan Daratan Heaven.     

Namun, meski Zhou Zhen menyadari sejak awal, dia tetap tidak bisa berbuat banyak. Bagaimana mungkin dia bisa menghadapi Zhang Ruochen?     

"Semua ini adalah rencana Zhang Ruochen. Dia sengaja membuat kalian mencurigaiku," kata Zhou Zhen.     

Gaunt mengangkat alisnya dan berkata, "Benarkah? Memanngnya siapa yang masih belum paham dengan perangai Zhang Ruochen? Kenapa dia harus berbelit-belit hanya untuk menanganimu? Zhou Zhen, katakan kepadaku, rahasia apa saja yang telah kau bongkar kepadanya?"     

Sebaliknya, intonasi Yan Xu masih terdengar agak lembut, "Bila kau sampai membongkar rencana besar Daratan Heaven, mestinya kau paham dengan konsekuensinya. Bahkan Sekte Formasi tidak akan sanggup melindungimu. Belum terlambat untuk memberitahu kami sekarang ini. Sebab, kami masih bisa mengalahkannya."     

"Aku tidak membongkar rahasia apapun kepada Zhang Ruochen. Rencana besarnya masih aman. Jangan khawatir dengan hal tersebut. Selanjutnya, aku akan menggunakan Darah Saintly untuk melacak keberadaan Saturn Peach Tree," balas Zhou Zhen dengan nada geram.     

Pupil mata Yan Xu berkontraksi. Lantas, dia merentangkan tangannya dan berkata, "Serahkan Darah Saintly-nya kepada kami. Darah itu sangat penting. Kita tidak bisa membuat kesalahan."     

"Biarkan aku yang menyimpannya. Memangnya kenapa?" tanya Zhou Zhen.     

Bagaimana mungkin dia tidak mendengar ucapan mereka? Yang jelas, mereka tidak percaya lagi terhadapnya. Mereka tidak percaya dengan apapun yang dikatakannya.     

Gaunt melangkah maju dan berkata, "Zhou Zhen, katakan padaku, apa kau sudah menyerahkan darah itu kepada Zhang Ruochen?"     

"Tentu saja tidak," jawab Zhou Zhen.     

Intonasi Gaunt berubah menjadi semakin dingin, seraya berkata, "Lantas kenapa kau menolak menyerahkannya kepada kami? Apa aku perlu mengambilnya secara paksa?"     

Sambil bicara, dia melepaskan aura dahsyat, yang langsung melingkupi Zhou Zhen.     

Semua itu adalah rencana besar Daratan Heaven. Yang jelas, rencana mereka tidak boleh gagal. Entah Zhou Zhen telah membongkar rahasia mereka atau tidak, tapi mereka masih harus menyimpan Darah Saintly-nya.     

Di waktu yang sama, sayap tipis di punggung Yan Xu mulai memancarkan cahaya merah. Dia sedang memobilisasi Energi Chi di langit dan bumi dan mengumpulkannya di tongkat permata.     

Melihat itu, Zhou Zhen pun merasa terkejut. Tak disangka, ternyata mereka berdua bakal menyerangnya. Daratan Heaven sungguh keterlaluan.     

Meskipun dia merupakan seorang Master Array, tapi dia tidak akan mampu melawan Gaunt dan Yan Xu sekaligus.     

Apalagi, jika dia benar-benar bertempur melawan mereka, maka dia tidak akan bisa mengklarifikasinya. Sebaliknya, dia malah akan menjadi musuh Daratan Heaven.     

"Baiklah, aku akan menyerahkan Darah Saintly kepada kalian," kata Zhou Zhen setelah menimbang pro dan kontranya.     

Sambil membalikkan tangannya, Zhou Zhen mengeluarkan botol permata kecil. Ukurannya hanya sebesar jempol, yang dilapisi dengan inskripsi-inskripsi ruang. Bisa dibilang, itu adalah harta karun ruang.     

Bukan perkara mudah untuk mendapatkan Darah Saintly tersebut. Bahkan Gu Xin'ao sampai harus kehilangan nyawanya.     

Untungnya, Gu Xin'ao sempat memberikannya kepada Zhou Zhen sebelum Zhang Ruochen menyerangnya. Kalau tidak, maka semua perjuangannya bakal sia-sia belaka.     

Zhou Zhen pun melemparkan botol permata tersebut.     

Begitu Yan Xu merentangkan tangannya dan hendak mengambil botol tersebut, tiba-tiba cahaya saint muncul di sana. Cahayanya hendak mencuri botol tersebut.     

"Jangan coba-coba mencurinya!"     

Yan Xu berteriak dan langsung menyabetkan tongkat permatanya.     

Setelah itu, tongkat permatanya memancarkan cahaya brilian. Dia melepaskan aura dingin dan membekukan apapun di sekitarnya.     

Dengan Yan Xu sebagai titik pusatnya, maka area dalam radius ratusan mil telah berubah menjadi kristal es.     

Di waktu yang sama, Gaunt merentangkan tangan panjangnya. Sejumlah prinsip bermunculan di tangannya. Dia melepaskan daya hisap yang kuat dan berusaha menghisap botol permatanya.     

Namun, cahaya saint itu sangat kuat. Bahkan teknik yang dilepaskan oleh Yan Xu tidak mampu membekukannya, begitu pula dengan tangan besar Gaunt, yang gagal mendapatkannya.     

"Zhou Zhen, kenapa kau diam saja?" teriak Yan Xu.     

Zhou Zhen pun tersadar dari lamunannya. Sambil mengayunkan tangannya, dia melepaskan lebih dari sepuluh segel formasi, yang berubah menjadi formasi taktis. Dia ingin menyegel botol permata tersebut.     

BANG!     

Meski begitu, cahaya saintnya masih berhasil menembus formasi taktis tersebut. Cahayanya melingkupi botol permata, lantas membawanya terbang ke udara.     

ROARRR!     

Gaunt mengaum kencang dan hendak mengejarnya.     

"Kita tidak perlu mengejarnya. Dia adalah kultivator yang sangat kuat. Kita tidak akan sanggup menghentikannya," Yan Xu menghentikannya.     

Zhou Zhen mendengus dingin, "Jika kalian tidak memaksaku untuk menyerahkan Darah Saintly-nya, mestinya Darah Saintly itu masih aman. Kalian berdua harus bertanggung jawab."     

Mendengar itu, Yan Xu terlihat murung. Situasinya benar-benar berada di luar dugaannya.     

Darah Saintly memiliki peranan yang sangat penting bagi rencana mereka. Karena darahnya telah dicuri oleh orang lain, maka mereka tidak akan bisa melacak keberadaan Saturn Peach Tree.     

"Zhou Zhen, diam kau. Siapa yang bisa membuktikan kalau darahnya berada di dalam botol permata tersebut? Kurasa kau memang telah menyerahkan darahnya kepada Zhang Ruochen. Semua ini adalah rencanamu dan Zhang Ruochen." Gaunt menatap Zhou Zhen dalam-dalam.     

Zhou Zhen membalas dengan nada geram, "Jangan menyalahkanku. Karena situasinya telah menjadi seperti ini, apa kau masih ingin lari dari tanggung jawab?"     

"Humph, semakin besar reaksimu, maka aku semakin yakin bila kau memang sedang menyembunyikan rahasia. Ternyata benar, selain orang-orang dari Daratan Heaven, kami tidak akan pernah bisa mengandalkan orang asing," kata Gaunt sambil menyeringai.     

Begitu melihat mereka berdua hendak bertempur satu sama lain, Yan Xu menghentikan mereka, "Apapun kebenarannya, kita harus menemui Archangel Michael terlebih dahulu."     

"Archangel Michael sudah tiba di Pusat Kota?" Zhou Zhen memasang ekspresi aneh.     

Yan Xu menjawab, "Ini adalah rencana besar. Maka dari itu, Archangel Michael harus datang langsung untuk menangani situasinya."     

Tanpa berlama-lama, mereka bertiga langsung pergi dari gunung berkabut.     

Setelah mereka pergi dari sana, seorang figur muncul sambil membawa botol permata di tangannya. Dia adalah Yin Yuanchen, yang telah mengikuti Zhou Zhen sampai ke tempat itu.     

Sebagai salah satu kultivator dari Daratan Heaven, maka dia tidak bisa memperlihatkan identitasnya, terutama dalam kondisi seperti ini. Maka dari itu, dia hanya bisa menyerang secara diam-diam.     

Namun, Yin Yuanchen tidak mengikuti mereka bertiga. Sebaliknya, dia membawa botol permatanya dan kembali ke Istana Ziwei.     

Kemudian, dia langsung menemui Zhang Ruochen.     

"Saudara Yin, bagaimana?" tanya Zhang Ruochen.     

Yin Yuanchen membalas, "Zhou Zhen berada di Distrik Kelima. Dia bertemu dengan Gaunt dari Colossi dan Yan Xu dari Ras Elf. Mereka berdua tidak percaya kepada Zhou Zhen, hingga mereka terlibat cekcok."     

"Kudengar mereka sempat menyebut tentang Darah Saintly – yang dapat digunakan untuk melacak keberadaan Saturn Peach Tree. Semua itu berkaitan dengan rencana besar Daratan Heaven. Sayangnya, meski aku adalah kultivator dari Daratan Heaven, aku tidak tahu mengenai rencana mereka."     

Setelah terdiam sejenak, Yin Yuanchen menambahkan, "Omong-omong, ini adalah Darah Saintly yang sempat dicuri oleh Gu Xin'ao. Aku mencurinya dari mereka. Sekarang, mereka bertiga sedang begegas menemui Archangel Michael. Maka dari itu, aku berhenti mengikuti mereka."     

Sambil bicara, Yin Yuanchen menyerahkan botol permatanya kepada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan menerima botol tersebut. Sorot matanya tampak terkejut. Dia tahu kalau apa yang dikatakan Yin Yuanchen memang benar. Dia sama sekali tidak menyembunyikan apapun.     

Sebab, diam-diam dia juga mengikutinya dan menyaksikan semuanya.     

Zhang Ruochen sempat memintanya untuk mengikuti Zhou Zhen. Di waktu yang sama, dia juga ingin menguji kesetiaan Yin Yuanchen, sekaligus mencari tahu kepribadiannya.     

Tak disangka, ternyata Yin Yuanchen memang jujur. Dia adalah sosok yang sangat unik, bahkan dia berani menentang Daratan Heaven. Mungkin karena itulah, Yin Yuanchen tidak tahu mengenai sebagian besar rencana Daratan Heaven.     

Zhang Ruochen bertanya, "Saudara Yin, apa kau ingin mengatakan sesuatu?"     

Yin Yanchen tersenyum kecut dan menggelengkan kepalanya. Lantas, dia berkata, "Rencana mereka untuk menyerang Saturn Peach Tree benar-benar telah membuatku kecewa. Selain merasa kecewa, aku tidak bisa lagi menggambarkan perasaanku. Padahal, seandainya kita bekerja sama untuk menghadapi Dunia Neraka, maka Medan Pertempuran Merit ini akan semakin menarik. Kenapa kita masih perlu bermusuhan satu sama lain? Itu memang sangat mengecewakan!"     

Yin Yuanchen menghembuskan nafas panjang.     

Mereka berdua sama-sama cerdas. Secara natural, mereka paham dengan apa yang hendak dilakukan oleh Daratan Heaven.     

Sebagai cucu Lord Wentian Ten Tribulation, maka identitasnya memang sangat sensitif. Dia berada di tengah dua dunia besar. Bagaimana mungkin dia merasa senang begitu melihat keduanya bertengkar?     

Zhang Ruochen – sebagai putra dari Permaisuri Darah – juga memiliki situasi yang tidak jauh berbeda dengannya.     

Tidak ada seorangpun yang bisa memilih di mana mereka akan dilahirkan. Mereka hanya bisa memilih tentang apa yang harus dilakukan.     

Kali ini, kalau sampai rencananya gagal, maka mereka akan kembali membuat rencana lain.     

Apabila dibandingkan dengan pasukan Dunia Neraka, Zhang Ruochen merasa bahwa Daratan Heaven merupakan ancaman yang lebih besar.     

Kebencian di antara Daratan Heaven dan Daratan Kunlun telah mengakar sangat dalam. Mungkin Daratan Heaven benar-benar ingin menghancurkan Daratan Kunlun, melebihi keinginan Dunia Neraka terhadap mereka.     

Tidak lama kemudian, Ruh Jahat tiba di istana dan menyerahkan Segel Sepuluh Pedang-nya kepada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen hanya meliriknya, sebelum akhirnya berkata, "Kembalikan ke pemilik aslinya."     

Flying Fairy Sword Technique memang sangat misterius. Kitabnya mengandung teknik Sepuluh Pedang Wordless Sword Manual. Kalau peristiwa itu terjadi sebelumnya, mungkin Zhang Ruochen bakal meminjamnya dan mempelajarinya.     

Tapi sekarang, dia sudah berada di puncak Sepuluh Pedang. Bahkan dia mampu menggabungkan Wordless Sword Manual dengan Kekuatan Ruang dan Waktu, hingga membuatnya mencapai level enam Sepuluh Pedang.     

Bisa dibilang, kemampuan Zhang Ruochen telah melampaui Kaisar Pedang.     

Tentu saja, Zhang Ruochen yakin bahwa pencapaian Kaisar Pedang dalam Ilmu Pedang tidak berhenti di Sepuluh Pedang. Bahkan mungkin masih ada teknik yang lebih hebat selain Flying Fairy Sword Technique. Namun, tidak banyak yang mengetahui teknik tersebut.     

Lagipula, para Saint King tidak akan bisa mempelajari teknik pedangnya.     

"Terima kasih, Saudara Zhang."     

Xue Wuye menyimpan Segel Sepuluh Pedang dan membungkuk ke arah Zhang Ruochen.     

Mulai sekarang, seluruh Kota Pedang telah berhutang besar kepadanya.     

Setelah rentetan peristiwa, akhirnya Pusat Kota menjadi hening.     

Pada mulanya, para kultivator itu merasa tertekan dengan aturan baru Zhang Ruochen. Tidak ada seorangpun yang sudi menerimanya.     

Tapi sekarang, setelah kematian Gu Xin'ao dan fakta bahwa tidak ada seorangpun yang bisa menghancurkan Dekrit Darah tersebut, mereka pun tidak berani bertindak gegabah. Apalagi, enam Penegak Hukum dari Istana Langit juga telah ditaklukkan oleh pria tersebut.     

Namun, bukannya mereka memilih untuk berkompromi. Sebaliknya, mereka masih menunggu reaksi Saber Empryan dan Istana Langit. Mereka yakin bahwa badai akan segera tiba.     

Akan tetapi, setelah menunggu beberapa lama, mereka masih belum mendengar kabar dari Istana Langit. Maka dari itu, mereka pun merasa semakin kebingungan. Apa Istana Langit akan membiarkan masalah ini begitu saja?     

Pada akhirnya, mereka mendengar beberapa informasi rahasia.     

Bukannya Saber Empryan memilih tunduk kepada Zhang Ruochen, tapi banyak kelompok yang sedang terlibat dari pertikaian tersebut, termasuk tiga dunia besar. Bahkan sebuah pertempuran dewa nyaris meletus karenanya.     

Lantas, agar situasinya tidak semakin memburuk, maka Istana Langit memilih untuk menjadi penengah mereka. Pada akhirnya, mereka mencapai kesepakatan tertentu.     

"Bagaimana mungkin? Apa itu berarti bahwa kita harus mematuhi aturan Zhang Ruochen?"     

Sebagian besar dari mereka sulit untuk menerimanya.     

Namun mereka tidak punya pilihan lain. Bahkan Istana Langit mengakui aturan tersebut. Memangnya apa lagi yang bisa mereka lakukan?     

Seorang Saint King membuat peraturan baru untuk menekan para kultivator dari Dunia Langit. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.     

Bila dibandingkan dengan reaksi mereka, maka reaksi para pribumi di Daratan Kunlun terlihat gembira. Lagipula, tidak ada seorangpun yang rela dibuli oleh orang lain.     

Di sebuah istana.     

Dewi Bulan muncul dan menceritakan apa yang terjadi di Istana Langit kepada Zhang Ruochen.     

Kali ini, Zhang Ruochen telah mencetuskan Dekrit Darah untuk menekan para kultivator dari dunia asing. Hal itu benar-benar mengejutkan Dewi Bulan. Meski pria itu adalah Divine Envoy-nya, tapi dia masih berada di Alam Saint King dan belum terlalu kuat.     

Akan tetapi, sosok Saint King memiliki peran yang signifikan di dalam Medan Pertempuran Merit. Tentu saja, Saint King masih memegang peran yang signifikan.     

"Kali ini, Daratan Buddha Barat, Kuil Lima Elemen, Daratan Celestial Dragon, dan Tianchu Civilization... bahkan mereka sampai mengirimkan dewanya masing-masing. Kelihatannya kita sudah mendapatkan dukungan dari mereka," kata Zhang Ruochen.     

Beberapa waktu yang lalu, Zhen Yuan pernah berkata kepadanya bahwa ketika Zhang Ruochen bisa menunjukkan potensinya, maka Klan Taoist pasti akan mendukungnya secara penuh, begitu pula yang terjadi pada Daratan Buddha Barat.     

Satu-satunya hal yang membuat Zhang Ruochen masih tidak mengerti adalah sikap Tianchu Civilization.     

Padahal, dia belum pernah mendengar relasi di antara Tianchu Civilization dan Daratan Kunlun. Mungkin satu-satunya hubungan yang terjalin di antara mereka adalah hubungan di antara Zhang Ruochen dan Peri Tianchu.     

Namun, entah itu hubungan mereka tergolong hubungan romantis atau hanya pertemanan biasa, tapi pada akhirnya, mereka dihubungkan oleh dua orang junior.     

Rasa-rasanya, mustahil bila sebuah peradaban kuno bakal mendukung mereka hanya karena hubungan personal yang terjalin di antara dua orang junior. Kecuali bila relasi itu terjalin di antara para dewa mereka.     

Jangan-jangan...     

"Mungkin Elder Tianzhu hendak membayar hutangnya setelah aku memberi mereka 100 ribu Divine Spring," pikir Zhang Ruochen.     

100 ribu Divine Spring telah membuat Elder Tianzhu selamat dari Yuanhui Tribulation. Mungkin karena itulah, mereka pun merasa perlu membalas budi.     

"Atau mungkin Luoji sedang berusaha membantuku. Setelah mendapatkan warisan Luoshui, maka kedudukannya di Tianchu Civilization pun menjadi semakin tinggi. Lantas, ditunjang dengan kemampuanku sekarang ini, akhirnya mereka mulai memperhitungkanku," pikir Zhang Ruochen.     

Lagipula, bila mereka harus berhadapan dengan Daratan Heaven, artinya mereka harus berhadapan dengan resiko yang besar. Mereka harus mempertimbangkan pro dan kontranya matang-matang.     

Jika Zhang Ruochen belum menjadi sosok terkuat di bawah Alam Supreme Saint, mungkin situasinya tidak akan menjadi seperti ini.     

Dewi Bulan berkata, "Ingat, kau cuma seorang Saint King. Kau masih sangat lemah. Meski kabar itu masih belum jelas, tapi menurutku, semua itu berkaitan dengan dewa dari Daratan Kunlun."     

"Chi Yao?" tanya Zhang Ruochen.     

Memangnya siapa lagi yang menjadi dewa di Daratan Kunlun selain Permaisuri Chi Yao?     

Dewi Bulan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kuil Lima Elemen, Daratan Buddha Barat, dan Daratan Celestial Dragon pasti mendapatkan dukungan dewa dari Daratan Kunlun. Kalau tidak, mereka tidak akan berani melawan Daratan Heaven."     

"Bagaimana mungkin? Tidak, mungkinkah..." lantas, Zhang Ruochen mulai merenunginya.     

Zhang Ruochen paham kalau salah satu kaisar di Daratan Kunlun – yang kini tinggal di Daratan Buddha Barat – telah menjadi dewa.     

Apa Kuil Lima Elemen dan Daratan Celestial Dragon juga bekerja sama dengan dewa dari Daratan Kunlun?     

Pada saat ini, Zhang Ruochen teringat mengenai para kaisar dan dua permaisuri yang sempat menghilang di masa 800 tahun silam. Apa mereka semua pergi ke Dunia Langit dan mempersiapkan segalanya sejak 800 tahun silam?     

Misalnya Kuil Lima Elemen, meski mereka memiliki relasi yang dalam dengan Daratan Kunlun, tapi 100 ribu tahun telah berlalu. Jika tidak ada satupun dewa di Daratan Kunlun, bagaimana mungkin mereka mau mendukung?     

Dewi Bulan tersenyum dan berkata, "Apa kau ingin mendengar komentar Chi Yao mengenai apa yang kau lakukan selama ini?"     

"Anda tidak perlu mengatakannya."     

Ekspresi Zhang Ruochen mendadak murung.     

Ketika itu, Dewi Bulan benar-benar tidak menyangka bila mood Zhang Ruochen akan langsung berubah drastis hanya gara-gara mendengar nama Chi Yao. Meski begitu, dia masih melanjutkan ucapannya, "Kata wanita itu, padahal kau bukan pemimpin dunia, tapi kau masih berani membuat aturan baru. Menurutnya, aturanmu tak ubahnya sama seperti sebuah lelucon belaka. Katanya, ternyata kau masih belum dewasa."     

Zhang Ruochen berkata, "Karena aku baru saja melakukan apa yang seharusnya dia lakukan, maka dari itu, dia pun merasa tidak senang denganku!"     

"Apa menurutmu para dewa itu berpikiran sempit?"     

Sebenarnya, Dewi Bulan ingin berkata bahwa di mata Chi Yao, tindakan Zhang Ruochen masih jauh dari kata sempurna. Bahkan pria itu sama sekali belum memiliki jiwa kaisar.     

Bila dia sudah dewasa, maka dia tidak akan pernah menggunakan identitasnya sebagai Pangeran Wilayah Timur sambil mengeluarkan Dekrit dari Istana Ziwei, yang notabene merupakan tempat tinggalnya Chi Yao.     

Sebaliknya, bila dia ingin melakukannya, maka dia harus menghancurkan Istana Ziwei terlebih dahulu, lantas mendirikan Sekte Suci-nya. Baru setelah itu, dia boleh mencetuskan aturan baru dengan identitasnya sebagai penguasa dunia.     

Bila dia mencetuskan aturan baru atas nama Pangeran Wilayah Timur, maka itu sama seperti tindakan yang impulsif. Meski aturannya ditujukan untuk melindungi Daratan Kunlun, tapi otoritasnya sama sekali tidak diakui. Itu sama seperti permainan anak-anak.     

Sebab, bila dia mencetuskan aturan baru dengan identitasnya sebagai penguasa dunia, maka setiap keputusannya akan berbanding lurus dengan tanggung jawab dan konsekuensinya.     

Tentu saja, Dewi Bulan tidak mengatakan hal tersebut. Sebab, dia masih belum tahu kepribadian Chi Yao. Bahkan dia juga tidak tahu mengenai motif Chi Yao.     

Barangkali, perkataan Zhang Ruochen memang benar. Pria itu baru saja melakukan apa yang seharusnya dilakukan oleh Chi Yao dan membuat wanita itu merasa tidak senang!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.