Kaisar Dewa

Yan Wushen dan Zhang Ruochen



Yan Wushen dan Zhang Ruochen

3Di paviliun.     

Zhang Ruochen dan Yin Yuanchen sama-sama terdiam. Atmosfirnya mendadak tegang.     

Beberapa saat kemudian, Yin Yuanchen menghembuskan nafas lega dan berkata, "Sebaiknya kita tidak membahas hal itu. Bagaimana kalau kita bicara tentang Akash?"     

Zhang Ruochen tak menyangka bila Yin Yuanchen akan menyebut nama pria itu di depannya. Maka dari itu, Zhang Ruochen tertawa dan berkata, "Saudara Yin, apa yang kau tahu tentang dirinya?"     

"Tapi bagaimana dengan perasaanmu terhadap Sembilan Dewi Empryan?"     

"Jangan menatapku seperti itu. Semua orang juga bisa menilai hubungan kalian. Yang jelas, kalian lebih dari sekedar teman."     

"Di samping itu, kabar mengenai Akash – yang sedang mengejar Sembilan Dewi Empryan – juga telah menyebar di seantero Pusat Kota." Yin Yuanchen tersenyum.     

"Kami hanyalah teman."     

"Hanya teman?"     

"Teman dekat."     

"Hanya teman dekat?"     

Zhang Ruochen berkata, "Kami adalah teman yang saling peduli satu sama lain, apa itu cukup?"     

"Kekayaan adalah sesuatu yang mudah didapatkan. Sebaliknya, teman dekat adalah sesuatu yang sangat sulit ditemukan, apalagi kalian sampai saling mempedulikan satu sama lain. Saudara Zhang, jangan sampai kau kehilangan teman dekat sekaligus melukai hati seorang gadis," kata Yin Yuanchen dengan penuh makna.     

Sorot mata Zhang Ruochen terlihat dingin. Lantas, dia berkata, "Sebenarnya aku tidak terlalu paham mengenai Akash. Tapi kalau menilai dari perkataanmu, kelihatannya ada yang salah dengannya?"     

"Navagraha adalah sosok dewa yang sangat kuat. Selama di Abad Pertengahan, beliau adalah dewa yang mendapatkan banyak pujian dari para kultivator di luar sana. Sebagian besar dari mereka sangat mengaguminya. Namun, tidak semua keturunannya bisa menjaga warisannya," kata Yin Yuanchen.     

Zhang Ruochen bertanya, "Apa maksudmu?"     

Yin Yuanchen tidak terburu-buru menjawab pertanyaan Zhang Ruochen. Sebaliknya, dia berkata, "Biar aku kembali bertanya kepadamu. Bila Akash benar-benar mengagumi Sembilan Dewi Empryan dan ingin mempersuntingnya, lalu dia meminta para dewa Megrez untuk membantu Daratan Kunlun, apa kau akan merestui hubungan mereka?"     

Pertanyaan itu membuat Zhang Ruochen membeku!     

Baik talenta dan latar belakang Akash sama-sama luar biasa. Apabila dia ingin mempersunting wanita tersebut, maka dia memang layak mendapatkannya.     

Akan tetapi, bukankah Zhang Ruochen bakal merasa sedih dan menyesal karena hal tersebut?     

"Zhang Ruochen, Zhang Ruochen, kenapa kau sangat serakah? Padahal kau sudah punya Lingxi, dan kau juga tidak ingin mengecewakan Luoji. Tapi kenapa kau masih belum bisa melepaskan Nalan Danqing?"     

"Bila temanmu itu dilamar oleh seorang pria baik-baik, maka sudah sepantasnya kau merestui hubungan mereka."     

Tiba-tiba Zhang Ruochen merasa sangat bersalah kepada Mu Lingxi, seolah dia baru saja melakukan sesuatu yang buruk.     

Atau sebaliknya, dia malah telah melakukan banyak hal buruk selama ini.     

Begitu melihat reaksi Zhang Ruochen, Yin Yuanchen pun tertawa kencang. "Tak kusangka, ternyata pertanyaan itu bakal membuat Zhang Ruochen – sosok yang sanggup mengguncang semesta di luar sana – termenung diam. Aku merasa sangat puas. Haha!"     

"Padahal aku hanya berhipotesa dan menerka-nerka. Kenapa Saudara Zhang menganggapnya terlalu serius? Bila kau memang belum bisa melepaskan wanita itu, lantas kenapa kau harus merestui hubungan mereka, padahal kau yakin bisa membahagiakan wanita tersebut? Sebab, ketidakpastianmu bukan hanya bisa menjadi penderitaan jangka panjang untukmu, tapi juga untuk wanita tersebut."     

Setelah menenangkan diri, Zhang Ruochen pun mendongak menatap langit, sambil melipat tangannya di belakang pinggul. Ketika itu, dia menghembuskan nafasnya. "Perasaan pribadi memang sangat berbeda dengan urusan keluarga, bangsa, bahkan dunia. Pertempuran yang terjadi di masa 100 ribu tahun silam juga merupakan tragedi yang sangat menyedihkan. Bukankah perasaan pribadi juga sama seperti tragedi?"     

"Namun, hipotesamu sama sekali tidak benar, karena Sembilan Dewi Empryan bukan hanya satu orang, tapi sembilan wanita."     

"Sedangkan teman dekatku hanya satu."     

"Tapi Akash ingin melamar mereka semua."     

"Mungkin sifat alami para pria memang seperti Xue Wuye. Mereka butuh banyak wanita di sisinya. Jadi bagaimana dengan Akash. Seperti apa dia?"     

Yin Yuanchen berkata, "Sepengetahuanku, tujuan Akash selalu sama, yakni dia ingin mendapatkan Navagraha Tears dan mengembalikannya ke Megrez dengan resiko apapun. Namun, begitu dia bertemu dengan Sembilan Dewi Empryan, maka dia langsung mengubah keputusannya."     

Zhang Ruochen mengangguk dan berkata, "Jika aku adalah Akash, maka aku pasti akan mengubah keputusanku. Sebab, baik Sembilan Dewi Empryan maupun pemimpin mereka, Nalan Danqing, memang sama-sama cantik."     

"Tapi motifnya tetap ingin mendapatkan Navagraha Tears," Yin Yuanchen.     

Zhang Ruochen sempat membicarakannya dengan Sembilan Dewi Empryan. Maka dari itu, dia paham dengan masalahnya, meski sikap Akash terhadap Sembilan Dewi Empryan memang terkesan kurang bijak. Bagaimanapun juga, Akash ingin menggunakan dukungan Megrez sebagai alat tawar untuk memenangkan hati wanita tersebut. Atau mungkin, sebenarnya dia hanya ingin melampiaskan nafsunya kepada sembilan wanita tersebut.     

Itulah kenapa Zhang Ruochen berkata bahwa hipotesa Yin Yuanchen tidak valid.     

Jika Akash memang tulus ingin melamar wanita tersebut, maka Sembilan Dewi Empryan pasti akan luluh kepadanya.     

Tentu saja, metode yang digunakan oleh Akash memang sangat efektif, karena dia paham dengan betapa berharganya Daratan Kunlun bagi Sembilan Dewi Empryan. Bila Daratan Kunlun sampai berada di ambang kehancuran, maka Sembilan Dewi Empryan tidak akan punya pilihan lain, selain menikah dengannya.     

Yin Yuanchen berkata, "Saudara Zhang, bila kau memeriksa rekam jejak Akash, maka kau akan menemukan bahwa dia tidak pernah terlibat ke dalam Medan Pertempuran Merit. Meski dia berada di Daratan Kunlun, tapi dia tidak pernah bertempur melawan kultivator dari Dunia Neraka."     

"Bagi sosok seperti Akash, orang yang punya status tinggi, sebenarnya dia tidak pernah peduli dengan ancaman dari Dunia Neraka di Daratan Kunlun. Dia juga tidak ingin repot-repot berkontribuasi dalam Medan Pertempuran Merit. Karena menurutnya, para kultivator dari dunia lemah pasti akan bertempur habis-habisan melawan Dunia Neraka agar dunia mereka masing-masing tidak dijadikan sebagai Medan Pertempuran Merit."     

Pada saat itu, Yin Yuanchen menjadi sangat marah. "Masih ada banyak kultivator dari Dunia Langit yang hidup dengan sangat mewah. Dan sialnya, mereka adalah orang-orang yang serakah dan berpikiran sempit. Seandainya mereka berkontribusi pada pertempuran merit ini, bukankah kita tidak perlu kehilangan banyak kultivator bertalenta selama prosesnya?     

"Sebenarnya, semua itu karena sistem yang dibangun oleh Dunia Langit. Kenapa dunia lemah harus dijadikan sebagai kambing kurban? Jika mereka berdalih atas dasar hukum alam, lalu kenapa mereka mendirikan Dunia Langit? Aku bertanya-tanya, sebenarnya apa yang sedang direncanakan oleh dewa-dewa itu?     

"Karena bila sosok seperti Akash sampai berhasil melamar Sembilan Dewi Empryan, dan mengembalikan Navagraha Tears-nya ke Megrez, maka statusnya akan langsung meningkat pesat.     

"Bila hal itu sampai terjadi, Zhang Ruochen, maka aku adalah orang pertama yang akan membencimu. Sebab, kau adalah pria yang membiarkan hal itu terjadi."     

Zhang Ruochen tidak bisa berkata-kata.     

"Barusan aku terlalu emosional. Maafkan aku. Tapi Saudara Zhang, demi kepentingan para kultivator di Daratan Kunlun, maka kau sempat mengeluarkan Dekrit Darah demi membela harga diri mereka. Sikapmu sangat heroik. Tapi kenapa kau tidak berani mengungkapkan perasaanmu dan mempertahankan wanita tersebut?"     

"Bila kau tidak ingin melakukannya, maka izinkan aku yang akan melakukannya. Toh, sedari dulu aku memang sangat mengagumi mereka bersembilan. Bila aku yang maju untuk menggantikanmu, kuharap kau akan merestui hubungan kami. Haha."     

Yin Yuanchen tertawa lepas. Lantas, dia berjalan menuju ke paviliun sambil membawa kelopak bunga dan bergerak menuju ke Danau Spiritual.     

Tiba-tiba, banyak ikan melompat dari danau dan menyambut makanannya.     

Zhang Ruochen tidak menanggapi ucapan pria tersebut. Ketika itu, dia hanya bisa terdiam. Selama ini, perasaan pribadinya memang selalu menjadi ketakutan terbesarnya, tapi disisi lain, dia harus siap menghadapinya.     

Namun, bila ucapan Yin Yuanchen memang benar-benar menjadi kenyataan, maka dia tidak akan keberatan untuk mempertaruhkan segalanya dan mempertahankan wanita tersebut.     

"Ada apa?"     

Tiba-tiba, ekspresi Yin Yuanchen mendadak berubah.     

Zhang Ruochen tersadar dan mendongak menatap langit. Lantas, dia melihat langit birunya berubah warna menjadi merah darah.     

Lebih tepatnya, ada banyak bintang darah di langit, hingga membuat langitnya berwarna merah.     

Zhang Ruochen bisa merasakan bahwa ruangan di sekitarnya menjadi semakin berat, dan menjadi dunia bintang. Ketika itu, mansion Yin Yuanchen seperti sedang melayang di atas pulau di tengah lautan bintang. Akibatnya, tempat itu menjadi semakin kecil, dan tidak lagi bisa terhubung dengan dunia luar.     

Whoosh –     

Zhang Ruochen menudingkan jarinya. Segaris Chi Pedang terlepas dari ujung jarinya, tapi hanya menimbulkan riak-riak kecil di angkasa.     

"Hebat sekali kekuatan ruangnya. Bahkan mungkin Supreme Saint tidak akan mampu menghadapinya."     

Yang jelas, mereka sedang berada dalam situasi yang tidak menguntungkan. Itu sangat berbahaya.     

Zhang Ruochen memicingkan matanya dan menatap pinggir danau.     

Dua figur perlahan muncul dari tepi danau.     

Salah satu dari mereka bertubuh tinggi, sedangkan satu yang lain berwajah tampan. Zhang Ruochen tidak asing dengan mereka.     

"Yan Wushen." Yin Yuanchen merasa terkejut.     

Tidak diragukan lagi, perubahan itu pasti disebabkan oleh Yan Wushen.     

Tak disangka, ternyata Yan Wushen bakal muncul di Pusat Kota dan berkunjung tempat nya, bahkan tanpa diketahui olehnya.     

Padahal, Pusat Kota sedang dijaga ketat oleh para dari Dunia Langit. Sulit membayangkan bagaimana Yan Wushen bisa mengendap-endap masuk ke sana dan muncul di mansionnya.     

Di samping itu, Pusat Kota juga dipenuhi oleh para elit dari berbagai dunia. Lantas bagaimana mungkin Yan Wushen bisa menyelinap ke mansionnya dengan sangat mudah?     

Seketika itu juga, Yin Yuan Chen langsung bergerak cepat dan mengambil semua ikan yang ada di danau. Dia mengkhawatirkan keselamatan ikan-ikannya.     

"Apa Yan Wushen datang sendirian? Kenapa dia datang kemari? Kenapa dia bisa menembus segel ruang di mansionku?" pikir Yin Yuanchen.     

Yang jelas, itu bukan urusan sepele. Dia harus mencari cara agar bisa melarikan diri dari sana.     

Satu-satunya hal yang membuatnya masih bisa tenang adalah kehadiran Zhang Ruochen di sampingnya. Kalau mereka bekerja sama, mungkin mereka masih bisa melindungi diri.     

Zhang Ruochen memfokuskan pandangan matanya kepada Yan Wushen. Dari kejauhan, dia bisa merasakan aura yang memancar dari tubuh Yan Wushen, yang sangat berbeda dengan saat mereka bertempur di Luoshui. Temperamennya juga berbeda jauh. Seharusnya sosok yang menemuinya adalah Yan Wushen baik, yang pernah diceritakan oleh Pan Ruo.     

Kalau dibandingkan dengan Yan Wushen jahat, maka aura yang dipancarkan oleh Yan Wushen baik memang jauh lebih kuat.     

Setelah dipikir-pikir lagi, hal itu memang lumrah terjadi. Lagipula, Yan Wushen hanya membelah dirinya menjadi dua untuk sementara waktu, itupun semata-mata demi proses kultivasi. Tapi suatu hari nanti, mereka berdua akan kembali menyatu. Dan selama prosesnya, Yan Wushen baik akan menjadi pemimpin mereka. Kalau tidak, maka kekuatan mereka tidak akan pernah berkembang.     

Di waktu yang sama, samar-samar Zhang Ruochen juga bisa merasakan aura Yan Wushen jahat.     

Kini, kedua Yan Wushen sama-sama muncul di depannya. Tidak diragukan lagi, mereka datang kemari dengan membawa niat jahat.     

Selanjutnya, Zhang Ruochen menatap figur yang berada di samping Yan Wushen. Tidak diragukan lagi, dia adalah Chi Kunlun, yang telah hilang sejak lama.     

Sama halnya seperti Chi Kongyue, Chi Kunlun telah berkembang dan semakin mirip dengan Zhang Ruochen. Bahkan dia jauh lebih dewasa dibandingkan sebelumnya.     

Chi Kunlun juga menatap Zhang Ruochen, tapi sorot matanya terlihat sangat kompleks.     

Dulunya, dia membenci Zhang Ruochen, bahkan dia menganggapnya sebagai musuh yang telah membunuh "orang tuanya". Maka dari itu, dia ingin membunuh Zhang Ruochen dan membalaskan dendamnya.     

Akan tetapi, Yan Wushen memberitahunya bahwa Zhang Ruochen merupakan ayah kandungnya, dan Permaisuri Chi Yao adalah ibu kandungnya. Entah siapa yang dipercaya olehnya.     

Begitu melihat ekspresi kompleks di mata Chi Kunlun, Zhang Ruochen sadar bahwa mungkin Chi Kunlun telah mengetahui kebenarannya.     

Tapi bila menilai dari kepribadian Chi Kunlun, dia tidak akan mudah menerima semuanya.     

"Zhang Ruochen, sepertinya kau tidak terkejut bertemu denganku," kata Yan Wushen.     

Zhang Ruochen kembali tersadar dan berkata, "Kenapa aku harus merasa terkejut? Malahan, aku memang sudah menanti kedatanganmu."     

"Menarik, Zhang Ruochen. Aku memang sangat mengagumimu. Padahal kau hanya seorang Saint King, tapi kau berani mengusik Dunia Langit dan Dunia Neraka sekaligus. Jika itu adalah orang lain, maka mereka pasti sudah mati berkali-kali, tapi faktanya, kau masih bisa hidup dengan baik, bahkan memiliki peran yang signifikan dalam Medan Pertempuran Merit," kata Yan Wushen dengan penuh makna.     

Setelah terdiam sejenak, Yan Wushen kembali menambahkan, "Sialnya, sulit menemukan Saint King yang bisa mencetuskan aturan di dunia besar. Sayang sekali, kau harus bergabung dengan Dunia Langit. Padahal, bila kau bergabung dengan Dunia Neraka, maka sekuat apapun dirimu, kau bisa mendapatkan apapun yang kau mau."     

Yang jelas, Yan Wushen sangat menghargai talenta orang lain. Meski dia berasal dari Dunia Neraka, dia masih sangat mengagumi Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen berkata datar, "Yan Wushen, kau telah membunuh banyak kultivator dari Dunia Langit. Bukankah kau juga hidup enak?"     

"Bagus sekali, Zhang Ruochen. Aku sangat senang melihatmu bertambah dewasa. Apa kau tahu betapa kesepiannya diriku tanpa pernah punya tandingan?" kata Yan Wushen dengan bersemangat.     

Selama ratusan tahun belakangan, Yan Wushen telah memenangkan banyak Medan Pertempuran Merit bagi Dunia Neraka. Tapi selama itu, dia tidak pernah bertemu dengan lawan yang pantas untuknya, terutama mereka yang berada di bawah Alam Supreme Saint. Meski Empat Heavenly King bekerja sama sekalipun, tapi mereka masih belum bisa menghentikannya.     

Dia selalu mendambakan lawan yang kuat, agar dia bisa menembus puncak kultivasinya.     

Zhang Ruochen berdiri dan menatap Yan Wushen. "Para jawara memang selalu kesepian. Aku pun menyukainya."     

Yin Yuanchen merasa kebingungan. Zhang Ruochen dan Yan Wushen pernah bertempur di Luoshui. Semua orang mengetahuinya. Tapi kenapa mereka terlihat seperti tidak pernah bertempur sebelumnya?     

"Kau pasti menunggu Chi Kunlun. Aku benar-benar penasaran. Padahal kau dan Permaisuri Chi Yao saling bermusuhan satu sama lain. Tapi kenapa kalian melahirkan Chi Kunlun dan Chi Kongyue?" tanya Yan Wushen.     

Setelah itu, Yan Wushen menatap Chi Kunlun dan berkata, "Nak, bukankah kau ingin bertemu dengan Zhang Ruochen? Kau bisa menanyakannya secara langsung."     

Chi Kunlun bertanya dengan suara pelan, "Apa perkataannya benar?"     

Di titik ini, Zhang Ruochen tidak bisa lagi berbohong kepada Chi Kunlun. Lantas, dia mengangguk dan berkata, "Ya."     

Begitu Chi Kunlun mendengar jawaban mantap dari ayahnya, tiba-tiba matanya berubah merah. Sekujur tubuhnya gemetar. Dia merasa sangat emosional.     

"Kenapa? Kenapa kau berbohong kepadaku?" teriak Chi Kunlun.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen merasa tertegun. Dia benar-benar paham dengan perasaan Chi Kunlun.     

Itu sama seperti saat Chi Yao berkata kepadanya bahwa Permaisuri Darah merupakan ibu kandungnya. Ketika itu, dia sama sekali tidak bisa menerimanya. Padahal, dia sudah menganggap Immortal Vampir sebagai musuh. Bagaimana mungkin dia bisa menerimanya?     

Bisa dibilang, Chi Yao juga sangat kejam, karena dia membohongi dua orang bocah tak bersalah.     

"Yan Wushen, lepaskan Chi Kunlun. Bila kau ingin bertempur, maka aku akan menjadi lawanmu. Kalau menilai dari kekuatan dan statusmu, kenapa kau masih perlu menyandera seorang bocah?" kata Zhang Ruochen.     

Yan Wushen tersenyum tipis dan berkata, "Aku tidak pernah menyulitkannya. Sebaliknya, aku menyelamatkannya dari tangan Shang Ziyan. Aku ingin menjadikannya sebagai muridku, tapi bocah ini sangat keras kepala. Dia tidak pernah menyetujuinya."     

"Tapi aku bisa memberimu kesempatan. Selama kau mampu mengalahkanku, maka aku akan mengembalikannya kepadamu. Bagaimana?"     

Yan Wushen tampil dengan sangat percaya diri. Meski sisi jahatnya telah dikalahkan oleh Zhang Ruochen, dia sama sekali tidak takut melawan pria tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.