Kaisar Dewa

Fisik Emas 96 Kaki



Fisik Emas 96 Kaki

2Yan Wushen menatap Zhang Ruochen. Ketika itu, intensitas bertempurnya semakin menguat. Apalagi, sejak kembaran jahatnya berkata kepadanya bahwa "Yan Wushen" sudah bukan lagi merupakan sosok yang tak tertandingi di bawah Alam Supreme Saint. Sejak saat itu pula, Yan Wushen selalu menanti pertempuran ini, bahkan dia sampai harus mempersiapkan banyak hal untuk menyambut pertempuran ini.     

"Kau tidak perlu menyelamatkanku. Urus saja dirimu sendiri," kata Chi Kunlun.     

Meski perkataannya cukup tegas, tapi sorot matanya terlihat khawatir. Yang jelas, dia mengkhawatirkan keselamatan Zhang Ruochen. Apalagi, ayahnya akan segera bertempur melawan Yan Wushen.     

Chi Kunlun tidak tahu kalau Zhang Ruochen dan Yan Wushen sempat bertempur sengit sebelumnya. Maka dari itu, dia masih mengira kalau Yan Wushen merupakan sosok yang tak tertandingi di Dunia Langit maupun di Dunia Neraka.     

Meski dia selalu berada di sisi Yan Wushen, tapi Chi Kunlun tidak pernah tahu mengenai rahasia Yan Wushen. Padahal, Yan Wushen telah membelah dirinya menjadi dua, yakni sosok yang jahat dan baik.     

Mendengar itu, hati Zhang Ruochen terasa hangat. Yang jelas, dia menghargai setiap keputusan Chi Kunlun.     

Toh minimal, sikap Chi Kunlun sudah tidak sama seperti sebelumnya. Karena sebelum-sebelumnya, Chi Kunlun bakal menghunuskan pedangnya dan menganggap Zhang Ruochen sebagai musuh bebuyutan.     

Zhang Ruochen keluar dari paviliun dan berhadapan dengan Yan Wushen. "Mari kita lihat, siapa yang akan menang."     

Pertempuran di antara Zhang Ruochen dan Yan Wushen akan segera terjadi. Bagi Zhang Ruochen, itu adalah peluang yang bagus untuk menguji kemampuannya.     

Meski dia merasa bahwa Yan Wushen jahat berada di dekat sana, namun dia sama sekali tidak takut dengannya. Malahan, dia ingin bertempur melawan keduanya sekaligus.     

Lagipula, bila dibandingkan dengan pertempurannya di Luoshui, kini kultivasi Zhang Ruochen telah berkembang pesat. Bahkan tanpa mengandalkan Sundial pun, Zhang Ruochen sudah mampu mengalahkan kembaran jahat Yan Wushen.     

"Rasa-rasanya kau memang sangat percaya diri. Tapi kali ini, meski kau menggunakan Sundial pun, kau tetap tidak akan bisa menang," kata Yan Wushen.     

Yan Wushen mengibaskan tangannya dan membuat Chi Kunlun terpental dan menjauh. Tiba-tiba, bocah itu berada di halaman paviliun, sambil berdiri di atas awan darah.     

Chi Kunlun masih bisa melihat paviliun tersebut. Sebenarnya, awan darah itulah yang membuatnya merasa kalau dia masih berada di dekat sana.     

Akan tetapi, dia masih sangat gelisah dan ingin kembali mendekati mereka berdua. Namun, ternyata dia tidak bisa keluar dari awan darah tersebut. Oleh karena itu, dia hanya bisa mengamati mereka dari kejauhan.     

"Zhang Ruochen, sang Pangeran Wilayah Timur, semoga kau tidak mengecewakanku," kata Yan Wushen dengan penuh pengharapan.     

Zhang Ruochen melirik Yin Yuanchen dan berkata, "Saudara Yin, tunggu aku di sana."     

"Saudara Zhang, berhati-hatilah."     

Tanpa ragu-ragu, Yin Yuanchen mundur dari sana.     

Menurutnya, sejak Zhang Ruochen mengalahkan Yan Wushen di Luoshui, seharusnya dia tidak akan kesulitan menghadapi pria tersebut.     

Yin Yuanchen mengamati area di sekitar dan membatin, "Yan Wushen pasti telah mempersiapkan segalanya. Meski dia kalah dalam pertempuran ini, tapi dia pasti masih bisa melarikan diri. Kalau begitu, aku harus mencari cara untuk keluar dari tempat ini dan memanggil para elit Dunia Langit ke tempat ini, supaya dia tidak bisa kabur dari Pusat Kota."     

Jika Yan Wushen sampai tertangkap atau terbunuh, maka itu akan menjadi pukulan telak bagi Dunia Neraka. Itu bisa menjadi titik balik bagi Daratan Kunlun.     

Tentu saja, diam-diam Yin Yuanchen merasa waspada. Meski sensitivitasnya tidak setajam Zhang Ruochen, tapi samar-samar dia bisa merasakan kehadiran elit lain di sekitar sana.     

Sebenarnya, itu bukanlah sesuatu yang mengejutkan. Lagipula, sekarang ini, Pusat Kota sedang dipenuhi oleh banyak kultivator. Sekuat apapun Yan Wushen, dia tidak akan berani menanggung resiko itu sendirian.     

Di luar paviliun, Zhang Ruochen dan Yan Wushen sedang saling berhadap-hadapan. Mereka saling menatap satu sama lain, dan kelihatannya mereka belum bertempur.     

Tapi faktanya, pertempuran mereka sudah dimulai.     

Bila diamati lekat-lekat, seseorang bakal menemukan kalau ruangan di sekitar Zhang Ruochen dan Yan Wushen sedang mengalami fluktuasi. Riak-riak energi saling berbenturan satu sama lain. Serangan mereka muncul dan menghilang.     

Mereka berdua dapat mengendalikan Kekuatan Ruang-nya dengan sangat baik. Teknik yang mereka gunakan sangat mengerikan, bahkan teknik mereka dapat membunuh Saint King di level sembilan. Namun, karena mereka belum bertempur sungguhan, maka area di sekitarnya pun masih utuh. Bahkan tidak ada satu rumput pun yang hancur.     

Meski begitu, tapi sebenarnya pertempuran mereka sangat berbahaya.     

"Tak kusangka, meskia hanya beberapa bulan, tapi Ilmu Ruang-mu telah meningkat pesat." Ekspresi Yan Wushen mendadak berubah.     

Ilmu Ruang adalah salah satu di antara Sembilan Ilmu Kuno. Sangat sulit untuk mempelajarinya, bahkan hal itu juga berlaku untuk Yan Wushen. Yang jelas, Yan Wushen telah menghabiskan banyak waktu untuk mempelajarinya, hingga dia berada di level yang sekarang.     

Sebaliknya, Zhang Ruochen hanya memerlukan waktu selama beberapa bulan untuk mengembangkan Ilmu Ruang-nya hingga berada di level itu. Yan Wushen pun nyaris tak bisa mempercayainya.     

Zhang Ruochen berkata, "Kau juga lumayan."     

Yan Wushen jahat dan baik memiliki jumlah prinsip saintly yang sama.     

Selama mereka bertempur di Luoshui, meski Ilmu Ruang Yan Wushen jahatnya sangat hebat, tapi dia hanya bisa mengaktifkan 900 ribu prinsip ruang.     

Tapi sekarang, menurut perhitungan Zhang Ruochen, jumlah Prinsip Ruang lawannya telah sama sepertinya. Artinya, Yan Wushen juga tinggal satu langkah lagi untuk menembus level Great Perfection.     

Ternyata, eksistensi Zhang Ruochen juga mampu memberi tekanan tersendiri kepada Yan Wushen. Hal itu membuatnya semakin gigih berlatih sebelum bertempur dengan Zhang Ruochen.     

"Kurasa pertempuran ini akan sangat menarik," Yan Wushen tertawa.     

Semakin kuat Zhang Ruochen, maka Yan Wushen akan merasa semakin bahagia. Sejak dahulu, dia sudah menantikan sosok yang mampu menandinginya.     

Sambil bicara, Yan Wushen melancarkan serangan. Dia melepaskan Kekuatan Ruang dan membuat area di sekitarnya terdistorsi.     

"Holy Source Ruang."     

Zhang Ruochen memasang kuda-kuda. Ketika itu, dia merasakan pusaran tak kasat mata di bagian atas kepalanya.     

Tanpa ragu-ragu, Zhang Ruochen melepaskan Holy Source Ruang dan berbenturan dengan serangan milik Yan Wushen.     

Karena Ilmu Ruang-nya nyaris berada di level kesempurnaan, maka Holy Source Ruang mereka menjadi semakin kuat dan mengerikan.     

Setelah terkena serangan tersebut, mungkin senjata puluhan ribu inskripsi bakal hancur.     

BOOM!     

Lantas, Holy Source mereka bertemu di satu titik. Benturan serangan mereka melepaskan daya destruktif yang hebat. Akibatnya, area di sekitar mereka mengalami kehancuran, hingga memperlihatkan beberapa ruangan hitam.     

Dampak dari pertempuran mereka sangat mengerikan. Bila sampai terjebak di medan pertempuran mereka, bahkan Supreme Saint bakal kesulitan untuk bertahan.     

Zhang Ruochen sama sekali tidak mempedulikannya. Ketika itu, dia melepaskan Holy Source Waktu dan kembali menyerang Yan Wushen.     

Siapapun lawannya, Zhang Ruochen akan selalu mengambil inisiatif untuk menyerang. Dia tidak suka dipaksa bertahan secara pasif.     

Holy Source Waktu-nya juga berubah menjadi sebuah pusaran tak kasat mata. Begitu pusarannya muncul, maka jutaan Prinsip Waktu mulai berhamburan dan memenuhi ruang di sekitarnya. Bahkan bayangan Sungai Waktu juga terbentuk dan mempengaruhi arus waktu di dekat sana.     

BANG!     

Holy Source Waktu dan pusaran tak kasat matanya saling bertemu di satu titik. Setelah itu, Holy Source Waktu-nya mendadak hilang tanpa jejak.     

Lebih tepatnya, Tanda Waktu-nya hancur lebur dan berubah menjadi jutaan partikel kecil, yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.     

Di bawah pengaruh Holy Source Waktu, beberapa partikel kecilnya kembali terbentuk dan berubah menjadi Tanda Waktu.     

"Kelihatannya bukan Cuma aku yang bisa melepaskan beberapa Holy Source sekaligus," gumam Zhang Ruochen.     

Pada umumnya, ketika seorang kultivator telah berada di Alam Biksu, maka dia akan mengubah prinsip saintly-nya menjadi sebuah Holy Source. Bentuknya mirip seperti kemampuan mereka masing-masing.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen memang agak berbeda. Dia memisahkan Prinsip Kuno dan Prinsip Supreme-nya, lantas menggabungkannya bersama. Akibatnya, dia mampu membentuk enam Holy Source.     

Bahkan Blackie tidak pernah mendengar tentang hal tersebut. Dia hanya pernah membacanya dari catatan lama. Di zaman dahulu, ada beberapa makhluk misterius yang bukan merupakan bagian dari lima elemen. Hal itu membuat mereka mampu membentuk lebih dari satu Holy Source.     

Pada saat itu, Zhang Ruochen memang belum memahaminya, tapi sekarang, dia sudah mendapatkan gambarannya.     

Dia bisa membentuk beberapa Holy Source sekaligus. Semua itu karena teknik dan Ilmu kultivasi yang dipelajari.     

Kitab Empryan Kaisar Ming bukanlah kitab biasa. Dicurigai kitab itu merupakan salah satu jenis Trāyastriṃśa, yakni kitab terhebat di semesta.     

Swoosh!     

Pedang saint sepanjang 30 ribu meter terbang dari tubuh Zhang Ruochen. Pedangnya terbentuk dari jutaan prinsip pedang. Itu adalah Holy Source Pedang-nya.     

Holy Source Pedang melepaskan sembilan cahaya saintly. Permukaannya diselimuti dengan pola-pola pedang yang sangat kompleks, seolah menggambarkan esensi pedang yang sesungguhnya.     

Puluhan ribu pedang Chi menyeruak dari Holy Source pedangnya. Mereka berubah menjadi badai pedang Chi dan menerjang Yan Wushen.     

Tubuh Yan Wushen gemetar. Pusaran hitam tiba-tiba muncul di depannya.     

"Holy Source Tinju-nya nyaris berada di level kesempurnaan," gumam Zhang Ruochen.     

Sesuai dugaannya, Yan Wushen memang menguasai lebih dari satu Holy Source. Maka dari itu, dia tidak terlalu kaget bila Yan Wushen juga menguasai Holy Source Tinju.     

Holy Source Tinju-nya sangat mengerikan dan mengandung aura unik khas Dunia Neraka. Karena saking kuatnya, Holy Source Tinju-nya seolah dapat menghancurkan apapun.     

Dalam sekejap, pedang Chi yang dilepaskan oleh Holy Source Pedang langsung ditelan habis oleh lubang hitam tersebut.     

Whoosh!     

Meski begitu, Holy Source Pedang masih sangat kuat dan menebas lubang hitamnya, hingga membelahnya menjadi dua.     

Begitu Yan Wushen melihatnya, ekspresinya mendadak murung.     

"Dia sudah berada di level kesempurnaan." Yan Wushen merasa terkejut.     

Bahkan sosok jenius sepertinya – yang telah berkultivasi selama bertahun-tahun – masih belum bisa menyempurnakan Prinsip Kuno ataupun Prinsip Supreme sampai di level kesempurnaan. Tak disangka, ternyata Zhang Ruochen berhasil melakukannya.     

Bila salah satu prinsip seseorang telah mencapai level kesempurnaan, maka dia bukan hanya bisa meningkatkan serangannya hingga berkali lipat, tapi juga memiliki dampak perkembangan lainnya.     

"Ini adalah legenda Ilmu Pedang yang telah mencapai level kesempurnaan. Ternyata dia telah menjadi semakin kuat." Chi Kunlun menatap Zhang Ruochen dengan perasaan kompleks.     

Sejak dia bertempur melawan ayahnya di Wilayah Dewa Kebenaran, Chi Kunlun benar-benar ingin mengalahkan Zhang Ruochen dengan menggunakan teknik pedangnya.     

Meski dia sudah melihat kemampuan pedang ayahnya, tapi dia tetap ingin mengalahkannya. Malahan, ambisinya semakin menjadi-jadi.     

Tapi sekarang, begitu dia melihat pencapaian Zhang Ruochen dalam Ilmu Pedang, dia pun merasa sangat tertekan.     

Beberapa saat kemudian, sorot mata Chi Kunlun kembali terlihat tegas. Dia tidak ingin menyerah dan tidak ingin mengakui kekalahannya.     

Begitu Zhang Ruochen merentangkan tangannya, sebuah gagang pedang kuno tiba-tiba muncul di tangannya. Pedangnya terasa polos tanpa fluktuasi energi apapun.     

Gagang pedangnya cukup istimewa. Dia mendapatkannya dari Pemakaman Pedang. Zhang Rochen mengambilnya dari tangan Putri Luosha. Bisa dibilang, gagang pedangnya menyimpan rahasia besar.     

Setelah menyuntikkan Chi Suci ke dalam gagang pedangnya, cahaya brilian mulai berhamburan darinya. Ribuan prinsip pedang bermunculan. Mereka saling terhubung satu sama lain dan berubah menjadi sebuah pedang tipis.     

Tiba-tiba, energi dewa menyeruak dari gagang pedangnya.     

Whoosh!     

Karena pengaruh dari energi dewa tersebut, maka seluruh area istana terlihat lebih terang. Rasa-rasanya, setiap benda yang berada di sekitar sana akan berubah menjadi pedang tajam.     

RUMBLE—     

Langit di sekitarnya terguncang hebat. Cahaya pedangnya menyebar ke segala penjuru.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen mirip seperti sosok Dewa Pedang, yang baru saja turun ke Daratan Kunlun. Dia terlihat sangat hebat.     

Energi yang memancar dari gagang pedangnya jauh lebih mengerikan dibandingkan saat Putri Luosha mengaktifkannya. Bisa dibilang, energi yang dilepaskan telah menjadi jauh lebih dahsyat.     

Yan Wushen memfokuskan perhatiannya kepada Pedang Dewa di tangan Zhang Ruochen. Dia memicingkan matanya dan bergumam, "Ternyata gagang pedangnya menyimpan energi yang sangat besar. Apa itu adalah pedang dewa legendaris yang sempat hancur sebelumnya?"     

Melihat itu, Yan Wushen tidak lagi ragu-ragu. Dia langsung menarik Holy Source Tinju-nya – yang nyaris hancur – dan mulai mengaktifkan teknik lainnya.     

Bagaimanapun juga, dia merasa bahwa serangan Zhang Ruochen yang selanjutnya akan jauh lebih mematikan. Maka dari itu, dia harus mengerahkan kekuatan yang lebih besar.     

Begitu dia mengaktifkan teknik rahasianya, maka Chi Yama langsung menyeruak dari tubuhnya. Lebih tepatnya, dia melepaskan dua Chi Yama unik, satu berwarna terang dan satunya lagi berwarna gelap.     

Tiba-tiba, tubuh Yan Wushen mengalami perubahan besar. Baik kulit, daging, tulang, dan otot-ototnya berubah warna menjadi emas. Di waktu yang sama, tubuhnya mulai membesar, hingga dia berubah menjadi raksasa emas setinggi 96 kaki.     

Di belakang Yan Wushen, di sana terdapat cahaya Buddha terang, yang berubah menjadi bayangan ilusi emas. Bayangan-bayangannya menyerupai Arhat, Boddhisatva, dan para Biksu yang sedang duduk bersila. Hal itu membuat Yan Wushen terlihat lebih gagah. Dia mirip seperti Buddha sungguhan.     

"Teknik Fisik Emas terkuat dari klan Buddha. Ternyata Yan Wushen memang pernah mendapatkan warisan Buddha kuno." Zhang Ruochen pun merasa terkejut.     

Pan Ruo pernah memberitahunya bahwa Yan Wushen sempat mempelajari teknik terlarang Buddha. Itulah kenapa Yan Wushen bisa membelah dirinya menjadi dua.     

Zhang Ruochen merasa bahwa sisi baik Yan Wushen-lah yang mendapatkan warisan Buddha tersebut. Karena sisi jahatnya tidak akan bisa mempelajarinya.     

Namun, tak disangka, ternyata Yan Wushen malah sudah menguasai Fisik Emas sampai di level seperti itu.     

Zhang Ruochen pernah melihat Fisik Emas sebelumnya, yakni teknik Fisik Emas 12 Kaki milik Chen Yuhua. Teknik itu berasal dari Four-nine Mystic Arts dan memiliki kekuatan yang besar.     

Tapi bila menilai dari ukuran tubuhnya, Yan Wushen delapan kali lipat lebih besar dibandingkan Chen Yuhua. Sekarang ini, dia sama besarnya seperti raksasa. Lantas, sebesar apa kekuatannya?     

Apapun itu, Yan Wushen adalah lawan yang setara bagi Zhang Ruochen.     

"Yan Wushen, rasakan pedangku," teriak Zhang Ruochen.     

Sambil berteriak, Zhang Ruochen menyabetkan Pedang Dewa-nya. Dia membelah ruang di sekitarnya dan membuat ribuan prinsip ruang bermunculan. Hal itu membuat ruangan di sekitarnya terguncang hebat.     

Sebuah wilayah pedang Chi baru saja terbentuk dan melingkupi Yan Wushen.     

Sejak dia menguasai Sepuluh Pedang, maka ini adalah pertama kalinya Zhang Ruochen hendak melepaskan teknik pedang terkuatnya.     

Lagipula, kalau menilai dari kekuatannya sekarang ini, tidak banyak orang yang mampu menahan serangannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.