Kaisar Dewa

Wargod Bian Zhuang, Heavenly Mugwort Bell



Wargod Bian Zhuang, Heavenly Mugwort Bell

3Setelah berhasil menembus hambatan kultivasinya dan mendapatkan hadiah dari Istana Dewa Kebenaran, maka Zhang Ruochen memang seperti yang dikatakan oleh Lord Istana Dewa Kebenaran. Dia memang hebat.     

"Di kemudian hari, dia akan menjadi salah satu figur besar. Daratan Guanghan akan menjadi makmur karena pria tersebut. Selamat Dewi Bulan."     

"Zhang Ruochen bukan hanya mampu mengalahkan Yan Wushen, tapi dia juga mampu mendaki Gunung Kebenaran. Talentanya memang sangat menakjubkan. Tidak lama lagi, Daratan Guanghan akan kembali melahirkan dewa baru. Selamat!"     

Seketika itu juga, banyak dewa yang memberi selamat kepada Dewi Bulan.     

Mereka tidak punya dendam kepada Dewi Bulan maupun Zhang Ruochen. Jadi, apapun hasilnya, itu tidak akan mempengaruhi mereka. Sebaliknya, mereka datang ke sana cuma untuk menikmati pertunjukkan.     

Dewi Mandala terbang di udara dan muncul di depan Dewi Bulan. "Sudah 100 ribu tahun lamanya sejak terakhir kali kita bertemu, dan kau masih sama anggunnya seperti dulu. Kau memang sangat jeli melihat talenta muda. Zhang Ruochen baru saja mendapatkan hadiah dari Istana Dewa Kebenaran. Dia akan bersinar di kemudian hari. Daratan Guanghan akan kembali berada di masa-masa kejayaannya."     

Tentu saja, Dewi Bulan tahu kalau seandainya Zhang Ruochen tidak mengubah keadaan di Medan Pertempuran Merit dan membuat Daratan Guanghan berada di peringkat teratas, mungkin sekarang ini, Daratan Guanghan akan jauh lebih terpuruk dibandingkan Daratan Kunlun.     

Karena perjuangan Zhang Ruochen, maka Daratan Guanghan bisa menikmati beberapa keuntungan, termasuk sumber daya dari Dunia Langit dan tidak akan dijadikan sebagai Medan Pertempuran Merit dalam waktu dekat.     

Dewi Bulan melirik Dewi Mandala dan berkata, "Kau juga sangat jeli dalam melihat potensi kekuatan kultivator muda."     

Peri Hundred Flower, yakni Divine Reflection Lotus, juga memiliki potensi yang besar. Di kemudian hari, pencapaiannya mungkin bisa menyalip Dewi Mandala. Selama wanita itu berada di sana, maka Daratan Qianrui pasti akan baik-baik saja.     

Sekuat apapun seorang dewa, mereka masih perlu menghadapi Yuanhui Tribulation. Meski mereka berhasil selamat dari 10 Yuanhui Tribulation sekalipun, tapi pada akhirnya, mereka bakal tumbang. Oleh karena itu, bila mereka ingin membuat dunianya maju, mereka harus membimbing calon dewa baru.     

"Zhang Ruochen memang hebat. Tapi sayangnya, sebelum dia menembus ke Alam Dewa, dia pasti sudah mati. Lagipula, sekarang ini, dia masih seorang Saint King. Di hadapan para dewa, dia hanyalah seekor lalat kecil," kata Blackheart Demonlord.     

Pada saat ini, terdengar suara tua dari istana merah darah. "Ternyata anjing itu memang senang menyebarkan hal-hal yang berbau negatif. Ucapannya sangat tidak penting."     

Mendengar itu, semua dewa merasa terkejut.     

"Berani-beraninya Blackheart Demonlord dan Jiatianxia berkomentar seperti itu. Apa mereka tidak takut dengan Dewi Bulan?"     

"Padahal Dewi Bulan sudah mengumumkan kalau dia akan melindungi Zhang Ruochen. Siapapun yang berani menyentuhnya, maka dia akan berhadapan dengannya."     

"Sekarang ini, Dewi Bulan bukan cuma telah memulihkan kekuatannya, tapi kultivasinya juga berkembang pesat. Belum lama ini, salah satu dewa tua dari Sunshine Civilization baru saja dikalahkan olehnya."     

"Jiatianxia juga sangat hebat. Itulah kenapa dia tidak takut dengan Dewi Bulan. Sedangkan Blackheart Demonlord, selama ini dia selalu mendapatkan dukungan dari Daratan Heaven. Oleh karena itu, dia berani terang-terangan mengungkapkan kebenciannya terhadap Zhang Ruochen. Lagipula, kalau menilai dari sikap Daratan Heaven selama ini, Dewi Bulan masih akan kesulitan untuk melindungi Zhang Ruochen."     

...     

Pada saat itu, para dewa mulai membicarakannya.     

Entah karena kekuatan Dewi Bulan atau dominasi Daratan Heaven, tapi yang jelas, mereka tidak akan ikut campur ke dalam urusan mereka berdua. Pada saat ini, mereka memilih menjadi penonton.     

Padahal Dewi Bulan belum sempat meresponnya, tapi Blackheart Demonlord sudah kembali berkata, "Kabarnya, meski Zhang Ruochen cuma seorang Saint King, tapi dia pernah Permaisuri Chi Yao... bukan, bukan, bukan seperti itu. Permaisuri, tolong jangan terlalu dipikirkan perkataanku. Lagipula, semua itu kan sudah terjadi di masa lalu. Sekarang ini, masalah itu sudah tidak penting lagi."     

Mendengar itu, sorot mata Permaisuri Chi Yao mendadak dingin. Dia melepaskan cahaya dewanya. Intensitas membunuhnya langsung melingkupi Blackheart Demonlord.     

Lagi-lagi, Blackheart Demonlord kembali memprovokasinya. Bahkan dewa sepertinya tidak sanggup untuk menahan diri.     

Tapi Blackheart Demonlord seolah tidak mempedulikannya. Malahan, dia kembali berkata, "Padahal bocah itu adalah mantannya Permaisuri, tapi Dewi Bulan memberinya posisi yang tinggi. Bahkan kau sempat menjadikannya sebagai Divine Envoy dan anggota inti Daratan Guanghan. Apa kau tidak khawatir dengan skandal mereka?"     

"Mungkin dalam beberapa hari ke depan, seseorang akan berkata bahwa kau baru saja mencuri pria Permaisuri Chi Yao."     

"Kalau sampai kabar ini tersebar luas, maka itu akan merusak reputasimu. Apa gunanya?"     

"Kenapa kau tidak mengembalikan Zhang Ruochen kepada Permaisuri Chi Yao saja?"     

"Lagipula, Permaisuri Chi Yao memiliki dua orang anak. Apalagi, kedua anak mereka juga membutuhkan sosok ayah dan mereka berempat sudah terpisah sejak lama. Jadi, kupikir mereka harus kembali bersatu."     

Blackheart Demonlord berkata dengan sangat percaya diri.     

Ketika para dewa yang hadir mendengarnya, ekspresi mereka langsung berubah. Mereka menatap Dewi Bulan dan Permaisuri Chi Yao. Situasinya mendadak tegang.     

Beberapa dewa merasa tidak puas dengan hal tersebut. Lagipula, Dewi Bulan adalah sosok dewi yang paling cantik di Dunia Langit. Baik pesona dan keanggunannya membuat para dewi lainnya merasa iri. Selama ini, tidak ada seorangpun yang berani melecehkannya seperti itu.     

Apa Blackheart Demonlord ingin memicu perang dewa?     

Ekspresi Dewi Bulan sedingin es. Bulan terang menyeruak dari tubuhnya dan melayang di angkasa. Bulan itu memancarkan aura yang sangat dingin, yang seolah dapat membekukan seluruh Wilayah Dewa Kebenaran.     

Lotus Chaotic Ruang dan Waktu tiba-tiba muncul di tangan Chi Yao, yang kental dengan energi di langit dan bumi. Bahkan dia tidak segan-segan memperlihatkan intensitas membunuhnya.     

Meski Blackheart Demonlord bisa merasakan intensitas membunuh mereka berdua, tapi dia sama sekali tidak takut dengan keduanya. Lagipula, mereka sedang berada di Wilayah Dewa Kebenaran. Para dewa dari Daratan Heaven juga berada di sana. Oleh karena itu, dia yakin kalau mereka berdua tidak akan bisa berbuat apa-apa.     

"Humph!"     

Terdengar suara dengusan dingin di angkasa.     

Sosok raksasa berarmor – dari Sungai Celestial – menatap Blackheart Demonlord dengan tatapan dingin. "Blackheart, apa kau ingin mati?" kata raksasa tersebut.     

"Wargod Bian Zhuang, apa maksudmu?"     

Seketika itu juga, ekspresinya mendadak ketakutan.     

Wargod Bian Zhuang adalah penjaga Sungai Celestial. Dia memiliki otoritas yang tinggi di Dunia Langit dan juga kekuatan yang besar. Dia adalah salah satu figur tangguh dari Dunia Langit. Begitu dia berkata, "mati", artinya dia sedang marah.     

Seperti kata pepatah lama, "ucapan adalah sebuah hukum dan hukum harus ditegakkan". Karena Wargod Bian Zhuang baru saja mengucap kata, "mati" artinya dia memang bermaksud untuk membunuhnya.     

Padahal Wargod Bian Zhuang hanya mengirimkan avatarnya, tapi Blackheart Demonlord sudah merasa sangat tertekan dengan eksistensinya. Yang jelas, dia tidak berani meremehkannya.     

"Apa maksudku? Aku akan membunuhmu."     

Avatar Wargod Bian Zhuang mengangkat tangannya. Seketika itu juga, Heavenly Mugwort Bell terbang dari langit dan mendarat di tangannya.     

Heavenly Mugwort Bell adalah salah satu dunia kuno yang pernah dimurnikan olehnya. Kabarnya, luas dunia itu mencapai puluhan juta kilometer dan terbuat dari besi.     

Wargod Bian Zhuang telah memurnikan seluruh dunia tersebut dan mengubahnya menjadi lonceng, yang dikenal sebagai "Heavenly Mugwort".     

Buzzz.     

Pada saat ini, Heavenly Mugwort Bell sedikit terguncang dan melepaskan suara lonceng.     

Kemudian, raksasa itu melepaskan energi air dan mengubahnya menjadi sebuah Sungai Celestial sepanjang puluhan ribu kilometer. Arus airnya melingkupi langit dan mulai menerjang ke satu arah.     

Melihat itu, ekspresi Blackheart Demonlord mendadak berubah.     

Tanpa ragu-ragu, dia langsung bergerak mundur dari sana.     

Akan tetapi, secepat apapun pergerakannya, dia sama sekali tidak bisa menghindar dari Sungai Celestial tersebut. Dalam satu kedipan mata, dia terkurung di dalam Sungai Celstial.     

Bukan hanya energi dewanya yang mengalami tekanan, tapi juga ruangan di sekitarnya. Ketika itu, dia seperti dikurung dalam sebuah penjara.     

Blackheart Demonlord buru-buru mengaktifkan segel demonic. Dia melepaskan jutaan prinsip dan mengubahnya menjadi tanda demonic berbentuk lingkaran. Puluhan juta tengkorak melayang-layang di sekitar tanda demonicnya.     

Tanda demonicnya melepaskan cahaya demonic, yang seolah dapat mengguncang langit, sebelum akhirnya berbenturan dengan Sungai Celestial.     

Bang!     

Segel demonicnya pun hancur berkeping-keping dan kembali berubah menjadi Chi Demonic. Sebaliknya, Sungai Celestial masih mengurungnya.     

Avatar Wargod Bian Zhuang berdiri di atas Sungai Celestial dan melangkah maju. Lantas, dia muncul di depan Blackheart Demonlord dan melayangkan sebuah tinju.     

Tinjunya mengandung kekuatan besar. Di mata Blackheart Demonlord, tinjunya sangat besar. Serangan itu membuatnya sangat ketakutan.     

"Wargod Bian Zhuang, kau..."     

Pupil mata Blackheart Demonlord mulai berkontraksi, sembari berusaha menangkis serangan tersebut.     

Begitu berhadapan dengan Wargod Bian Zhuang yang legendaris, maka dia sama sekali tidak berani bertindak ceroboh. Seketika itu juga, dia langsung melepaskan segenap energi dewanya untuk melindungi diri.     

Namun, di depan tinju Wargod Bian Zhuang, pertahannya rapuh bagaikan kertas.     

Bang!     

Tinjunya mengenai dada Blackheart Demonlord.     

Ptui!     

Seketika itu juga, dia memuntahkan darah dewa dan terhempas ke belakang. Akibatnya, dia membentur barier yang terbentuk dari arus sungai.     

Sebelum Blackheart Demonlord sempat menyeimbangkan diri, Wargod Bian Zhuang sudah kembali mendekatinya. Dia mengangkat Heavenly Mugwort Bell dan menghantam kepala Blackheart Demonlord.     

Heavenly Mugwort Bell terbuat dari besi dunia dan menghujam kepala Blackheart Demonlord.     

Setelah berhasil melewati Yuanhui Tribulation pertamanya, Blackheart Demonlord sudah menjadi lebih tangguh daripada sebelumnya. Tapi sekarang, dia benar-benar tak berdaya di hadapan Wargod Bian Zhuang.     

Rumble.     

Tubuh dewanya pun remuk. Kepalanya pecah, hingga darah dewanya berhamburan di angkasa.     

Tubuh dewanya memancarkan cahaya demonic yang terjatuh dari langit, sebelum akhirnya berubah menjadi kawah belasan kilometer di samping Lautan Kebenaran. Seluruh Wilayah Dewa Kebenaran terguncang hebat.     

Tulang-tulang dewanya nyaris hancur. Dia terlukai di dasar kawah dan tidak sanggup berdiri.     

Sambil menggenggam Heavenly Mugwort Bell di tangannya, Wargod Bian Zhuang mendarat dari langit dan menginjak dada Blackheart Demonlord. Setelah itu, dia berteriak kencang, "Brengs*k, kau pikir siapa dirimu? Apa kau kira selamat dari satu Yuanhui Tribulation sudah membuatmu menjadi sangat kuat?"     

"Berani-beraninya kau menghina Dewi Bulan? Apa kau sudah bosan hidup? Apa kau belum pernah mendengar hubunganku dengan Dewi Bulan?"     

"Hentikan omong kosongmu," kata Dewi Bulan dengan nada dingin.     

Wargod Bian Zhuang mendongak dan tersenyum kepada Dewi Bulan. "Jangan marah. Jangan marah. Semua ini bukan salahnya. Ini adalah salahku sendiri."     

Dewi Bulan memalingkan muka dan tak lagi melihatnya.     

Wargod Bian Zhuang menginjak dada Blackheart Demonlord, lantas berkata, "Apa kau tahu kalau perbuatanmu adalah dosa besar? Berani melecehkan Dewi Bulan adalah sebuah dosa besar."     

"Kau..."     

Pertama-tama, Blackheart Demonlord mengira kalau dia mampu mengalahkan avatar Wargod Bian Zhuang. Namun tak disangka, ternyata Wargod Bian Zhuang berani menyerangnya di Dunia Langit.     

Sayangnya, dia lupa dengan seberapa pentingnya Dewi Bulan bagi Wargod Bian Zhuang.     

Dia juga sempat meremehkan kekuatan Wargod Bian Zhuang.     

Padahal sulit sekali membunuh dewa, apalagi dewa yang pernah melewati satu Yuanhui Tribulation. Akan tetapi, Wargod Bian Zhuang mampu membunuh dewa tersebut. Meski dia membunuhnya sekarang, Istana Langit tidak akan berani menghukumnya.     

Untuk pertama kalinya, Blackheart Demonlord merasa ajalnya sudah dekat.     

"Padahal Wargod Bian Zhuang juga hadir di sini, tapi dia masih berani bicara seperti itu. Dasar bodoh."     

Banyak dewa yang hadir mengutuknya.     

Bukan rahasia lagi kalau Wargod Bian Zhuang sangat menyukai Dewi Bulan. Bukankah itu sudah menjadi alasan yang kuat kenapa tidak banyak yang berani memprovokasi Dewi Bulan?     

Bukan hanya karena Dewi Bulan sangat kuat, melainkan juga karena eksistensi Wargod Bian Zhuang.     

Dulu, saat pertempuran dewa terjadi di Gunung Dewi Bulan dan menyebabkan kehancuran besar, Wargod Bian Zhuang adalah satu-satunya dewa yang meredam kekacauan tersebut.     

Sejak saat itu, Wargod Bian Zhuang selalu berpihak kepada Dewi Bulan. Bahkan semua dewa di Dunia Langit telah mengetahuinya.     

"Wargod Bian Zhuang, bukankah tindakanmu sudah berlebihan?"     

Pada saat ini, terdengar suara tidak senang dari istana merah darah.     

Bagaimanapun juga, Blackheart Demonlord adalah salah satu dewa pendukung Daratan Heaven. Karena Wargod Bian Zhuang baru saja melumpuhkannya, maka itu sama saja seperti mempermalukan Daratan Heaven.     

Apalagi sekarang ini, banyak dewa yang hadir di sana, ditambah dengan beberapa kultivator di bawah alam dewa. Mau ditaruh di mana muka mereka?     

Pada saat ini, para kultivator di bawah alam dewa sedang berkumpul di tepi Lautan Kebenaran. Melihat itu, mereka cuma bisa melongo.     

"Ada apa? Kenapa para dewa bertempur di Wilayah Dewa Kebenaran?"     

"Kurasa Blackheart Demonlord yang memulainya dan ada satu dewa yang ingin membunuhnya. Aku tidak salah lihat, kan?"     

"Blackheart Demonlord adalah salah satu dewa tangguh yang berhasil selamat dari satu Yuanhui Tribulation, tapi dia tidak ada apa-apanya di depan dewa tersebut. Dari mana dewa itu berasal?"     

"Diam. Dia adalah Wargod Bian Zhuang. Sosok penjaga Sungai Celestial. Blackheart Demonlord baru saja memprovokasinya. Mungkin dia akan..."     

Suara Lord Istana Dewa Kebenaran hanya didengar oleh para dewa. Maka dari itu, para kultivator di bawah alam dewa tidak tahu mengenai apa yang sedang terjadi.     

Namun, pertempuran dewa di Wilayah Dewa Kebenaran tetap menjadi sebuah peristiwa besar.     

Yang jauh lebih mengejutkan, Blackheart Demonlord baru saja dihajar habis-habisan, namun tidak ada seorangpun yang berani menghentikannya.     

Di Gunung Kebenaran, Lord Istana Dewa Kebenaran melirik tepi Lautan Kebenaran. Ketika itu, dia tersenyum samar. "Setelah bertahun-tahun, rupanya Bian Zhuang sama sekali tidak berubah. Saat ada yang berani melecehkan Dewi Bulan, maka dia tidak akan segan-segan menghabisinya."     

Lord Istana Dewa Kebenaran benar-benar paham dengan sikap Bian Zhuang. Selain menjaga Sungai Celestial, mungkin satu-satunya hal yang dipedulikan adalah urusan Dewi Bulan.     

Dulu, saat Dewi Bulan menghilang di Daratan Kunlun, Wargod Bian Zhuang pernah masuk ke Dunia Neraka sendirian. Dia membunuh banyak kultivator di Dunia Neraka.     

Kali ini, dia muncul di Wilayah Dewa Kebenaran. Tentu saja, kemunculannya karena ada Dewi Bulan di sana.     

Sikapnya yang kasar seperti itu bukan karena dia bodoh, tapi dia memang selalu menyelesaikan masalah dengan kekerasan.     

Karena Zhang Ruochen, maka Daratan Guanghan dan Dewi Bulan bisa kembali berjaya. Oleh karena itu, dia ingin mengumumkan kepada semua dewa dengan gagah kalau siapapun yang berani melecehkan Dewi Bulan, maka mereka akan berhadapan dengan dirinya.     

Entah dimanapun lokasinya, Wargod Bian Zhuang sama sekali tidak akan mempedulikannya. Selama seseorang berani melecehkan Dewi Bulan, maka dia tidak akan segan-segan untuk menghabisinya.     

Wargod Bian Zhuang menoleh ke arah istana merah darah. Lantas, dia berkata datar. "Berlebihan? Kau sama sekali tidak berhak mencampuri urusanku. Diam saja di sana. Kau tidak perlu cari muka."     

Setelah itu, Wargod Bian Zhuang kemblai menginjak tubuh Blackheart Demonlord. Semua orang bisa mendengar suara retakan tulang.     

"Cepat berlutut dan minta maaf kepada Dewi Bulan. Kalau tidak, maka aku akan benar-benar membunuhmu."     

Wargod Bian Zhuang menendangnya dan membuatnya terhempas jauh.     

Rambut Blackheart Demonlord terlihat acak-acakan. Kondisinya tak karuan. Dia memobilisasi kekuatan dewa untuk memulihkan dirinya. Sambil tertatih-tatih, dia berteriak, "Bian Zhuang, kau sudah keterlaluan."     

Pada saat ini, Blackheart Demonlord mirip seperti iblis. Dia sangat kesal diperlakukan seperti itu. Apa yang terjadi barusan adalah sebuah aib untuknya. Sejak dia menjadi dewa, belum pernah ada yang melakukan itu kepadanya.     

"Dasar bodoh, berani-beraninya kau berteriak di depanku." Sorot mata Bian Zhuang terlihat dingin. Dia menuding Blackheart Demonlord, sambil melepaskan intensitas membunuhnya.     

Semua dewa yang hadir memasang ekspresi aneh. Mungkin cuma Wargod Bian Zhuang yang pantas menganggap semua dewa seperti serangga.     

Mendengar itu, Blackheart Demonlord kembali gemetar ketakutan. Tiba-tiba, dia merasakan ancaman yang besar.     

Buzz.     

Energi dewa menyeruak dari bangunan merah darah, dan melepaskan awan darah tebal yang melingkupi langit.     

"Wargod Bian Zhuang. Semuanya bisa dibicarakan. Jangan keterlaluan." Teriak sosok dari istana merah darah.     

Avatar Wargod Bian Zhuang sedang berdiri di atas Sungai Celestial. Sambil melipat tangannya di belakang punggung, dia menatap istana merah darah dan berkata agresif, "Jiatianxia, kau pikir dirimu siapa? Jangan teriak-teriak di hadapanku. Bila kau memang tidak puas, lawan saja aku. Jika kau bisa mengalahkan avatarku, maka aku tidak akan pernah keluar dari Sungai Celestial."     

"Tapi bila kau tidak berani melakukannya, bersembunyi saja di dalam istanamu. Lagipula, aku tidak ingin menurunkan levelku untuk melawanmu."     

Mendengar itu, Jiatianxia pun merasa geram. "Bian Zhuang, rupanya kau sangat arogan. Apa kau pikir aku takut dengan dirimu?"     

Siapa dia?     

Dia adalah pemimpin Istana Bloody War, salah satu dewa tua yang mendapatkan Canon. Tidak ada seorangpun yang pernah meremehkannya seperti itu.     

Apa sebuah avatar mampu mengalahkannya?     

Itu adalah mimpi belaka. Meski Wargod Bian Zhuang adalah sosok yang tak tertandingi, tapi dia sama sekali tidak takut dengannya.     

Beberapa dewa saling berpandangan. Mereka tak menyangka bila suasananya akan menjadi seperti ini. Setelah terdiam selama 100 ribu tahun, apa Wargod Bian Zhuang akan memperlihatkan kekuatannya kembali?     

Perlu diketahui bahwa di masa 100 ribu tahun silam, dia adalah pemimpin dari sembilan Wargod di Istana Langit.     

Lantas sekuat apa kultivasinya sekarang?     

Apa dia akan menggunakan avatarnya untuk mengalahkan para dewa itu?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.