Kaisar Dewa

Demi Mengejar Dewi Bulan, Dia Pernah Kehilangan 80 Ribu Mil Wilayah di Sungai Celestial



Demi Mengejar Dewi Bulan, Dia Pernah Kehilangan 80 Ribu Mil Wilayah di Sungai Celestial

3Istana merah darahnya terguncang hebat. Lambat laun, figur raksasa keluar dari istana tersebut, sembari memancarkan aura dewanya.     

Dia memiliki sayap darah di punggungnya dan sedang mengenakan armor ungu, yang seolah bersimbah darah. Meski penampilannya terlihat muda, tapi sorot matanya sangat dalam, bagaikan dua blackhole kuno.     

Dia adalah pemimpin Istana Bloody War, salah satu dewa tua di generasi yang sama dengan Dewi Bulan. Dia adalah sosok yang sangat tangguh.     

Bahkan di Daratan Heaven, dia juga memiliki kedudukan yang tinggi.     

Pada saat ini, intensitas membunuh mula memancar dari tubuhnya. Sorot matanya terlihat murung. Wargod Buan Zhuang benar-benar telah membuatnya marah.     

Bila Wargod Bian Zhuang datang dengan tubuh aslinya, maka dia tidak akan berani macam-macam. Tapi kali ini, Wargod Bian Zhuang hanya datang dengan avatarnya. Maka dari itu, dia sama sekali tidak takut kepadanya.     

"Bian Zhuang, biar kucoba kemampuanmu, sosok yang pernah menjadi pemimpin sembilan Wargod dari Istana Langit."     

Sorot mata Jiatianxia setajam pedang. Dia mengepakkan delapan sayap darahnya dan melepaskan Chi Darah yang kental.     

Jutaan prinsipnya mendadak aktif dan menyatu dengan tangan raksasa merah darah. Tangan itu menyimpan energi dewa dan langsung menerjang Wargod Bian Zhuang.     

Namun, Wargod Bian Zhuang seakan tidak mempedulikannya. Malahan, dia berkata, "Dasar teknik murahan. Berani-beraninya kau menyerangku."     

Sambil bicara, Sungai Celestial di bawah kakinya mulai bergemuruh. Lantas, sungainya berubah menjadi seekor naga raksasa dan berbenturan dengan tangan besar milik lawannya.     

"Bang."     

Meski tangan besarnya mengandung energi dewa, namun begitu berbenturan dengan Sungai Celestial, tangannya hancur lebur.     

Meski begitu, Sungai Celestial-nya tidak hancur. Malahan, sungainya masih menerjang Jiatianxia dengan momentum yang mengerikan.     

Ekspresi Jiatianxia pun berubah menjadi serius. Delapan sayap darah di punggungnya membesar hingga sepanjang puluhan ribu mil. Sayap-sayapnya mirip seperti awan di angkasa. Setiap bulu di sayapnya memancarkan cahaya demonic merah dan sangat tajam, bagaikan pedang-pedang dewa.     

Boom.     

Sayap darahnya membelah Sungai Celestial.     

Namun, raksasa air di Sungai Celestial-nya masih sempat melancarkan serangan menuju sayap darah tersebut. Dia seperti maggot yang selalu menempel pada bangkai.     

Raksasa airnya terbentuk dari elemen air spesial. Tidak ada satupun yang dapat mengalahkannya. Bahkan bulu-bulu sayapnya tenggelam ke dalam air.     

Di waktu yang sama, raksasa air melepaskan kekuatan dahsyat. Ketika itu, serangan yang dilepaskan seolah mampu mengancam nyawa para dewa.     

Kalau tidak, Raksasa airnya tidak akan pernah diutus untuk menjaga Sungai Celestial.     

Sebagai penjaga Sungai Celestial, sudah lama Wargod Bian Zhuang mampu mengendalikan raksasa air dan memanfaatkan kekuatannya.     

Ketika bertempur di Sungai Celestial, Wargod Bian Zhuang akan menjadi sosok yang tak tertandingi.     

Begitu melihat pertempuran mereka, para dewa yang sedang berkumpul di Lautan Kebenaran mulai menjauhi medan pertempuran.     

Di waktu yang sama, beberapa dewa juga melepaskan kekuatannya demi melindungi para Biksu yang berada di sekitar sana.     

Kalau menilai dari kekuatan Wargod Bian Zhuang, meski dia tidak sengaja melepaskan energi dewanya, tapi para Biksu itu masih akan mati bila terkena gelombang energinya.     

...     

Di puncak Gunung Kebenaran, Zhang Ruochen telah memulihkan dirinya. Perlahan-lahan, dia mulai membuka matanya.     

Kali ini, meski fisik dan jiwa sucinya sama-sama nyaris hancur, tapi dia mendapatkan manfaat besar. Setelah pulih, maka fisik dan jiwa sucinya kembali meningkat. Keduanya memancarkan aura immortal.     

Bila dia menginginkannya, Zhang Ruochen bisa membentuk Fisik Immortal dan menembus Alam Supreme Saint. Setelah itu, Supreme Saint biasa tidak akan bisa disejajarkan dengannya.     

"Ternyata Wilayah Kebenaran sangat misterius. Bahkan aku belum bisa memahaminya sepenuhnya."     

Zhang Ruochen memindai Heart of Truth dengan menggunakan Kekuatan Batin-nya.     

Sekarang ini, Wilayah Kebenaran-nya masih berada di level Shoreless Star Ocean. Tapi kualitasnya jauh berada di atas Shoreless Star Ocean biasa.     

Kemudian, Zhang Ruochen melepaskan Wilayah Kebenaran dan kembali mempelajarinya.     

Berbekal Wilayah Kebenaran, maka dia bisa melepaskan 10 kali lipat kekuatan. Bahkan 10 murid dewa dari Istana Dewa Kebenaran belum mampu melakukannya.     

Zhang Ruochen berdiri dan mengatupkan tangannya kepada Lord Istana Dewa Kebenaran. "Terima kasih atas bimbingan Anda, senior. Akhirnya saya berhasil memurnikan Heart of Truth."     

"Itu adalah keberuntunganmu. Semua itu tidak ada hubungannya denganku. Sekarang, tetaplah berada di sini. Jangan buru-buru keluar dari gunung ini," kata Lord Istana Dewa Kebenaran.     

Zhang Ruochen bertanya, "Kenapa?"     

Lord Istana Dewa Kebenaran merentangkan tangannya dan menuding ke arah lain. Setelah itu, sebuah kristal raksasa terbentuk di depannya dan memperlihatkan situasi yang terjadi di luar gunung.     

"Ini adalah... pertempuran antar dewa!" Zhang Ruochen merasa terkejut.     

Lord Istana Dewa Kebenaran berkata, "Begitu berhasil mendaki puncak Gunung Kebenaran, kau langsung menarik perhatian para dewa. Sementara itu, fakta bahwa kau memiliki Heart of Truth adalah sesuatu yang tidak boleh diketahui oleh mereka."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen langsung teringat tentang fraksi Daratan Heaven, yang selama ini selalu memusuhinya dan ingin membunuhnya.     

"Luar biasa. Beliau mampu mengimbangi salah satu dewa tua." Zhang Ruochen merasa terkejut.     

Wargod Bian Zhuang adalah salah satu dewa kuno di Dunia Langit. Bisa dibilang, dia adalah salah satu petinggi Dunia Langit. Siapa yang mampu mengalahkannya?     

Lord Istana Dewa Kebenaran tersebut, "Benar. Wargod Bian Zhuang, sosok yang menjaga Sungai Celestial, sedang bertempur di sana. Tapi dia hanya menggunakan avatarnya."     

"Avatar?"     

Zhang Ruochen merasa terkejut. "Beliau hanya menggunakan avatar?"     

Bahkan dengan kultivasinya sekarang ini, Zhang Ruochen tidak bisa memindai kekuatan Wargod Bian Zhuang. Jika Lord Istana Dewa Kebenaran tidak menggunakan proyeksi kristal untuk memperlihatkan pertempuran dewa tersebut, mungkin dia tidak akan bisa melihat pergerakan mereka dengan jelas.     

Perbedaan kultivasi mereka sangat lebar.     

Lord Istana Dewa Kebenaran tersenyum. "Benar, dia hanya menggunakan avatarnya."     

Zhang Ruochen kehabisan kata-kata. Ternyata, Dunia Langit memang dihuni oleh para kultivator tangguh. Selalu ada gunung yang lebih tinggi. Di atas langit masih ada langit. Itulah yang menekan arogansi mereka, karena di luar sana, selalu ada sosok yang lebih tangguh.     

Gelar sebagai elit pertama di bawah Alam Saint King memang hebat.     

Namun, di kalangan Saint King sendiri, masih banyak kultivator yang jauh lebih tangguh dibandingkan dirinya sendiri.     

Seperti halnya Qing Sixue, Zhang Ruochen tidak yakin dapat mengalahkannya di Alam Saint King.     

Lord Istana Dewa Kebenaran berkata, "Kau tidak perlu terkejut. Wargod Bian Zhuang adalah salah satu dewa kuno. Bahkan dia pernah menjadi pemimpin sembilan Wargod di Dunia Langit. Bila dia lemah, maka dia tidak akan ditugaskan untuk menjaga Sungai Celestial. Seandainya dia lemah, maka para dewa dari Dunia Neraka pasti sudah berkeliaran di Dunia Langit."     

"Kenapa mereka bertempur satu sama lain?" tanya Zhang Ruochen.     

Lord Istana Dewa Kebenaran berkata, "Karena dirimu."     

"Saya? Jangan bercanda, Lord Istana. Bahkan saya tidak mengenal Wargod Bian Zhuang." Zhang Ruochen tersenyum getir.     

"Kau memang tidak mengenalnya. Tapi Dewi Bulan sangat dekat dengannya."     

Zhang Ruochen tersenyum. "Menarik. Apa kecantikan Dewi Bulan yang menyebabkan pertempuran dewa tersebut?"     

"Apa menurutmu Dewi Bulan tidak cantik? Sejujurnya, Dewi Bulan adalah dewi yang paling cantik di Dunia Langit. Banyak dewa yang jatuh cinta kepadanya."     

Tampang Lord Istana Dewa Kebenaran memang garang, tapi dia sangat ramah kepada Zhang Ruochen. Dia sama sekali tidak menganggap Zhang Ruochen seperti Saint King. Percakapan mereka seperti percakapan seorang teman.     

Zhang Ruochen merasa terkejut. "Padahal mental para dewa sangat kuat. Tapi kenapa mereka masih bisa berbuat seperti itu?"     

Selama ini, Zhang Ruochen menganggap kalau para dewa sudah tidak punya nafsu. Sebab, mereka cenderung merelakan segalanya demi mengejar Supreme Tao.     

Sama halnya seperti Chi Yao.     

Putra-putrinya sama sekali tidak penting baginya.     

Lord Istana Dewa Kebenaran berkata, "Tentu saja mereka masih punya nafsu. Hanya saja, mereka sudah tidak bisa berbuat seenaknya. Di samping itu, di kalangan dewa, Wargod Bian Zhuang memang agak unik. Saat dia sedang waras, maka dia bisa menjaga Sungai Celestial dengan baik. Tapi saat dia sudah agak gila, maka dia akan meninggalkan Sungai Celestial dan masuk ke Dunia Neraka sendirian. Ketika itu, tidak ada seorangpun yang dapat menghentikannya."     

"Sedangkan hubungannya dengan Dewi Bulan... Hehe, siapa yang tahu? Sederhananya, dia pernah mengklaim bahwa selama Dewi Bulan bersedia mengarungi Sungai Celestial bersamanya, maka dia akan rela bergabung dengan Daratan Guanghan. Demi melihat Dewi Bulan, dia pernah kehilangan Sungai Celestial sepanjang 80 ribu mil."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen langsung menghembuskan nafasnya. Wargod Bian Zhuang memang agak unik.     

Demi bertemu dengan Dewi Bulan, dia pernah kehilangan Sungai Celestial sepanjang 80 ribu mil. Entah bagaimana ekspresi para dewa di Istana Langit begitu mendengar kabar tersebut. Apa mereka tidak ingin menggantinya?     

"Sejak Dewi Bulan kembali, kenapa tidak ada seorangpun yang berani menantangnya? Sebenarnya, mereka takut dengan Wargod Bian Zhuang. Lagipula, dia adalah salah satu dewa tempur di Dunia Langit."     

Mendengar itu, Zhang Ruochen langsung menatap Wargod Bian Zhuang. Meski Wargod Bian Zhuang melakukannya demi Dewi Bulan, tapi kali ini, dewa itu sudah membantunya.     

Zhang Ruochen paham bahwa setelah mendapatkan Heart of Truth, para dewa di luar sana pasti ingin membunuhnya. Bahkan mungkin mereka tidak akan segan-segan menyerangnya secara langsung. Oleh karena itu, sekarang ini, kondisinya sangat berbahaya.     

Di puncak Gunung Kebenaran, avatar Wargod Bian Zhuang sedang bertempur sengit dengan Jiatianxia. Demi menghindari kerusakan yang lebih besar, mereka berdua berpindah ke luar angkasa.     

Selama mereka bertempur, Jiatianxia pun menjadi semakin terkejut dengan lawannya. Sebab, dia sama sekali tidak mampu mengungguli avatar lawannya.     

Sambil mengayunkan tangannya, Jiatianxia mengeluarkan Shura Hell Map.     

Petanya terbuka dan berubah menjadi sebuah dunia besar, dengan benua berwarna kuning di dalamnya. Chi Darah menyeruak dan melingkupinya. Sungai Darah, Danau Darah, dan Lautan Darah mulai terbentuk dan memperlihatkan pemandangan yang mengerikan.     

Terdapat jutaan inskripsi yang menyeruak dari benua tersebut, sembari memancarkan energi dewa.     

Selama bertempur di Gunung Dewi Bulan, Dewi Bulan pernah mendapatkan Asura Hell Map dari tangan Bloodlord Erjia. Tapi setelah pertempuran tersebut, keduanya mencapai kesepakatan, hingga Dewi Bulan pun mengembalikan harta karunnya ke Istana Bloody War.     

Lagipula, Asura Hell Map merupakan harta karun milik Istana Bloody War. Mereka tidak ingin kehilangannya.     

Tapi bila dibandingkan, Bloordlord Erjia jauh lebih lemah dibandingkan Jiatianxia.     

Pilar darah menyeruak dari benua Shura dan mulai memborbardir Wargod Bian Zhuang.     

Pilar-pilar darahnya mengandung energi dewa, yang seolah dapat membelah langit.     

"Berani-beraninya kau mengeluarkan peta kuno itu? Lihat saja, aku akan menghancurkanmu hingga berkeping-keping."     

Wargod Bian Zhuang tidak menghindari serangan lawannya. Sebaliknya, dia mengambil inisiatif untuk menghadapi serangan tersebut.     

Ketika itu, dia mengayunkan loncengnya dan membuatnya berbenturan dengan pilar darah.     

Bang.     

Jutaan inskripsi berhamburan dari lonceng tersebut, yang melepaskan energi chaotic. Alhasil, lonceng itu berhasil menghancurkan pilar darahnya satu persatu.     

Kemudian, loncengnya membesar. Ukurannya hampir seperti sebuah dunia besar.     

Wargod Bian Zhuang sangat hebat. Ketika itu, dia kembali menyabetkan loncengnya.     

Rumble.     

Loncengnya mendarat kencang dan merobek Benua Shura menjadi dua. Akibatnya, dunia itu terguncang hebat dan berada di ambang kehancuran.     

Jiatianxia buru-buru melepaskan energi dewanya. Lantas, dia mengaktifkan kekuatannya dan menyuntikkannya ke dalam Shura Help Map demi menyeimbangkan Benua Shura-nya.     

"Break."     

Jiatianxia berteriak dan mengerahkan segenap upayanya.     

Darah mengalir pada Benua Shura hingga berubah menjadi lautan darah, yang berusaha menenggelamkan Wargod Bian Zhuang.     

Darah ini pernah membunuh banyak dewa di luar sana dengan kekuatan iblisnya. Bila terkena darah tersebut, maka tubuh dewa bisa melepuh.     

Wargod Bian Zhuang tiba-tiba berubah menjadi raksasa air, sambil membawa loncengnya dan menyabetkannya ke segala penjuru.     

Boom.     

Dalam satu kedipan mata, lautan darahnya hancur berkeping-keping.     

Begitu pula dengan Benua Shura-nya, yang berubah menjadi debu.     

Bang.     

Jiatianxia pun terpental ke belakang. Darah dewa keluar dari mulutnya, sedangkan tiga sayap darah di punggungnya meledak. Kelima sayap darahnya juga terluka dan mengeluarkan darah.     

Asura Hell Map kembali muncul dengan beberapa retakan di permukaannya. Yang jelas, senjatanya rusak parah.     

Begitu melihat raksasa air Wargod Bian Zhuang kembali menerjangnya, Jiatianxia pun tidak berani menghadapinya secara langsung. Sebaliknya, dia menarik Asura Hell Map dan buru-buru pergi dari sana.     

Dalam sekejap, Jiatianxia kembali ke istana merah darahnya.     

Tanpa berlama-lama, dia langsung mengendalikan istananya dan pergi dari Wilayah Dewa Kebenaran.     

"Masih ingin kabur?"     

Teriak Wargod Bian Zhuang.     

Meski Jiatianxia bergerak dengan sangat cepat, tapi loncengnya masih sempat mengenai istana tersebut.     

Crack.     

Seketika itu juga, Istana merah darahnya pun hancur berkeping-keping.     

Dalam kondisi semacam itu, Jiatianxia sudah tidak peduli dengan reputasinya. Dia pun langsung memilih untuk melarikan diri.     

Raksasa air muncul di samping Wargod Bian Zhuang. Lantas, raksasa itu mengembalikan loncengnya kepada Wargod Bian Zhuang. Kemudian, Wargod Bian Zhuang berkata, "Ternyata larimu cepat juga. Jiatianxia, mulai sekarang, sebaiknya kau tetap bersembunyi di istana darahmu. Jangan pernah keluar dari sana. Kalau tidak, setiap kali aku bertemu denganmu, maka aku pasti akan menghajarmu."     

Melihat itu, para dewa yang hadir pun merasa terkejut. Banyak dari mereka mulai menatap Wargod Bian Zhuang dengan hormat.     

"Bagaimana mungkin? Padahal Jiatianxia adalah salah satu dewa kuno, tapi dia baru saja dikalahkan oleh avatar Wargod Bian Zhuang. Lantas sekuat apa tubuh Wargod Bian Zhuang yang asli? Blackheart Demonlord merasa sangat terkejut.     

Pada akhirnya, Blackheart Demonlord mulai paham dengan kemampuan pemimpin sembilan Wargod di Dunia Langit. Ternyata Wargod Bian Zhuang memang sangat kuat dan layak menjadi salah satu petinggi di Dunia Langit.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.