Kaisar Dewa

Transcending Heavenly Tribulation



Transcending Heavenly Tribulation

2Semua dewa paham kenapa Wargod Bian Zhuang mampu mengalahkan musuh-musuhnya meski dia hanya mengirimkan avatarnya. Di samping karena dia membawa Mugwort Bell, dia juga sedang berada di Dunia Langit.     

Sungai seluas 80 ribu mil mengalir mengelilingi seluruh Dunia Langit. Maka dari itu, selama dia berada di Dunia Langit, maka Wargod Bian Zhuang dapat meminjam kekuatan Sungai Heavenly dan mengubahnya menjadi kekuatannya sendiri.     

Jadi, walaupun dia hanya mengirimkan avatarnya, tapi dia mampu memobilisasi kekuatan Sungai Celestial.     

Jiatianxia bukan sosok dewa lemah, dia adalah salah satu pemimpin istana. Bila mereka bertempur di tempat lain, mungkin Wargod Bian Zhuang tidak akan mampu mengalahkannya dengan hanya mengandalkan satu avatar.     

Sebaliknya, Jiatianxia juga sempat meremehkan kemampuan Wargod Bian Zhuang dan Sungai Celestial.     

Boom.     

Wargod Bian Zhuang mulai mengamati situasi di sekitarnya dengan tampang menghina. Lantas, dia membawa loncengnya dan bergerak mendekati Blackheart Demonlord. Di waktu yang sama, dia melepaskan auranya untuk mengintimidasi lawannya.     

Melihat itu, Blackheart Demonlord puni gemetar ketakutan. Bahkan Jiatianxia sampai harus melarikan diri. Lantas siapa yang akan membelanya?     

Selama berkultivasi, selama itu pula dia selalu cermat dalam menjalani hidupnya. Dia selalu mengambil langkahnya dengan sangat hati-hati. Bukan hanya berhasil melewati Yuanhui Tribulation, tapi Blackheart Demonlord juga mampu membuat dunianya masuk ke dalam top 1.000 dunia besar di Dunia Langit. Oleh karena itu, dia tidak perlu khawatir bila dunianya akan dijadikan sebagai Medan Pertempuran Merit.     

Tapi tak disangka, kali ini dia salah langkah. Padahal, dia hanya ingin mewakilkan suara dari pihak Daratan Heaven, tapi pada akhirnya, dia malah terkena masalah. Bahkan mungkin hal itu juga bisa membuatnya mati.     

"Berlutut dan minta maaf kepada Dewi Bulan. Setelah itu, aku akan mengampuni nyawamu," kata Wargod Bian Zhuang dengan nada dingin.     

Mendengar itu, Blackheart Demonlord langsung marah. "Bian Zhuang, kekuatanku memang jauh berada di bawahmu, tapi aku tidak terima diperlakukan seperti ini. Lagipula, aku adalah pemimpin Daratan Black Demon. Meski kau adalah salah satu dewa pertempuran di Dunia Langit, tapi kau tidak punya hak untuk membunuhku."     

Seorang Dewa tidak akan sudi berlutut di depan siapapun. Mustahil dia melakukannya.     

Sebagai dewa, dia lebih memilih dibunuh daripada dihina-hina.     

"Pemimpin Daratan Black Demon? Kentutmu. Di mataku, kau cuma seekor semut kecil. Karena kau ingin mati, maka aku akan mengabulkan permintaanmu." Intensitas membunuh memancar dari tubuhnya.     

Karena Blackheart Demonlord tidak ingin dipermalukan, dia pun mulai mengeluarkan Segel Demonic. Meski dia tahu kalau dirinya bukan tandingan Wargod Bian Zhuang, tapi dia tidak akan tinggal diam begitu saja, apalagi Wargod Bian Zhuang ingin membunuhnya.     

Sebagian besar dewa yang hadir mulai menggelengkan kepalanya. Kalau menilai dari sikap dan kemampuan Wargod Bian Zhuang, maka sekarang ini, tidak ada satupun yang berani menghentikannya.     

Pada saat Wargod Bian Zhuang hendak melancarkan serangan, tiba-tiba terdengar suara lembut. "Hentikan, Bian Zhuang. Mestinya kau paham dengan aturan di Wilayah Dewa Kebenaran."     

Saat suara itu terdengar, tiba-tiba cahaya dewa menyeruak dari Gunung Kebenaran. Lantas, cahaya dewanya berubah menjadi sosok tinggi dan bertubuh kekar. Dia memancarkan aura dewa yang kental.     

Di waktu yang sama, prinsip-prinsip di Wilayah Dewa Kebenaran pun mendadak aktif. Semua prinsipnya bergerak ke arah dewa tersebut, seolah dia sedang mengendalikan apapun yang ada di sekitarnya.     

Secara natural, sosok itu adalah Lord Istana Dewa Kebenaran. Di momen-momen kritis itu, dia memilih untuk menengahi urusan mereka dan tidak membiarkan Wargod Bian Zhuang membunuh Blackheart Demonlord.     

Zhang Ruochen juga pergi meninggalkan Gunung Kebenaran. Dia berdiri di belakang Lord Istana Kebenaran dan sama sekali tidak merasa tertekan dengan aura dewa mereka.     

Di hadapan para dewa, Zhang Ruochen masih terlihat tenang. Bahkan dia sama sekali tidak panik.     

Karena saat dia berada di Gunung Dewi Bulan, saat itu dia pernah bertempur melawan dewa. Maka dari itu, meski di tempat itu banyak dewa yang hadir, dia juga tidak takut kepada mereka.     

Faktanya, Zhang Ruochen memang sempat menyesali keputusan Lord Istana Dewa Kebenaran, yang muncul di saat-saat genting seperti itu. Sebab, tadinya dia ingin melihat Wargod Bian Zhuang membunuh Blackheart Demonlord.     

Kemudian, Zhang Ruochen melesat dan kembali muncul di samping Dewi Bulan. Lantas, dia mengatupkan tangannya dan memberi salam, "Salam, Dewi Bulan."     

"Kerja bagus, Zhang Ruochen. Mulai sekarang, kau akan menjadi anggota inti di Daratan Guanghan. Statusmu akan berada di bawahku dan Pohon Dewa," kata Dewi Bulan.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen pun merasa terkejut. Tak disangka, ternyata Dewi Bulan akan memberinya posisi yang tinggi. Dan itu sangat bermanfaat untuknya. Setidaknya, tidak ada lagi yang berani meremehkannya di Daratan Guanghan.     

Rupanya, bekerja sama dengan Dewi Bulan adalah keputusan yang sangat bijak.     

Setelah itu, Zhang Ruochen berkata, "Terima kasih, Dewi Bulan."     

Dewi Bulan mengangguk pelan. Lantas, dia menatap Lord Istana Dewa Kebenaran.     

Pada saat ini, semua dewa juga sedang menatap Lord Istana Dewa Kebenaran, termasuk Wargod Bian Zhuang.     

Tidak ada seorangpun yang terkejut dengan kemunculan Lord Istana Dewa Kebenaran. Lagipula, mereka sedang berada di wilayahnya dan Wargod Bian Zhuang hampir saja membunuh Blackheart Demonlord. Di momen-momen kritis semacam itu, aneh saja bila Lord Istana tidak muncul.     

Lord Istana Dewa Kebenaran menatap Wargod Bian Zhuang dan berkata, "Mestinya kau paham kalau dilarang ada pertempuran dewa di tempat ini. Apa kau ingin membunuh dewa di wilayah kekuasaanku?"     

"Saya hanya menghajar dua ekor semut. Ini sama sekali bukan pertempuran dewa. Tapi karena Anda sendiri yang menghentikan saya, maka saya akan mengampuni nyawanya. Namun, karena dia sudah melecehkan Dewi Bulan, maka dia masih harus membayarnya." Kata Wargod Bian Zhuang.     

Lord Istana Dewa Kebenaran berkata, "Itu adalah urusan kalian berdua. Aku tidak akan ikut campur. Yang jelas, jangan sampai pertempuran dewa pecah di Wilayah Dewa Kebenaran."     

Sambil bicara, Lord Istana Dewa Kebenaran mulai melepaskan energi tak kasat mata, yang melingkupi Lautan Kebenaran. Seketika itu juga, ekspresi para dewa yang hadir mendadak berubah.     

Sebab, siapapun bisa merasakan dahsyatnya energi tersebut. Bahkan energinya jauh lebih hebat dibandingkan aura Wargod Bian Zhuang.     

Wargod Bian Zhuang memicingkan matanya dan berpikir sebentar, sebelum akhirnya berkata, "Jangan khawatir. Saya paham dengan apa yang harus saya lakukan."     

Setelah itu, Wargod Bian Zhuang menatap Blackheart Demonlord dan berkata, "Blackheart, serahkan harta karunmu sebagai kompensasi kepada Dewi Bulan. Jangan bilang kau tidak membawanya. Kau sama sekali tidak bisa menyembunyikannya dariku."     

Belum lama ini, Blackheart Demonlord memang sempat pergi meninggalkan Dunia Langit. Sekembalinya dari suatu tempat rahasia, dan karena dia melewati Sungai Celestial, maka Wargod Bian Zhuang sempat merasakan aura tanaman herbal dewa di tubuhnya.     

Mendengar itu, sorot mata Blackheart Demonlord terlihat murung. Tak disangka, rupanya Wargod Bian Zhuang sedang mengincar harta karunnya. Begitu dia membuka mulutnya, dia langsung ingin merampok herbal dewanya.     

Herbal Dewa adalah harta karun yang sangat spesial. Bahkan di dunia besar sekalipun, jarang sekali ada herbal semacam itu. Herbal itu sangat berguna bagi para dewa.     

Dulu, Dewi Bulan sempat memurnikan Daun Bulan di Seven Star Sacred Tuber. Itulah yang membuat kekuatannya pulih dengan cepat.     

Bisa dibilang, nilai dari herbal dewa memang sangat mahal.     

Blackheart Demonlord membawa herbal dewa tersebut. Dia sudah bekerja keras demi mendapatkannya. Bahkan dia harus mencarinya di sebuah dunia rahasia di ujung semesta setelah melewati berbagai macam bahaya.     

10 ribu tahun silam, Blackheart Demonlord menemukan herbal dewa ini, tapi baru sekarang, herbal dewa itu matang sempurna, hingga dia memetiknya.     

Agar tidak ada yang mengetahui keberadaan herbal dewanya, Blackheart Demonlord telah berupaya keras untuk menyembunyikannya dari siapapun. Selama 10 ribu tahun terakhir, diam-diam dia sedang menunggu herbalnya matang sempurna. Saat proses pemetikannya, saat itu dia juga sempat terluka parah. Bahkan dia hampir mati selama prosesnya.     

Lantas bagaimana mungkin dia rela menyerahkan herbal dewanya begitu saja?     

Karena Blackheart Demonlord hanya diam saja, Wargod Bian Zhuang pun berkata dengan nada dingin, "Apa? Apa kau tidak mau menyerahkannya? Kalau begitu, jangan pernah keluar dari Wilayah Dewa Kebenaran."     

Mendengar itu, Blackheart Demonlord merasa terkejut. Di waktu yang sama, dia tahu kalau sampai dia tidak menyerahkan herbal dewanya, Wargod Bian Zhuang pasti akan menunggunya di luar sana.     

Mungkin sedari awal, Wargod Bian Zhuang memang sedang mengincar herbal dewa tersebut.     

Apa dia akan tinggal di Wilayah Dewa Kebenaran selamanya?     

Sambil menahan amarah di hatinya, Blackheart Demonlord pun tersenyum getir. "Kembalinya Dewi Bulan ke Dunia Langit memang perlu dirayakan. Untuk mengapresiasinya, aku akan memberikan herbal dewa ini."     

Sambil bicara, dia mengeluarkan sebuah kotak brokade dan memberikannya kepada Dewi Bulan.     

Dewi Bulan melirik Blackheart Demonlord dan menerima kotak tersebut.     

Siapa yang tidak ingin mendapatkan herbal dewA?     

Dia mengambil kotaknya dan membukanya.     

Seketika itu juga, cahaya tujuh warna menyeruak dari kotak brokade. Aura dewa pun memancar ke segala penjuru.     

"Ini adalah... Tribulation Transcending Divine Lotus!"     

Begitu melihatnya, beberapa dewa mulai berteriak.     

Sorot mata mereka pun mulai terbakar. Tribulation Transcending Divine Lotus adalah harta karun yang sangat langka.     

Seperti namanya, lotus itu bisa meningkatkan persentase keberhasilan dalam melewati Yuanhui Tribulation.     

Rumornya, herbal dewa itu dapat meningkatkan persentase keberhasilannya hingga 30 persen.     

Yuanhui Tribulation – ujian para dewa – adalah sesuatu yang sangat mengerikan. Jangankan 30 persen, bahkan 10 persen pun, banyak dari mereka yang rela membayarnya dengan harga mahal.     

Blackheart Demonlord pun merasa sedih. Padahal, tadinya dia ingin menggunakan lotus itu untuk Yuanhui Tribulation keduanya. Jadi, herbal dewa itu sangat penting untuknya.     

Bila itu adalah herbal dewa lainnya, Blackheart Demonlord tidak akan pusing memikirkannya.     

Dan setelah menunggu selama 10 ribu tahun, bahkan sampai mempertaruhkan nyawanya demi mendapatkan herbal dewa tersebut, kini dia harus memberikannya kepada orang lain. Itu sangat menyedihkan.     

"Lumayan. Sebentar lagi, Dewi Bulan akan menghadapi Yuanhui Tribulation keempatnya. Lotus itu pasti bisa berguna untuknya." Wargod Bian Zhuang tersenyum puas. Saat dia menatap Dewi Bulan, ekspresinya selalu ceria.     

Ekspresi semacam itu muncul di wajah seorang dewa pertempuran. Begitu melihatnya, semua dewa yang hadir pun langsung kehabisan kata-kata. Mereka merasa kalau sikap Wargod Bian Zhuang sama sekali tidak mencerminkan gelarnya.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen pun merasa terharu. Empat Yuanhui Tribulation berarti bahwa usia Dewi Bulan sudah hampir menginjak 500 ribu tahun. Rupanya dia benar-benar merupakan salah satu dewa tua.     

Seharusnya tidak banyak dewa tua semacam itu di Dunia Langit maupun Dunia Neraka.     

Bagaimanapun juga, tidak banyak dewa yang mampu melewati Yuanhui Tribulation pertama mereka. Apalagi Yuanhui Tribulation kedua, pasti lebih langka lagi. Bila mereka mampu melewati dua Yuanhui Tribulation, artinya mereka memang hebat. Bahkan mungkin beberapa dari mereka sudah mendapatkan Canon.     

"Dengan bantuan Divine Lotus itu, Dewi Bulan pasti bisa melewati Yuanhui Tribulation keempatnya. Setelah itu, dia akan menjadi semakin kuat. selamat!"     

Banyak dewa yang memberinya selamat.     

Setelah Dewi Bulan berhasil melewati Yuanhui Tribulation keempatnya, maka tidak banyak dewa yang berani memprovokasinya.     

Dengan begitu, maka Daratan Guanghan tidak perlu khawatir selama 100 ribu tahun ke depan.     

Senyuman tipis muncul di wajah dingin Dewi Bulan. Herbal dewa memang sangat berguna untuknya. Faktanya, meski Bian Zhuang tidak mengancam Blackheart Demonlord untuk memberikan herbal dewanya, Dewi Bulan sudah punya rencana untuk menyerangnya.     

Bisa dibilang, Divine Lotus ini adalah hadiah yang tak terduga.     

Begitu melihat senyuman di wajah Dewi Bulan, Wargod Bian Zhuang pun merasa sangat gembira. Demi membuat Dewi Bulan tersenyum, maka dia rela melakukan apapun.     

Tanpa berlama-lama, Blackheart Demonlord langsung pergi meninggalkan Wilayah Dewa Kebenaran. Dia berubah menjadi secercah cahaya demonic dan terbang ke angkasa.     

Kali ini, dia sudah kehilangan muka. Yang jelas, tidak ada gunanya berada di sana terlalu lama.     

Karena kemampuannya masih berada di bawah dewa lainnya, dan meski dia marah sekalipun, dia hanya bisa menahannya.     

"Blackheart Demonlord, hari ini mungkin kau bisa lolos dan masih hidup. Tapi di kemudian hari, aku sendiri yang akan membalaskan dendam para leluhur di Daratan Kunlun." Gumam Zhang Ruochen.     

Lantas, dia menoleh kepada Chi Yao, yang sedang berdiri di dekat sana. Di waktu yang sama, perasaannya menjadi kompleks.     

Sekarang ini, Permaisuri Chi Yao juga sedang menatapnya. Mata phoenixnya mirip seperti dua bintang dingin di angkasa, tanpa emosi apapun.     

"Kau baru saja membuat progres. Baiklah, aku akan menunggumu di Alam Dewa."     

Setelah itu, Permaisuri Chi Yao pergi dari Wilayah Dewa Kebenaran.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen ingin bertanya kepada wanita tersebut. Kenapa dia memperlakukan kedua anaknya seperti itu. Tapi sayangnya, dia tidak sempat menanyakannya.     

"Chi Yao, aku tidak akan membiarkanmu menunggu terlalu lama."     

Gumam Zhang Ruochen. Jika dia ingin menghadapi Chi Yao secara langsung, maka dia harus menjadi semakin kuat.     

Semua orang yang hadir di sana adalah dewa. Meski Zhang Ruochen tidak takut dengan mereka, tapi dia masih merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, dia pamit undur diri kepada Dewi Bulan dan Lord Istana Dewa Kebenaran, sebelum akhirnya pergi dari sana.     

Meski banyak dewa yang ingin merampok hadiah Zhang Ruochen, tapi tidak ada satu dewa pun yang berani macam-macam di depan Dewi Bulan dan Wargod Bian Zhuang.     

"Selamat, kakak pertama. Kau telah berhasil melewati lautan kesepuluh dan mendaki Gunung Kebenaran."     

Feng Yan, Xiang Chunan, dan yang lainnya langsung memberinya selamat.     

Xiang Chunan berkata riang, "Kakak pertama, kenapa kau datang bersama istri masterku?"     

"Aku juga terkejut. Ternyata istri mastermu adalah Lord Istana Dewa Kebenaran. Aku pun menjadi semakin penasaran dengan identitas mastermu." Kata Zhang Ruochen.     

Feng Yan pun merasa terkejut. "Istri masternya adik ketiga adalah Lord Istana Dewa Kebenaran?"     

Xiang Chunan dan Feng Xi sama-sama terkejut.     

Dan Qing Sixue adalah satu-satunya sosok yang masih terlihat tenang. Sepertinya dia sudah mengetahuinya.     

Tapi itu memang lumrah terjadi. Kalau menilai dari kultivasinya, maka kedua orang tuanya pasti hebat.     

"Hanya Lord Istana yang dapat mengajarkan Prinsip Kebenaran," Feng Xi pun merasa tercerahkan.     

Karena statusnya sebagai Lord Istana Dewa Kebenaran, maka pencapaiannya pada Prinsip Kebenaran pasti sangat tinggi.     

Xiang Chunan tertawa dan berkata, "Kita lupakan saja soal itu. Sekarang ini, lebih baik kita mencari tempat untuk minum-minum."     

"Benar. Karena kakak pertama baru saja turun dari Gunung Kebenaran, jadi kita harus merayakannya. Biarkan aku yang akan mentraktir kalian," kata Feng Yan sambil tersenyum.     

Zhang Ruochen ingin merespon mereka, tapi tiba-tiba dai melihat seorang figur anggun di kejauhan. Setelah itu, dia pun berkata, "Kalian berangkat saja dulu. Aku masih punya urusan lain. Aku pasti akan menyusul kalian."     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengaktifkan Pergerakan Ruang dan menghilang dari sana.     

"Apa yang akan kau lakukan, kakak pertama?" Xiang Chunan mendadak kebingungan.     

Feng Yan berkata, "Pasti ada urusan penting. Kita tunggu saja dia di restoran."     

Setelah itu, mereka pergi ke salah satu restoran di Wilayah Dewa Kebenaran. Karena mereka akan merayakan keberhasilan Zhang Ruochen, Feng Yan tidak akan segan-segan mengeluarkan banyak uang.     

Di tempat lain, figur anggun melesat dari Lautan Kebenaran dan ingin memasuki Istana Dewa Kebenaran.     

"Peri Li Xi, lama tak bertemu. Bagaimana kabarmu?"     

Terdengar suara Zhang Ruochen. Dia muncul dari ruang hampa dan berdiri di depannya.     

Tidak diragukan lagi, wanita itu adalah dewi Daratan Soul, King Xi.     

Begitu melihat Zhang Ruochen, King Xi pun langsung mengernyitkan dahinya. Sejak Shang Ziyan mati di tangan Zhang Ruochen, dia telah pergi meninggalkan Daratan Kunlun dan berkultivasi di Daratan Soul. Baru-baru ini, dia juga berkultivasi di Wilayah Dewa Kebenaran.     

Tak disangka, ternyata Zhang Ruochen bakal menemukannya.     

King Xi berkata, "Zhang Ruochen, kita sedang berada di Wilayah Dewa Kebenaran. Kau mau apa?"     

"Jangan gugup seperti itu. Aku tidak akan menyerangmu. Aku hanya ingin menanyakan beberapa hal kepadamu." kata Zhang Ruochen dengan tenang.     

King Xi berkata dengan tampang datar, "Kurasa aku tidak perlu menjawab pertanyaanmu."     

Setelah itu, King Xi langsung pergi dari sana. Dia sama sekali tidak ingin berhadapan dengan Zhang Ruochen.     

"Benarkah? Jangan lupa, aku masih menyimpan scroll ini. Scroll ini merekam semua perbuatanmu, saat kau membunuh para kultivator dari Daratan Heaven." Zhang Ruochen mengeluarkan sebuah scroll.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen pernah memasukkan serangga darah ke dalam tubuh King Xi, tapi sekarang, dia sudah tidak bisa merasakannya.     

Itu berarti bahwa King Xi pernah meminta masternya untuk menyingkirkan serangga-serangga darah itu dari dalam tubuhnya.     

Namun, scroll itu masih bisa digunakan untuk mengancam King Xi.     

Di samping itu, Zhang Ruochen juga masih membawa senjata hebat milik wanita tersebut. Jadi, wanita itu pasti akan menuruti perintahnya.     

Bagaimanapun juga, Zhang Ruochen harus menemukan cara untuk melawan musuh-musuhnya. Oleh karena itu, dia memerlukan beberapa informasi.     

Selama ini, Zhang Ruochen memang telah mempersiapkan King Xi sebagai salah satu bidak caturnya di dalam pertempuran. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memainkannya     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.