Kaisar Dewa

Badai Telah Datang



Badai Telah Datang

0Zhang Ruochen melesat melewati formasi taktis dan masuk ke dalam manor. Dalam waktu singkat, dia muncul di dalam manor, tempat King Xi dan Ji sedang berdiskusi.     

Pada saat itu, King Xi dan Ji sama-sama menyadari kemunculan Zhang Ruochen.     

Tapi sebelum mereka sempat melakukan sesuatu, ruangan di sekitar mereka sudah mendadak beku.     

King Xi masih sangat tenang. Lagipula, dia sudah tahu kalau Zhang Ruochen sedang berada di dekat sana. Jadi, wajar saja kalau pria itu muncul di sana.     

Tapi karena kemunculan Zhang Ruochen, maka dia tidak akan bisa lolos. Dia akan kembali menjadi tawanannya.     

"Zhang... Zhang Ruochen."     

Sorot mata Ji pun berubah. Di waktu yang sama, dia terlihat ketakutan.     

Bagaimanapun juga, kalau menilai dari reputasi Zhang Ruochen, maka siapa yang berani melawannya di bawah Alam Supreme Saint?     

Ji memang tidak lemah. Dia sudah berada di puncak Saint King level tiga, tapi dia tidak akan mampu mengalahkan Zhang Ruochen. Ketika itu, dia benar-benar tertekan oleh ruangan di sekitarnya.     

Namun, dia buru-buru menenangkan diri dan berkata, "Zhang Ruochen, kenapa kau muncul di manorku? Penegak Hukum dari Dunia Langit sedang berada di Pusat Kota. Sebaiknya kau tidak bertindah gegabah."     

"Katakan padaku, di mana Archangel Michael sekarang?" tanya Zhang Ruochen dengan tampang datar.     

Mendengar itu, tiba-tiba ekspresinya berubah. Tak disangka, ternyata Zhang Ruochen mendengar percakapan mereka.     

Sialnya, semua itu serba kebetulan. Kenapa Zhang Ruochen harus mengincarnya?     

Kecuali... ada yang salah dengan King Xi!     

Ekspresi Zhang Ruochen terlihat dingin. Dia tidak ingin terlalu banyak bertanya. Seketika itu juga, dia merentangkan tangannya dan melepaskan kekuatan ruang untuk melingkupi mereka berdua.     

Setelah itu, dia memasukkan mereka berdua ke dalam dunia hutannya.     

Dia sudah menggunakan beberapa teknik untuk menyamarkan aksinya. Di samping itu, manor tersebut juga dilengkapi dengan formasi taktis. Jadi, dunia luar tidak akan mengetahuinya.     

"Semoga belum terlambat."     

Tanpa berlama-lama, Zhang Ruochen segera pergi dari sana dan bergerak menuju Lianzhu Mansion.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen tiba di luar Lianzhu Mansion. Ternyata, tempatnya sangat sepi, seolah tidak ada apapun yang terjadi.     

Tapi bila situasinya seperti itu, Zhang Ruochen malah menjadi semakin curiga.     

Lantas, dia mengamati situasi di sekitar, hingga dia menemukan sesuatu.     

Ada beberapa pola di lantai mansion tersebut. Pola-polanya sangat aneh dan saling tumpang tindih. Pola-polanya terlihat sangat mencurigakan.     

"Pola-pola ini... berasal dari jimat ilusi dan segel langit. Salah satu Master Array Earth yang membuatnya."     

Ekspresi Zhang Ruochen pun mendadak berubah.     

Jimat Ilusi digunakan untuk membentuk dunia ilusi yang membingungkan, sedangkan segel langit digunakan untuk mengisolasi tempat tersebut dari dunia luar.     

Karena kedua jimatnya berada di luar Lianzhu Mansion, artinya ada yang tidak beres di dalam mansion tersebut.     

Zhang Ruochen langsung melancarkan serangan. Dia melepaskan Kekuatan Batin-nya dan menghancurkan kedua jimat tersebut. Lantas, dia bergegas masuk ke dalam mansion.     

Jimat ilusinya hancur, dan memperlihatkan apa yang terjadi di dalam sana.     

Aroma darah memenuhi ruang di sekitarnya. Manor yang dulunya megah, kini sudah berubah menjadi puing-puing.     

Mayat-mayat muncul di depan Zhang Ruochen. Lianzhu Mansion tergenang darah merah dan mirip seperti neraka.     

Lianzhu Mansion punya status yang spesial. Ketika Permaisuri Chi Yao tidak berada di sana, maka tempat itu akan menjadi pusat pemerintahan kedua.     

Banyak kultivator Confucius yang berkumpul di sana untuk mengatur jalannya pemerintahan.     

Sekte Confucius berkontribusi besar dalam menjaga stabilitas nasional.     

Tapi sekarang, para Biksu itu tergeletak di atas genangan darah mereka masing-masing. Bahkan tidak ada satupun yang selamat di Lianzhu Mansion.     

Meski mental Zhang Ruochen sangat kuat, tapi begitu melihat pemandangan tersebut, dia sempat terguncang. Dia hanya bisa berdiam diri di sana dengan tampang kebingungan.     

Para korban itu membelalakkan matanya lebar-lebar. Mata mereka terlihat marah.     

Zhang Ruochen berjalan di tengah puing-puing Lianzhu Mansion. Sambil mengamati mayat-mayat yang tergeletak di tanah, sorot matanya pun menjadi semakin dingin.     

Ternyata dia terlambat. Lianzhu Mansion telah berubah menjadi neraka. Kemarahannya pun semakin menjadi-jadi.     

Tentu saja, meski setibanya ke Daratan Kunlun dia langsung bergegas menuju ke Lianzhu Mansion, dia tetap terlambat. Yang jelas, tidak ada seorangpun yang bisa menghentikan pembantaian tersebut.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan mengambl salah satu gumpalan gas berwarna abu-abu.     

"Apa? Aura Dunia Neraka. Ternyata bukan Daratan Heaven yang menyerang Lianzhu Mansion, tapi para kultivator tangguh dari Dunia Neraka?" sorot mata Zhang Ruochen tampak terkejut.     

Dia sempat mendengar rencana Daratan Heaven sebelumnya. Oleh karena itu, dia sangat yakin bahwa semua itu adalah ulah Daratan Heaven.     

Tapi sekarang, ternyata dia malah menemukan aura Dunia neraka. Bahkan aura mereka juga meresap di dalam luka-luka para korban dan di puing-puing bangunan.     

Zhang Ruochen langsung melepaskan Kekuatan Batin-nya dan berusaha memindai setiap sudut tempat tersebut.     

Setelah itu, Zhang Ruochen bergerak menuju ke mansion kesembilan Lianzhu Mansion.     

Itu adalah pusat mansion tersebut. Di sana tersimpan Catur Heavenly, yang digunakan untuk memonitor para kultivator.     

Sayangnya, mansion itu kosong, dan caturnya juga sudah hilang.     

Namun, hanya ada sedikit korban di mansion tersebut. Hanya ada sekitar 20 mayat di sana, tapi identitas mereka sangat hebat. Mereka adalah para elder Confucius. Setiap mereka punya posisi yang tinggi di dalam sekte.     

Zhang Ruochen tidak terlalu familier dengan para master Sekte Confucius, tapi dia mengenal beberapa master tua dari Sekte Sitar dan master tua dari Sekte Catur. Mereka berdua adalah para elder Confucius, yang sama terkenalnya seperti Biksu Painting Chu Siyuan.     

Sekarang ini, master Sekte Sitar yang baru adalah Sui Han.     

Sedangkan kedua elder itu tergeletak di genangan darah mereka masing-masing.     

Mereka mati mengenaskan. Terdapat lubang darah di kening mereka. Darah – yang tercampur dengan otak – mengalir keluar dari lubang tersebut.     

Sebagian besar kultivator Confucius hanya mempelajari Kekuatan Batin. Mereka lebih mementingkan moral. Maka dari itu, fisik mereka sangat lemah dan sama sekali tidak bisa disejajarkan dengan para kultivator Seni Bela Diri.     

Zhang Ruochen berjalan mendekati master dari Sekte Sitar dan mulai mengamatinya.     

Terdapat dua kata yang ditulis dengan darah, dan salah satunya adalah Heaven. Sedangkan satu kata lainnya masih belum jelas, padahal tinggal satu goresan saja. Yang jelas, master Sekte Sitar tidak sempat menyelesaikannya.     

Dua kata itu menjelaskan semuanya.     

Melihat itu, sorot mata Zhang Ruochen terlihat dingin. "Ternyata Daratan Heaven yang melakukannya. Mereka menyerang Lianzhu Mansion, tapi seolah-olah membuatnya mirip seperti perbuatan para kultivator dari Dunia Neraka."     

Dengan teknik semacam itu, artinya Daratan Heaven memang pelakunya.     

Jika master Sekte Sitar tidak meninggalkan petunjuk tersebut, mungkin Zhang Ruochen akan terkecoh oleh mereka.     

Namun, Zhang Ruochen tidak bisa menemukan Wang Shiqi. "Kurasa mereka sudah menangkapnya. Mungkin Daratan Heaven bisa menemukan lokasi Saturn Peach Tree dengan petunjuk dari Wang Shiqi. Kalau begitu, aku harus menemukannya." Pikir Zhang Ruochen.     

Di samping Wang Shiqi, masih ada satu orang lagi yang mengetahui keberadaan Saturn Peach Tree. Dia adalah Lady Saint.     

Jika dia ingin menghentikan rencana Daratan Heaven, maka dia harus menemukan Lady Saint dan pergi ke tempat Saturn Peach Tree secepat mungkin.     

Sebab, pembataian yang dilakukan di Lianzhu Mansion sudah terjadi cukup lama. Mungkin mereka sudah menemukan lokasi Saturn Peach Tree.     

Mereka sedang berada dalam situasi genting. Jika Daratan Heaven berhasil menebang pohonnya, maka Daratan Kunlun akan kehilangan harapannya.     

Tanpa berpikir panjang, Zhang Ruochen keluar dari Lianzhu Mansion dan langsung bergerak menuju Istana Ziwei.     

"Berani-beraninya Daratan Heaven ingin menebang Saturn Peach Tree? Tidak, meski sudah mengetahui lokasinya, mungkin mereka tidak akan melakukannya. Apa Dunia Neraka juga terlibat ke dalam rencana mereka?" semakin dipikirkan, Zhang Ruochen menjadi semakin gelisah. Ketika itu, dia mulai mempercepat langkahnya.     

Begitu teringat dengan aura Dunia Neraka di Lianzhu Mansion, Zhang Ruochen pun merasa bahwa Daratan Heaven dan Dunia Neraka sedang bekerja sama.     

Seperti dulu yang pernah mereka lakukan terhadap Daratan Kunlun. Mereka bekerja sama dan menebang Pohon Suci Utama. Pelakunya adalah salah satu kultivator dari Ras Batu Dunia Neraka.     

Akan tetapi, bila rencana mereka sampai terbongkar, maka konsekuensinya akan sangat fatal. Oleh karena itu, Daratan Heaven berusaha menutupi masa lalu mereka dan berusaha menghapus sejarah yang terjadi di masa 100 ribu tahun silam.     

"Apa aku perlu memanggil para kultivator yang dibangkitkan?" gumam Zhang Ruochen.     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen tiba di Istana Ziwei.     

Istana Ziwei berada di tengah Pusat Kota. Ribuan Holy Meridian berpusat di tempat tersebut, yang terlihat sangat menakjubkan.     

Dari atas permukaan tanah, terdapat beberapa lapisan energi yang membumbung ke langit, seolah tempat itu mirip seperti istana dewa dengan formasi taktis kokoh yang melindunginya. Kultivator biasa hanya bisa memandangnya dari kejauhan. Mereka tidak akan bisa mendekatinya.     

Yang jauh lebih menarik adalah patung Permaisuri Chi Yao. Tingginya mencapai 30 ribu kaki dan memancarkan tujuh cahaya dewa secara konstan, seolah patungnya hidup.     

Sebelum Daratan Kunlun diserang oleh Dunia Neraka, banyak kultivator yang menyembah patung itu setiap harinya.     

Kong Lanyou pernah menghancurkan patung tersebut, tapi pemerintah kembali membangunnya. Dan sekarang, patungnya malah jauh lebih hebat. Patungnya menyimpan aura dewa Permaisuri Chi Yao dan melindungi Istana Ziwei.     

Di seluruh Pusat Kota, Istana Ziwei adalah tempat yang paling aman. Tempat itu dilindungi oleh formasi taktis dan Pedang Darah. Bahkan sosok Supreme Saint akan kesulitan untuk menghancurkannya.     

Bila dibandingkan dengan situasi di sekitar sana – yang cenderung intens – di dalam Istana Ziwei sangat tenang. Tidak ada kultivator yang tinggal di dekat mansion tersebut. Semua itu demi menghargai Permaisuri Chi Yao.     

Di jalanan dekat Istana Ziwei, ada figur yang melesat dan tiba-tiba menghentikan Zhang Ruochen.     

"Zhang Ruochen."     

Begitu melihatnya, Zhang Ruochen pun merasa terkejut. Lantas, dia bertanya, "Le, kenapa kau berada di sini?"     

Tak disangka, dia akan bertemu dengan Le di sana. Di waktu yang sama, kelihatannya Le sedang menunggunya di sana.     

Le berkata, "Kemarin, saya sempat membunuh salah satu petinggi Daratan Heaven. Sebelum dia mati, saya sempat mengancamnya dan mencari informasi darinya. Jadi, saya sempat mendapatkan informasi rahasia darinya. Sekarang ini, hanya segelintir kultivator yang bisa dipercaya di Pusat Kota. Saya tidak tahu harus menceritakannya kepada siapa."     

"Untungnya, saya dengar Anda berhasil melewati lautan kesepuluh. Maka dari itu, saya menduga bahwa Anda akan kembali ke Daratan Kunlun. Saya menunggu Anda di sini. Tapi Anda terlambat satu jam dari perkiraan saya."     

Zhang Ruochen bertanya, "Rahasia apa?"     

"Daratan Heaven sedang mencari koordinat Saturn Peach Tree. Mereka ingin menyerang Wang Shiqi dan Lady Saint."     

"Aku sudah mengetahuinya. Itulah kenapa aku datang kemari. Daratan Heaven sudah menghancurkan Lianzhu Mansion dan menangkap Wang Shiqi serta papan caturnya. Istana pemerintahan sudah tidak bisa melacak keberadaan orang lain," kata Zhang Ruochen.     

Berbekal Papan Catur Heavenly, maka mereka bisa memantau keberadaan para figur tangguh dari Dunia Langit maupun Dunia Neraka. Bila ada gerak-gerik yang mencurigakan, mereka bisa mengantisipasinya.     

Tanpa Papan Catur Heavenly, mereka akan kesulitan untuk melacak keberadaan figur-figur tangguh tersebut. Artinya, situasinya akan menjadi semakin kacau.     

Le merenung sejenak. Intensitas membunuh memancar di matanya. Ketika itu, dia berkata, "Karena Wang Shiqi sudah tertangkap, artinya Saturn Peach Tree sedang berada dalam bahaya. Kalau begitu, kita harus menemukan pohonnya dan menghentikan mereka."     

"Kita perlu bertanya lokasinya kepada Sembilan Dewi Empryan," kata Zhang Ruochen.     

Setelah itu, Zhang Ruochen dan Le berangkat bersama. Dalam satu kedipan mata, mereka sudah tiba di depan gerbang Istana Ziwei.     

Suasana di Istana Ziwei masih sama seperti biasanya. Pola-pola dewa muncul silih berganti. Patung Permaisuri Chi Yao masih memancarkan cahaya dewa, hingga membuat istananya terlihat semakin suci.     

"Salam, Pangeran Wilayah Timur."     

Para penjaga istana membungkuk kepada Zhang Ruochen.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen telah menjadi figur hebat. Para kultivator dari Daratan Kunlun pun mengenalnya sebagai Pangeran Wilayah Timur dan memberinya gelar sebagai Dewa Pertempuran. Oleh karena itu, mereka semakin menghormatinya.     

Zhang Ruochen tidak asing dengan para penjaga tersebut. Lagipula, dia sempat tinggal di Istana Ziwei untuk beberapa lama.     

Namun, mata para penjaga itu memancarkan sinar aneh.     

Manusia tetaplah manusia.     

Tapi di mata mereka, Zhang Ruochen menemukan sesuatu yang tidak wajar.     

Dulu, mungkin dia tidak akan sadar dengan detil kecil tersebut, tapi karena dia baru saja memurnikan Heart of Truth, maka dia bisa memindai titik terdalam manusia dan melihat kebenarannya. Oleh karena itu, penglihatannya menjadi semakin jeli.     

Para penjaga itu mirip seperti boneka-boneka tanpa jiwa. Zhang Ruochen pun merasa aneh dengan hal tersebut.     

Saat dia sedang merenungkannya, salah satu orang keluar dari gerbang istana dan langsung menyambutnya.     

Dia adalah Yin Yuanchen.     

"Saudara Zhang, kau berhasil melewati lautan kesepuluh dan mendaki Gunung Kebenaran. Artinya, kau baru saja mendapatkan hadiah dari Istana Dewa Kebenaran. Selamat." Yin Yuanchen tersenyum.     

Zhang Ruochen masih merenung. Lalu, dia menatap Yin Yuanchen dan berkata, "Saudara Yin, rupanya kau sudah mendengarnya."     

"Kabar ini sudah tersebar di seluruh dunia. Bagaimana mungkin aku tidak mendengarnya? Demi merayakannya, kita harus minum-minum," kata Yin Yuanchen.     

Dia menatap Le dan bertanya, "Siapa dia?"     

"Dia adalah Le. Temanku," kata Zhang Ruochen.     

Yin Yuanchen memindainya dan berkata, "Teman Saudara Zhang pasti hebat. Saya adalah Yin Yuanchen."     

Ekspresi Le tetap dingin seperti biasanya. Dia tidak bicara apapun. Dia hanya mengangguk pelan.     

Setelah itu, mereka bertiga masuk ke Istana Ziwei. Di waktu yang sama, mereka seperti baru saja masuk ke dunia yang berbeda. Energi Chi di tempat itu terasa sangat kental, banyak nyaris berubah cair.     

Zhang Ruochen bertanya, "Di mana Lady Saint? Ada hal penting yang harus kusampaikan."     

"Aku ingin memberitahumu mengenai hal ini. Belum lama ini, Lady Saint pergi meninggalkan Istana Ziwei. Sebelum pergi, dia sempat meninggalkan surat untukmu. Maka dari itu, aku menunggumu di sini. Sekarang, aku sudah menyelesaikan tugasku." Yin Yuanchen tersenyum.     

Sambil bicara, Yin Yuanchen mengeluarkan surat dan menyerahkannya kepada Zhang Ruochen.     

Sejak pertama kalinya dia bertemu dengan Yin Yuanchen, Zhang Ruochen selalu waspada kepadanya. Bahkan sampai sekarang pun, dia masih seperti itu. Tiba-tiba, pola kebenaran muncul di mata Zhang Ruochen.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen menghembuskan nafasnya. Sorot matanya terlihat sangat kecewa. "Yuanchen, tadinya kupikir aku dan dirimu adalah orang yang sama hingga kita bisa menjadi teman."     

Dia selalu menyukai Yin Yuanchen, karena dia merasa kalau nasib mereka berdua cukup mirip. Mereka sama-sama dikucilkan sejak kecil.     

Tapi ternyata, realita itu sangat kejam dan menyakitkan.     

Saat Zhang Ruochen berkata seperti itu, senyuman Yin Yuanchen langsung berubah dingin. lantas, dia mendorong suratnya ke arah Zhang Ruochen dengan sangat beringas.     

Swoosh.     

Yin Yuanchen bergerak secepat kilat.     

Swoosh.     

Selama prosesnya, suratnya terbakar dan berubah menjadi abu.     

Sebuah jimat muncul dari balik abunya.     

Di jarak sedekat itu dan bila menimbang dari kecepatan Yin Yuanchen, mestinya tidak ada seorangpun yang bisa menghindari serangannya.     

Surat itu adalah buatan Supreme Saint dan mestinya memang sangat kuat. Namun, tak disangka, ternyata Zhang Ruochen memiliki Heart of Truth. Sehingga, tidak ada apapun yang bisa disembunyikan dari pria tersebut.     

Tadinya, Yin Yuanchen hanya ingin agar Zhang Ruochen menerima surat tersebut. Sebab, jimat yang tersembunyi di dalamnya pasti dapat melumpuhkannya. Lantas, sekuat apapun kultivasinya, maka dia akan menjadi tak berdaya. Bahkan dia masih harus berjuang menahan ilusi, yang jauh lebih menyakitkan daripada kematian itus sendiri. Sebab, tubuhnya akan meleleh dengan sendirinya, sampai akhirnya berubah menjadi zombie. Tidak hanya itu, tapi kultivasinya juga akan hilang.     

Tapi karena Yin Yuanchen sudah ketahuan, maka dia harus mengubah strateginya dan melancarkan serangan lebih dulu.     

"Zhang Ruochen, kau harus menerima surat ini."     

…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.