Kaisar Dewa

Akhir dari Istana Kekaisaran Daratan Kunlun



Akhir dari Istana Kekaisaran Daratan Kunlun

0"Zhang Ruochen, rasakan seranganku selanjutnya."     

Yin Yuanchen memicingkan matanya dan menggunakan teknik rahasia untuk mengendalikan mayat dewanya.     

Supaya mayat dewanya menjadi semakin kuat, Yin Yuanchen tidak ragu-ragu membakar darahnya sendiri. Dia menggunakan darahnya untuk mengendalikan mayat dewa dan berusaha memaksimalkan kekuatannya.     

Baik garis keturunan dan memang talentanya sama-sama langka.     

Secercah cahaya dewa terbang dari tubuh Yin Yuanchen dan mendarat di tangan mayat dewa. Lantas, cahaya itu berubah menjadi sebuah pedang hitam – dengan banyak inskripsi dewa pada bilah pedangnya – serta memancarkan aura kematian.     

Itu adalah pedang yang ditinggalkan oleh ayahnya Yin Yuanchen. Karena pernah dimurnikan dengan teknik rahasia di masa lalu, maka itu tergolong senjata hebat milik dewa.     

Sebagaimana mayat dewa menggenggam sedang pedang dewa, maka energi dewa dalam jumlah mulai besar menyeruak darinya, hingga kekuatannya mencapai batas maksimal.     

Pedang dewanya pun bergetar. Cahaya dahsyat menyeruak darinya, diiringi dengan munculnya kabut kematian, yang seolah dapat menelan jiwa-jiwa di dunia.     

Pemandangan akan membuat orang-orang merasa ketakutan.     

Di waktu yang sama, enam Jendral Titan Celestial – yang sudah terbelah menjadi dua – kembali bergerak. Kabut darah menyeruak dari 12 potongan tubuh mereka, lantas berubah menjadi enam Jendral Titan Celestial. Hanya saja, kali ini aura mereka terasa lebih lemah dibandingkan sebelumnya.     

Sebagai para elit Saint King, mereka memiliki vitalitas yang kuat, dan tidak akan bisa dibunuh dengan mudah.     

Di samping itu, vitalitas Titan juga sangat tinggi.     

12 Jendral Titan Celestial mengeluarkan kapak besar dan melepaskan energi dewa, seolah mereka baru saja mendapatkan suntikan kekuatan dari langit dan bumi.     

Bahkan kapaknya sanggup membelah area di depan mereka.     

Sorot mata Zhang Ruochen masih cukup tenang. Lantas, dia mengeluarkan Cermin Demonic Zangshan dari tubuhnya dengan kecepatan tinggi. Jutaan inskripsi supreme bermunculan dan mulai terhubung satu sama lain. Sebuah dunia ilusi besar pun mulai terbentuk.     

BANG!     

Cermin Demonic Zangshan melepaskan energi demonic dalam jumlah besar, lantas menghancurkan istana kematian yang berasal dari pedang dewa mereka.     

Sedangkan kapak besarnya, kapak itu juga tertekan oleh dunia ilusi dan tak bisa bergerak.     

Pada saat ini, Cermin Demonic Zangshan melepaskan Chi Demonic, sebelum akhirnya berubah menjadi banyak gunung demonic. Sebuah "energi" tak kasat mata pun mulai memenuhi ruang di sekitarnya.     

BANG     

Gunung demonic menghempaskan mayat dewa, hingga membuatnya terjatuh ke Danau Saint di jarak ratusan mil jauhnya. Yin Yuanchen juga terpengaruh olehnya. Seperti baru saja diterjang oleh bintang, dia terhempas jauh sambil memuntahkan darah.     

Kapak besarnya juga berbalik arah. Kapaknya malah menerjang Jendral Titan Celestial dan membelah tubuh mereka. Akibatnya, darah mereka menyembur ke segala penjuru.     

Lantas, Cermin Demonic Zangshan terbang di atas kepala Jendral Titan Celestial. Riak-riak energi – yang mirip seperti percikan air – muncul pada permukaan cermin dan melepaskan daya hisap tinggi.     

"Tidak."     

12 Jendral Titan Celestial berupaya melawan dengan segenap kekuatannya. Namun, kalau dilihat dari sorot mata mereka, mereka tampak ketakutan.     

Karena kekuatan dan basis kultivasi Zhang Ruochen sudah meningkat, hal yang sama pun berlaku pada Cermin Demonic Zangshan. Oleh karena itu, kekuatannya menjadi semakin besar.     

Faktanya, setelah turun dari Gunung Kebenaran, Zhang Ruochen mendapatkan banyak manfaat, terutama pada Cermin Demonic Zangshan-nya. Sebab, cerminnya sempat menyerap energi kebenaran dan mengalami beberapa perubahan.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen dapat mengendalikan cerminnya dengan lebih mudah. Serangan-serangannya juga semakin kuat dan lebih bervariasi.     

Dalam sekejap, 10 Jendral Titan Celestial dihisap oleh cermin tersebut.     

Hanya dua Jendral Titan Celestial yang berhasil selamat dari serangannya, karena mereka sempat menggunakan kapak besarnya dan memposisikannya sebagai sebuah tameng.     

Sekarang ini, dua Jendral Titan Celestial baru saja bergabung menjadi satu, tapi mereka langsung mengambil jarak dan terlihat ketakutan.     

Hanya dengan satu serangan, Zhang Ruochen mampu melukai Yin Yuanchen dan melumpuhkan lima Jendral Titan Celestial. Hasilnya sangat luar biasa, dan Zhang Ruochen juga tidak ingin berlama-lama dalam pertempuran tersebut. Oleh karena itu, dia ingin segera menghancurkan sergapan lawannya.     

Bagaimanapun juga, dia ingin segera bertemu dengan Sembilan Dewi Empryan dan Chi Kongyue.     

"Kau ingin pergi kemana!"     

Terdengar teriakan kencang. Makhluk raksasa tiba-tiba muncul di angkasa.     

Ternyata, dia adalah seekor binatang buas, tapi bukan terbentuk dari daging dan darah, melainkan jutaan rune yang terhubung menjadi satu. Akan tetapi, binatang buasnya terlihat nyata dan melepaskan energi besar.     

"Rune Beast of Runeterra."     

Gumam Zhang Ruochen.     

Runeterra adalah salah satu dunia yang masuk ke dalam top 20 dunia besar di Semesta Barat. Mereka terkenal dengan Rune Beast-nya.     

"Rune Beast" merupakan binatang buas yang berasal dari rune dan diciptakan dengan teknik rahasia. Oleh karena itu, setiap mereka memiliki kekuatan yang unik.     

Seiring dengan perkembangan kultivasinya, maka binatang buas yang diciptakan pun akan semakin kuat.     

Zhang Ruochen bisa merasakan energi supreme yang memancar dari Rune Beast tersebut. Hal itu membuatnya yakin kalau binatang buas ini adalah buatan Supreme Saint tangguh.     

Rune Beast yang baru saja muncul adalah seekor harimau buas dengan mata semerah darah. Begitu muncul, maka prinsip di langit dan bumi langsung bergerak ke arahnya.     

Di waktu yang sama, 12 Angels of Vengeance dari Istana Dewa Cahaya juga sama-sama melancarkan serangan. Mereka melepaskan 12 Sword Judgment. Dengan menggabungkan kekuatan mereka, mereka pun mulai melepaskan serangan pedang mematikan.     

Zhang Ruochen memutar otaknya, lantas melemparkan Cermin Demonic Zangshan untuk menghalau Sword Judgment.     

Setelah itu, dia melepaskan segel dari tangannya dan jutaan prinsip dari tubuhnya. Setelah dikombinasikan dengan Energi Chi-nya, dia mulai menciptakan figur raksasa yang mirip seperti dewa iblis.     

"Titisan Dewa Iblis."     

Raksasa itu turun dari langit dan mulai melumpuhkan Rune Besar berwujud harimau.     

Roar!     

Rune Beast mengaum kencang. Sambil meronta, jutaan rune menyeruak dari tubuhnya.     

Karena dewa iblisnya sangat kuat, maka dia seperti dewa besar yang baru saja melumpuhkan Rune Beast.     

Setelah itu, Dewa Iblis merentangkan tangannya dan mencengkram salah satu elit Runeterra, yang sedang mengendalikan Rune Beast tersebut.     

Orang ini sangat kuat, dan bisa dianggap sebagai salah satu elit papan atas di bawah Alam Supreme Saint. Tubuhnya memancarkan aura yang dahsyat, begitu pula dengan vitalitas, energi dan spiritnya.     

Tapi sekarang ini, dia tampak ketakutan.     

Para elit Runeterra biasanya mempelajari Seni Bela Diri dan Kekuatan Batin. Karena standar mereka tinggi, mereka pun bisa menciptakan Rune Beast yang hebat.     

"Teknik macam apa itu? Kenapa aku tidak pernah melihatnya sebelumnya?"     

Para elit Runeterra merasa terkejut.     

Lantas, salah satu elit mulai mengeluarkan Rune Beast – berbentuk kura-kura naga – dengan banyak pola-pola energi di tempurungnya.     

Demi menghalau serangan Dewa Iblis, elit Runeterra itu terpaksa harus memuntahkan darahnya dan menyuntikkannya ke dalam Rune Beast.     

Pow!     

Akan tetapi, Rune Beast-nya masih gagal menghalau serangan Dewa Iblis. Malahan, dalam waktu singkat, Rune Beast-nya hancur seperti kertas.     

"Kenapa bisa kuat sekali?"     

Itu adalah hal terakhir yang sempat terlintas di benaknya, sebelum tubuhnya hancur berkeping-keping.     

Setelah elit dari Runeterra mati, Rune Beast berbentuk harimaunya pun langsung kembali ke wujud asalnya, yakni sebuah Rune Beast biasa. Lantas, Zhang Ruochen segera mengambil dan menyimpannya.     

Bagaimanapun juga, Rune Beast itu adalah harta karun buatan Supreme Saint. Setelah dimurnikan, mungkin dia bisa memanfaatkannya.     

Di sisi lain, Cermin Demonic Zangshan melepaskan energi besar. Cerminnya bukan hanya berhasil menghalau 12 Sword Judgment, tapi juga melukai 12 Angels of Vengeance.     

Apabila reaksi 12 Angels of Vengeance sedikit lambat, maka mereka akan kehilangan 12 Sword Judgment-nya.     

Tanpa menyia-nyiakan peluang tersebut, Zhang Ruochen langsung keluar dari sergapan mereka.     

"Berhenti!"     

Salah satu elit berusaha menghentikan Zhang Ruochen.     

Shink!     

Sayangnya, sebelum dia sempat bergerak, pedang besi sudah lebih dulu menembus kepalanya.     

"13."     

Le menarik pedang besinya dari kepala sang elit, hingga membuat tanah di bawahnya banjir oleh darah.     

Dalam sekejap, Le kembali muncul di dekat lainnya dan langsung memenggal kepalanya.     

Karena Le sedang menahan musuh-musuhnya, maka Zhang Ruochen bisa terbebas dari sergapan mereka dan bergerak menuju Istana Ziwei secepatnya.     

"Hentikan dia!"     

Yin Yuanchen berteriak kencang sambil melotot geram.     

Di waktu yang sama, dia mengendalikan mayat dewa dan terbang ke angkasa, sambil berusaha mengejar Zhang Ruochen.     

Para elit dari Daratan Heaven lainnya pun segera menyusulnya.     

Zhang Ruochen memperlambat pergerakannya dan melirik mereka. Lantas, dia membuka Gerbang Ruang dan melepaskan sebuah bayangan raksasa.     

Hiss     

Bayangan raksasa sontak membuka mulut berdarahnya dan menelan tiga elit dari Daratan Heaven.     

Tidak diragukan lagi, bayangan itu adalah Ruh Jahat yang telah berhasil mengendalikan tubuh dewa Divine Python sepenuhnya.     

Selama ini, setelah memakan banyak Holy Source, Ruh Jahat-nya pun menjadi semakin kuat, hingga dia mampu memobilisasi energi dewa yang tersimpan di dalam mayat dewa Divine Python.     

Yang jauh lebih penting, setelah meminum Sumber Kehidupan, maka aura mayat di tubuh Divine Python pun berangsur sirna, dan digantikan dengan vitalitas.     

Bang!     

Ruh Jahat menggetarkan tubuh besarnya dan menghempaskan belasan Saint King di level sembilan.     

Setelah Le membunuh elit lainnya, dia kembali muncul di samping Ruh Jahat.     

Setelah itu, Ruh Jahat mengecilkan tubuhnya dan sama-sama bergerak mundur bersama Le.     

"Brengs*k."     

Para kultivator dari Daratan Heaven merasa geram.     

Padahal mereka datang dalam jumlah besar. Namun, bukan hanya gagal mengalahkan Zhang Ruochen, melainkan mereka juga menderita kerugian besar. Kalau sampai kabar ini tersebar luas, mereka pasti akan ditertawakan.     

Akash mengernyitkan dahinya, sebagaimana dia sedang merasa khawatir. Kali ini, bila mereka gagal membunuh Zhang Ruochen, maka pria itu akan menjadi ancaman besar untuknya.     

Faktanya, dia bukan satu-satunya yang merasa begitu, tapi semua orang juga merasa demikian.     

Kalau menilai dari kebiasaan Zhang Ruochen, maka dia tidak akan pernah melupakan masalah ini begitu saja.     

Meski resikonya besar sekalipun, tapi kali ini, mereka harus berhasil membunuh Zhang Ruochen.     

Pada saat ini, Istana Ziwei mirip seperti neraka. Mayat-mayat bergelimpangan di sekitar istana. Darah mereka mengalir seperti sungai.     

Intensitas membunuh juga memenuhi udara di sekitarnya.     

Di bawah kepemimpinan Permaisuri Chi Yao, selama bertahun-tahun terakhir, Istana Kekaisaran telah melahirkan banyak Biksu dan Saint King. Tentu saja, bila dibandingkan dengan Daratan Heaven, jumlah mereka masih sangat sedikit.     

Oleh karena itu, saat dihadapkan dengan serangan dari Daratan Heaven, Istana Kekaisaran harus menderita kerugian besar dalam waktu singkat.     

Itu adalah pertempuran satu arah.     

Untungnya, Pedang Darah masih sanggup menahan para elit dari Daratan Heaven. Dengan begitu, maka beberapa prajurit Istana Kekaisaran masih sempat mundur ke Istana Yuanchen, tempat tinggal Permaisuri Chi Yao.     

Istana Yuanchu berada di pusat Istana Ziwei. Di tengah Danau Heaven, di sana terdapat banyak tanda dewa buatan Permaisuri Chi Yao. Begitu diaktifkan, bahkan Supreme Saint di level Hundred-shackle maupun Thousand-koan tidak akan sanggup menghancurkannya.     

Akan tetapi, karena Permaisuri Chi Yao tidak berada di sana, dan tidak ada satupun elit Supreme Saint yang mengoperasikannya, maka tanda dewanya tidak terlalu kuat.     

Lantas, kelompok yang bertanggung jawab atas tanda dewanya adalah para keturunan Chi Yao. 72 Saintess Istana. Mereka adalah para penjaga dewa.     

Mereka terbagi menjadi enam kelompok. Setiap kelompoknya menjaga satu tempat.     

Sebelum Daratan Kunlun pulih, 72 Saintess Istana memang sudah berada di Alam Biksu.     

Di bawah kepemimpinan Chi Yao, kini mereka sudah menjadi Saint King.     

Akan tetapi, apabila mereka mengaktifkan tanda dewa tersebut, maka mereka perlu mengkonsumsi banyak Chi Suci. Meski 72 Saintess Istana bukan kultivator lemah, tapi mereka tidak akan bisa bertahan terlalu lama selama mengaktifkannya.     

Sekarang ini, wajah mereka sepucat kertas. Nafas mereka pun tak beraturan. Mereka harus menguatkan mentalnya untuk bertahan.     

Ada banyak mayat yang bergelimpangan di luar Istana Yuanchu dan mereka adalah para elit dari Istana Kekaisaran.     

Begitu mereka diserang oleh para elit dari Daratan Heaven, saat itu mereka tidak sempat mundur.     

Sedari awal, banyak elit dari Istana Kekaisaran yang tinggal di Istana Ziwei. Namun, hanya ratusan dari mereka yang masih selamat, karena mundur ke Istana Yuanchu.     

Bisa dibilang, para elit yang tersisa adalah benteng terakhir istana.     

Jika mereka semua mati, maka Istana Kekaisaran akan tumbang.     

Akibatnya, Daratan Kunlun akan berada dalam situasi kacau, yang berujung pada kehancuran besar-besaran.     

Di antara empat Sekte Confucianism, hanya Master Sekte Kaligrafi yang masih selamat. Dia berada di tengah kerumunan. Saat Daratan Heaven menyerang mereka, dia tidak sedang berada di Syzygy Mansion. Oleh karena itu, dia masih bisa selamat.     

Salah satu di antara 7 Ahli Waris hilang. Dia adalah Sui Han, yang berasal dari Sekte Confucianism.     

Tidak seperti Master Kaligrafi, Sui Han malah pergi ke Syzygy Mansion sebelum Daratan Heaven melancarkan serangan.     

Di aula saint, para kultivator itu sedang merasa gelisah. Suasananya sangat tegang.     

Sejak Pertempuran Merit pecah, banyak kultivator yang beranggapan bahwa nasib Daratan Kunlun sudah berada di ujung tanduk. Di titik ini, para kultivator dari Daratan Kunlun tidak akan bisa melihat proses kehancurannya, karena mereka pasti sudah terbunuh sebelum sempat menyaksikannya.     

Kali ini, Daratan Heaven sudah melakukan persiapan. Mereka membawa banyak harta karun untuk menghancurkan tanda dewanya. Meski tanda dewanya diaktifkan, lambat laun mereka pasti bisa menghancurkannya.     

Di luar Istana Yuanchu, para elit dari Daratan Heaven sedang berkumpul di sana. Archangel Michael juga berada di sana.     

"Menyerah saja. Aku akan memberi kalian kesempatan. Kalau tidak, jangan harap bisa keluar dari Istana Yuanchu hidup-hidup," kata Archangel Michael. Suaranya menggema di istana.     

Tubuh Sembilan Dewi Empryan bersimbah darah. Dia berdiri tegak di depan pintu dan berkata, "Apa kalian tidak takut dengan hukuman dari Istana Langit? Jangan lupa, Daratan Heaven sudah tidak lagi mengendalikan Pertempuran Merit di Daratan Kunlun."     

"Para elit akan selalu mentaati aturan Istana Langit. Tapi Daratan Kunlun sudah kehilangan kekuatannya. Setelah Saturn Peach Tree dihancurkan, maka tidak ada seorangpun yang akan peduli dengan dunia ini," kata Archangel Michael.     

"Mereka yang lemah adalah mangsa bagi mereka yang kuat". Sejak zaman dahulu, hukum ini tidak pernah berubah.     

Di antara puluhan ribu dunia besar di Dunia Langit, dunia-dunia lemah selalu berada pada posisi yang terpuruk.     

"Jangan buang-buang waktu untuk bicara dengan mereka. Setelah kita menghancurkan tanda dewanya, aku akan membuat mereka patuh." Terdengar suara bengis dari kejauhan.     

Di samping Archangel Michael, di sana ada sosok bertubuh kurus. Kepalanya sangat besar, tapi dia hanya punya sehelai rambut. Kulit kepalanya dipenuhi dengan rune-rune misterius. Kedua matanya sangat mengerikan, seolah akan mencuat kapanpun.     

Pria itu memancarkan aura jahat, karena dia juga membawa tongkat tengkorak di tangannya. Terdapat bekas-bekas daging di mulutnya.     

Dia adalah pemimpin Daratan Cha, Saint King Wu Xin. Dia berasal dari salah satu sekte sihir, yang mempelajari teknik-teknik jahat.     

Siapapun yang jatuh ke tangannya pasti akan mati.     

"Aku bisa merasakan aura Pedang Kuno Abyss. Zhang Ruochen sudah berada di Istana Ziwei. Dia... sedang bergerak kemari."     

Tiba-tiba, jiwa senjata Pedang Darah bicara.     

Begitu mendengarnya, wajah-wajah para penghuni istana langsung berubah.     

Beberapa dari mereka merasa senang, karena mereka seolah baru saja mendapatkan harapan baru.     

Beberapa lagi terlihat tenang, seolah tak peduli. Karena mereka tahu, sekuat apapun Zhang Ruochen, dia tidak akan bisa membalikkan keadaan.     

Sembilan Dewi Empryan mengernyitkan dahinya dan menghembuskan nafasnya. "Daratan Heaven nyaris mengerahkan semua elit Saint King-nya. Mereka sudah memasang perangkap besar di Istana Ziwei. Sehingga, tempat ini akan sangat berbahaya bagi siapapun. Seharusnya dia tidak datang kemari!"     

Tentu saja, Sembilan Dewi Empryan bisa memahami situasinya, karena Chi Kongyue sedang berada di sana. Jadi, Zhang Ruochen pasti akan datang untuk menyelamatkannya, tidak peduli betapa berbahayanya situasi tersebut.     

Dia memang pria seperti itu.     

Itulah kenapa Daratan Heaven masih menyerang Istana Yuanchu, meski mereka sudah berhasil mendapatkan darah wanita tersebut.     

Mereka ingin menangkap Chi Kongyue dan menggunakannya untuk bernegosiasi dengan Zhang Ruochen.     

Atau mungkin, mereka juga ingin menangkap wanita tersebut.     

Sekarang ini, misi utama mereka adalah untuk menghancurkan Saturn Peach Tree, dan juga membunuh Zhang Ruochen.     

Diam-diam, Chi Kongyue berjalan ke sisi Sembilan Dewi Empryan. Dia membawa pagoda hijau di tangannya. Sorot matanya tampak khawatir.     

Miniatur pagodanya mirip seperti Azuresky Pagoda. Itu adalah senjata replika buatan Permaisuri Chi Yao, dan termasuk ke dalam senjata King.     

Di dalamnya terdapat sisa-sisa jiwa senjata Azuresky Pagoda. Sisa-sisa jiwa senjatanya dapat mengajarkan jiwa senjata lainnya agar menjadi semakin kuat.     

Sedangkan jiwa senjata Azuresky Pagoda sudah tidak berada di Daratan Kunlun, tapi di tangan Permaisuri Chi Yao.     

"Tante, apa kau bisa mengirimkan pesan kepada ayah? Katakan padanya kalau dia harus segera pergi dari sini. Dia tidak perlu menyelamatkan kita." Kata Chi Kongyue, sambil menatap jiwa senjata Pedang Darah.     

Jiwa senjata Pedang Darah menggelengkan kepalanya dan berkata, "Daratan Heaven sudah menyegel Istana Yuanchu. Aku hanya bisa merasakan aura Pedang Kuno Abyss, tapi aku tidak bisa mengirimkan pesan kepadanya."     

"Lalu apa yang akan kita lakukan? Daratan Heaven telah mengirimkan banyak elitnya ke tempat ini. Artinya, ayah akan berada dalam situasi yang berbahaya. Lebih baik kita saja yang mati daripada dia. Sebab, dia adalah harapan sekaligus masa depan Daratan Kunlun!" kata Chi Kongyue.     

Chi Kongyue lebih memilih daripada Zhang Ruochen harus membahayakan dirinya.     

"Jangan khawatir." Sembilan Dewi Empryan menenangkan Chi Kongyue. "Kalau menilai dari kekuatan ayahmu, seharusnya mereka tidak akan mudah melumpuhkannya. Meski dia tidak mampu mengalahkan mereka, setidaknya dia masih bisa melarikan diri."     

Meski begitu, dia paham kalau Zhang Ruochen tidak akan membiarkan mereka berdua begitu saja, terutama saat mereka sedang berada dalam bahaya.     

Sembilan Dewi Empryan pun menghembuskan nafasnya.     

Enam Ahli Waris saling menukar pandangan. Sorot mata mereka penuh dengan kemarahan dan kegetiran.     

Sebagai Ahli Waris Daratan Kunlun, selama ini mereka mendapatkan banyak sumber daya kultivasi. Namun di saat-saat kritis seperti ini, mereka tak bisa melakukan apapun.     

Bila dibandingkan dengan pencapaian-pencapaian Zhang Ruochen, maka keenam Ahli Waris memang tidak ada apa-apanya.     

Sesuatu yang mestinya menjadi tanggung jawab mereka, kini sedang diemban oleh Zhang Ruochen.     

Tanda dewa berada di sisi tenggara istana, dan sedang dikendalikan oleh 12 Saintess White Feather. Pada saat ini, mereka tampak gelisah.     

Begitu 12 Saintess White Feather ikut bersama Martial Saint Canglan ke Gunung Xianji, saat itu mereka sempat diserang oleh Immortal Vampir. Di antara mereka, enam Saintess berhasil selamat setelah diselamatkan oleh Zhang Ruochen.     

12 Saintess itu sudah seperti saudara. Zhang Ruochen telah menyelamatkan mereka berenam, hingga enam lainnya pun merasa bersyukur.     

Sekarang ini, mereka mendengar kalau Zhang Ruochen baru saja tiba di Istana Ziwei. Mereka pun khawatir bila pria itu akan masuk ke dalam perangkap Daratan Heaven.     

"Sayangnya, kultivasi kita terlalu lemah. Kalau tidak, mungkin kita bisa bertempur di sisi Zhang Ruochen, sama seperti yang pernah kita lakukan di Gunung Xianji waktu itu," kata Saintess Yuanshu.     

Saintess Liu Li mengernyitkan dahinya. Di waktu yang sama, dia merasa sangat emosional. Dia berharap agar Zhang Ruochen dapat membalikkan keadaan sama seperti sebelumnya.     

Bagaimanapun juga, seorang pahlawan mestinya sanggup melakukan sesuatu yang orang lain tidak bisa melakukannya.     

Jadi, pahlawan itu pasti akan menghancurkan segala rintangan yang ada di depannya dan membuka jalan untuk mereka.     

Akan tetapi, faktanya adalah, banyak elit Daratan Heaven yang siaga di luar sana. Istana Ziwei pun sudah berada di bawah kendali mereka. Meski Zhang Ruochen sangat hebat sekalipun, tapi dia tidak akan bisa berbuat banyak.     

Sekarang ini, Istana Ziwei telah menjadi tempat para elit Daratan Heaven memburu Zhang Ruochen. Mereka hanya perlu menunggu pria itu masuk ke dalam perangkapnya.     

Maka dari itu, Liu Li berharap agar Zhang Ruochen mengacuhkan mereka dan segera pergi dari Istana Ziwei.     

Pada saat ini, Archangel Michael juga menyadari pergerakan di luar sana. Lantas, dia mulai mengeluarkan perintah. "Lakukan apapun yang perlu dilakukan untuk menghancurkan Istana Yuanchu."     

Banyak dewa dari Daratan Heaven ingin membunuh Zhang Ruochen. Demi mencapai tujuan tersebut, mereka harus menggunakan segala cara untuk melakukannya.     

Karena Zhang Ruochen sangat peduli terhadap Chi Kongyue dan Sembilan Dewi Empryan, mereka akan menangkap keduanya. Selama mereka berhasil menangkap keduanya, maka mereka akan bisa mengendalikan situasinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.