Kaisar Dewa

Bookworm and Moha



Bookworm and Moha

0Di pusat kota, terdapat hutan bambu yang sangat tenang dan damai. Tempatnya dikelilingi oleh pegunungan dan sungai. Dari kejauhan, tempatnya mirip seperti lukisan indah.     

Paviliun Rainbow berlokasi di lembah bambu. Tempatnya jauh dari keramaian dunia mortal. Hanya segelintir orang yang pernah berkunjung ke sana.     

Paviliun Rainbow sudah berdiri sejak 100 ribu tahun silam, dan tetap seperti itu tanpa pernah terkena pengaruh dari dunia luar.     

Dulu, Master Fangcun, murid tertua Biksu Suci Xumi, pernah meninggalkan banyak teknik bela diri di tempat tersebut. Formasi teleportasi yang menghubungkan ke tempat Saturn Peach Tree selalu dijaga oleh keluarga Nalan dari generasi ke generasi.     

Hanya keturunan asli keluarga Nalan yang dapat mengaktifkan formasi teleportasi tersebut.     

Kaisar Wen melakukan hal tersebut bahkan sebelum Daratan Kunlun dijadikan sebagai Medan Pertempuran Merit.     

Kaisar Wen tidak punya pilihan lain, selain meninggalkan Daratan Kunlun, karena dia adalah seorang Supreme Saint. Maka dari itu, Lady Saint bertanggung jawab untuk menjaga Saturn Peach Tree.     

Akan tetapi, karena istana kekaisaran punya banyak urusan yang harus diselesaikan, Lady Saint pun tidak bisa menjaga tempat tersebut. Oleh karena itu, dia mengutus beberapa sosok yang baru saja dibangkitkan dari Sekte Confucianism untuk menggantikan tugasnya.     

Mereka berdua dikenal sebagai Bookworm dan Moha.     

Perihal nama asli mereka, tidak ada yang tahu.     

Bookworm dan Moha sama-sama memiliki identitas yang mengerikan. Mereka adalah dua murid terakhir Leluhur Confucius dan pernah menerima warisannya.     

Di generasi Sekte Confucius sekarang ini, mereka berdua dikenal sebagai Grandmaster.     

Ilmu Confucianism memiliki sejarah panjang dengan pondasi yang sangat kuat. Di zaman dahulu, banyak dewa Confucius yang pernah dilahirkan. Bahkan empat leluhur Confucius berdiri di puncak piramida.     

Rumornya, Lord Wentian Ten Tribulation merupakan murid ketiga leluhur Confucius dan pernah mempelajari Seni Bela Diri maupun Kekuatan Batin sampai pada batas maksimal.     

Paviliun Rainbow bukanlah paviliun biasa. Tempat itu menyimpan semesta yang sangat luas. Tempatnya menyimpan dunia besar yang terisolasi dari dunia luar. Hal itu membuat energi di langit dan buminya menjadi sangat aktif dan padat. Sehingga, tempat itu bisa dikategorikan sebagai tempat kultivasi yang langka.     

Di area terbuka, terdapat banyak tumpukan buku, yang mirip seperti dua pegunungan buku. Dua figur sedang duduk bersila di puncak gunung bukunya, sambil membaca buku.     

Mereka adalah Bookworm dan Moha, para kultivator yang baru saja dibangkitkan Sekte Confucianism.     

Bookworm mengenakan jubah tradisional dan terlihat sangat muda. Dia mengikat rambutnya dan benar-benar mirip seperti seorang cendekiawan. Dia membawa buku di tangannya, sambil membaca buku dan menggeleng-gelengkan kepala.     

"Mempelajari waktu di langit dan bumi, lantas menghubungkannya dengan perubahan-perubahan yang terjadi di masa silam dan masa sekarang. Itu sangat menarik. Esai ini ditulis dengan sangat apik dan menjadi salah satu literatur yang hebat!"      

...     

Di sisi lain, Moha terlihat seperti seorang pria paruh baya. Bahkan tubuhnya cenderung agak gemuk. Rambutnya acak-acakan, dan wajahnya penuh dengan bekas cukuran rambut. Singkatnya, dia seperti orang yang tidak terurus.     

Moha sedang tenggelam ke dalam bacaannya, seolah dia lebih fokus dibandingkan Bookworm.     

Bookworm dan Moha sedang berkompetisi, siapa yang bisa membaca buku-buku sejarah dalam kurun waktu 100 ribu tahun terakhir di Daratan Kunlun.     

Sebagai Saint King Confucianism, mereka bisa menggunakan Kekuatan Batin untuk memindai seluruh konten buku dalam waktu singkat. Namun, ternyata mereka berdua sangat sabar dan ingin membacanya seperti orang-orang normal.     

Tiba-tiba, Bookworm mengangkat kepalanya dan merasakan fluktuasi ruang yang cukup intens di Paviliun Rainbow.     

Ketika itu, ruangannya terguncang dan menimbulkan celah ruang yang terhubung ke ruang angkasa.     

Sebuah jembatan kuno muncul dan memanjang dari ruang hampa tersebut. Entah darimana datangnya, tapi jembatan itu mengarah ke Paviliun Rainbow.     

Di atas jembatan, di sana ada beberapa figur dengan berbagai bentuk dan ukuran. Beberapa dari mereka setinggi 150 meter, beberapa lainnya mencapai ribuan meter.     

"Teman dari jauh sedang mengunjungi kita, bukankah ini bagus?" kata Bookworm sambil tersenyum.     

Seusai bicara, dia merasakan aura evil yang memancar dari celah ruang tersebut.     

Seketika itu juga, ekspresinya mendadak beku, seraya menuding celah ruang dan berkata, "Gawat. Mereka bukan teman, tapi aura kultivator Dunia Neraka. Aku harus memeriksanya. Kenapa makhluk-makhluk dari Dunia Neraka bisa muncul di sini?"     

"Itu adalah Jembatan Chaos. Mereka sedang berusaha mencari jalan masuk ke tempat ini. Moha, kabar buruk, kabar buruk!"     

Moha mengacuhkan mereka. Dia masih mengelus janggutnya dan membaca buku.     

"Legions of Word." Bookworm pun bergumam dan mengaktifkan tekniknya.     

Dia mengibaskan tangannya, dan kata-kata berhamburan dari bukunya. Setelah itu, kata-katanya berubah menjadi ribuan prajurit berkuda, yang melesat menuju celah ruang tersebut.     

Legions of Word adalah salah satu teknik tangguh dari Confucianism.     

BOOM!     

Dalam sekejap, semua aura evilnya hilang.     

Setelah itu, ribuan prajurit berkuda melesat ke dalam celah ruang dan menekan para figur yang baru saja keluar dari jembatan kuno tersebut.     

"Haha, bahkan cendekiawan dari Daratan Kunlun masih sanggup menahanmu. Kalau begitu, kau sama sekali belum pantas untuk menantang Zhang Ruochen, Jadesky Bone Emperor." Sosok tinggi tertawa, sambil berjalan melintasi jembatan tersebut dan mendekati mereka.     

Terdengar suara dengusan dingin dari ruang hampa. "Yan Wushen, sebaiknya kau tidak meremehkan cendekiawan itu. Dia sangat hebat."     

"Karena kau tidak mampu mengalahkannya, bukan berarti orang lain juga tidak bisa. Lihat bagaimana aku menghancurkan Legions of Word-nya," kata Yan Wushen.     

Yan Wushen melesat maju dan berhadapan dengan prajurit kata-kata. Kelima jari di tangan kanannya berubah menjadi pukulan raksasa. Dia baru saja mengaktifkan Mode Raksasa Emas-nya, hingga membuatnya dapat dengan mudah menghancurkan mereka.     

Setelah itu, dia mengambil satu langkah maju. Dia mengacuhkan semua hambatan yang ada di sekitarnya dan langsung mendarat di Paviliun Rainbow.     

Boom.     

Saat kakinya mendarat di tanah, seluruh tempatnya Paviliun Rainbow terguncang hebat.     

Setelah memurnikan Yin-Yang Equinox Flower, Yan Wushen berhasil menyatukan tubuh jahat dan baiknya. Kini, dia sudah berada di puncak levelnya.     

Ketika itu, Bookworm sempat merasa terkejut. Tak disangka, rupanya masih ada kultivator di bawah Alam Supreme Saint yang dapat menghancurkan tekniknya.     

Belasan kultivator dari Dunia Neraka turun dari Jembatan Chaos dan bergerak mengikuti Yan Wushen. Mereka keluar dari ruang hampa dan mendarat di Paviliun Rainbow.     

Mereka memancarkan aura membunuh, yang seolah dapat menekan dunia. Setiap mereka dapat mengguncang langit dan bumi. Mereka adalah para elit dari 10 Klan Terkuat di Dunia Neraka.     

Namun, begitu mereka mendarat, mereka malah mengaktifkan formasi ruang peninggalan Master Fangcun di tempat tersebut.     

Whoosh.     

Yan Wushen pun merasa terkejut. Tiba-tiba, ruangan di sekitarnya berubah menjadi sebuah penjara ruang.     

Penjaga ruangnya mirip seperti sebuah gelembung berdiameter 300 meter. Namun, di ujung gelembungnya, di sana terdapat rantai-rantai yang terbentuk dari Kekuatan Ruang.     

Di samping Yan Wushen, kultivator Dunia Neraka lainnya juga terperangkap di dalam penjara ruang.     

Belasan penjara ruang muncul sekaligus, dan mengurung mereka di tempat yang berbeda-beda.     

"Menarik. Ternyata leluhur Daratan Kunlun sudah merencanakan semua ini untuk melawan kita," kata Yan Wushen.     

Yan Wushen sama sekali tidak panik. Dia merentangkan jarinya dan menuding rantai-rantai di ujung penjara ruang tersebut.     

Rantai-rantainya terguncang dan meledak.     

Rantai-rantainya mulai berkontraksi, hingga ruangan di dalamnya semakin mengecil.     

"Sebaiknya jangan menyentuh rantai-rantai tersebut. Kekuatan ruangnya bisa menghancurkan kalian sampai menjadi debu," kata Yan Wushen.     

"Leluhur Confucius pernah berkata kalau harmoni dan kedamaian harus diprioritaskan. Bertarung dan membunuh hanya akan membawa dampak buruk," kata Bookworm.     

Ghost King level enam berdiri di penjara ruang dan berkata dingin, "Apa kau sedang melecehkan kami?"     

"Tidak! Tidak! Maksudku adalah, sebaiknya kita tidak perlu bertempur. Kembalilah ke tempat asalmu. Ini bukan tempatmu," kata Bookworm dengan sabar.     

Para elit dari Dunia Neraka merasa seperti dilecehkan oleh Bookworm.     

Mereka sedang berada di dalam penjara ruang, tapi sosok di depannya malah berkata sarkas. Bukankah itu namanya penghinaan?     

Di samping itu, sejak kapan Daratan Kunlun dan Dunia Neraka punya ruang untuk bernegosiasi?     

"Setelah aku terbebas dari penjara ruang ini, maka aku adalah orang pertama yang akan menelan jiwa sucimu," kata Ghost King level enam.     

Setelah itu, tubuhnya semakin membesar. Pada akhirnya, tingginya mencapai 300 meter. Dia berusaha mengeluarkan tangannya dan membuat penjara ruangnya terguncang hebat.     

"Sebaiknya kau tetap di dalam sana!" kata Bookworm.     

 Bookworm bergerak dan terbang ke atas penjara ruangnya.     

"With the energy from heaven and earth, all shapes and sizes shall take form. Rivers and mountains shall form below, as the sun and stars were formed above."     

Bookworm mulai merapal mantra yang berasal dari Kitab Moralitas Kebijaksanaan.     

Setelah itu, cahaya terang mulai memancar dari tubuhnya, hingga akhirnya berubah menjadi Chi kebijaksanaan.     

Chi kebijaksanaannya berbentuk seperti gelembung ruang, dengan pegunungan dan sungai-sungai di bawahnya. Matahari, bulan, dan bintang mengisi area langitnya.     

Serangan itu ditujukan kepada Ghost King level enam di dalam penjara ruang.     

Sebagai murid leluhur Confucius, pencapaian Bookworm dalam Ilmu Confucianism memang tergolong tinggi.     

Berbekal Chi kebijaksanaan, bahkan sebagian besar Supreme Saint Confucius lainnya tidak dapat disejajarkan dengannya.     

Ghost King level enam – yang terkurung di dalam penjara ruang – dikenal sebagai Lan Xuezi. Dia pernah mempelajari Malefico Astral Form, hingga membuatnya setara dengan pemilik fisik sempurna.     

Namun, sekarang ini, Ghost King level enam sedang berada dalam masalah besar.     

Energi kebijaksanaannya sangat panas, seolah hendak mengikis semua Chi Ghost-nya.     

Hal itu membuat Lan Xuezi terpaksa kembali berubah ke wujud aslinya. Setelah itu, dia mengeluarkan Astral Saber, salah satu jenis senjata tak berwujud. Ratusan ribu inskripsi-inskripsi king aneh mulai bermunculan di sabernya.     

Senjata tak berwujud merupakan senjata pertempuran yang dimurnikan dengan teknik khusus oleh Ras Ghost. Senjata-senjata itu sangat sesuai untuk mereka dan bisa meningkatkan kekuatan mereka.     

Setiap senjata itu perlu dikirimkan ke Istana Dewa Ghost. Setelah dimurnikan oleh mereka, maka itu akan menjadi senjata sungguhan. Maka dari itu, senjata-senjatanya sangat spesial.     

Istana Dewa Ghost sudah berada sejak zaman kuno. Semua Ghost yang bisa berkultivasi di sana akan merasa bangga.     

Lan Xuezi adalah salah satu murid jenius di Istana Dewa Ghost. Dia mempelajari Ilmu Deva, salah satu ilmu unik dari Ras Ghost.     

10 Klan Terkuat dari Dunia Neraka punya istana dewanya masing-masing. Mereka mewarisi Ilmu Deva Dunia Neraka. Itu setara dengan Ilmu Supreme atau Ilmu Kuno.     

Namun, bukan perkara mudah untuk menguasai Ilmu Deva. Tidak semua dapat melakukannya. Hanya segelintir kultivator yang masuk ke 10 istana yang dapat mempelajarinya.     

Lan Xuezi mempelajari Malefico, salah satu di antara 3 Ilmu Deva Ras Ghost. Maka dari itu, dia bisa mengubah tubuhnya dengan Malefico Astral Form dan membuatnya semakin sulit dihancurkan.     

Lan Xuezi menyabetkan Astral Saber di tangannya, sembari menyuntikkan Chi Malefico ke dalamnya. Setelah itu, dia menebaskan pedangnya dan melepaskan cahaya pedang.     

Swoosh.     

Tebasan pedangnya membelah sungai – yang tercipta dari Chi kebijaksanaan – sebelum akhirnya menghancurkan pegunungannya.     

Melihat itu, Bookworm pun bereaksi cepat. Dia membentuk segel di tangannya dan mulai merapal mantra, "When it reaches the sun and moon, life and death are at peace."     

Matahari merah dan bulan terang muncul sekaligus. Keduanya menerangi dunia dan membakar Chi Malefico-nya.     

Bang.     

Lan Xuezi terkena cahaya matahari dan bulan, sebelum akhirnya terpental ke belakang.     

Terdapat banyak retakan di tubuh astralnya, dan nyaris hancur.     

Setelah terkena serangan tersebut, dia terluka parah. Chi Malefico-nya hancur, hingga dia tidak bisa mengumpulkannya lagi.     

Bukannya Lan Xuezi tidak cukup kuat, tapi dia baru saja ditekan oleh Kekuatan Confucianism.      

Rumble.     

Saat Bookworm hendak kembali melancarkan serangan, saat itu salah satu penjara ruangnya tiba-tiba terguncang hebat. Hal itu terjadi karena Yan Wushen baru saja terbebas dari sana.     

"Cendekiawan yang hebat. Ternyata kau cukup bertalenta. Kalau begitu, terima pukulanku."     

Yan Wushen berubah menjadi cahaya emas dan tiba di sana dalam waktu singkat.     

Pukulan emasnya menerjang Bookworm dan mengandung energi dahsyat.     

Bookworm merasa syok karena dia tak menyangka bila Yan Wushen bisa keluar dari penjara ruangnya.     

Lagipula, penjara ruangnya dipasang oleh Master Fangcun. Tentu saja, penjaranya pasti sangat hebat. Bahkan penjara itu sudah berusia 100 ribu tahun, mestinya kultivator Saint King tidak bisa menghancurkannya dengan mudah.     

Karena sekarang bukan waktu yang tepat untuk memikirkan hal tersebut, Bookworm buru-buru menggunakan seluruh kekuatannya untuk melancarkan tinju.     

Sejak Yan Wushen mampu menghancurkan Legions of Word dan mendarat di Paviliun Rainbow, sebenarnya dia sudah paham dengan kekuatan Yan Wushen. Secara natural, dia tidak berani meremehkan pria tersebut.     

Meski Bookworm adalah kultivator Confucius, tapi dia pernah mempelajari Seni Bela Diri dan Kekuatan Batin. Berbekal keduanya, dia sudah berada di puncak Saint King dan nyaris membentuk Fisik Netherwilt.      

Bang.     

Tinju Bookworm dihancurkan oleh pukulan emas Yan Wushen.     

Kemudian, energi dahsyat mulai memborbardir tubuh Bookworm dan membuatnya terpental ke belakang.     

Puff.     

Bookworm memuntahkan darah. Nafasnya pun menjadi tak karuan.     

"Kenapa dia sangat kuat? Padahal dia adalah seorang Saint King?" Bookworm merasa syok.     

Setelah tertidur untuk beberapa lama, dia semakin sulit memahami dunia yang sekarang.     

Bahkan di Abad Pertengahan, dia tidak pernah melihat jenius seperti Yan Wushen.     

Yan Wushen tersenyum dan berkata, "Karena mampu menahan seranganku dan tidak mati, artinya kau memang hebat. Tak kusangka, ternyata masih ada master sepertimu di Daratan Kunlun, selain Zhang Ruochen."     

Kalau menilai dari kekuatannya sekarang ini, bahkan Supreme Saint biasa tidak akan sanggup menahan serangannya. Maka dari itu, siapapun yang berani di bawah Alam Supreme Saint pasti akan hancur.     

"Leluhur Confucius pernah berkata, selalu ada orang yang lebih kuat darimu. Ternyata perkataannya memang benar. Tadinya, kupikir aku tidak akan bisa menemukan lawan di bawah Alam Supreme Saint, tapi tak kusangka, ternyata masih ada yang lebih kuat dariku." Kata Bookworm dengan tampang serius.     

Yan Wushen berkata, "Aku akan memberimu kesempatan. Jika kau bergabung dengan Dunia Neraka, maka aku akan mengampuni nyawamu."     

Tak disangka, Bookworm menggelengkan kepalanya dan berkata dengan wajah serius, "Leluhur Confucius pernah berkata kalau setiap manusia punya sesuatu yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Daratan Kunlun adalah tempat yang sangat penting. Sedangkan hidup dan matinya seseorang tidak terlalu penting. Tapi saat dia dilahirkan untuk menjaga sesuatu, walau mati sekalipun, dia tidak akan menyesal."     

"Aku tidak ingin mendengar ceramahmu. Karena kau menolak kesempatan ini, jangan salahkan perbuatanku." Yan Wushen mengangkat alisnya dan memancarkan aura tangguh.     

Bookworm berkata, "Pekerjaan seseorang adalah pondasi hidupnya. Ketaatan adalah pondasi kebijaksanaan."     

"Dasar kutu buku. Dia selalu ceramah. Aku sama sekali tidak memahaminya." Kata Yan Wushen dengan tidak sabar.     

Kemudian, Yan Wushen menyuntikkan kekuatan ke sarung tangannya dan kembali melancarkan serangan. Sarung tangannya melepaskan cahaya emas dengan beberapa inskripsi supreme di permukaannya. Energi Supreme menyeruak darinya.     

Dalam satu kedipan mata, Yan Wushen melancarkan ratusan pukulan. Langitnya dipenuhi dengan bayangan-bayangan pukulan. Serangannya terlihat seperti ratusan gunung kuno yang menerjang Bookworm.     

Bookworm buru-buru melepaskan Kekuatan Batin-nya dan mengaktifkan formasi taktis di Paviliun Rainbow. Dia ingin mengandalkan formasi taktis untuk menangkis serangan Yan Wushen.     

Dengan Kekuatan Batin-nya, sejumlah inskripsi mendadak aktif. Inskripsi-inskripsinya beruah menjadi jaring laba-laba, yang seolah hendak menyegel ruang di sekitarnya.     

Bang.     

Pukulan Yan Wushen sangat kuat. Hal itu membuat inskripsi-inskripsi formasinya gagal menyegelnya dan malah meledak.     

Bookworm berusaha menangkis serangan tersebut, tapi dia juga gagal melakukannya. Akibatnya, dia terpental ke belakang seperti peluru meriam.     

Meski fisik saintnya sangat kuat, tapi sekarang ini, terdapat banyak retakan di tubuhnya. Bahkan, akibat serangan tersebut, tubuhnya nyaris hancur berkeping-keping.     

"Moha, kenapa kau masih diam saja?"     

Bookworm merasa gelisah dan meneriaki Moha.     

Moha sama sekali tidak mengangkat kepalanya dari muka buku. Sebaliknya, dia merentangkan tangan dan berkata dengan tidak sabaran, "Jangan berisik. Jangan ganggu aku saat sedang membaca."     

Sedari awal pertempuran, dia memfokuskan seluruh perhatiannya kepada buku yang sedang dibaca, seakan dia tidak sadar kalau ada musuh yang baru saja menerobos tempat tersebut.     

Rasa-rasanya, meski Bookworm mati sekalipun, dia tidak akan peduli.     

"Kenapa masih ada kutu buku lainnya? Kalau begitu, rasakan pukulanku."     

Yan Wushen mengernyitkan dahinya. Dia mengalihkan pandangan dan melirik Moha, sebelum akhirnya melancarkan serangan.     

BOOM!     

Jutaan kata bermunculan dari tubuh Moha, sebelum akhirnya berubah menjadi kali besar yang melindungi tubuhnya. Akan tetapi, pegunungan buku di bawahnya meledak dan berubah menjadi debu.     

Baru pada saat itu Moha langsung menarik perhatiannya dari buku bacaannya. Sorot matanya terlihat sangat marah.     

"Sudah kubilang jangan menggangguku." Teriak Moha.     

Sambil berteriak, area di sekitarnya terguncang hebat, sebelum akhirnya berubah menjadi kuali raksasa setinggi 10 ribu kaki. Kualinya berputar dan menerjang Yan Wushen.     

Yan Wushen berteriak pelan dan melancarkan pukulan emas.     

Bang.     

Pukulan emas dan kualinya meledak sekaligus, dan melepaskan gelombang energi yang besar.     

Meski begitu, Yan Wushen masih berdiri kokoh di tempatnya. Sebaliknya, Moha terpental beberapa langkah ke belakang, namun dia tidak terluka.     

Pada saat itu, akhirnya Moha benar-benar sadar. Lantas, dia mulai mengamati Yan Wushen lekat-lekat dan berkata, "Kuat sekali. Dia juga bisa mengendalikan kekuatannya dengan baik. Ternyata masih ada lawan tangguh di dunia ini."     

Pada saat ini, Bookworm bergerak mendekatinya dan berdiri di samping Moha.     

"Moha, kelihatannya kita punya urusan yang lebih penting. Mari kita lupakan tentang kompetisi kita. Kita harus menjaga Paviliun Rainbow dan jangan sampai membiarkan mereka masuk ke tempat Saturn Peach Tree," kata Bookworm dengan serius.     

Moha pun mulai mengamati belasan penjara ruang di depannya dan berkata, "Kenapa ada banyak kultivator dari Dunia Neraka yang tiba-tiba menerobos masuk ke tempat ini? Darimana mereka mendapatkan koordinat tempat ini?"     

Dia pernah melihat Jembatan Chaos sebelumnya. Maka dari itu, dia tahu bagaimana Yan Wushen dan kultivator lainnya bisa berada di sana, tapi dia masih merasa sangat kebingungan.     

Lagipula, sejak Daratan Kunlun dijadikan sebagai Medan Pertempuran Merit, sejak saat itu pula Paviliun Rainbow disembunyikan di dalam koordinat ruang spesial.     

Swoosh.     

Swoosh.     

Ruangan di sekitarnya terdistorsi dan terdengar suara membelah angin.     

Dua figur melesat masuk ke dalam Paviliun Rainbow dari arah Pusat Kota.     

Kedua orang itu mengenakan jubah hitam longgar yang menutupi seluruh tubuhnya. Baik wajah dan tubuhnya sama-sama tak terlihat. Oleh karena itu, sulit mengenali jenis kelamin mereka. Bahkan mereka juga tidak memancarkan aura.     

Meski mereka berdiri di sana, tapi rasanya seolah mereka sedang berada di dimensi lain. Hal itu membuat mereka semakin misterius.     

Salah satu figur berjubah hitam berkata dengan suara seraknya, "Jembatan Chaos memang sangat kuat. Padahal cuma berbekal koordinat, tapi jembatan itu bisa menemukan lokasi Paviliun Rainbow."     

"Siapa kalian? Kenapa kalian juga bisa tahu tentang koordinat Paviliun Rainbow?" tanya Moha.     

Sosok berjubah hitam itu terkekeh. "Selama kau mencarinya, maka kau pasti bisa menemukannya. Ada beberapa petunjuk yang bisa ditemukan di Aula Utama Wang Shiqi dan tujuh Ahli Waris."     

Baik Bookworm dan Moha sama-sama menyadari hal tersebut. Mereka berdua pasti mata-mata dari Dunia Neraka di Dunia Langit.     

Tapi siapa mereka?     

Apa mereka adalah para kultivator dari Daratan Heaven?     

"Apa kau membawa barangnya?" tanya Yan Wushen.     

Salah satu sosok berjubah hitam berkata pelan, "Tentu saja, kami selalu menepati janji."     

Sambil bicara, sosok berjubah hitam mengeluarkan potongan permata dan melemparkannya kepada Yan Wushen.     

Di dalamnya tersimpan sebuah bola Darah Saint yang memancarkan cahaya sembilan warna. Itu adalah pemandangan langka.     

Yan Wushen merentangkan tangannya dan menangkap permata tersebut. Seketika itu juga, ekspresinya terlihat puas.     

Darah Saint yang tersimpan di dalamnya merupakan kunci untuk membuka formasi teleportasi. Berbekal darah tersebut, mereka bisa menemukan koordinat spesial Saturn Peach Tree.     

"Misi kita sudah selesai. Langkah selanjutnya terserah kepada kalian. Sebaiknya kalian menyelesaikannya dengan baik," kata sosok berjubah hitam lainnya.     

Yan Wushen meliriknya dan berkata, "Kau tidak perlu khawatir."     

Setelah itu, mereka berdua tidak bicara apapun. Kemudian, kedua sosok berjubah hitam menggunakan teknik ruang dan pergi meninggalkan Paviliun Rainbow, lantas kembali ke Pusat Kota.     

"Cepat sekali perginya. Apa mereka takut kubunuh?" gumam Yan Wushen.     

Bang.     

Salah satu penjara ruangnya hancur. belasan elit dari Dunia Neraka berhasil lolos dari penjara tersebut.     

Mereka adalah para elit terpilih dari 10 Klan Terkuat di Dunia Neraka.     

Jadi, perangkap ruang itu tidak akan bisa menahan mereka untuk waktu yang lama.     

Ghost King Xuelui – yang sudah terluka parah – adalah sosok terakhir yang terbebas dari penjara tersebut. Sorot matanya sangat murung. Setibanya di Paviliun Rainbow, dia malah menderita kekalahan telak. Seandainya Yan Wushen tidak bereaksi tepat waktu, mungkin dia sudah dibunuh oleh Bookworm. Itu adalah penghinaan besar baginya.     

Begitu merasakan intensitas membunuh yang memancar dari para elit Dunia Neraka, sorot mata Bookworm dan Moha berubah serius. Sekarang ini, mereka sedang berada dalam situasi sulit.     

Padahal mereka sudah kesulitan untuk menghadapi satu Yan Wushen, apalagi ditambah dengan belasan elit Saint King dari Dunia Neraka. Bagaimana mungkin keduanya bisa menghentikan mereka semua?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.