Kaisar Dewa

Menuju Kematian



Menuju Kematian

1Di luar Daratan Kunlun, di sana ruangannya terguncang hebat dan menjadi tidak stabil. Energi ketiadaaan terlepas darinya dan menggerogoti langit berbintang.     

Hal ini disebabkan oleh pertempuran para dewa dari Dunia Langit maupun Dunia Neraka.     

Setelah bertempur di luar angkasa cukup lama, bahkan para dewa akan merasa kewalahan. Sedikit kecerobohan bisa membuat mereka terkena energi mematikan tersebut.     

Kali ini, Wargod Bian Zhuang dan Lord Istana Dewa Kebenaran sedang memimpin pasukan Dunia Langit. Formasi pertempuran mereka sangat kuat. Sedari awal, mereka memang berada dalam posisi yang lebih unggul.     

Di samping itu, mereka juga berhasil membunuh beberapa dewa dari Dunia Neraka.     

Akibatnya, para dewa dari Dunia Neraka pun mulai bergerak mundur.     

Seandainya mereka berhasil mendapatkan koordinat Saturn Peach Tree sekalipun, tapi karena para dewa dari Dunia Langit juga ikut campur ke dalam urusan mereka, para dewa dari Dunia Neraka itu akan kesulitan untuk menjalankan misinya.     

Lord Istana Dewa Kebenaran menjadi sangat marah dan melepaskan tekanan besar. Fisik Dewa-nya menjadi sebesar planet, bahkan energi dewanya berubah menjadi nebula di sekelilingnya.     

Jutaan Prinsip Kebenaran terbang dari tubuh Lord Istana Dewa Kebenaran, sebelum akhirnya saling terhubung satu sama lain. Mereka berubah menjadi semesta chaotic dengan banyak galaksi di dalamnya.     

Melihat itu, Huang Tian sempat merasa terkejut. Dia buru-buru melepaskan Prinsip Kebenaran dan membentuk Wilayah Kebenaran.     

Sama halnya seperti Lord Istana Dewa Kebenaran, dia adalah seorang jenius yang mempelajari Prinsip Kebenaran. Dia membentuk Wilayah Kebenaran Boundless Universe yang langka.     

BOOM!     

Dua Wilayah Kebenaran saling berbenturan satu sama lain.     

Dilihat dari luar, keduanya memang mirip.     

Namun, begitu keduanya bertemu di satu titik, Wilayah Kebenaran milik Huang Tian langsung memperlihatkan kelemahannya dan mengalami keretakan.     

BANG!     

Jutaan bintang meledak di dalam Wilayah Kebenaran Huang Tian. Seluruh semesta chaoticnya ambruk. Situasinya menjadi semakin kacau.     

"Gawat."     

Huang Tian merasa semakin tertekan dan menjadi murung.     

Setelah itu, Huang Tian mengangkat kapak batunya dan melepaskan energi dewa untuk menahan serangan lawannya.     

Boom.     

Wilayah Kebenaran Huang Tian meledak. Energi mengerikan merasuk ke dalam tubuh dewanya.     

Meski dia adalah Envoy of Truth dan mempunyai 1% Kebenaran Misterius, tapi Wilayah Kebenaran-nya masih cenderung lemah. Dibandingkan dengan milik Lord Istana Dewa Kebenaran, maka pencapaiannya dalam Ilmu Kebenaran masih lebih inferior.     

Di bawah tekanan Wilayah Kebenaran milik Lord Istana Dewa Kebenaran, saat itu Huang Tian terluka parah, meski dia sudah memblokir serangan itu dengan kapak batunya. Separuh tubuh batunya hancur, dan takdirnya sudah ditentukan.     

"Kau telah menghianati master, leluhurmu, Istana Dewa Kebenaran, dan Dunia Langit. Huang Tian, kali ini kau harus membayar perbuatanmu." Lord Istana Dewa Kebenaran menatapnya dengan mata dingin.     

Lord Istana Dewa Kebenaran merentangkan tangannya. Tangannya menyimpan galaksi di dalamnya. Galaksinya melepaskan energi mengerikan yang menekan Huang Tian.     

Dia merasa sangat terancam dan pupil matanya berkontraksi.     

"Gabungkan fisik yang sudah hancur." teriak Huang Tian.     

Setelah itu, tubuh batunya pun mulai menyatu dengan kapak batu.     

Kapak batunya memang mirip seperti Huang Tian. Keduanya lahir dari sumber yang sama. Saat keduanya menyatu, maka mereka bisa memaksimalkan kekuatannya.     

Namun, hanya segelintir orang yang bisa memaksa Huang Tian untuk menyatu dengan kapaknya.     

Sekarang ini, dia melakukannya bukan untuk bertempur sengit, melainkan untuk melarikan diri. Ternyata, Lord Istana Dewa Kebenaran memang sangat kuat. Dia tidak akan mampu mengalahkannya.     

Boom.     

Kapak batunya melepaskan energi dewa dan melepaskan diri dari tekanan Wilayah Kebenaran milik lawannya.     

Di waktu yang sama, kapak batunya menghancurkan angkasa, lantas menembus galaksi dan terbang ke luar angkasa.     

"Kau tidak akan bisa lolos dariku."     

Lord Istana Dewa Kebenaran berteriak dan menggenggam kapak batunya, sambil merentangkan tangannya.     

Namun, kapak batunya bergerak dengan sangat cepat. Dalam sekejap, dia sudah melarikan diri ke langit berbintang yang luas.     

BOOM! BOOM!     

Di langit berbintang yang luas, planet-planetnya meledak akibat terkena percikan energi dari energi kapak tersebut. Sejak Huang Tian dilahirkan, jarang sekali dia dipermalukan sampai seperti itu.     

Lord Istana Dewa Kebenaran bergerak maju dan mengikuti kapak batunya. Dia sama sekali tidak ingin melepaskannya begitu saja.     

Begitu melihat Huang Tian melarikan diri, para dewa dari Dunia Neraka langsung kehilangan semangat dan memilih mundur dari sana.     

Di titik ini, pertempuran dewa akan segera berakhir.     

Beberapa dewa dari Dunia Neraka telah tumbang. Maka dari itu, Dunia Langit memenangkan pertempurannya.     

...     

Di Paviliun Rainbow.     

Zhang Ruochen merasa kesal. Sambil menggenggam Imperial Ruler, dia mengecilkan jarak dan melangkah maju, sebelum akhirnya tiba di celah ruang.     

Namun, para elit dari 10 klan Dunia Neraka telah kembali ke Jembatan Chaos dan hendak melarikan diri.     

Wan Xin bergerak dengan sangat cepat. Dalam satu kedipan mata, dia sudah tidak terlihat lagi.     

Yan Wushen sedang berdiri di Jembatan Chaos dan menghalangi pergerakan Zhang Ruochen.     

"Yan Wushen, berani-beraninya kau menghentikanku? Apa kau pikir aku tidak mampu membunuhmu. Hari ini, siapapun yang berani menghentikanku bakal mati," kata Zhang Ruochen.     

Sorot mata Zhang Ruochen terlihat dingin. Dia mengayunkan Imperial Ruler dan menebaskannya kepada Yan Wushen.     

"Kalau begitu, mari ktia bertempur!" kata Yan Wushen.     

Sorot mata Yan Wushen terlihat serius. Sambil melambaikan tangannya, lebih dari belasan senjata terbang dari tubuhnya dan berbenturan dengan Imperial Ruler.     

Senjata-senjata itu berasal dari para kultivator yang sempat dibunuh oleh Zhang Ruochen sebelumnya. Yan Wushen mengambil senjata-senjata mereka. Setiap senjatanya sangat kuat. Setidaknya, senjata-senjata itu adalah senjata king. Bahkan beberapa di antaranya adalah senjata supreme.     

Apapun itu, dia harus mengulur-ulur waktu supaya para kultivator dari Dunia Neraka bisa melarikan diri.     

Meski Zhang Ruochen sedang mengendalikan Senjata Dew, dia tidak pernah takut kepadanya.     

Crack.     

Begitu Zhang Ruochen menyabetkan Imperial Ruler, saat itu terdengar suara retakan, sebelum akhirnya berubah menjadi fragmen-fragmen cahaya yang beterbangan.     

Di hadapan senjata dewa, bahkan senjata king tidak ada bedanya dengan rongsokan besi.     

Setelah Zhang Ruochen menghancurkan tujuh senjata berturut-turut, akhirnya dia berhasil meredam serangan lawannya.     

Rumble.     

Sekarang ini, Jembatan Chaos di bawah mereka terguncang hebat. Jembatannya bergerak menuju ke ruang hampa.     

Karena para dewa dari Dunia Neraka telah mundur, mereka tidak bisa lagi mengendalikan Jembatan Chaos-nya.     

Namun, Yan Wushen sedang menghentikan Zhang Ruochen, sedangkan para Saint King dari 10 Klan Dunia Neraka telah mundur ke ruang hampa. Tidak ada korban tambahan saat itu. Yan Wushen menggunakan harta karun ruang untuk melindungi diri. Dia membawa sisa-sisa pasukannya untuk segera mundur dari sana.     

Energi erosif yang berada di ruang hampa sangat mengerikan. Bahkan harta karun ruangnya hanya mampu bertahan beberapa lama.     

Yan Wushen mengernyitkan dahinya. Yang jelas, dia paham kalau dirinya tidak akan bisa bertahan terlalu lama di ruang angkasa, hingga akhirnya dia berkata, "Menurut perjanjianku dengan Asurendra Samay, maka aku harus mengalahkanmu dan membawa tubuhmu ke Dunia Neraka agar beliau bisa mengambil alih tubuhmu. Sayangnya, kau membawa Imperial Ruler dan aku tidak bisa berbuat banyak kepadamu."     

"Karena Wan Xin sudah menculik Chi Kongyue, mestinya beliau sudah memutuskan untuk menggantikanmu dengan putrimu."     

Setelah itu, Yan Wushen mengeluarkan harta karun ruang dan menghancurkan ruang di belakangnya. Dia melompat ke ruang angkasa.     

Yan Wushen menceritakan hal tersebut karena dia ingin memancing Zhang Ruochen datang ke Dunia Neraka. Dia merasa bahwa mereka baru bisa menyelesaikan pertempuran ini saat keduanya sudah berada di Alam Supreme Saint.     

Jika Zhang Ruochen pergi ke Dunia Neraka, maka dia bakal punya banyak kesempatan untuk bertempur melawannya.     

"Zhang Ruochen, kau adalah batu loncatanku. Selama bertempur melawanmu, selama itu pula aku akan menjadi semakin kuat." terdengar suara Yan Wushen yang menggema dari kejauhan.     

...     

"Asurendra Samay... mengambil alih tubuh..." sorot mata Zhang Ruochen semerah darah, seperti baru saja kerasukan.     

Ternyata, Wan Xin menangkap Chi Kongyue untuk diberikan kepada salah satu dewa dari Dunia Neraka. Dewa itu akan mengambil alih tubuh Chi Kongyue.     

Jika itu terjadi, jiwa suci Chi Kongyue akan ditelan olehnya.     

Saat memikirkan hal tersebut, sekuat apapun mentalnya, dia masih merasa terguncang.     

Zhang Ruochen menggertakkan giginya dan mengulang-ulang perkataannya, "Tidak, tidak... tidak mungkin. Jangan sampai Chi Kongyue kenapa-napa. Jangan sampai dia kenapa-napa."     

Boom.     

Zhang Ruochen menyabetkan Imperial Ruler dan membuka celah ruang di depannya. Dia melesat ke ruang hampa dan kembali muncul di luar Pusat Kota. Lantas, tiba-tiba dia terjatuh ke tanah, hingga menimbulkan kawah raksasa di bawah sana.     

Meski Wan Xin sudah melarikan diri, tapi Zhang Ruochen masih sempat mengunci auranya.     

"Wan Xin!" teriak Zhang Ruochen dengan geram. Ruangan di sekitarnya pun sontak terguncang hebat. Setelah itu, dia kembali mengejarnya.     

Di luar Pusat Kota, para kultivator dari Dunia Neraka telah membuat beberapa persiapan. Terdapat ratusan ribu formasi taktis yang dapat menyegel ruang. Hal itu membuatnya tidak bisa mengaktifkan Pergerakan Ruang Besar.     

"Ternyata Zhang Ruochen sangat marah. Bahkan setelah keluar dari kota, dia masih bisa mengejar kita!"     

"Sialan. Apa dia pikir dirinya tak bisa dikalahkan? Banyak kamp-kamp Biksu Dunia Neraka di luar Pusat Kota. Ada banyak kultivator tangguh di sana. Bagaimana mereka akan membiarkannya begitu saja?"     

"Hmm, kurasa dia memang cari mati. Memangnya kenapa bila dia membawa senjata dewa? Hari ini, dia pasti akan mati."     

Beberapa kutlivator dari Dunia Neraka – yang baru saja melarikan diri dari Paviliun Rainbow – menatap Zhang Ruochen dengan intensitas membunuh.     

Di Paviliun Rainbow, Zhang Ruochen telah membunuh banyak elit mereka. Beberapa dari mereka harus melarikan diri, hingga mereka gagal menjalankan misinya. Selama itu, semua orang sedang menahan emosinya masing-masing. Dan baru sekarang ini, akhirnya mereka bisa melampiaskannya.     

"Mari kita bunuh Zhang Ruochen."     

Para pemimpin itu mengeluarkan perintah.     

Tiba-tiba, para kultivator dari Dunia Neraka menyerang Zhang Ruochen dengan senjata, teknik saint, rune, dan semacamnya.     

Baik prinsip serta Chi Suci di langit dan bumi dalam radius 10 ribu meter berubah menjadi sebuah badai yang mengerikan.     

Bahkan Supreme Saint akan mati, apalagi seorang Saint King.     

Zhang Ruochen terbang di udara. Tubuhnya memancarkan intensitas membunuh. Dia menyuntikkan Chi Suci-nya ke dalam Imperial Ruler dan melangkah maju, sembari mengerahkan segenap kekuatannya.     

Sekarang ini, dia hanya ingin menyelamatkan Chi Kongyue. Siapapun yang berani menghalanginya, dia akan menghancurkan mereka.     

Imperial Ruler melepaskan cahaya dewa brilian. Jutaan tanda dewa bermunculan, hingga akhirnya berubah menjadi lautan energi dewa.     

Boom.     

Energi dewa Imperial Ruler menghancurkan semua serangan kultivator dari Dunia Neraka.     

Namun, Zhang Ruochen masih terkena dampak dari serangan tersebut. Saat itu, tubuhnya terpental ke belakang. Chi Darah-nya bergemuruh, hingga membuatnya memuntahkan darah.     

Dua tangan tidak akan bisa mengalahkan empat tangan. Di samping itu, Zhang Ruochen sedang berhadapan dengan puluhan juta pasukan Dunia Neraka. Dia tidak ada bedanya dengan ngengat yang berada di dekat api.     

"Semua Master Array, aktifkan formasi menyerang untuk menahannya."     

Salah satu Heavenly Lord dari Klan Asura mengeluarkan perintah.     

Karena Zhang Ruochen telah berada di luar kota, maka mereka harus bisa menangkapnya.     

Para liet dari Dunia Neraka – yang berpartisipasi dalam pertempuran di Paviliun Rainbow – juga paham dengan motif Zhang Ruochen. Maka dari itu, mereka melesat ke barisan depan dan menghalanginya. Ini adalah peluang untuk membunuh Zhang Ruochen, sosok yang notabene merupakan musuh besar bagi Dunia Neraka.     

Kalau menilai dari pencapaian Zhang Ruochen, bila dia melarikan diri, maka tidak ada seorangpun yang bisa menghentikannya. Sebanyak apapun kultivator dari Dunia Neraka, mereka tidak akan bisa melakukannya.     

Namun, bila dia terus melangkah maju, dia akan mati.     

Para Master Array mulai keluar dari kamp-kamp Dunia Neraka dan membangun formasi secepat kilat.     

Kabarnya, Dunia Neraka sempat mengutus empat Master Array Saint King, tapi faktanya, mereka mengirimkan pasukan yang lebih banyak. Sedangkan untuk Master Array biasa, jumlah mereka lebih banyak lagi.     

Formasi yang diciptakan oleh ratusan Master Array memang sangat kuat. Bahkan mereka bisa membunuh Supreme Saint dengan mudah.     

Sorot mata Zhang Ruochen terlihat tegas. Dia sama sekali tidak takut dengan musuh-musuhnya. Dia melesat ke udara dan bergerak maju.     

Dalam satu kedipan mata, Zhang Ruochen sudah dikepung oleh pasukan Biksu dari Dunia Neraka. Ada banyak bayangan di sekitarnya. Sayup-sayup terdengar suara membunuh di dekatnya.     

Bersama dengan para elit dari berbagai klan, mereka mengaktifkan formasi pertempuran yang hebat. Hal itu membuat mereka dapat bertahan maupun menyerang.     

Semua orang takut dengan Imperial Ruler. Mereka tidak berani melawannya sendirian.     

Lagipula, saat mereka berada di Paviliun Rainbow, para elit dari 10 Klan sudah melihat bagaimana Zhang Ruochen membunuh tujuh elit dengan Imperial Ruler-nya. Bahkan Yan Wushen juga nyaris terbunuh olehnya.     

Boom.     

Dalam satu kali serangan, Zhang Ruochen membuat ratusan Biksu dari Dunia Neraka terpental ke belakang. Tubuh mereka masih melayang di udara, sebelum akhirnya hancur dan berubah menjadi abu.     

Namun, Zhang Ruochen juga terkena dampaknya.     

Jiang Lin dan Tian Xuan menggalang kekuatan bersama puluhan ribu pasukan Biksu dari Klan Corpse, sebelum akhirnya mereka membentuk sebuah pedang berwarna coklat keabu-abuan. Mereka berhasil menghancurkan pertahanan Zhang Ruochen dan menebas pinggangnya. Darah mengucur deras seperti air mancur.     

Tebasan itu nyaris membelah tubuh Zhang Ruochen menjadi dua.     

Meski begitu, Zhang Ruochen masih belum tumbang. Dia kembali berdiri dan menghempaskan Jiang Lin, Tian Xuan, dan 10 ribu pasukan Corpse lainnya. Ribuan dari mereka langsung mati dan terjatuh dari langit, sebelum akhirnya hancur berkeping-keping.     

Tapi tidak lama kemudian, ada lebih banyak Biksu yang kembali menghalangi pergerakan Zhang Ruochen.     

Yang jelas, sekarang ini, mereka sudah mengepungnya.     

Shink!     

Zhang Ruochen melesat sejauh 300 meter ke depan, dan meninggalkan banyak darah serta mayat di belakangnya.     

Terdapat lebih banyak luka di tubuh Zhang Ruochen. Dadanya mengalami luka-luka, dan tulang rusuknya nyaris hancur, begitu pula dengan organ-organ dalamnya.     

Sorot matanya terfokus ke arah Wan Xin, yang sedang melarikan diri.     

"Kongyue..."     

Zhang Ruochen berteriak sedih.     

Terdapat darah yang mengalir dari rambutnya, karena kepalanya sedang terluka. Tapi, dia sama sekali tidak terlihat menderita. Sebaliknya, intensitas bertempurnya menjadi semakin kuat, begitu pula dengan intensitas membunuhnya. Ketika itu, dia menyabetkan Imperial Ruler ke arah depan.     

Secara natural, keributan yang terjadi di luar kota menarik perhatian banyak pihak.     

Puluhan juta pasukan Biksu dari Dunia Langit sedang berkumpul di Pusat Kota. Hanya segelintir dari mereka yang sempat bergegas menuju ke Paviliun Rainbow. Para elit papan atas itu adalah kawan-kawannya Zhang Ruochen.     

Sekarang ini, banyak pemimpin Dunia Besar bergegas mendekati dinding kota dan mengamati pertempuran tersebut.     

"Ada apa? Kenapa Zhang Ruochen menggila?"     

"Itu adalah energi dewa! Apa Zhang Ruochen sedang membawa Imperial Ruler, yang dapat memindai kultivasi Saint King, Supreme Saint, dan Dewa?"     

"Apa Zhang Ruochen mampu mengalahkan puluhan juta pasukan Biksu hanya dengan berbekal satu senjata dewa? Kalau begitu, kenapa Dunia Langit sampai harus mengirimkan banyak pasukannya?"     

"Zhang Ruochen telah dikepung oleh mereka. Dia tidak akan bisa lolos dari kepungan mereka."     

...     

Mereka tidak tahu mengenai apa yang sempat terjadi di Paviliun Rainbow sebelumnya.     

Pangeran Tianpeng, pemimpin Daratan Demon God, mengernyitkan dahinya dan berbisik, "Jika Zhang Ruochen mati, maka itu akan memberikan dampak besar pada moral pasukan Dunia Langit."     

Sekarang ini, dia ingin membantunya.     

Dengan kehadiran Zhang Ruochen, jika seseorang membantunya, maka dia masih akan punya peluang untuk melarikan diri.     

Namun, jika ingin melakukan hal tersebut, dia perlu meminta bantuan para elit lainnya. Meski Pangeran Tianpeng ingin membantunya, belum tentu elit lain juga sepemikiran dengannya.     

Jika dia ingin menyelamatkan Zhang Ruochen, maka itu bukan urusan kecil. Banyak orang yang akan menjadi korban. Para pemimpin itu harus memutuskannya dengan bijak.     

Sekarang ini, Zhou Yu sedang berdiri di dinding kota. Sorot matanya tampak berbinar. "Zhang Ruochen, kau memang cari mati. Jangan salahkan siapapun. Kau sudah membunuh para jenius dari fraksi Daratan Heaven. Seandainya mereka gagal membunuhmu sekalipun, tapi Daratan Heaven pasti akan selalu mengincarmu."     

Tanpa perlu mempedulikan pikiran orang lain, Zhou Yu benar-benar berharap agar Zhang Ruochen cepat mati.     

Selama Zhang Ruochen masih hidup, maka dia akan menjadi ancaman besar untuknya.     

Setelah mengetahui kalau misi mereka untuk membunuh Zhang Ruochen gagal, sejak saat itu dia selalu khawatir bila Zhang Ruochen akan membalaskan dendam kepada dirinya.     

Dan kalau melihat dari situasinya sekarang, tentu saja Zhou Yu pun merasa sangat senang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.