Kaisar Dewa

Dengan Imperial Rule di Tangan Dia Tak Terkalahkan



Dengan Imperial Rule di Tangan Dia Tak Terkalahkan

3Tanpa dikendalikan oleh Master Rune, Rune Penyegel Dunia-nya pun hancur. Kecepatan pemulihannya menjadi semakin melambat, hingga runenya tidak bisa lagi memperbaiki diri dalam waktu singkat.     

Whoosh.     

Para elit yang bersembunyi di balik kegelapan pun bergegas masuk ke Paviliun Rainbow melalui celah ruang tersebut.     

Karena mereka sudah melihat para kultivator dari Dunia Neraka di dalam Paviliun Rainbow, mereka tidak akan tinggal diam begitu saja. Di samping itu, mereka juga sudah mendapatkan perintah dari Dunia Langit, tapi sebelum-sebelumnya, mereka sempat ditahan oleh Rune Penyegel Dunia, hingga dia tidak bisa masuk ke sana.     

Di Paviliun Rainbow.     

Para kultivator dari Dunia Langit dan Dunia Neraka sama-sama mengamati celah tersebut.     

Seketika itu juga, moral pasukan Dunia Langit meningkat pesat. Bala bantuan yang datang bisa membuat mereka membalikkan keadaan dan membuat angin kemenangan berada di kubu mereka.     

Sebaliknya, para kultivator dari Dunia Langit terlihat murung. Tak disangka, selain Zhang Ruochen, ternyata masih ada kultivator lain yang datang ke sana.     

"Cepat bunuh Zhang Ruochen, dan kita harus bisa mengambil alih formasi teleportasinya. Kita tidak punya banyak waktu."     

Teriak salah satu elit Dunia Neraka.     

Sambil bicara, dia mengayunkan tangannya dan melemparkan rune kepada para kultivator yang baru saja masuk ke Paviliun Rainbow.     

Sementara itu, para elit dari Dunia Neraka lainnya juga melancarkan serangan masing-masing. Mereka melemparkan rune dari segala arah. Gabungan kekuatan mereka seakan sanggup menghancurkan dunia primitif.     

Dunia Neraka telah menyiapkan misi ini matang-matang dan memperhitungkan segalanya.     

Sekarang ini, jarak mereka dengan formasi teleportasi sekitar seribu mil. Karena diserang oleh para elit dari Dunia Neraka dan rune-rune yang dilemparkan oleh mereka, maka pasukan Dunia Langit kesulitan untuk bergerak mendekat dan memberikan bala bantuan.     

Yan Wushen memperkirakan kalau anak buahnya bisa menahan mereka selama 15 menit.     

Jika mereka gagal mengambil alih formasi teleportasi dan melacak koordinat Saturn Peach Tree dalam kurun waktu 15 menit, artinya misi mereka sudah gagal dan mereka harus segera mundur dari sana.     

Semua elit dari Dunia Neraka merasa terburu-buru. Mereka adalah para elit dari 10 klan Dunia Neraka. Jika mereka sampai gagal dalam menjalankan misi, mau ditaruh dimana muka mereka?     

Sekembalinya ke Dunia Neraka, mungkin mereka akan mendapatkan hukuman.     

Yan Wushen berkata, "Zhang Ruochen, aku benar-benar ingin bertempur melawanmu. Tapi sayangnya, kita tidak bisa melakukannya sekarang. Karena kau rela mengorbankan dirimu demi keselamatan Daratan Kunlun, maka aku akan mengabulkan permintaanmu."     

Sebenarnya, dia ingin bertempur melawan Zhang Ruochen dengan adil.     

Sayangnya, sulit sekali mendapatkan kesempatan seperti itu.     

Kitab Kematian mendadak aktif dan berubah menjadi kerajaan kematian. Kitabnya menghancurkan semua kehidupan di dunia dan membuat ruangan di sekitarnya menjadi hening.     

"Kematian adalah perjalanan abadi bagi semua makhluk hidup."     

Terdengar suara serak dan tua, yang mengandung energi magis, seolah ingin merayu mereka menuju pada kematian.     

Bahkan Zhang Ruochen, Bookworm, dan Moha – yang notabene memiliki mental kuat – juga sempat terpengaruh. Akibatnya, jiwa suci mereka terguncang, hingga membuat mereka merasa tidak nyaman.     

Zhang Ruochen merasakan ancaman besar. Dalam kondisi semacam ini, mungkin dia tidak akan sanggup menahan serangan Yan Wushen.     

"Kelihatannya aku harus menggunakan mereka," pikir Zhang Ruochen.     

Setelah itu, dia membuka Dunia Semesta. Segaris cahaya dewa terlepas darinya, lantas berubah menjadi binatang buas mengerikan. Binatang buasnya mirip seperti serigala demonic, tapi dengan kepala naga raksasa. Tubuhnya berselimutkan sisik-sisik hitam, disertai dengan empat ekor, yang warnanya berbeda-beda.     

ROAR!     

Binatang buasnya mengaum kencang dan melepaskan aura mengerikan. Dia sudah berada di Alam Hundred-shackle dan jauh lebih kuat dibandingkan Supreme Saint di level setara.     

Dia adalah Dragon Phantom Lord yang sempat dijinakkan oleh Zhang Ruochen di Pulau True Dragon. Kombinasi empat energi dewa dan kekuatannya sama sekali tidak bisa diremehkan.     

Begitu Dragon Phantom Lord keluar dari Dunia Semesta, dia langsung membuka mulutnya dan melepaskan cahaya dewa ke arah Yan Wushen.     

Cahaya dewa yang terbentuk dari empat jenis kekuatan dewa terhubung bersama, sebelum akhirnya berubah menjadi energi mengerikan, yang seolah dapat melelehkan dan menghancurkan segalanya.     

Boom.     

Empat cahaya dewanya berhasil menghancurkan kerajaan kematian yang berasal dari Kitab Kematian.     

Namun, saat empat cahaya dewanya hendak menyentuh Yan Wushen, tiba-tiba cahaya dewa berwarna hitam menyeruak dari tubuhnya dan melindunginya.     

Setelah itu, cahaya dewa hitamnya menepis cahaya empat warna dan melesat ke arah Dragon Phantom Lord.      

Boom.     

Dragon Phantom Lord hancur berkeping-keping, begitu pula dengan jiwa sucinya.     

Hanya dalam satu serangan, immortal Dragon Phantom Lord tewas.     

Hanya empat kristal dewa yang tersisa darinya, yang terlihat sangat menakjubkan.     

Supreme Saint di level Hundred-shacke baru saja mati dengan cara yang seperti itu!     

Zhang Ruochen sama sekali tidak terkejut dengan hal tersebut. Malahan, dia sudah memprediksi hasilnya.     

Sekarang ini, sosok elit di atas Alam Saint King tidak boleh memasuki Daratan Kunlun. Karena begitu Penegak Hukum menemukannya, mereka akan membunuhnya tanpa ampun.     

Namun, Rune Penyegel Dunia telah menyegel Paviliun Rainbow dari dunia luar. Sehingga, tidak ada yang tahu mengenai apa yang terjadi di dalam sana.     

Dalam kondisi semacam ini, sebenarnya Zhang Ruochen tidak ingin mengeluarkan Dragon Phantom Lord, karena bisa jadi, di sana ada Divine Envoy dari Dunia Neraka. Jika Dragon Phantom Lord sampai diserang oleh kultivator di atas Alam Saint King, maka dia tidak akan bisa berbuat banyak.     

Lagipula, semua orang yang berada di tempat ini adalah para elit Saint King. Zhang Ruochen pasti bukan satu-satunya Divine Envoy. Sebab, para dewa dari Dunia Neraka pasti pernah membekali Yan Wushen dan yang elit-elit lainnya dengan harta karun yang hebat.     

Ternyata semua itu memang seperti dugaan Zhang Ruochen. Mengeluarkan Dragon Phantom Lord sama dengan cari mati.     

Namun, di titik ini, dia sudah tidak punya pilihan lain. Lagipula, dia harus melindungi formasi teleportasi. Maka dari itu, dia harus mengorbankan Dragon Phantom Lord.     

Demi mengulur waktu, maka mengorbankan Supreme Saint di level Hundred-shackle adalah sesuatu yang layak untuk diperhitungkan.     

Zhang Ruochen memperkirakan bahwa setiap pemimpin dari 10 Klan Dunia Neraka adalah para Divine Envoy. Itu adalah kartu andalan mereka.     

Di wilayah Daratan Kunlun lainnya, identitas sebagai Divine Envoy mungkin tidak terlalu berguna. Seperti halnya yang terjadi di Pulau True Dragon. Begitu Dragon Phantom Lord muncul, dia pernah membunuh pasukan Dunia Neraka dan memaksa mereka untuk kabur dari sana.     

Namun, di Paviliun Rainbow, situasinya jauh berbeda. Setelah Jembatan Chaos menembus tempat itu dan meninggalkan lubang panjang, maka para dewa dari Dunia Neraka bisa menggunakan beberapa harta karun untuk menyalurkan kekuatan mereka.     

Di sisi lain, seandainya Dunia Neraka mengirimkan para elitnya - yang sudah berada di atas Alam Saint King - untuk menyerang Zhang Ruochen, maka Tongkat Dewa-nya akan mendadak aktif dengan sendirinya.     

Sebuah token hitam keemasan muncul di depan Zhang Ruochen. Jutaan inskripsi dewa bermunculan darinya dan memancarkan energi dewa. Token itulah yang baru saja membunuh Dragon Phantom Lord.     

"Dia adalah monster yang kau jinakkan di Pulau True Dragon, kan? Kudengar, Putra Kegelapan pernah ditelan oleh monster ini. Saat itu, bila kau tidak keluar dari sana, mungkin kau juga tidak akan selamat. Tapi sekarang, kau sudah tidak punya kesempatan." Kata Yan Wushen dengan sorot mata tajam. Tubuhnya memancarkan Chi Yama.     

Zhang Ruochen berkata tenang, "Pasukan Dunia Langit baru saja memasuki Paviliun Rainbow. Kau tidak akan bisa menahan mereka semua. Kesempatanmu sudah habis. Jika situasi semacam ini masih terus berlanjut, maka semua kultivator dari Dunia Neraka, termasuk dirimu, akan mati di tempat ini."     

"Zhang Ruochen, omong kosong macam apa itu? Kau akan mati sebelum mereka sempat datang kemari. Kami pasti akan mendapatkan koordinat ruang Saturn Peach Tree. Serbu!" Shi Juexin berteriak. Auranya semakin menguat.     

Sekali lagi, dia mengeluarkan gunung berwarna abu-abu dan menyuntikkan separuh kekuatannya ke dalam gunung tersebut. Dia berusaha memaksimalkan gunungnya.     

Mereka tidak punya banyak waktu. Mereka harus segera menyelesaikan misi ini, apapun resikonya.     

Jadesky Bone Emperor dan Netherfiend juga berpikir demikian. Kemudian, mereka berdua mengaktifkan teknik terkuatnya masing-masing untuk membunuh Zhang Ruochen.     

Jika mereka mampu membunuh Zhang Ruochen dan menyelesaikan misinya, maka mereka telah membuat dua kontribusi besar.     

Para elit dari ketiga klan lainnya juga tidak ragu dan langsung menyerang Zhang Ruochen.     

Melihat itu, Zhang Ruochen terlihat murung. Dalam situasi seperti ini, meski dia mampu menahan serangan mereka, tapi dia bisa terluka parah dan kehilangan kemampuan bertempurnya.     

"Lord Stone dan Lord Sword, mari kita bertempur untuk membela Daratan Kunlun!" suara Zhang Ruochen terdengar dari Dunia Semesta.     

Zhang Ruochen sangat menghargai mereka berdua. Sebab, mereka berdua memiliki potensi yang sangat besar, bahkan potensi mereka melebihi Dragon Phantom Lord itu sendiri. Di kemudian hari, mereka bisa menjadi tangan kanannya.     

Jika dia punya pilihan, dia tidak akan pernah mengorbankan mereka berdua.     

Di sisi lain, Sembilan Dewi Empryan memfokuskan perhatiannya kepada Zhang Ruochen. Ketika itu, dia merasa gelisah.     

Dia langsung melepaskan Kekuatan Batin dan menyuntikkan Chi Suci-nya ke dalam Imperial Ruler.     

Imperial Ruler adalah senjata misterius dengan banyak kemungkinan. Senjata itu membuat ruangan di sekitar Sembilan Dewi Empryan mengecil. Sehingga, jarak ribuan meter bisa dipangkas menjadi 33 sentimeter. Kemudian, dia mengambil satu langkah dan muncul di samping Zhang Ruochen.     

Sembilan Dewi Empryan tidak bicara apapun. Dia mengaktifkan Imperial Ruler dan menyerang Yan Wushen, serta elit lainnya.     

Meski tanpa jiwa senjata, tapi senjata dewa masih sangat kuat.     

Tentu saja, demi mengaktifkannya, dibutuhkan Chi Suci dalam jumlah besar. Saint King biasa tidak akan sanggup menahannya.     

Jutaan inskripsi dewa yang kompleks mulai bermunculan di permukaan Imperial Ruler. Energi dewa dalam jumlah besar menyeruak darinya dan menekan dunia.     

Boom.     

Dalam sekejap, Imperial Ruler berhasil menetralisir semua serangan Yan Wushen dan para kultivator dari ketiga klan Dunia Neraka.     

Namun, cahaya dewa Imperial Ruler berangsur meredup dan kekuatannya habis.     

Wajah Sembilan Dewi Empryan berubah pucat.     

Dia sudah terluka parah. Dan sekarang ini, dia terpaksa harus mengaktifkan senjata dewanya sampai batas maksimal, hingga dia sudah tidak kuat lagi menahannya.     

"Zhang Ruochen, kupercayakan Imperial Ruler kepadamu."     

Terdengar suara wanita itu di telinga Zhang Ruochen.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen merentangkan tangan kanannya dan menggenggam Imperial Ruler sepanjang 3 meter.     

Tanpa ragu, Sembilan Dewi Empryan bicara dengan sisa-sisa kesadaran jiwa senjata, hingga Zhang Ruochen dapat mengendalikannya dengan baik.     

"Imperial Ruler, salah satu di antara 10 senjata dewa Daratan Kunlun."     

Sorot mata Yan Wushen berbinar. Seketika itu juga, matanya berubah serius.     

Di Abad Pertengahan, 10 senjata dewa dari Daratan Kunlun sangat terkenal luas. Senjata-senjata itu mampu mengguncang Dunia Langit maupun Dunia Neraka. Hampir semua orang pernah mendengarnya.     

Itulah kenapa banyak kultivator dari dunia luar yang ingin masuk ke Daratan Kunlun. Mereka ingin mendapatkan senjata dewa.     

Jangankan senjata dewa lengkap, bahkan senjata dewa biasa – tanpa jiwa senjata – masih sangat kuat.     

Kecuali Zhang Ruochen, tidak ada seorangpun yang menyangka bahwa Sembilan Dewi Empryan bisa membawa senjata dewa di tangannya.     

Sambil menggenggam Imperial Ruler, Zhang Ruochen berteriak kencang. Seluruh kekhawatirannya mendadak sirna. Sekarang ini, dia tidak perlu lagi mengorbankan Lord Stone dan Lord Sword untuk melindungi formasi teleportasi.     

"Imperial Ruler, Daratan Kunlun sedang berada dalam kondisi yang berbahaya. Pinjamkan kekuatanmu untuk mengalahkan para penjajah ini."     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengaktifkan Kitab Empryan Kaisar Ming dan menyuntikkan Chi Suci-nya ke dalam penggaris tersebut.     

Chi Suci milik Zhang Ruochen jauh lebih berkualitas dibandingkan Sembilan Dewi Empryan.     

Oleh karena itu, demi memaksimalkan kekuatan Imperial Ruler, Zhang Ruochen juga mengaktifkan Kebenaran Misterius dan memobilisasi energi dewa yang tersimpan di dalam senjata.     

Zhang Ruochen mengangkat Imperial Ruler dengan kedua tangannya, lantas berkata kejam, "Yan Wushen, rasakan ini."     

Di antara para elit yang terlibat dalam pertempuran tersebut, Yan Wushen adalah ancaman terbesarnya. Selama dia bisa menyingkirkannya, maka dia sudah mengurangi setengah masalah.      

Crash.     

Imperial Ruler memancarkan cahaya dewa dan menyatu dengan pedang sepanjang ribuan meter. Penggarisnya menerjang turun dari langit.     

Pada saat itu, ekspresi Yan Wushen berubah drastis.     

Bahkan sosok sekuat dirinya masih merasakan ancaman besar.     

Sedangkan para elit lainnya, mereka merasa sangat syok. Imperial Ruler di tangan Zhang Ruochen sangat berbeda dengan Imperial Ruler di tangan Sembilan Dewi Empryan.     

Begitu diincar oleh senjata dewa, Yan Wushen pun tidak sanggup menghindarinya. Dia tahu bahwa teknik biasa tidak akan mempan untuk menahan penggaris tersebut.     

Seketika itu juga, Yan Wushen mengaktifkan tanda dewa di tubuhnya, hingga membuatnya bermunculan.     

Creak.     

Ujung penggarisnya mendarat di pundak Yan Wushen, dan langsung menghancurkan tanda dewanya.     

Namun, tanpa menyia-nyiakan peluang tersebut, tubuh emas Yan Wushen mengecil, dari 30 meter sampai 30 sentimeter. Kemudian, dia berubah menjadi pilar cahaya dan berusaha menghindari tepi penggaris.     

Fisik emas Buddhism memiliki dua fungsi yang signifikan. Saat berubah menjadi 30 meter, maka kekuatannya akan meningkat dua kali lipat dan menjadi tak tertandingi.     

Tapi saat berubah menjadi 30 sentimeter, maka dia akan menjadi semakin gesit.     

Bahkan Yan Wushen sendiri tak menyangka kalau dia harus menggunakan fisik emasnya untuk melarikan diri.     

Dua Saint King dari Dunia Neraka – yang berada di dekat Yan Wushen – dihempaskan oleh gelombang energi Imperial Ruler. Bahkan mereka tak sempat bereaksi.     

Di depan Zhang Ruochen, sebuah celah sepanjang ratusan meter muncul di atas permukaan tanah. Seluruh Rainbow Paviliun nyaris terbelah menjadi dua.     

"Matilah kau!" teriak Zhang Ruochen, sambil mengayunkan Imperial Ruler-nya.     

Boom.     

Imperial Ruler mengenai salah satu Saint King dari Klan Bone dan membuatnya terhempas ke belakang. Meski fisiknya sudah berada di level supreme, tapi dia tetap hancur berkeping-keping.     

Fisik Tulang-nya tidak sanggup menahan Imperial Ruler. Jiwa sucinya hancur.     

Zhang Ruochen tidak berhenti. Dia kembali menyerang dan membunuh elit lainnya dari klan Netherkin.     

Setelah itu, Zhang Ruochen menggenggam Imperial Ruler. Bagaikan dewa kematian, dia menerjang para elit dari ketiga klan lainnya.     

"Tidak!" teriak salah satu elit dari Klan Batu. Dia berusaha menangkis serangan tersebut.     

Sayangnya, semua perjuangannya sia-sia belaka. Di depan Imperial Ruler, semua pertahanannya serapuh kertas dan mudah dihancurkan.     

Penggarisnya kembali mengejar elit dari Klan Bone dan Netherkin, hingga berhasil menghancurkan tubuh dan jiwa suci mereka.     

Boom.     

Boom.     

...     

Zhang Ruochen kembali mengayunkan Imperial Ruler-nya. Dalam setiap ayunannya, salah satu elit dari Dunia Neraka akan hancur.     

Mereka bukan kultivator sembarangan. Mereka adalah para elit level pertama di bawah Alam Supreme Saint. Mereka sangat kuat dan mempunyai banyak harta karun, namun tidak ada seorangpun yang mampu bertahan dari serangan Imperial Ruler.     

Seperti kata pepatah, situasi tidak pernah sama. Tidak ada seorangpun yang menyangka bila situasinya bakal berubah secepat itu. Semuanya terjadi dengan sangat cepat, dan tidak ada seorangpun yang sempat mempersiapkannya.     

Beberapa waktu yang lalu, mereka berusaha membunuh Zhang Ruochen. Tapi dalam satu kedipan mata, takdir mereka sudah berada di tangan Zhang Ruochen.     

"Hiss."     

Melihat itu, para kultivator dari Dunia Langit maupun Dunia Neraka sama-sama merasa tercengang.     

Ternyata senjata dewa adalah senjata yang sangat mengerikan.     

Tiba-tiba, para elit dari Dunia Neraka berniat untuk mundur. Bahkan untuk mengalahkan Zhang Ruochen seorang diri mereka tidak mampu, apalagi bila sudah dibantu oleh para kultivator dari Dunia Langit.     

Mereka memang sudah merencanakan segalanya, namun tak disangka, senjata dewa akan muncul dalam pertempuran mereka. Senjata itu telah menjadi faktor penentu.     

Wan Xin merasa terkejut dan bergumam pada dirinya sendiri, "Zhang Ruochen membawa Imperial Ruler dan menjadi sosok yang tak tertandingi di bawah Alam Supreme Saint. Bahkan Yan Wushen harus mundur. Mustahil untuk mendapatkan tubuh Zhang Ruochen.     

Masternya Wan Xin menginginkan tubuh Zhang Ruochen. Seandainya dia gagal melakukannya, maka dia tidak akan bisa menjawab pertanyaan Asurendra Samay.     

Sambil berpikir, Wan Xin menoleh ke arah Chi Kongyue, yang sedang berdiri di Altar Saint.     

Sebagai Master Waktu dengan Fisik Chaotic Lima Elemen, meski belum bisa disejajarkan dengan Zhang Ruochen, tapi setidaknya fisik itu dapat menggantikannya. Tiba-tiba, Wan Xin mendapatkan sebuah ide.     

Setelah itu, dia mengendalikan Sungai Waktu panjang, dan mendorong para elit yang sedang menyerangnya.     

Lantas, dia mengacuhkan segala rintangan yang ada dan bergegas mendekati Altar Saint.     

Altar Saint adalah senjata yang spesial, tapi karena sedang mengalami tekanan dari Jembatan Vaitarna, kekuatannya pun menurun drastis. Sehingga, tidak ada seorangpun yang bisa memaksimalkan kekuatannya.     

Wan Xin melesat cepat, sebelum akhirnya tiba di depan Altar Saint dalam waktu singkat.     

Splash.     

Sungai Waktu membelah lapisan pelindung altar, hingga membuatnya masuk ke dalam altar tersebut. Setelah itu, Sungai Waktu-nya mulai melingkupi Chi Kongyue.     

"Lepaskan Putri Kecil Kongyue."     

Kelinci Rakus dan Demonic Ape sama-sama mengaum kencang dan menyerangnya. Mereka berusaha menghancurkan Sungai Waktu.     

Bang.     

Sungai Waktu bergetar dan melepaskan energi yang mengerikan, hingga membuat keduanya terpental ke belakang.     

Tanda Waktu merasuk ke dalam tubuh mereka dan memotong ratusan tahun umurnya. Hal itu membuat mereka lemas untuk beberapa lama.     

"Master, cepat selamatkan Putri Kongyue."     

Kelinci Rakus berteriak ke arah Zhang Ruochen.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen sedang membunuh tujuh elit berturut-turut. Dua di antaranya berasal dari Klan Bone, dua lainnya dari Klan Nether, sedangkan tiga sisanya dari Klan Batu. Dia telah membunuh banyak elit, sampai-sampai para elit mereka merasa ketakutan.     

Padahal Zhang Ruochen nyaris mendapatkan peluang untuk membunuh Yan Wushen dan para elit yang tersisa dari tiga klan. Tapi begitu mendengar teriakan si Kelinci Rakus, dia sontak mematung.     

Dalam sekejap, Zhang Ruochen memfokuskan perhatiannya kepada Chi Kongyue, yang diselimuti oleh Sungai Waktu.     

Begitu melihat Zhang Ruochen terdistraksi, Yan Wushen dan para elit lainnya langsung bergegas menuju Jembatan Chaos.     

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk bergerak mundur. Jika mereka sedikit lebih lambat, mereka akan dikepung oleh para kultivator dari Dunia Langit. Setelahnya, mungkin saja mereka akan mati.     

Sedangkan untuk misi mereka dalam mengambil alih formasi teleportasi. Sebenarnya sejak Zhang Ruochen membawa Imperial Ruler, mereka paham kalau misi mereka sudah gagal.     

Di waktu yang sama, para elit dari Dunia Neraka lainnya juga bergegas mundur. Tidak ada seorangpun yang mau berhadapan dengan Zhang Ruochen, apalagi saat dia sedang membawa Imperial Ruler.     

"Lepaskan Kongyue! Apa kau ingin mati?"     

Zhang Ruochen berteriak geram dan mengejar Wan Xin.     

Chi Kunlun masih belum diselamatkan. Dia tidak ingin membiarkannya dibawa oleh para kultivator dari Dunia Neraka.     

Wan Xin pun menculik Chi Kongyue dan berkata dingin kepada Zhang Ruochen, "Kau telah merusak rencana Dunia Neraka. Kau harus membayar mahal atas perbuatanmu itu. Jika kau berani, datanglah ke Dunia Neraka dan bunuh aku."     

Setelah itu, Wan Xin melompat ke dalam celah ruang dan masuk ke ruang hampa. Kemudian, dia mendarat di Jembatan Chaos, sebelum akhirnya mereka bergegas pergi dari sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.