Kaisar Dewa

Penggabungan



Penggabungan

3Tubuh Zhang Ruochen tergeletak di bawah Celah Ruang. Pada saat itu, tubuhnya hampir berubah menjadi tulang-belulang. Nafasnya sudah tidak ada.     

Namun, meski dia sudah mati, Zhang Ruochen masih menggenggam Imperial Ruler erat-erat. Dia tidak ingin menyerah bahkan sampai titik darah penghabisan.     

Pada akhirnya, dia pun tumbang dan tidak mampu lagi melanjutkan pertempuran.     

Sorot matanya dipenuhi dengan rasa penyesalan. Pada akhirnya, dia gagal melindungi Chi Kongyue.     

Bisa dibilang, di era ini, Zhang Ruochen adalah sosok yang sangat legendaris. Baik pencapaian dan kepopulerannya sama-sama telah dikenal luas di berbagai belahan dunia. Namun, tidak lama setelah dirinya menjadi Supreme Saint, dia malah mati.     

Begitu kabar ini tersebar luas, kabar tersebut akan seperti ledakan bom.     

Pada saat ini, para figur tangguh dari Dunia Neraka mulai bergerak mengitari mayat Zhang Ruochen. Mata mereka terlihat serakah.     

Bagaimanapun juga, semua orang tahu bahwa Zhang Ruochen memiliki banyak harta karun, seperti halnya Fire God Armor, Cermin Demonic Zangshan, Matahari Emas, dan sebagainya. Setiap harta karunnya bernilai tinggi.     

Bahkan ada beberapa senjata dewa yang masuk ke dalam ranking.     

Di samping itu, Zhang Ruochen juga mempunyai dunia mikro di dalam tubuhnya. Nilainya pasti sangat mahal.     

Bahkan seorang dewa akan tertarik dengan harta karun milik pria tersebut. Mereka pasti ingin mendapatkannya.     

CRASH!     

Tiba-tiba, Imperial Ruler melepaskan cahaya brilian dan terlepas dari genggaman tangan Zhang Ruochen.     

Bahkan sebelum para kultivator dari Dunia Neraka sempat bereaksi, penggarisnya sudah terbang menjauh.     

Meski tidak ada jiwa senjata di dalamnya, namun senjata itu masih punya sisa-sisa kesadaran. Orang-orang biasa tidak akan bisa mengendalikannya, apalagi mengambilnya secara paksa.     

Para elit itu pun menyayangkan hal tersebut. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa.     

Semua orang tahu bahwa hanya dewa yang bisa mengambil senjata dewa.     

Untungnya, Imperial Ruler sudah melarikan diri. Tapi harta karun lainnya masih berada di dalam tubuh Zhang Ruochen.     

"Zhang Ruochen punya banyak item langka. Belum terlambat untuk mengambilnya," kata Netherfiend.     

Mendengar itu, mereka pun langsung mengangguk setuju. Mereka setuju dengan perkataannya. Mereka tidak ingin berkonflik mendapatkan harta karun milik pria tersebut.     

Setelah itu, Netherfiend melangkah maju dan hendak menggeledah mayat Zhang Ruochen. Dia ingin menghitung jumlah harta karunnya.     

Whoosh!     

Pada saat ini, tiba-tiba muncul distorsi ruang di dekat sana. Lantas, sosok tinggi muncul di udara dan berdiri di depan mayat Zhang Ruochen.     

Dia adalah Yan Wushen, yang menghilang tanpa jejak setelah dia masuk ke ruang hampa.     

Yan Wushen melirik Zhang Ruochen yang sudah berubah menjadi mayat. Setelah itu, dia merentangkan tangannya dan mengangkat tubuh pria tersebut.     

"Yan Wushen, apa yang ingin kau lakukan?" tanya Netherfiend.     

Yan Wushen membalikkan badannya dan menatap Netherfiend. Setelah itu, dia berkata dengan tampang datar. "Aku ingin mengambil mayatnya. Ada yang keberatan?"     

Yang jelas, dia sama sekali tidak peduli dengan reaksi mereka. Setelah itu, dia membawa Zhang Ruochen pergi dari sana.     

"Kau..."     

Netherfiend pun merasa geram. Sebenarnya, dia ingin mengungkapkan sesuatu, tapi dia kembali mengurungkan niatnya.     

Para kultivator lainnya pun mengernyitkan dahi. Tak disangka, ternyata Yan Wushen bakal muncul dan mengambil mayat Zhang Ruochen begitu saja.     

Jika itu adalah orang lain, mereka pasti akan marah kepadanya. Tapi dia adalah Yan Wushen. Mereka pun tidak bisa berbuat banyak.     

Lagipula, bila mereka berani menantang Yan Wushen, dia pasti akan langsung menghajar mereka.     

Namun, banyak di antara mereka yang tidak paham kenapa Yan Wushen harus mengambil mayat Zhang Ruochen?     

"Ayo kita selesaikan. Kita akan memberi Dunia Langit pelajaran," kata Netherfiend.     

Dia sangat marah dan ingin segera melampiaskannya.     

Dunia Langit tidak tahu bila Zhang Ruochen sudah mati. Pertempuran mereka masih terus berlanjut dan menjadi semakin intens.     

Tentu saja, meski berita itu tersebar luas sekalipun, mereka tidak akan menghentikan pertempurannya begitu saja.     

Perang di antara Dunia Langit dan Dunia Neraka sudah terjadi sejak lama. Itu adalah pertempuran yang tak terhindarkan. Pergerakan Zhang Ruochen - yang melesat ke kamp Dunia Neraka - hanyalah sebuah pemicu perang.     

Yang jelas, mereka masih akan melanjutkan pertempurannya.     

Yan Wushen berhenti di salah satu puncak gunung, ribuan mil jauhnya dari Celah Ruang.     

Di depannya ada dua orang; seorang pria dan wanita. Mereka adalah Xuemo dan Qiu Yichi.     

Anehnya, Yan Wushen tidak menyerang Xuemo dan Qiu Yichi. Sebaliknya, dia menyerahkan mayat Zhang Ruochen kepada mereka.     

Setelah menyerahkan mayat Zhang Ruochen, tiba-tiba Yan Wushen memancarkan cahaya demonic merah. Dia berubah menjadi patung kecil setinggi tiga inci. Patungnya dipenuhi dengan pola-pola dewa yang murid dan seperti kristal darah berwarna merah.     

Qiu Yichi melambaikan tangannya dan menyimpan patung tersebut. Di waktu yang sama, dia mulai mengamati kondisi Zhang Ruochen.     

"Master sudah memprediksi kalau Yang Mulia bakal terkena masalah. Itulah kenapa beliau menciptakan Yan Wushen palsu agar bisa menyelamatkan Yang Mulia dari situasi yang berbahaya. Tapi entah, dalam kondisi seperti ini, apakah Yang Mulia masih bisa diselamatkan atau tidak." Sorot mata Qiu Yichi terlihat serius.     

Permaisuri Darah sangat hebat. Dia pernah menciptakan Chi Kunlun palsu untuk mengelabui Zhang Ruochen.     

Sekarang ini, dia baru saja menciptakan "Yan Wushen" palsu. Karena saking miripnya, para kultivator dari Dunia Neraka tidak menyadari hal tersebut. Lagipula, sensitivitas mereka juga tidak setajam Zhang Ruochen.     

Tentu saja, semua itu karena Yan Wushen yang asli sudah tidak ada di sana. Kalau tidak, sehebat apapun sosok palsu itu, semuanya bakal percuma.     

Sorot mata Xuemo berbinar. "Bukan hanya Fisik Supreme Saint, tapi juga Fisik Chaotic Lima Elemen dengan pola ruang dan waktu. Pemilik tubuh ini juga sudah menyempurnakan Alam Saint King. Ini adalah tubuh yang sangat sempurna."     

Dia selalu iri dengan tubuh Zhang Ruochen di masa silam, tapi kini, dia lebih tertarik lagi dengan tubuhnya yang sekarang.     

Lagipula, sekuat apapun tubuh Zhang Ruochen di masa silam, tapi dia belum pernah berada di jalan immortal. Fisiknya kuat sejak lahir.     

Tapi sekarang, fisik Zhang Ruochen sudah tergolong sempurna, bahkan di semua aspeknya. Jangankan dia, para dewa pun pasti menginginkannya.     

Xuemo menahan diri dan tidak berani bertindak gegabah.     

Sekarang ini, Permaisuri Darah sudah menjadi dewa. Wanita itu bisa membunuhnya hanya dengan menjentikkan jari.     

Qiu Yichi mengeluarkan peti berwarna merah darah dan memindahkan Zhang Ruochen dengan hati-hati ke dalamnya.     

Permaisuri Darah sendiri yang membuat petinya. Bisa dibilang, peti itu mengandung kekuatan yang sangat hebat.     

Di dalam peti matinya, di sana terdapat Nectar Jade berwarna keemasan. Baunya wangi, dan petinya terbuat dari bahan-bahan yang mahal.     

Hanya dengan menghirup baunya, itu bisa membuat orang lain merasa rileks.     

Dengan mengandalkan nectar yang ada di dalamnya, maka mayat Zhang Ruochen tidak akan membusuk. Bahkan bisa menjadi jauh lebih baik.     

"Cepat kembali ke Bottomless Abyss."     

Qiu Yichi menyimpan petinya dan langsung perti dari sana.     

Jika dia kembali lebih cepat, maka ada peluang yang lebih besar untuk menyelamatkan pria tersebut.     

Meski jiwa suci Zhang Ruochen sudah hilang, dan secara teori dia tidak bisa dihidupkan kembali, tapi sebelum-sebelumnya Permaisuri Darah sudah menyiapkan beberapa hal.     

Permaisuri Darah sudah menunggu di pintu lantai dua Bottomless Abyss.     

"Master, saya berhasil membawa Yang Mulia, tapi kondisinya sangat parah."     

Qiu Yichi melambaikan tangannya dan mengeluarkan peti merah darah.     

Melihat Zhang Ruochen di dalam peti mati – yang hampir menjadi tulang belulang – Permaisuri Darah pun merasa syok, meski dia sudah mendengar kabar itu sebelumnya.     

Permaisuri Darah membuka peti mati dan menyentuh wajah pucat Zhang Ruochen. Ketika itu, energi dewa merasuk ke dalam tubuh Zhang Ruochen.     

Hanya kaki kirinya saja yang masih utuh.     

Sebab itu adalah kaki dewa. Terdapat banyak energi dewa di dalamnya, yang membuatnya tidak mudah rusak.     

Zhang Ruochen terkena serangan yang sangat mematikan dari Celah Ruang sebelumnya. Tanda dewa milik Dewi Bulan di tubuhnya juga sudah hilang. Bahkan tidak ada satu tanda pun yang tersisa.     

Tanpa perlindungan dari Fire God Armor, mungkin tubuhnya sudah benar-benar hancur, kecuali kaki kirinya.     

"Bagaimana Chen'er bisa berakhir seperti ini?"     

Permaisuri Darah pun merasa kesal dan patah hati.     

Matanya pun terlihat basah. Air mata hendak menetes dari kedua matanya.     

Meski dia adalah dewa, tapi dia masih punya perasaan. Bagaimana mungkin dia tidak sedih ketika melihat kondisi anaknya seperti itu?     

Permaisuri Darah memang sudah memprediksi kalau Zhang Ruochen bakal terkena masalah, tapi dia juga tidak menyangka bila akhirnya akan seperti itu.     

Qiu Yichi berkata, "Yang Mulia hendak menyelamatkan Chi Kongyue. Itulah kenapa beliau ingin masuk ke Dunia Neraka melalui Celah Ruang sampai akhirnya menjadi seperti ini."     

"Apa yang terjadi pada Chi Kongyue?" tanya Permaisuri Darah.     

Qiu Yichi sempat terdiam sejenak, sebelum akhirnya berkata, "Chi Kongyue diculik oleh salah satu murid dewa Dunia Neraka. Kelihatannya dewa itu ingin merasuki tubuhnya. Mendengar itu, Yang Mulia pun mempertaruhkan nyawanya."     

Begitu Permaisuri Darah mendengarnya, sorot matanya sontak berubah dingin.     

"Para bajingan itu, mereka bukan hanya menculik cucuku, tapi mereka juga harus bertanggung jawab atas kondisi anakku. Mereka memang layak mati!"     

Namun, beberapa saat kemudian, Permaisuri Darah kembali tenang. "Sekarang bukan waktu yang tepat untuk memikirkannya. Kita harus menyelamatkan Chen'er terlebih dahulu."     

"Fisik Netherwilt Chen'er sudah hancur. 144 lubang di tubuhnya nyaris rusak. Sekarang ini, fisiknya sudah tidak mampu lagi menopang Lautan Chi dan Dunia Semesta." Permaisuri Darah mengernyitkan dahinya.     

Lautan Chi Zhang Ruochen sangat luas, yang menyimpan enam Bayangan Biksu, Sungai Heavenly, dan Dunia Semesta. Begitu fisiknya terluka parah, maka Lautan Chi-nya akan terkena masalah.     

Dalam kondisi semacam itu, keenam Bayangan Biksu dan Sungai Heavenly-nya bakal hilang. Dunia Semesta akan muncul ke dunia luar.     

Dengan begitu, maka pondasi kultivasinya benar-benar sudah hancur.     

Semuanya, termasuk tanda dewa, God's Destiny, enam Bayangan Biksu akan hancur. hal yang sama juga akan terjadi pada tanda ruang dan waktunya.     

Qiu Yichi pun bertanya, "Apa ada cara untuk menyelamatkan Yang Mulia?"     

"Di permukaan, jiwa suci Chen'er sudah benar-benar hancur. Namun, masih ada beberapa jiwa sucinya di Dunia Semesta. Itu bisa digunakan untuk menghidupkannya kembali," kata Permaisuri Darah.     

Bisa dibilang, Dunia Semesta adalah bagian dari diri Zhang Ruochen. Sudah lama dia menyembunyikan jiwa sucinya di sana     

Meski dia tidak berencana melakukannya, namun beberapa jiwa sucinya memang masih tertinggal di dalam sana.     

Namun, meski wanita itu mengumpulkan kembali jiwa suci dan memasukkannya ke dalam tubuh Zhang Ruochen, namun jumlah jiwa sucinya masih belum cukup digunakan untuk membangkitkannya kembali. Setidaknya, Permaisuri Darah masih menggabungkan beberapa jiwa suci yang lebih kuat.     

"Chen'er, aku tidak akan membiarkan hal buruk terjadi padamu."     

Bisik Permaisuri Darah. Setelah itu, dia membawa petinya pergi dari sana.     

Setelah itu, Permaisuri Darah muncul di depan gunung hitam kemerahan. Gunungnya berselimutkan api dan petir-petir yang mengerikan.     

Itu adalah tempat dimana Permaisuri Darah pernah menempa tubuh Zhang Ruochen sebelumnya. Tubuh Phoenix Darah raksasa masih berada di sana.     

Di sisi gunung, tubuh Zhang Ruochen berselimutkan darah merah. Vitalitasnya menjadi semakin menguat, seolah dia bisa bangun kapanpun.     

Jika Permaisuri Darah tidak menyentuh tubuh tersebut, mungkin tubuh itu bisa melahirkan jiwa baru dengan sendirinya.     

Sambil menatap tubuh yang berselimutkan darah merah, Permaisuri Darah berbisik, "Chen'er aku tahu kau tidak menginginkan tubuh ini lagi, tapi sekarang, aku tidak punya pilihan lain. Ini adalah satu-satunya cara agar kultivasimu tidak hilang."     

Tubuh Zhang Ruochen sebelumnya dipenuhi dengan vitalitas dan bakat yang alami. Dengan tubuh itu, Zhang Ruochen bisa menyelesaikan semua masalahnya.     

Di samping itu, dengan menggabungkan kedua tubuh tersebut, Permaisuri Darah yakin kalau Zhang Ruochen bisa dihidupkan kembali.     

Karena waktunya sangat mepet, Permaisuri Darah tidak ingin menundanya. Dia menggerakkan tangannya dengan lembut, hingga membuat mayat Zhang Ruochen terbang dari peti mati dan bergerak menuju ke tubuh yang berselimutkan darah merah.     

Setelah masuk ke dalam lapisan darah merah, Permaisuri Darah pun melepaskan energi dewanya dan mulai menyatukan dengan tubuh tersebut.     

Bagi seorang dewa, ini bukan hal yang sulit.     

Sama halnya seperti yang dilakukan oleh Dewi Bulan, saat wanita itu memasang kaki Dewa Api ke tubuh Zhang Ruochen.     

Baik tubuhnya yang dulu maupun sekarang sama-sama memiliki dasar Chaotic. Teorinya, kedua tubuhnya tidak akan saling bertolak belakang. Malahan, mestinya proses penggabungannya akan lebih mudah.     

Namun, begitu Permaisuri Darah melakukannya, dia sempat mengalami masalah.     

Entah bagaimana, tubuh Zhang Ruochen yang sekarang tiba-tiba menolak tubuh lamanya.     

Jika keduanya digabungkan secara paksa, maka tubuhnya yang sekarang bakalan hancur.     

"Chen'er, selama kau tidak menolak proses penggabungannya, aku berjanji akan menyelamatkan Chi Kongyue," kata Permaisuri Darah dengan gelisah.     

Seolah dia bisa mendengar perkataan Permaisuri Darah. Setelah beberapa kali mengalami penolakan, lambat laun penolakannya semakin berkurang, sampai hilang sepenuhnya.     

Tidak lama setelah itu, Permaisuri Darah berhasil menggabungkan kedua tubuh Zhang Ruochen.     

Dengan begitu, kondisi Zhang Ruochen akan menjadi semakin stabil. Pondasi kultivasinya juga bakal tetap terjaga.     

Namun, ini masih merupakan langkah awal untuk menyelamatkan Zhang Ruochen. Selanjutnya, dia perlu menggabungkan jiwa suci. Itu adalah proses yang sangat sulit.     

Jiwa suci yang tersimpan di dalam Dunia Semesta tidak terlalu banyak. Bahkan jiwa suci itu belum bisa digunakan untuk membangkitkan Zhang Ruochen.     

Bisa dibilang, mustahil untuk membangkitkan Zhang Ruochen hanya dengan mengandalkan jiwa suci tersebut.     

Ada dua cara untuk menyelamatkannya.     

Pertama, gunakan Kekuatan Batin untuk memanggil jiwa lainnya dan menggabungkan mereka semua.     

Kedua, menggunakan teknik rahasia untuk berkomunikasi dengan Jiwa Celestial-nya.     

Teorinya, Supreme Saint Kekuatan Batin memang bisa memanggil jiwa-jiwa di luar sana.     

Namun, selama proses pemanggilan jiwa, sang pemanggil bakal terkena dampaknya, karena dia baru saja melanggar hukum di langit dan bumi. Bahkan selama prosesnya, sang pemanggil jiwa bisa-bisa meregang nyawa, dan persentasenya berada di angka 90 persen.     

Meski sosok yang memanggil jiwa itu adalah seorang dewa, mereka masih akan membayarnya dengan sesuatu yang mahal. Akibatnya bisa fatal.     

Karena itulah, para elit dari fraksi Daratan Heaven – yang mati di tangan Zhang Ruochen – kelihatannya tidak akan bisa bangkit lagi. Meski tubuh mereka masih utuh, tapi Daratan Heaven tidak akan pernah mengorbankan Supreme Saint Kekuatan Batin mereka untuk memanggil jiwa, apalagi para dewanya.     

Sedangkan untuk metode kedua, dibutuhkan teknik rahasia untuk melakukannya. Teknik itu sudah lama hilang.     

Biksu Pedang Xuanji pernah diselamatkan oleh Pohon Suci Utama, semua itu berkat kristalnya.     

Kristalnya memang luar biasa, karena mengandung vitalitas yang tinggi. Bahkan dewa bisa dibangkitkan dengan kristal tersebut.     

Permaisuri Darah menatap Zhang Ruochen, yang berselimutkan darah. Sorot matanya terlihat sangat lembut. Ketika itu, dia berkata, "Chen'er, apapun resikonya, aku akan menyelamatkanmu."     

Di dunia ini, semua orang tua pasti akan melakukan hal yang sama untuk anaknya. Mereka akan mempertaruhkan segalanya, termasuk nyawa mereka, untuk anak-anaknya.     

Itulah yang dilakukan oleh Zhang Ruochen kepada Chi Kongyue. Maka dari itu, Permaisuri Darah rela melakukan itu untuknya. Tidak ada yang beda dari cinta mereka.     

Permaisuri Darah baru saja menembus Alam Dewa. Baru-baru ini dia menjadi dewa. Tapi bila dia mengaktifkan teknik rahasia untuk memanggil jiwa, maka itu adalah proses yang sangat berbahaya. Namun, karena Zhang Ruochen adalah putranya, dia tidak akan pernah ragu untuk melakukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.