Kaisar Dewa

Kembalinya Zhang Ruochen



Kembalinya Zhang Ruochen

3Jiwa suci Zhang Ruochen terbagi menjadi enam bagian. Setiap jiwa sucinya berada di tempat yang berbeda-beda dan mulai berotasi pelan. Lama kelamaan, putarannya menjadi semakin cepat.     

Whoosh!     

Sebuah pusaran muncul - antara ilusi dan kenyataan – membentuk koneksi khusus ke suatu dimensi tertentu.     

Terdapat siluet seseorang di balik pusaran tersebut. Dia sangat mirip seperti Zhang Ruochen. Dia ingin terbebas dari sana, tapi dia tidak bisa melakukannya, karena ada hambatan besar di depannya.     

Rantai-rantai ilusi muncul di pusaran dan mengekang siluet tersebut. Rantainya mirip seperti naga api.     

Siluet yang mirip seperti Zhang Ruochen adalah Jiwa Inti-nya. Semua jiwanya tersimpan di dalam sana. Jika Permaisuri Darah sampai gagal memanggilnya, maka jiwa sucinya akan menjadi tempurung kosong. Meski jiwa itu kembali masuk ke tubuh Zhang Ruochen, tapi dia tidak akan bisa hidup.     

Di saat-saat kritis, Permaisuri Darah kembali bereaksi. Kondisinya sangat buruk, tapi dia malah melesat menuju pusaran tersebut dengan menggunakan jiwa dewanya.     

Rumble.     

Sambaran petir mulai bermunculan dan menerjang jiwa dewa Permaisuri Darah.     

Seketika itu juga, jiwa dewanya pun terluka. Retakan-retakannya menjadi semakin besar dan membuat kondisinya semakin parah.     

Pada saat ini, Lord Pluto melepaskan Kekuatan Batin-nya untuk melindungi jiwa suci dan tubuh Zhang Ruochen.     

Meski Zhang Ruochen punya fisik Netherwilt, tapi dia tidak akan sanggup bertahan dari hukum di langit dan bumi.     

Karena Permaisuri Darah bersikeras untuk menyelamatkannya sebelumnya, itulah kenapa Lord Pluto bersedia untuk membantu Zhang Ruochen.     

Di waktu yang sama, di depan Celah Ruang Dunia Neraka – ribuan mil jauhnya dari Pusat Kota – prinsip di langit dan buminya mendadak kacau. Retakan-retakan bermunculan di langit, sedangkan tanah di bawahnya ambles. Pemandangannya sangat mengerikan dan mirip seperti kiamat.     

Di bawah tekanan semacam itu, Celah Ruang-nya pun menjadi tidak stabil.     

Buzz.     

 Tujuh kotanya terguncang. Meski terdapat beberapa energi yang berusaha menyeimbangkan Celah Ruang tersebut, namun kondisinya masih sama.     

Tentu saja, semua itu karena Permaisuri Darah baru saja memanggil jiwa Zhang Ruochen.     

Sebab, Zhang Ruochen mati di dekat Celah Ruang tersebut. Maka dari itu, fragmen-fragmen jiwanya tersebar di sana.     

"Ada apa?"     

Begitu merasakan fenomena aneh di sekitar Celah Ruang, para kultivator dari Dunia Neraka pun mulai merasa curiga. Mereka tampak kebingungan.     

Petir, angin, api... segala jenis kekuatan muncul secara bersamaan. Mereka menembus langit dan berubah menjadi lubang hitam. Lubangnya mirip seperti mulut binatang buas, yang seolah dapat menelan apapun.     

Celah Ruang-nya terpengaruh oleh fenomena tersebut, hingga menjadi semakin tidak stabil.     

Crack!     

Tujuh kotanya pun hancur.     

Di setiap kota, di sana ada banyak kultivator dari Dunia Neraka yang menjaganya. Karena ledakan tersebut, mereka pun terpental jauh.     

Rumble.     

Ketujuh kotanya hancur dan terjatuh dari langit.     

Tanpa suplai energi dari kota-kota tersebut, Celah Ruang-nya pun ambruk. Celah Ruang-nya melepaskan energi destruktif, yang menyebar ke segala penjuru dengan sangat cepat.     

Energi destruktifnya melesat ke angkasa dan mengusir awan-awan di sekitarnya. Seketika itu juga, kegelapan di sekitarnya mulai digantikan dengan awan biru.     

Begitu merasakan energi tersebut, para kultivator dari Dunia Langit dan Dunia Neraka pun sama-sama terkejut. Siapapun yang sedang bertarung di luar Pusat Kota juga demikian.     

"Kenapa fenomena seperti ini terjadi?"     

Kultivator dari Daratan Heaven – yang Kekuatan Batin-nya nyaris berada di Alam Supreme Saint – mulai memasang ekspresi serius, "Aku sempat merasakan fluktuasi fragmen jiwa sebelumnya. Apa seseorang Supreme Saint Kekuatan Batin sedang melakukan proses pemanggilan jiwa?"     

"Zhang Ruochen baru saja mati di depan Celah Ruang tersebut. Mungkin fenomena ini ada kaitannya dengan pria tersebut."     

"Belum lama ini, Yan Wushen membawa mayat Zhang Ruocehn. Meski dia ingin membangkitkan Zhang Ruochen, tapi siapa yang punya kapasitas untuk memanggil jiwa di Daratan Kunlun?"     

"Mustahil. Yan Wushen tidak akan pernah melakukannya."     

"Kurasa Supreme Saint Kekuatan Batin tidak akan sanggup memanggil jiwanya. Hanya seorang dewa yang sanggup melakukannya. Jangan-jangan ada dewa yang sedang bersembunyi di Daratan Kunlun? Atau Dewi Bulan sendiri yang melakukannya?"     

"Karena terkena kekuatan di langit dan bumi, Celah Ruang-nyapun ambruk. Jangan terlalu rumit memikirkannya."     

...     

Meski mereka curiga kalau ada dewa yang sedang memanggil jiwa Zhang Ruochen, tapi persentase keberhasilannya sangat kecil.     

Di sisi lain, lantai kedua Bottomless Abyss.     

Prinsip di langit dan buminya menjadi kacau. Langitnya penuh dengan darah merah. Hujan meteor mendarat di tempat tersebut. Pemandangannya sama mengerikannya seperti yang terjadi di Daratan Kunlun.     

Di hadapan kekuatan langit dan bumi, Xuemo, Qiu Yichi, dan yang lainnya pun merasa syok. Sekuat apapun mereka, mereka tetap gelisah.     

"Rupanya teknik pemanggil jiwa memang sangat mengerikan. Pantas saja hanya segelintir orang yang berani melakukannya sejak era kuno."     

Di sepanjang sejarah, banyak kultivator dari Dunia Langit dan Dunia Neraka yang pernah mati selama prosesnya. Dan mereka yang berhasil dibangkitkan sangat sedikit, meski mereka adalah anak-anak dewa sekalipun.     

Bahkan Xue Tu meyakini sesuatu. Seandainya dia mati di Daratan Kunlun, maka ayahnya tidak akan pernah memanggil jiwa-jiwanya.     

Sorot mata Xue Mo tampak murung. "Kekuatan langit dan bumi sangat mengerikan. Entah Permaisuri Darah mampu menahannya atau tidak. Lagipula, Zhang Ruochen bukanlah Supreme Saint Netherwilt biasa. Dia bukan hanya seorang Master Ruang dan Waktu, tapi juga pernah menyempurnakan Alam Saint King. Dia adalah sosok bertalenta yang langka. Jadi, mengubah takdirnya sama sekali bukan tugas yang mudah."     

"Master pasti akan berhasil melakukannya," kata Qiu Yichi.     

Namun, meski Qiu Yichi berkata demikian, dia masih merasa gelisah. Dia khawatir bila Permaisuri Darah gagal menyelamatkan Zhang Ruochen dan malah terjadi kecelakaan pada masternya.     

Di dalam gunung darah, Permaisuri Darah menggunakan seluruh kekuatannya untuk terbebas dari rantai yang mengikat jiwa Zhang Ruochen. Wanita itu mencoba bertahan dari kekuatan di langit dan bumi.     

Akibatnya, jiwa dewanya pun semakin terluka parah.     

Semakin lama prosesnya, maka semakin kuat pula efek sampingnya. Hukum di langit dan bumi sedang membombardir Permaisuri Darah.     

Pada akhirnya, Jiwa Inti Zhang Ruochen terbebas dari pusaran antara ilusi dan realita. Di bawah bimbingan Permaisuri Darah, Jiwa Inti-nya masuk ke dalam jiwa suci.     

Dalam kata lain, jiwa suci Zhang Ruochen mendapatkan vitalitas baru.     

Prosesnya berhasil!     

"Kembali ke tubuh dan bangkitkan!"     

Ekspresi Permaisuri Darah terlihat semakin serius.     

Dia melepaskan energi dewa dan melingkupi tubuh serta jiwa suci Zhang Ruochen. Perlahan-lahan, keduanya pun mulai menyatu.     

Keenam bagian jiwa sucinya masuk ke dalam Lautan Chi. Setelah itu, mereka mulai mengisi keenam Holy Source.     

Boom.     

Di luar gunung darah, warna langitnya berubah. Kilatan petir bermunculan disertai dengan gelegar guntur. Jutaan sambaran petir muncul secara bersamaan, seakan alam sedang marah.     

Bottomless Abyss lantai dua mendadak gelap. Atmosfirnya menjadi semakin menegangkan.     

"Langit dan bumi sedang marah. Ini adalah sebuah tanda. Takdir di langit dan buminya sudah berubah!" kata Xue Tu dengan suara gemetar.     

Mengubah takdir sama halnya seperti melawan hukum di langit dan bumi. Apabila berhasil, maka itu akan menimbulkan fenomena aneh di langit dan bumi.     

Mendengar itu, Qiu Yichi dan yang lainnya sontak mendesah lega. Pada akhirnya, mereka bisa tenang.     

Tidak lama kemudian, badainya berhenti. Lantai dua Bottomless Abyss pun kembali normal.     

Kemarahan langit dan bumi hanya fenomena biasa. Itu tidak akan menimbulkan kerusakan besar. Lagipula, selama proses memanggil jiwa, sang pemanggil sudah menanggung resikonya.     

BANG!!!     

Permaisuri Darah terlihat kelelahan. Wajah cantiknya pun menjadi sepucat kertas. Meski dia nyaris tumbang, tapi dia masih bisa berdiri tegak. Kehendak dewanya masih sangat kuat dan mampu menahan tekanan di langit dan bumi.     

Namun, semua itu hanya terjadi pada permukaan luarnya. Faktanya, proses pemanggilan jiwa ini benar-benar menguras energi Permaisuri Darah. Baik Divine Source dan jiwa dewanya sama-sama hancur. Mungkin dia tidak akan bisa pulih dalam waktu singkat.     

Meski Permaisuri Darah sedang terluka parah, tapi dia masih tersenyum puas.     

Senyumannya persis seperti saat Zhang Ruochen dilahirkan. Senyumannya penuh dengan kebahagiaan dan cinta kasih seorang ibu.     

Pada saat ini, dia bukan sedang menjadi Immortal Vampir atau bahkan dewa. Sebaliknya, dia sedang menjadi seorang ibu, sosok ibu yang bakal melakukan apapun untuk anaknya.     

Whoosh!     

Energi Chi di langit dan bumi berkumpul dari segala arah, sebelum akhirnya merasuk ke dalam tubuh Permaisuri Darah. Luka-lukanya sembuh dengan cepat. Beberapa saat kemudian, tidak ada lagi sisa luka di tubuhnya.     

Namun, wajah cantiknya masih pucat seperti sebelumnya. Dia sedang kelelahan.     

Kehendak Zhang Ruochen masih belum hilang. Meski dia terperangkap di kegelapan, dia tetap berusaha melawan takdir di langit dan bumi. Karena kehendaknya juga, maka teknik pemanggilan jiwanya berhasil.     

Jika mental seorang kultivator itu lemah, maka dia pasti akan menyerah setelah mati.     

Sehingga, meski seorang dewa memanggil jiwa mereka, semua itu bakal sia-sia belaka.     

Begitu Zhang Ruochen terperangkan di dunia dingin dan gelap, saat itu Permaisuri Darah membimbingnya bergerak menuju cahaya. Langkah demi langkah, akhirnya mereka tiba di dunia yang lebih terang.     

Lambat laun, kesadaran Zhang Ruochen kembali pulih, tapi dia masih merasa kebingungan. Dia masih belum siuman.     

Perlahan-lahan, ingatan Zhang Ruochen mulai pulih. Gambaran-gambaran peristiwa mulai membanjiri benaknya. Pada akhirnya, bayangan Kongyue muncul dengan jelas di kepalanya, namun lambat laun, bayangan itu menghilang di kejauhan.     

Di kepala Zhang Ruochen, hanya muncul ingatan tentang Wan Xin dan suara tawa provokatifnya.     

BOOM!     

Energi dahsyat – dengan beberapa aura dewa – sontak meledak dari tubuh Zhang Ruochen. Setelah itu, dia berteriak, "Kongyue!"     

Pada saat ini, akhirnya Zhang Ruochen membuka mata dan terbangun dari tidur panjangnya.     

BANG!     

Karena dia terlalu bersemangat, Zhang Ruochen sampai tidak bisa mengendalikan kekuatan di tubuhnya. Dia berusaha bangkit, tapi malah terjatuh ke tanah.     

Namun, dia sempat menopang tubuhnya dengan tangan, hingga dia tidak benar-benar tersungkur.     

Zhang Ruochen menundukkan kepala dan menggertakkan giginya. Ketika itu, tubuhnya gemetar, dan sorot matanya terlihat sangat kesakitan. Dia kembali menyalahkan dirinya sendiri setelah gagal melindungi Chi Kongyue.     

Permaisuri Darah berjalan mendekat dan memeluk Zhang Ruochen. Dia merasa kasihan terhadap putranya dan berusaha menenangkannya, "Kongyue akan baik-baik saja. Chen'er, dia akan baik-baik saja. Aku berjanji kepadamu, dia akan baik-baik saja."     

Saat Permaisuri Darah berkata demikian, saat itu dia tak kuasa menahan air matanya.     

Tangisan seorang dewa bahkan jauh lebih berharga dibandingkan dengan darah mereka.     

Bukan karena Permaisuri Darah cengeng, tapi karena dia sangat menyayangi keluarganya.     

Setelah dipeluk oleh Permaisuri Darah, lama kelamaan Zhang Ruochen mulai tenang. Setelah itu, dia menghembuskan nafas panjang. Tubuhnya tidak lagi tegang dan gemetar.     

Sekarang ini, dia merasa seperti bocah.     

Hangatnya pelukan Permaisuri Darah membuatnya merasa nyaman. Ketika itu, dia benar-benar merasa rileks, seperti bayi yang berada dalam rahim ibunya.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen berusaha mengendalikan emosinya dan berpikir rasional. Sorot matanya menjadi sedalam lautan.     

Kemudian, dia mulai mengamati situasi di sekitarnya.     

Begitu dia melihat formasi pemanggil jiwa di tanah dan beberapa bercak darah dewa Permaisuri Darah, Zhang Ruochen langsung memahami semuanya. Seketika itu juga, dia merasa tercengang.     

Permaisuri Darah memang sengaja menyembunyikan auranya, tapi dia masih sangat kuat.     

Namun, samar-samar Zhang Ruochen bisa merasakan bahwa wanita itu sangat lemah. Sekarang ini, kondisi Permaisuri Darah jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya.     

Tidak diragukan lagi, Permaisuri Darah pasti baru saja melakukan hal besar untuknya.     

Sepengetahuan Zhang Ruochen, proses pemanggilan jiwa adalah tugas yang sangat sulit, apalagi yang dipanggil adalah jiwa seorang Supreme Saint.     

Saat dia bertemu dengan Permaisuri Darah di masa silam, saat itu bukan hanya Permaisuri Darah saja yang menderita, karena Zhang Ruochen juga merasakan hal yang sama. Sekarang ini, rasa sakit itu sudah hilang. Ikatan di hatinya sudah terbuka.     

Zhang Ruochen pun menjadi semakin tenang.     

Setelah menenangkan diri, Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan menyeka air mata Permaisuri Darah. Lantas, dia berkata, "Aku sudah menjadi Supreme Saint. Aku adalah seorang Kaisar di antara para Biksu lainnya, dan bukan lagi anak-anak. Meski aku sempat mengalami mimpi buruk di dunia kegelapan sebelumnya, tapi itu tidak akan pernah membuatku surut."     

Begitu melihat Zhang Ruochen menyeka air matanya, Permaisuri Darah sontak mematung. Setelah itu, senyuman cantik muncul di wajahnya. Dia merasa sangat gembira.     

Zhang Ruochen berdiri dan menggerak-gerakan tangannya. Dia merasa bahwa tangannya penuh dengan kekuatan, seolah dia bisa memetik bintang dengan tangan tersebut.     

Zhang Ruochen dari masa 800 tahun silam dan Zhang Ruochen dari masa 800 tahun setelahnya sudah bergabung menjadi satu tubuh.     

Perasaan familier yang aneh pun muncul di benaknya.     

"Mari kita pergi ke Dunia Neraka!"     

Zhang Ruochen membuat keputusan besar. Sorot matanya penuh dengan ketegasan. Yang jelas, dia sudah memikirkannya matang-matang sebelum berkata demikian.     

Pada saat ini, dia tidak sedang bersikap impulsif dan benar-benar sadara dengan keputusannya.     

Faktanya, hanya orang terkasih dan keluarganya saja yang bisa membuatnya bersikap impulsif.     

Tapi karena kecerobohan dan impulsif itulah dia menjadi Zhang Ruochen. Demi membangkitkan Masternya, dia rela mencari herbal dewa dan masuk ke Netherworld sambil mempertaruhkan nyawanya sendiri. Karena kebenciannya terhadap Chi Yao dan Huang Yanchen, dia sampai bertarung melawan mereka di Istana Ziwei, meski dia tahu saat itu dirinya masih belum terlalu kuat. Demi Mu Lingxi, dia membawa pasukannya pergi ke Sekte Bulan Penyembah Setan. Demi Daratan Kunlun, dia menekan para kultivator dari dunia besar agar kultivator dari Daratan Kunlun punya harga diri.     

Jika kultivator lain tidak sengaja memprovokasi dewa, apa mereka berani melawan dewa? Tidak. Mereka pasti akan memilih tunduk kepada dewa tersebut.     

Jika itu adalah kultivator lain, apa mereka berani bertarung melawan Sekte Api dan Sekte Bulan Penyembah Setan sekaligus hanya demi menepati janjinya kepada seorang wanita?     

...     

Permaisuri Darah menatap Zhang Ruochen. Tentu saja, dia paham bila Zhang Ruochen ingin mengunjungi Dunia Neraka. Ketika itu, dia pun langsung menyetujuinya.     

"Baiklah, aku akan menemanimu."     

Apapun yang ingin dilakukan oleh putranya, Permaisuri Darah pasti akan mendukungnya.     

Bagaimanapun juga, dia percaya dengan kemampuan dan kebijaksanaan Zhang Ruochen.     

Karena dia telah menetapkan langkahnya, maka dia harus bertanggung jawab atas pilihannya.     

Zhang Ruochen berpikir sebentar. Dia membalikkan tangannya dan mengeluarkan Heart of Divine Tree. Setelah memberikannya kepada Permaisuri Darah, dia berkata, "Seharusnya ini bisa membantumu pulih."     

Heart of Divine Tree berasal dari Pohon Suci Utama. Dibutuhkan waktu yang lama untuk memproduksi jantung pohon tersebut. Sebab, jantung pohonnya mengandung vitalitas yang sangat besar, hingga dapat menyembuhkan segala jenis luka.     

Bahkan meski seorang dewa sedang terluka dan sekarat, mereka masih bisa diselamatkan dengan Heart of Divine Tree.     

Permaisuri Darah tidak menolaknya dan langsung menerimanya.     

Meski itu adalah harta karun biasa, Permaisuri Darah tidak akan menolaknya, apalagi itu adalah Heart of Divine Tree.     

Sebab, itu adalah pemberian Zhang Ruochen.     

Crack!     

Zhang Ruochen melangkah maju dan tubuhnya terjerembab ke tanah.     

"Ada apa?"     

Tubuhnya sangat berat, seolah dia sedang menopang sebuah gunung kuno.     

Permaisuri Darah buru-buru merentangkan tangannya dan menarik Zhang Ruochen dari tanah. Lantas, dia berkata, "Kau baru saja bergabung dengan tubuh lamamu di kehidupan sebelumnya. Jadi, kau masih belum bisa mengendalikan fisikmu. Tapi lama kelamaan, kau akan terbiasa."     

Zhang Ruochen pun memahaminya. Ternyata rasa berat itu berasal dari fisik lamanya, dan sialnya, sekarang ini dia masih belum bisa mengendalikan sepenuhnya.     

Sama halnya seperti mortal, mereka akan selalu meninggalkan jejak kaki di tanah.     

Tapi sekarang, kekuatan Zhang Ruochen jauh lebih besar dibandingkan dengan para mortal. Jika dia belum bisa mengendalikan kekuatannya, maka dia bukan hanya akan meninggalkan jejak kaki di tanah.     

Bahkan dia bisa meratakan sebuah gunung!     

Karena tubuhnya sekarang sempat dikembangkan oleh Permaisuri Darah hingga berada di level semi dewa, maka dia masih kesulitan untuk mengendalikannya.     

Setelah kedua tubuhnya digabungkan, Zhang Ruochen merasa bahwa kekuatan fisiknya meningkat 10 kali lipat dari sebelumnya, yang notabene didominasi oleh Fisik Netherwilt dan Fisik Chaotic Lima Elemen.     

Dalma kata lain, dia mampu mengalahkan Supreme Saint di puncak Hundred-shackle hanya dengan mengandalkan kekuatan fisiknya. Tapi mula-mula, Zhang Ruochen harus bisa mengendalikan fisik semi dewanya terlebih dahulu.     

Seperti yang barusan terjadi, bila dia tidak berhati-hati, maka dia bisa terjerembab ke dalam tanah. Lantas, bagaimana mungkin dia bisa mengalahkan Supreme Saint Hundred-shackle dalam kondisi seperti itu?     

Meski dia punya fisik semi dewa, tapi dia masih perlu mencapai level semi dewa terlebih dahulu bila dia ingin memaksimalkan kekuatannya. Namun, sekarang ini, masih terlalu dini untuk membicarakan hal tersebut. Tapi yang jelas, dengan fisik baru ini, maka proses kultivasinya akan menjadi lebih cepat dibandingkan dengan Supreme Saint lainnya di level yang sama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.