Gen Super

Tulang Belulang Penjaga Gunung



Tulang Belulang Penjaga Gunung

3Dong! Dong! Dong!     

Tombak jatuh, pedang jatuh, dan pisau belati hancur.     

Senjata Tiran, Langit Cemburu, dan Kucing Malas dirampok. Dengan wajah pucat, mereka sekarang melihat Han Sen yang tidak bergerak dengan terkejut.     

Terlepas dari serangan gabungan mereka, mereka tetap kalah dalam pertarungan. Kebugaran Han Sen begitu kuat sehingga dia nyaris bukan manusia, pikir mereka. Kecekatan dan kecakapannya dalam setiap aspek dalam pertarungan tidak masuk akal sama sekali.     

Setiap keterampilan pedang yang digunakan Han Sen adalah sangat ganas, berkobar dengan kekuatan yang tak terbayangkan. Tak ada satupun dari mereka yang bisa menahan rentetan serangan pedangnya.     

Mereka tidak dapat menyeimbangi kekuatan serangannya.     

Mata Kucing Malas tampak bingung dan kehilangan harapan, sekarang dia menyadari mengapa Ratu sangat ingin Han Sen bergabung. Kekuatannya menakutkan dan tidak ada yang dapat menandinginya.     

Mata Langit Cemburu juga memancarkan kebingungan. Dia percaya bahwa orang seperti Han Sen berada di luar jangkauan liga mereka, dan mereka bodoh berusaha bersaing dengannya. Tapi tetap saja, dia tidak bisa menerima bahwa Ratu meninggalkan mereka untuk seseorang yang praktis adalah orang asing.     

"Ayo pergi!" Tiran tidak mengatakan apa-apa lagi sebelum berbalik untuk meninggalkan pertarungan. Siapa yang tahu betapa hancur hatinya sekarang?     

Tiran tidak akan pernah menduga Han Sen, orang yang dipandang rendah, sebenarnya memiliki bakat luar biasa. Dan bukan hanya dia yang kalah dari Han Sen, tetapi mereka bertiga yang sudah menggabungkan kekuatan.     

Melihat mereka bertiga pergi, Han Sen menyarungkan pedangnya. Kemudian, dia berbalik untuk melihat rumpunan pohon. Dia berteriak, "Kau bisa keluar sekarang!"     

Bayangan ramping Ratu muncul dari balik pohon kuno. Dia mendekati Han Sen dan berbisik, "Terima kasih."     

"Untuk apa?" Han Sen bertanya sambil tersenyum. Tentu saja dia sudah tahu. Dia berterima kasih padanya karena telah tidak membunuh ketiga penyerangnya.     

Ratu tidak menjawab. Dia hanya melihat ke arah ketiga mantan rekan timnya pergi dan menghela nafas.     

Han Sen sangat jarang melihat wanita ini berada dalam suasana hati tertekan. Kemungkinan melihatnya dalam keadaan seperti itu jauh lebih kecil daripada melihatnya tersenyum. Han Sen menduga tidak ada hal apapun di dunia ini yang bahkan akan mendorongnya untuk cemberut, tapi sekarang, dia menghela nafas.     

"Gunung Pilar Langit? Ayo pergi." Emosi Ratu membeku sekali lagi.     

"Apakah kau benar-benar baik-baik saja membiarkan mereka menggantung seperti itu?" Han Sen benar-benar ingin memahami apa yang dipikirkan Ratu.     

"Aku hanya memerlukan orang yang berguna untuk tujuanku. Jika suatu hari aku tahu kau tidak berguna bagiku, aku akan meninggalkanmu tanpa ragu-ragu." Ratu mulai berjalan di depan, dan berkata tanpa menoleh ke belakang, "Hal yang sama berlaku untukmu. Jika aku tidak berguna bagimu, tolong singkirkan aku."     

"Apa yang ada di pikiran wanita ini?" Melihat siluet Ratu melangkah maju dan menyendiri, Han Sen tidak bisa menahan dirinya untuk menghela nafas.     

Han Sen memiliki banyak pertanyaan yang membebani hati dan pikirannya, tetapi dia memilih untuk tidak bertanya. Seperti yang dikatakan Ratu; dia membutuhkan kekuatan Han Sen dan Han Sen membutuhkan kekuatan Ratu. Itu sudah cukup.     

Membunuh makhluk super sendirian akan terlalu sulit. Bahkan orang seperti Han Sen harus mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan orang lain, dan hal yang sama berlaku bagi evolver elit seperti Ratu.     

Struktur dan formasi Gunung Pilar Langit hampir seperti puncak menara. Sulit untuk dikenali sebagai gunung dari jauh, karena menyerupai beberapa pilar suci yang menambatkan dunia dan langit. Kemiripan ini telah menjadi namanya.     

Ketika mereka sampai di kaki gunung, Ratu memandang Han Sen dengan prihatin dan berkata, "Gunung Pilar Langit ini milik keluarga Chen. Jika kau bertemu seseorang dari keluarga Chen, berhati-hatilah dengan Chen Ran khususnya."     

"Apakah dia kuat?" Han Sen telah bertemu dua orang dari keluarga Chen sebelumnya; Chen Zi Chen dan Zhu Ting. Han Sen selalu ingin belajar keterampilan khusus Tujuh Putaran milik keluarga Chen, tapi dia tidak pernah melakukannya.     

Walaupun Zhu Ting telah mempelajarinya, sebagai anak haram keluarga itu, dia bungkam tentang latihannya.     

"Delapan puluh tahun yang lalu, Chen Ran membuka kunci gennya," kata Ratu, dan kemudian tidak mengatakan apa-apa lagi.     

Han Sen tahu betapa menakutkannya Chen Ran, hanya dari mendengar namanya. Sejarah dunia ini baru kembali seratus tahun yang lalu. Jika dia membuka kunci gennya delapan puluh tahun yang lalu, dia harus menjadi elit tua. Untuk bisa berlatih dengan kunci gen terbuka selama delapan puluh tahun, siapa yang bisa memahami kekuatan besar apa yang mungkin dia pelajari?     

Bahkan jika dia belum benar-benar membuka kunci gen pertama, jumlah yang dia buka pasti lebih banyak daripada evolusi lainnya.     

Bahkan Ratu memperingatkan Han Sen tentang orang ini maka hal ini membuktikan kemampuannya.     

Han Sen berpikir Gunung Pilar Langit sangat besar, dan hampir tidak mungkin untuk menentukan jalur optimal ke atas. Karena itu, dia memilih jalan secara acak dan mulai memanjat. Dia juga percaya bahwa kehadiran mereka akan luput dari perhatian jika mereka mendaki gunung seperti itu. Dia salah, karena tidak lama setelah mereka memulai perjalanan mereka, sekelompok orang mendekati mereka.     

Pemimpin kelompok itu memiliki rambut abu-abu, tetapi wajahnya membuatnya berusia empat puluhan. Tidak ada kerutan yang bisa dilihat Han Sen, dan tubuhnya tampak kencang dan terlatih. Dia mengenakan baju baja perak. Dia mengendarai seekor harimau yang tingginya tiga meter dan tampak seperti penjahat yang beringas.     

"Kau, yang telah memilih untuk mendaki Gunung Pilar Langit yang mulia ini, katakan padaku; mengapa kau mengendap-endap? Kami sangat ramah." Chen Ran berhenti di depan Ratu, memimpin rombongan berisi seratus orang.     

"Kami hanya datang ke sini untuk berburu beberapa ekor Elang Langit. Kami tidak bermaksud untuk mengganggumu," kata Ratu menanggapi dengan sopan.     

"Kau berbicara seolah-olah kami tidak mengenalmu. Keluarga Chen dan keluarga Huangfu telah menjalin hubungan selama generasi. Kau adalah setengah dari keluarga Huangfu, yang membuatmu adalah kerabatku, apakah kau tidak mengakuinya. Tidak ada masalah. " Chen Ran tersenyum dan berkata, "Elang Langit berada di puncak gunung ini, dan ini adalah kampanye yang berusaha untuk menggapai mereka. Aku memohonmu untuk mengizinkanku dan rekan-rekanku untuk mengawalmu."     

"Tentu," Ratu setuju. Chen Ran memerintahkan banyak pengikutnya untuk tetap tinggal di kaki gunung. Dia mengumpulkan sepuluh orang lainnya untuk pergi bersamanya, Ratu dan Han Sen dan melanjutkan pendakian mereka.     

Han Sen tahu bahwa kesediaan Chen Ran untuk mengawalnya bukan untuk menjaga keselamatan mereka. Dia takut mereka akan membunuh makhluk super yang tinggal di sana.     

Namun itu tidak masalah bagi Han Sen karena dia tidak ingin membunuh makhluk super, jadi dia tidak menentang pengawalan mereka. Dengan adanya mereka yang mengarahkan jalan, perjalanan menuju puncak gunung akan jauh lebih aman.     

Dari sepuluh orang yang mengikuti Chen Ran, dua diantaranya telah membuka kunci gen mereka. Tetapi mereka bukan orang keluarga Chen. Bagaimanapun, Tempat Suci Para Dewa Tahap Kedua adalah tempat yang besar. Bahkan walaupun jumlah anggota keluarga Chen cukup banyak, kemungkinan mereka untuk tinggal bersama dalam satu wilayah sangat tipis.     

Han Sen mengangkat kepalanya tetapi tidak bisa melihat puncak gunung, karena puncaknya terkubur di balik awan. Dia membayangkan gunung itu menyerupai naga panjang dan ramping yang menjangkau ke langit.     

"Untung aku tidak membawa rubah perak. Jika Chen Ran tidak menemukan makhluk apa pun dalam perjalanan ini, pasti akan menimbulkan kecurigaan."     

Han Sen datang ke sini untuk berburu, karena itu dia tidak bisa membawa rubah perak. Dia meninggalkannya di Tempat Penampungan Pasir Putih, dalam sebuah ruangan yang disewanya.     

Gunung Pilar Langit sekurang-kurangnya memiliki ketinggian tiga ribu meter. Dan sekarang, mereka mereka berjalan melalui taman yang dipenuhi tulang. Itu bukan tulang biasa, karena berukuran besar. Panjang Setiap tulang panjang sekurang-kurang beberapa meter. Mereka tampak sangat kuat, melambangkan kekuatan yang ditempa dalam dunia zaman purba. Walaupun hanya tulang belulang dan telah lama kehilangan daging, mereka tetap terlihat mengerikan.     

"Legenda mengatakan bahwa tulang-tulang ini adalah milik makhluk yang pernah menjaga gunung ini. Saat itu, tidak ada yang berani mendekati gunung ini dari jarak seribu meter," jelas Chen Ran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.