The Alchemists: Cinta Abadi

Tidak Sadar **



Tidak Sadar **

0Bab ini lumayan panas lho... Yang belum cukup umur skip aja yaaaa...     

*****     

.     

London masih cukup sadar untuk membuka pintu apartemennya dengan passkey dan masuk ke dalam. Marc meninggalkannya di pintu dan bergegas masuk ke apartemen sebelah.      

Ia mengerjap-ngerjapkan matanya dan berusaha berpegangan pada tembok agar tidak jatuh saat berjalan menuju kamarnya.     

Di sofa ruang tamu tampak L sedang berbaring sambil memeluk bantal kecil berwarna pink.     

London menaruh mantelnya di pintu lalu menghampiri sofa tempat L berada. Kesadarannya tinggal 20 persen dan dengan enak saja ia membuka kemeja dan celana panjangnya lalu berbaring di sofa, di belakang L dan memeluk gadis itu.     

Ini pasti mimpi, pikirnya. L tidak pernah tidur di sofa karena tempat tidurnya di kamarnya sendiri sangat nyaman.     

Ahhh... London seketika teringat pengalamannya terakhir kali saat tidur sambil memeluk L ketika gadis itu ketakutan akibat hujan petir. Tubuh bagian bawahnya mulai terasa menegang dan seketika timbul kerinduan yang sangat besar untuk menyentuh dan memeluk tubuh L yang mungil.     

Mumpung ia sedang mimpi indah, ia akan memanfaatkan sebaik-baiknya dengan tidur sambil memeluk L.     

Dengan hati gembira London mencium pipi L dan lengannya melingkari tubuh gadis itu untuk memeluknya dari belakang. Saat tangannya bergerak, tanpa disengaja tangan kirinya menyentuh dada L. Pikiran London yang sudah tidak jernih lagi dengan nakal memerintahkan tangan itu untuk meremas dada L.     

Hmm... kenyal sekali, rasanya seperti adonan roti, pikirnya. Tangan kanannya lalu bergerak dan ikut mengadon juga. Hatinya menjadi semakin berbunga-bunga. Rasanya ukuran dada L menjadi lebih besar dari yang diingatnya terakhir kali. Apakah karena kehamilannya?     

Wahh... mimpinya kali ini sangat detail! Bahkan memperhitungkan kenyataan bahwa L sedang mengandung.     

Hmm... apakah ukuran bagian tubuh yang lain juga membesar? London menjadi bertanya-tanya. Karena penasaran ia menggeser tangannya ke arah bokong L dan meremasnya.     

Oh Tuhan... seksi sekali!      

Ini mimpi basah yang terasa sangat nyata, pikir London sambil tersenyum lebar.     

Dulu kalau bermimpi erotis ia tidak pernah mengingat gadis yang ada dalam mimpinya, tetapi dalam mimpi kali ini semuanya terasa sangat jelas dan nyata.     

Mungkin begini rasanya jatuh cinta... pikirnya lagi. Bahkan mimpi basah akan terasa menjadi nyata karena otaknya memiliki objek obsesi yang jelas untuk dimimpiikan. Kalau sudah begini, di kepalanya selalu hanya ada sosok L. Bahkan saat sedang bermimpi pun, L juga yang menjadi tokoh utamanya.     

"Hmm...." terdengar desahan seksi dari bibir L ketika tangan London meremas bokongnya dan dengan nakal menyelusup masuk ke balik piyamanya.     

Wow!!! Bahkan suaranya juga terdengar seperti nyata.... pikir London.     

Desahan L cukup membuat otak pemuda itu berhenti bekerja dan dengan spontan ia menggeser posisi tubuhnya ke atas tubuh L lalu melumat bibir merah jambu gadis itu untuk menghentikan desahannya.     

Berhasil!     

L tidak lagi mendesah. Bibirnya membuka sedikit dan segera ditutup oleh bibir London dan lidahnya lalu menyerbu masuk. Ia menjelajahi mulut L dan melancarkan ciuman-ciuman panas ke bibirnya, lalu turun ke lehernya, kemudian bahunya.     

Ah, lucu sekali... Masa di dalam mimpi L memakai piyama? pikir London geli.     

Biasanya kalau ia memimpikan L, gadis itu akan mengenakan pakaian seksi dengan belahan dada rendah yang memamerkan payudaranya yang sintal, dan sepasang kaki jenjangnya akan terlihat jelas dari balik gaunnya yang indah.     

Hmm... tapi kalau dipikir-pikir, L selalu cantik mengenakan apa saja, bahkan termasuk piyama! Pikiran London semakin bertambah mesum saat membayangkan tubuh di balik piyama itu. Pelan-pelan tangannya bergerak membuka kancing piyama L satu persatu...     

L membuka matanya sedikit dan bibirnya tersenyum tipis. Pandangan matanya tampak mengundang dan membuat London semakin berani dengan aksinya. Ia membuka kancing piyama hingga paling bawah dan kemudian dengan cekatan meloloskan piyama itu lewat kedua lengan L, memamerkan tubuh bagian atasnya yang polos dan luar biasa indah. Sepasang payudara sintal segera terpampang jelas di hadapannya membuat London tak kuasa menelan ludah.     

Ia menciumi puncak bukit kembar L secara bergantian. Bibir dan lidahnya kemudian meluncur turun, melumat dan menghisap satu payudara L dengan penuh penghayatan sambil tangannya meremas payudara yang sebelah lagi, demikian terus bergantian.     

L tampaknya menyukai apa yang dilakukan London dan bibirnya sesekali mengeluarkan suara rintihan yang membuat pemuda itu hampir menjadi gila. Setelah beberapa lama, ia lalu menurunkan piyama bawahan L dan melepaskannya dengan satu tangan, tanpa sekalipun berhenti memuaskan payudara gadis itu.     

Setelah semua kain penutup tubuhnya terlepas, perut L yang sedikit membuncit terlihat nyata, bersama dengan setiap lekuk bagian tubuhnya yang lain. Tubuh L kini tampak jauh lebih seksi dari yang dulu diingat London.     

Dengan penuh kasih sayang bibirnya lalu turun menciumi perut gadis itu, seolah menyapa anaknya, lalu semakin turun... hingga ke liang kewanitaannya yang kini telah basah dan mengundang London untuk menjelajahinya.     

Pemuda itu seketika merasa lapar dan dengan rakus ia lalu menikmati hidangan yang tersedia di hadapannya.     

Lidah dan bibirnya bekerja sama dengan sempurna memberikan kepuasan pada liang kewanitaan L dan membuat gadis itu merintih tanpa henti dan tubuhnya mengejang berkali-kali.     

Saat itulah London melepaskan boxernya dan membebaskan kejantanannya yang selama berbulan-bulan ini merindukan kehangatan liang kewanitaan L yang dulu pernah dirasakannya di bawah pengaruh obat.     

Aahhh... Tubuhnya mengejang selama beberapa detik saat kejantanannya masuk ke dalam liang kewanitaan L yang hangat dan empuk. Dengan alami ia mencari posisi yang paling nyaman dan memompa keluar masuk dengan teratur. Tubuh keduanya lalu bergerak seirama dengan nyaman dan menyelaraskan rasa nikmat yang mereka masing-masing rasakan.     

L membuka matanya dan tersenyum manis sekali. Berkali-kali ia menggigit bibir bawahnya di sela-sela suara desahan dan rintihannya, setiap kali tubuh London bergerak maju dan mendorong kejantanannya masuk.     

Melihat gadis yang dicintainya tersenyum, London ikut tersenyum.     

Ini sungguh-sungguh mimpi yang indah!     

Ia membungkuk dan mencium bibir L tanpa menghentikan ritmenya. Untuk beberapa lama mereka bergerak selaras berkejaran di surga. Gerakan London kemudian menjadi semakin cepat dan semakin agresif hingga akhirnya L dan London mencapai puncak bersama.     

Selama beberapa detik tubuh keduanya menegang lalu melemas bersamaan. Secara refleks London menahan tubuhnya dengan siku agar tidak menyakiti tubuh L yang mungil. Ia lalu mencium gadis itu.     

"Aku mencintaimu, Elle... Kau ibu dari anakku, kau selalu hadir dalam mimpiku..." bisiknya dengan suara parau. "Menikahlah denganku, Elle..."     

L membuka matanya setengah dan menggeleng.     

"Aku tidak bisa... " terdengar suara gumaman gadis itu, sebelum ia kembali terlelap.     

"Aku ini sangat kaya dan berkuasa, Elle... aku bisa memberikan apa pun yang kau inginkan, aku bisa mewujudkan segala mimpimu. Kau bisa memanfaatkan aku. Aku tidak peduli..." bisik London lagi. "Manfaatkan tubuhku, keluargaku, manfaatkanlah kekayaanku dan kekuasaanku... Semua itu untukmu..."     

Ia berbisik berkali-kali tetapi L tidak mendengarkan karena gadis itu telah pulas terlelap. Tenaganya terkuras dan tubuhnya lemas setelah bercinta dengan London barusan, dan kepalanya penuh berisi hormon dopamin yang dilepaskan otak dan memberinya perasaan euphoria dan bahagia.     

"Aku mencintaimu..." bisik London saat kepalanya terkulai di dada L, tangannya memeluk pinggang gadis itu, lalu jatuh tertidur.     

***     

Sinar matahari masuk lewat jendela besar di ruang tamu dan menyapu wajah kedua insan yang tidur sambil berpelukan di sofa besar ruang tamu, tanpa sehelai benang pun menutupi tubuh keduanya.     

L yang bangun duluan dan ia mengerutkan keningnya saat merasakan ada tubuh manusia yang tidur di sebelahnya, bahkan dengan kurang ajar memeluk pinggangnya.     

"DASAR MESUUUUMMM!!!!" jerit gadis itu sambil bangun dan berusaha melepaskan diri dari pelukan London. Upayanya sia-sia karena London memeluknya erat sekali.     

Tetapi teriakannya yang mengguncang langit membuat pemuda itu terbangun.     

"A... ahh... siapa? Di mana orang mesumnya?" London membuka sebelah matanya dan berusaha mengumpulkan nyawa.     

Ketika kesadarannya kembali, diikuti dengan sakit kepala akibat hangover, barulah ia sadar apa yang telah terjadi.     

"Ya Tuhan...!! Ini bukan mimpi????"     

Ia buru-buru bangun dan spontan melepaskan tubuh L. Pandangannya tampak dipenuhi horor, sementara L menatapnya dengan mata siap membunuh.     

Kenapa harus terjadi lagi....??     

Keduanya tampak sama-sama frustrasi.     

"Ma... maafkan aku.. tadi malam aku minum kebanyakan..." London bicara tergagap-gagap. "Aku pikir tadi malam itu cuma mimpi.. karena..."     

Ia menelan ludah.     

Sumpah, ia tidak mengira kemarin mereka melakukannya lagi dalam keadaan sama-sama tidak sadar.     

Samar-samar ia mengingat betapa L menyambut aksinya. Gadis itu membuka mata, tersenyum, bahkan merintih saat mereka bercinta seolah ia menikmati itu semua...     

Kalau L menolaknya, tentu secara otomatis London akan berhenti. Ia tidak mungkin memaksakan dirinya kepada L.     

L tampaknya juga mengingat hal yang sama. Gadis itu menggigit bibirnya dengan kalut.     

"Ke... kenapa kau tidak pulang dan tidak memberi kabar??" desis gadis itu. "Aku kuatir setengah mati. Ponselmu juga mati... Karena tidak bisa tidur, aku minum obat tidur, lalu... lalu..."     

L terdiam dan kembali menggigit bibirnya.     

London kini sadar apa yang terjadi. L meminum obat tidur dan menunggunya di sofa, lalu ia datang dalam keadaan mabuk, kemudian... terjadilah peristiwa itu.     

Beberapa obat tidur memang memiliki efek samping seperti yang dialami L, tidur berjalan. Orang yang mengonsumsinya bisa bangun dan melakukan macam-macam hal tanpa mereka sadari. Ada yang tidur sambil berjalan, ada yang bercinta dalam tidur, dan lain-lain.     

Secara kebetulan tadi malam London datang dalam keadaan mabuk dan mengira ia bermimpi bercinta dengan gadis itu, sementara L yang berada dalam pengaruh obat tidur tanpa sadar menyambut inisiatif London sehingga semalaman keduanya tanpa sadar kembali terlibat kegiatan panas.     

Dan pagi ini, mereka bangun dalam penyesalan.     

"L... itu kecelakaan... Aku tidak sengaja. Maafkan aku..." London buru-buru turun dari sofa dan bersimpuh di kaki L. "Tapi aku tidak menyesal. Aku mencintaimu. Menikahlah denganku..."     

Ia menyentuh tangan L dan meremasnya dengan lembut. Sepasang mata birunya menatap L dengan tatapan memohon.     

"Gila kau! Mana ada orang yang melamar dalam posisi begini.." omel L.     

London mengangkat wajahnya dan menyadari bahwa L benar. Ini sama sekali tidak romantis.     

Ia bersimpuh di kaki L tetapi tidak membawa cincin, dan tubuh keduanya juga sedang tidak mengenakan pakaian, rambut London dan L kusut akibat kegiatan bercinta mereka yang panas tadi malam. Sofa tempat L duduk tampak basah dan selimut di bawahnya juga berantakan, sementara lantai kotor oleh bunga-bunga tulip berserakan yang kemarin dicabutnya bersama akar-akarnya.     

"Ma... maafkan aku..." kata London lagi. Ia hanya dapat menggaruk kepalanya yang tidak gatal.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.