The Alchemists: Cinta Abadi

Isi Hati Kecil Nicolae



Isi Hati Kecil Nicolae

0Agar Alaric tidak terus-menerus mengejarnya untuk mengetahui kisah cintanya, Nicolae memutuskan untuk memberi tahu Alaric tentang ayah mereka.     

"Kalau kau punya banyak waktu untuk mengusili kisah cintaku, kenapa kau tidak mengejar ayah? Dia tampak misterius akhir-akhir ini," kata Nicolae. "Kau tahu apa yang menjadi dugaanku? Ayah kita sudah memiliki seorang kekasih! Bayangkan!"     

Alaric tampak termenung mendengar kata-kata kakaknya. Nicolae menjadi heran karena adiknya sama sekali tidak terlihat kaget.     

"Hmm..." Alaric hanya mengangguk. "Aku tahu. Dan itu tidak apa-apa, kan? Ayah kita sudah menyendiri selama lebih dari seratus tahun. Bukankah sudah waktunya ia bahagia?"     

"Kau... tahu?" Sepasang mata biru Nicolae membulat besar. Ia menyentuh bahu Alaric dan mengguncang-guncangnya karena sangat penasaran. "Siapa orangnya? Di mana mereka bertemu?"     

Alaric melayangkan pandangnya ke kejauhan, di arah mana ayahnya sedang duduk bersama Altair dan Vega. Wajah ayahnya sangat mirip Nicolae, tetapi sifatnya benar-benar serupa dengan Alaric, sehingga bisa dibilang, Alaric sangat mengerti Lauriel.     

Ia juga terkejut ketika Lauriel tiba di rumah mereka beberapa hari yang lalu sebelum berangkat bersama ke Pulau F. Ia langsung mengenali ada sesuatu yang berbeda dari ayahnya. Namun, karena Lauriel sangat mirip dengannya, Alaric mengerti bahwa ayahnya tidak suka membagikan masalah pribadinya kepada siapa pun, dan karena itulah ia tidak bertanya.     

Menurutnya, jika waktunya tepat, Lauriel akan bercerita kepadanya dan Nicolae. Hingga saat itu tiba, ia akan menghormati keputusan dan privasi ayahnya.     

"Aku mengenal gelang anyaman merah yang ayah pakai. Itu saja yang dapat kukatakan," kata Alaric. "Sebaiknya kita biarkan ayah memperoleh privasi."     

Nicolae justru bertambah penasaran. Ia tidak siap mendengar bahwa ayahnya menemukan cinta yang baru, setelah selama lebih dari satu abad berduka atas kematian ibu mereka. Dan yang terpenting.. siapa wanita yang dapat meluluhkan hati ayahnya yang keras itu?     

Lauriel bukannya kekurangan wanita yang mengaguminya. Di antara kaum Alchemist, ia adalah salah satu bujangan paling dikagumi selain Aldebar. Begitu banyak wanita yang mendambakan cintanya.     

Karena ia sangat jarang hadir di acara-acara klan, ia hampir menjadi sebuah legenda yang dibicarakan para wanita tanpa mengetahui wujud aslinya. Mereka hanya tahu Lauriel sangat mengesankan dan ia memiliki sepasang mata berwarna biru-hijau. Sangat mudah mengenalinya jika ia datang.     

"Kau tahu siapa orangnya? Tetapi kau tidak mau memberitahuku...?" tanya Nicolae lagi dengan nada kecewa. Ia merasa tidak dilibatkan kali ini karena saudaranya merahasiakan sesuatu.     

"Aku sudah bilang, ini bukan hakku untuk membicarakan urusan pribadi ayah. Kita doakan saja ayah kita bahagia," Alaric menggeleng pelan. Ia lalu menatap Nicolae lekat-lekat. "Aku juga ingin kau bahagia. Sebaiknya kau selesaikan dulu urusanmu dengan Marie."     

Nicolae akhirnya menghela napas dan mengangguk. "Baiklah..."     

Ia tidak sabar ingin bertemu Marie dan memastikan perasaannya. Entah kenapa, sejak Altair menunjukkan foto gadis itu ia menjadi terpikir tentang Marie terus. Sedang apa gadis itu sekarang ya?     

"Aku ada urusan. Kalian lanjutkan saja berjemur di sini..." katanya kemudian sambil bangkit berdiri.     

Ia bergegas menuju kamarnya dan mengambil tabletnya. Sambil duduk di balkon, memandangi laut lepas dan anggota keluarganya yang sedang asyik bersantai dengan berjemur dan mengobrol, ia membuka internet dan mencoba mencari semua informasi tentang Marie.     

Nicolae menemukan hanya sedikit data tentang Marie. Seperti yang dikatakan gadis itu, ia mengalami masa kecil yang menyedihkan. Sejak umurnya 10 tahun, ibunya telah keluar masuk rumah sakit dan ia banyak tinggal bersama keluarga Sanna. Bisa dibilang Sanna adalah sahabatnya satu-satunya.     

Marie telah mulai bekerja setelah ia lulus SMA untuk membiayai dirinya. Pekerjaannya terakhir adalah membuka usaha toko bunga bersama Sanna. Ia tidak kuliah dan tidak ada hal yang aneh ataupun luar biasa dalam hidupnya.     

Sanna hanya memodali toko mereka, tetapi sehari-harinya, Marielah yang mengerjakan semuanya. Sanna sendiri masih kuliah dan sejak semester yang lalu telah mengambil cuti kuliah karena ia ingin pindah ke Paris untuk bersama kekasih barunya.     

Nicolae hampir tidak menemukan foto Marie di internet. Sepertinya gadis itu tidak suka difoto dan ia juga tidak memiliki akun di media sosial mana pun. Marie terkesan sebagai orang sangat tertutup dan tidak menyukai keramaian. Di satu dua foto yang ia temukan dari media sosial Sanna, wajah Marie tampak kabur atau sangat kecil sehingga tidak mudah dikenali.     

Nicolae hanya menemukan satu foto Marie yang cukup jelas, yaitu di sebuah foto yang ada di akun Splitz Sanna. Keduanya tampak sedang tersenyum sambil merayakan kelulusan mereka dari SMA.      

"Hmm... kau cantik sekali," gumam Nicolae tanpa sadar saat matanya menatap foto Marie hampir tanpa berkedip. Ia sangat menyukai senyum Marie yang lebar dan lepas. Saat tersenyum, sepasang matanya akan seperti menghilang, membuatnya terlihat imut sekali. Bibirnya yang penuh tampak merah mempesona dan ia teringat betapa manis rasa bibir gadis itu ketika mereka berciuman.     

Ah... tiba-tiba ia diliputi kerinduan yang begitu mendalam kepada Marie. Bodoh sekali.. kenapa ia baru menyadarinya sekarang?     

Apakah Marie masih menyukainya?     

Nicolae tak sabar ingin segera ke Singapura dan bertemu gadis itu. Ia memang harus menyiapkan dalih, kenapa ia menghilang selama tiga bulan. Apakah saat itu Marie mencoba menghubunginya? Nicolae sama sekali tidak memberikan Marie nomor kontak pribadinya, hal nomor telepon sementaranya. Marie juga tidak mengetahui alamat emailnya...     

Kalau gadis itu pernah berusaha menghubunginya tetapi ia tidak berhasil... tentu Nicolae harus menjelaskan kenapa selama ini ia tak dapat dikontak.     

Dan, ah.. pertanyaan yang paling penting adalah...     

Apakah Marie telah membatalkan pernikahan mereka seperti permintaannya waktu itu?     

Nicolae memutuskan untuk membongkar data catatan sipil Singapura dan mencari tahu sendiri. Ia tidak sabar menunggu hingga bertemu Marie dan menanyakan kepadanya.     

Dalam hati diam-diam ia berharap bahwa Marie tidak jadi mengurus pembatalan. Seandainya Marie tidak membatalkan pernikahan mereka... atau tidak sempat melakukannya.. Nicolae akan merasa sangat lega.     

Di titik ini ia telah menyadari bahwa ia memang benar-benar jatuh cinta kepada Marie. Ia tahu, karena hati kecilnya berharap Marie masih menjadi istrinya.     

Ia meretas data base pemerintah Singapura dan mencari informasi tentang pembatalan pernikahan yang terjadi selama tiga bulan terakhir. Ia akan segera tahu.     

Dengan penuh perhatian Nicolae membuka berbagai data dan meretas jalannya masuk ke pangkalan data pemerintah. Tidak perlu waktu lama baginya untuk melakukan itu. Dalam waktu lima menit saja ia telah masuk ke pusat data yang ditujunya dan dengan dada berdebar-debar ia membuka informasi yang dicarinya.     

"Ahh... " Tanpa sadar bibirnya mengeluarkan suara keluhan pelan saat data itu terpampang di layar tabletnya.     

[Pembatalan pernikahan antara Marie Lu dan Nicolae Sorin. Jumat, 30 December 2050. Status dikabulkan.]     

Ternyata Marie telah membatalkan pernikahan mereka, di hari terakhir sebelum tiga bulan berlalu. Rupanya gadis itu menunggu hingga saat terakhir.     

Rasanya dada Nicolae menjadi sangat sesak saat menyadari bahwa Marie baru membatalkan pernikahan mereka tiga hari yang lalu, tepat ketika ia tiba di Singapura sebelum berangkat ke Pulau F.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.