The Alchemists: Cinta Abadi

Apa Katamu? Menikah???



Apa Katamu? Menikah???

2Altair dan Vega terheran-heran melihat Papa Nic mereka menjadi pendiam di sepanjang sisa makan malam mereka. Terry juga menjadi tidak banyak bicara setelah itu.      

"Paman... siapa nama-nama Tante yang Paman sebutkan tadi? Kenapa Papa Nic jadi diam saja?" tanya Vega yang duduk paling dekat dengan Terry. Walaupun umurnya baru sepuluh tahun lebih, tetapi ia sangat awas terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya. Ia tidak dapat lagi menahan rasa ingin tahunya dan bertanya kepada Terry.     

Ia belum pernah melihat Papa Nic bersikap sediam ini. Ia takut foto yang ditunjukkan saudaranya tadi telah membuat pria itu sedih.      

Terry hanya mengangkat bahu dan menghela napas. "Ini urusan orang dewasa. Biarkan Papa Nic kalian mengurusnya sendiri."     

Mendengar itu, akhirnya Altair dan Vega hanya bisa menyimpan sendiri pertanyaan mereka. Rune memperhatikan mereka sekilas dan tidak tertarik untuk mencari tahu. Baginya Nicolae adalah seorang laki-laki dewasa yang dapat memutuskan sendiri apa yang ingin ia lakukan.     

***     

Keluarga besar Schneider menikmati liburan yang sangat menyenangkan dan akrab bersama semua anggota keluarga yang selama ini hidup terpisah di berbagai belahan dunia. Bagi mereka yang tinggal di Eropa, ini merupakan kesempatan yang tepat untuk  melarikan diri sejenak dari cuaca musim dingin.     

Nicolae lupa mengurusi kisah cinta ayahnya dengan menaruh veritaserum ke dalam minumannya setelah pembicaraan malam itu dengan Terry. Pikirannya teralihkan oleh perkataan Terry yang terus-menerus terngiang-ngiang di kepalanya.     

"Kurasa kau sudah pulih, Nic. Dan aku sungguh-sungguh menasihatkanmu untuk mencari gadis ini..."      

Terry menunjuk foto Marie dan kemudian menyebutkan nama gadis demi gadis yang dikencani Nicolae selama dua bulan terakhir di New York. Ketika sahabatnya itu menyebutkan nama-nama mereka, Nicolae baru menyadari satu hal.     

Semua gadis itu, memiliki penampilan yang mirip dengan Marie. Semuanya memiliki kecantikan oriental yang khas dengan sepasang mata sipit yang menghilang ketika mereka tersenyum, bibir merah yang penuh, dan pipi berbintik-bintik imut.      

Mereka memang tidak ada yang persis seperti gadis itu, tetapi kalau diingat-ingat, sekilas mereka terlihat mirip dengan Marie. Apakah ini.. tandanya... secara tidak sadar Nicolae mencari wanita yang mengingatkannya akan gadis itu?     

Apa artinya ini?     

Apakah benar, hati Nicolae sudah pulih dari patah hatinya terhadap Aleksis dan kini telah diisi oleh Marie?     

Tetapi ia telah memutuskan untuk mengucap selamat tinggal kepada gadis itu dan menghapus kontak di antara mereka karena Nicolae ingin memulai hidup baru...     

Apa yang harus ia lakukan sekarang, kalau benar ia memang telah jatuh cinta kepada Marie?     

"Tidak ada jalan lain. Kau harus mengkonfirmasi perasaanmu kepadanya," kata Terry keesokan harinya, saat mereka sedang berjemur di pantai sambil mengamati ombak di pantai yang bergulung-gulung. "Kau harus mencarinya ke Singapura."     

"Tetapi aku telah mengganti identitasku," kata Nicolae.     

"Dia kan tidak tahu itu? Yang penting kau datang dulu dan bertemu dengannya sebagai dirimu yang lama. Nanti kalau memang kalian saling mencintai dan yakin untuk bersama, kau bisa menceritakan apa yang terjadi sebenarnya. Kau bisa membuka identitasmu.." nasihat Terry. "Aku tahu itu bukan hal yang mudah. Kau lihat sendiri, adikku London seperti apa saat mengejar L."     

Nicolae terdiam mendengar kata-kata Terry. Ia tahu sahabatnya itu hanya memikirkan kepentingannya dengan berkata seperti itu. Walaupun ia sendiri sangat santai dalam hal urusan asmara, Terry selalu mendorong agar adik-adiknya dan sahabatnya menemukan kebahagiaannya.     

"Baiklah.. aku akan mencari Marie ke Singapura setelah liburan kita selesai," kata Nicolae akhirnya.     

"Baguslah." Terry menepuk bahu Nicolae dan tersenyum senang.     

"Apa yang bagus?" Tiba-tiba terdengar suara Alaric dari belakang mereka.     

Sontak Terry dan Nicolae mendongak dan melihat pria itu datang dengan Vega dalam gendongan punggungnya. Anak perempuan itu memeluk bahu ayahnya dengan erat sekali. Ia dan Alaric sedang bermain di pantai berdua ketika Vega melihat Paman Terry dan Papa Nic tampak sedang bicara serius. Vega lalu meminta ayahnya segera berjalan ke arah mereka dan diam-diam menguping apa yang sedang mereka bicarakan.     

"Apakah Papa akan mencari Tante Marie? Kami boleh ikut?? Aku juga ingin bertemu Tante Marie," kata Vega dengan antusias. "Papa harus datang ke rumah kami dan makan malam bersama. Ajak Tante Marie juga..."     

Alaric belum pernah mendengar nama Marie sebelumnya dan ia menjadi tertarik melihat ekspresi kakaknya berubah saat Vega dan Terry menyebut-nyebut nama gadis itu.     

"Kau punya kekasih bernama Marie?" tanya Alaric dengan suara ingin tahu. "Kenapa tidak cerita?"     

"Ehm.. dia bukan kekasihku." Nicolae tiba-tiba ingat bahwa ia dan Marie malahan telah menikah demi ibu Marie yang sedang sekarat. Sudah tiga bulan, pasti Marie sudah membatalkan semuanya.      

"Lalu?" Alaric bertanya lagi. "Kau menyukainya?"     

Nicolae terdiam. Tadinya ia mengira perasaannya kepada Marie tidak dalam dan hanya sambil lalu. Ia hanya menganggap gadis itu sangat mengagumkan, dan Marie membuatnya berhasil melupakan Aleksis, dan menyembuhkan hatinya. Tetapi tidak lebih dari itu.     

Namun selama beberapa hari ini, setelah Altair menunjukkan foto Marie, dan bertukar pikiran dengan Terry, mau tidak mau pemuda itu harus mengakui bahwa ia sangat sering memikirkan Marie dan bahkan secara tidak sadar mencari wanita-wanita yang mirip dirinya untuk dikencani di New York.     

Kalau memang demikian yang terjadi... ia memang telah jatuh cinta kepada gadis itu, kenapa ia tidak mencari yang aslinya dan berkencan dengannya? Kalau memang Nicolae telah jatuh cinta kepada Marie.. bukankah lebih baik ia menjalin hubungan dengan Marie sendiri, alih-alih wanita yang mirip dirinya?     

"Dia tinggal di Singapura?" tanya Alaric lagi, dengan nada yang sangat sabar. Ia tahu bagi saudaranya, masalah hati adalah hal yang besar dan serius. Ia pun merupakan laki-laki seperti itu. Ia dan Nicolae sama-sama mencintai dengan serius dan mendalam.     

Ia sangat senang saat mengetahui kemungkinan Nicolae telah dapat melupakan Aleksis, setelah sebelas tahun dan kini Nicolae malahan telah jatuh cinta kepada wanita lain. Alaric hanya ingin melihat saudaranya bahagia.     

Nicolae tersenyum canggung mendengar pertanyaan Alaric. Sebenarnya ia tidak ingin membuat keluarganya memiliki harapan palsu. Mereka tentu sangat ingin melihatnya bahagia dengan wanita lain. Tetapi selama ia belum bertemu kembali dengan Marie dan mengonfirmasi perasaannya, maka ia tidak akan pernah tahu.     

"Uhm... sebenarnya aku tidak tahu." Akhirnya Nicolae menjawab dengan jujur. "Aku bertemu dengannya beberapa kali tiga bulan yang lalu. Menurutku dia gadis baik yang sangat menyenangkan. Dia juga baik kepada anak-anak."     

"Lalu? Apa yang membuatmu ragu?" tanya Alaric. Ia menurunkan Vega dari gendongannya dan berbisik kepada anaknya untuk pergi bermain dengan Altair karena ia tak ingin bocah itu mendengar percakapan orang dewasa. Dengan agak cemberut Vega menurut.     

Kini hanya tinggal ketiga pria itu duduk bersama, menatap ombak.     

"Aku sudah mengucapkan selamat tinggal kepadanya dan mengganti identitasku, serta memutuskan hubungan. Akan aneh kalau aku datang tiba-tiba sekarang..." kata Nicolae. "Aku tidak mengira ternyata aku sudah jatuh cinta kepadanya."     

Alaric tampak sangat bersimpati mendengar penjelasan kakaknya. Ia mengerti, situasinya pasti tidak  mudah bagi Nicolae. Alaric sekarang sudah sangat mengenal kakak kembarnya itu dan tahu bahwa saat itu Nicolae pasti menghindari Marie karena tidak ingin menjadikan gadis itu sebagai pelampiasan cinta belaka.     

"Kalian sudah tidur bersama?" tanya Alaric tiba-tiba, mengejutkan Nicolae. Pertanyaan itu sangat blak-blakan dan untuk sesaat membuat Nicolae terdiam. Ia tahu kemana arah pembicaraan adiknya.     

"Uhm.. ya." Nicolae mengangguk.     

"Kau tahu apa yang terjadi pada adik iparku, kan?" Alaric bertanya lagi. "Ia hanya tidur satu kali dengan L dan gadis itu hamil. Untung mereka sekarang menikah dan anak itu bisa lahir dalam keluarga yang utuh."     

Nicolae tersentak mendengar kata-kata Alaric. Ia tidak memikirkan hal itu sebelumnya.     

"Kami juga sudah menikah..." gumam Nicolae tanpa sadar. "Mungkin sekarang ia sudah membatalkannya, tetapi saat itu kami adalah suami istri."     

"Apa katamu??? Kau sudah menikah?"     

"Menikah? Tanpa memberi tahu kami, keluargamu?!?"     

Terry dan Alaric berseru bersamaan saat mendengar Nicolae bergumam menyatakan bahwa ia dan Marie telah menikah ketika mereka melakukan hubungan suami istri. Keduanya belum pernah sekaget itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.