The Alchemists: Cinta Abadi

Apakah Paman Perlu Bantuan Untuk Mencari Kekasih?



Apakah Paman Perlu Bantuan Untuk Mencari Kekasih?

2"Aku juga ikut senang," kata Alaric. Ia pun mengikuti jejak Nicolae, berdiri dan memeluk ayahnya. Ekspresinya terlihat dipenuhi haru. "Kami akan selalu mendukung Ayah untuk bahagia."     

Lauriel menepuk-nepuk bahu kedua anak lelakinya bergantian dan menghela napas.     

"Syukurlah kalian dapat menerimanya. Tadinya Ayah pikir kalian sudah tahu..." katanya kemudian setelah duduk kembali di kursinya. "Tidak ada yang tahu tentang rencana Ayah dan Rosalien yang ingin menikah ini. Ayah ingin kalian menjadi yang pertama mendengarnya dari Ayah sendiri."     

Aleksis cegukan mendengar kata-kata Lauriel barusan. Ia dan Marie bertukar pandang dengan ekspresi tahu sama tahu dan keduanya secara bersamaan meneguk wine mereka sampai habis.     

Rasanya lucu sekali karena Lauriel tidak tahu bahwa Caspar sudah membocorkan rahasianya kepada Alaric yang kemudian memberi tahu Nicolae tentang rencana pernikahan Lauriel.     

Caspar tidak melakukan itu secara sengaja. Ia hanya terlalu antusias dan bersemangat saat mengetahui bahwa AKHIRNYA Lauriel akan menikah.     

"Aku sangat senang mendengar Ayah dan Rosalien sudah memutuskan untuk menikah. Kami akan datang ke pernikahan dan membawa banyak hadiah," komentar Aleksis dengan bibir tersenyum lebar.     

"Ah.. kalian tidak perlu membawa hadiah apa pun," kata Lauriel dengan gembira. Ia sangat senang melihat tanggapan keluarganya tentang pernikahannya dan Rosalien. Ia tahu mereka hanya ingin melihatnya bahagia, tetapi jauh di lubuk hatinya, Lauriel sempat kuatir Alaric dan Nicolae akan menganggapnya tidak lagi memikirkan tentang Luna.     

Ahhh... untungnya mereka tidak berpikir seperti itu. Mereka benar-benar tulus ingin melihatnya bahagia.     

Di antara keenam orang dewasa itu, hanya Rune yang belum pernah jatuh cinta dan memiliki kekasih. Ia hanya dapat memperhatikan bagaimana masing-masing orang yang lebih tua darinya itu merasakan jatuh cinta dan kemudian menikah.     

Bahkan, Lauriel yang terkenal penyendiri telah jatuh cinta dua kali dan kini akan segera menikah. Ia sekarang selalu terlihat bahagia. Pria dingin penyendiri itu sudah banyak berubah dari pertama kali Rune mengenalnya selama puluhan tahun ini. Rasanya memang cinta dapat mengubah manusia.     

"Paman Rune, kalau paman sendiri kapan akan menikah?" celetuk Summer tiba-tiba. Sepasang mata bulatnya menatap Rune yang tanpa sadarnya memperhatikan Lauriel yang tampak berbinar-binar dengan perasaan kagum.     

"Ehh... apa katamu?" Rune menoleh ke samping dan melihat Summer, Ireland dan Scotland semua menatapnya dengan tiga pasang mata bulat penuh perhatian.     

Ucapan Summer yang tiba-tiba ini juga mengejutkan kelima orang dewasa lainnya yang ada di ruang makan itu. Mereka semua ikut menatap Summer.     

"Semua orang dewasa di keluarga ini sudah menikah atau hampir menikah.. tetapi Paman bahkan tidak pernah punya kekasih. Apakah ada sesuatu yang salah dengan Paman?" tanya Summer lagi. "Apakah Paman perlu bantuan untuk mencari kekasih?"     

Kata-katanya diucapkan dengan nada yang terdengar sungguh dilandasi rasa ingin tahu dan bukan karena ingin ikut campur, sehingga Rune tidak bisa merasa tersinggung.     

Pemuda tampan itu menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Uhmm.. benar juga. Kedua kakak kandungnya telah menikah dan hidup bahagia. Bahkan kedua keponakannya, Vega dan Altair juga sudah mempunyai pasangan, padahal mereka JAUH lebih muda darinya.     

Vega telah menikah dan hidup bahagia dengan suaminya, sementara Altair sudah mencintai JM sejak kecil dan hanya tinggal tunggu waktu sampai mereka memutuskan untuk mengikat diri dalam tali pernikahan.     

Berarti... memang tinggal dirinya.     

Tapi bagaimana bisa ia menikah kalau ia tidak pernah jatuh cinta? Ia telah hidup selama empat puluh tahun dan tidak pernah tertarik kepada wanita. Kepada laki-laki juga tidak.     

Namun, yang jelas Rune tahu pasti bahwa dirinya bukan aromantic dan bukan aseksual. Ia hanya belum bertemu orang yang membuat hatinya tertambat.     

"Tidak juga... kalian salah. Paman Rune bukan satu-satunya," kata Aleksis membela adiknya. "Paman Aldebar, sudah hampir 250 tahun dan ia juga tidak pernah jatuh cinta. Jadi memang kehidupan setiap orang berbeda-beda."     

Rune cegukan ketika mendengar kata-kata kakaknya. Ahhh.. semua masih mengira bahwa Aldebar tidak pernah tertarik kepada lawan jenis dan hanya mendedikasikan hidupnya untuk ilmu pengetahuan. Padahal, sebenarnya tidak seperti itu.     

Di antara seisi anggota keluarganya, hanya Rune yang mengetahui rahasia Aldebar, karena ialah yang paling dekat dengan pamannya itu. Rune tahu bahwa bahkan Aldebar pun pernah jatuh cinta, ratusan tahun yang lalu.     

Aldebar jatuh cinta kepada seorang wanita saat ia masih muda dan perasaan kepada gadis itu sangat dalam. Itulah yang membuatnya tidak dapat mengalihkan hatinya kepada wanita lain, walaupun ratusan tahun telah berlalu. Aldebar menyembunyikan rahasia ini dari semua orang karena ia tidak ingin membuat anggota keluarganya kuatir.     

Ia tahu mereka sangat menyayanginya dan ingin melihatnya bahagia. Namun, ia sudah bertekad tidak akan pernah jatuh cinta lagi seumur hidupnya, agar ia dapat menjaga kenangannya bersama gadis itu, hingga hari ia menghembuskan napasnya yang terakhir.     

Rune mendeham. Ia yakin Paman Aldebar tidak keberatan selalu dikira orang-orang sebagai bujangan tua yang tidak mengerti apa itu cinta daripada rahasianya terbongkar. Akhirnya ia hanya mengangguk, membenarkan ucapan kakaknya.     

"Aleksis benar. Paman Aldebar sudah hidup lebih lama daripada paman dan ia tidak pernah jatuh cinta. Jadi paman bukanlah hal yang aneh," kata Rune. Ia mengacak rambut Summer dan berbisik kepadanya. "Sebaiknya kalian tidak usah memikirkan urusan orang dewasa. Nikmati saja hidup sebagai anak-anak. Nanti kalian akan menyesal kalau menjadi dewasa terlalu cepat."     

Summer dan kedua sepupunya saling pandang dan tertawa geli.     

"Bukan itu, Paman. Maksudku.. kalau paman ingin bantuan kami untuk mencarikan kekasih, kami bisa membantu," kata Summer sambil tertawa menggemaskan. Ia mengerling ke arah ayah dan ibunya yang duduk sambil berpegangan tangan mesra di bawah meja. "Ayah dan ibu juga bertemu karena ayah ikut pencarian jodoh di dating website."     

Nicolae spontan batuk-batuk mendengar kata-kata anak perempuannya. Ia bertukar pandang dengan Marie.      

"Kau dengar dari mana?" tanyanya keheranan. Memang benar, ia dan Marie kebetulan bertemu karena dulu, Altair dan Vega yang sangat ingin mencarikannya kekasih, diam-diam membuat profil untuknya di dating website. Mereka membuat janji kencan dengan tiga orang wanita cantik di Singapura.     

Saat Nicolae bertemu dengan kencan pertamanya, ia tak sengaja ikut bertemu dengan Marie, yang saat itu merupakan sahabat dari wanita yang dikencaninya. Timbul kesalahpahaman di antara keduanya yang membuat Marie dan Nicolae akhirnya terlibat lebih jauh, hingga kemudian menikah, punya anak dan kini sudah hidup bahagia bersama.     

Summer menunduk dengan pipi kemerahan. Ia lalu mengerling ke arah ayahnya. "Aku dengar dari Kak Altair.. hehehe. Tapi itu benar kan? Ayah dan Ibu memang bertemu karena bantuan dating website."     

Nicolae batuk-batuk mendengarnya sementara Marie meneguk wine di gelasnya sampai habis.      

"Uhmm... itu hanya kebetulan," kata Nicolae. "Lagipula kurasa Rune tidak membutuhkan bantuan untuk mencari pasangan. Lihatlah.. ia bahagia dengan hidupnya. Kurasa kalian harus mengikuti nasihatnya tadi untuk tidak mengurusi urusan orang dewasa dan fokus pada kehidupan kalian sendiri."     

Rune mengedip kepada Summer. "Dengarkan kata ayahmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.