The Alchemists: Cinta Abadi

Kau Membutuhkan Kekasih Kaya Atau Miskin?



Kau Membutuhkan Kekasih Kaya Atau Miskin?

0"Yah.. aku mengira begitu karena banyaknya pengawal yang ada saat itu," jawab Rose. "Kupikir ayah dari si kembar pasti punya banyak musuh. Karena itu ia selalu memastikan anak-anaknya mendapat perlindungan yang ketat dari belasan pengawal."     

"Ah... Aku mengerti sekarang!" Rune mengangguk. Ia mengagumi kecerdasan Rose. Gadis ini benar-benar wanita yang sempurna. Ia tidak hanya cantik dan memiliki kepribadian yang baik, tapi ia juga sangat pintar.     

Rune tiba-tiba saja membayangkan jika mereka memiliki anak bersama, anak-anak itu pasti juga akan menjadi sepintar dan secantik Rose.     

"Hei..." Rose harus melambai di depan wajah Rune karena lelaki itu sepertinya tidak mendengar kata-katanya. "Apakah kau sedang melamun?"     

Ia memperhatikan bahwa Rune sering menampilkan senyum konyol di wajahnya ketika mereka melakukan percakapan seperti ini. Pasti ia melamun lagi...     

Pria itu tersenyum malu-malu dan menggelengkan kepalanya.     

Tentu saja, ia tidak akan memberitahunya bahwa ia sedang melamun tentang kehidupannya bersama Rose dan membesarkan anak-anak mereka bersama di masa depan.     

Pasti akan sangat memalukan.     

"Maaf, apa kau mengatakan sesuatu?" Rune bertanya kepada Rose sambil tersenyum.     

"Tadi aku bertanya kepadamu... jadi kakakmu benar-benar menikah dengan pemilik RMI? Ia tidak menikah dengan bos mafia?" Rose mengulangi pertanyaannya yang ia ucapkan saat Rune sedang melamun.     

"Ya. Saudaraku adalah Aleksis Schneider, istri Elios Linden. Aku rasa kau mungkin pernah mendengar tentang dirinya," jawab Rune.      

Rose tenggelam dalam pikirannya. Ia ingat Elios Linden sangat terkenal dan semua orang tahu ia menikahi satu-satunya putri dari keluarga Schneider.      

Jadi... jika Rune mengatakan Aleksis Schneider adalah saudara perempuannya, maka itu berarti...     

Artinya...     

Ia benar-benar Rune Schneider dari Grup Schneider!     

Ini sangat luar biasa!     

Rose tidak merasa ditipu atau dibohongi, karena ia mengerti alasan mengapa Rune tidak mengungkapkan latar belakang keluarganya yang kaya.      

Tentu saja, pria itu pasti melakukannya untuk melindungi dirinya dari para wanita mata duitan dan orang-orang yang hanya menginginkannya demi uangnya. Padahal sebenarnya tanpa kekayaan itu, Rune pria yang sempurna.     

Ia sangat tampan, sangat pintar, dan ia juga memiliki kepribadian yang baik. Rose merasa cocok dengannya dan tidak mengalami kesulitan selama bersamanya.     

Ditambah lagi, Rune bukan orang yang menyusahkan, ia adalah laki-laki yang dewasa dan sangat menyenangkan. Berada di sekitarnya membuat Rose merasa senang. Kekayaannya hanyalah bonus tambahan.     

Bukan berarti Rose sangat peduli dengan jumlah uang yang ia miliki.     

Rose sendiri berasal dari keluarga yang sangat kaya.     

Yah… walaupun bisa dibilang kekayaan keluarganya memang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kekayaan keluarga Schneider, tapi apa gunanya memiliki lebih banyak uang?     

Rose tidak membutuhkannya. Apa yang ia miliki akan cukp untuk membiayai kehidupannya dengan mewah selama beberapa generasi. Rose bisa bergantung dengan kekayaan keluarganya seumur hidupnya.     

"Ya, aku pernah mendengar tentang Aleksis Schneider..." Rose menggigit bibirnya. "Aku tahu ia istri Elios Linden."     

"Benar kan kataku...?" Rune mengistirahatkan punggungnya di sofa dan tubuhnya menjadi relaks. "Apa kau percaya kepadaku sekarang?"     

Ia sangat menyukai momen mereka berdua saat ini. Rune akhirnya bisa jujur ke​​padanya. Sangat melelahkan bagi Rune untuk terus berpura-pura menjadi seseorang yang bukan dirinya.     

Jika ia bisa kembali menjadi dirinya sendiri dan tetap berada di sisi Rose, semuanya akan serasa lebih baik. Entah bagaimana, sepertinya Rose akan menerimanya apa adanya.     

"Tolong jangan mempermainkanku ..." Rose memohon kepada pria itu. "Bagimu, ini mungkin lucu... tapi aku tidak bisa terima jika kau berbohong kepadaku sekarang hanya untuk membuatku merasa lebih baik."     

"Aku tidak mempermainkanmu," kata Rune. "Uhm... apa yang bisa kulakukan untuk membuatmu percaya bahwa aku benar-benar Rune Schneider?"     

"Aku... Aku belum pernah mendengar tentangmu sebelumnya. Aku tidak tahu Keluarga Schneider punya anak sepertimu," ucap Rose. "Aku tidak tahu... semuanya terdengar mustahil!"     

"Baiklah..." Rune memijat pelipisnya. Rupanya Rose tidak mempercayainya?     

Apa yang harus ia lakukan untuk membuktikan identitasnya kepada gadis itu?     

"Apa yang dapat aku lakukan untuk membuktikan kepadamu bahwa aku memang bagian dari keluarga Schneider?" Tanya Rune.      

Rose menyilangkan tangan di dada dan memikirkan sesuatu. "Hmm... Aku tahu wajah Elios Linden. Ia sangat terkenal. Jika kau bisa menunjukkan fotomu dengan Elios Linden dan si kembar dari Central Park, aku akan mempercayaimu."     

"Eh...?" Rune membulatkan matanya saat mendengar apa yang diucapkan Rose. Itu tidak mudah dilakukan karena Elios benci difoto.     

Tentu saja Rune tidak menyimpan foto mereka bersama.     

Uff... apa yang harus ia lakukan?     

"Begini saja. Bagaimana jika kita bicara dengan Aleksis dan Elios hari ini melalui Virconnet, dan kau juga bisa melihat Elios dan si kembar. Apakah kau akan percaya kepadaku?" Ia bertanya kepada Rose. Berusaha memberikan alternatif lain untuk membuktikan identitasnya.     

Gadis itu mengerucutkan bibirnya. "Mengapa tidak sekarang?"     

"Masalahnya... sekarang masih jam 4 pagi di New York. Mereka masih tidur," Rune menjelaskan. "Jika aku menghubungi mereka sekarang, Elios mungkin akan membunuhku."     

"Kau bercanda ya! Bagaimana ia bisa membunuhmu??"     

"Hahaha... ya, aku memang bercanda. Tapi aku benar-benar tidak ingin mengganggu tidur mereka. Jika kau benar-benar tidak bisa mempercayaiku dan bersikeras bahwa aku sudah berbohong dan mengerjaimu, tanpa memberikan kesempatan kepadaku untuk membuktikan bahwa aku sudah jujur, aku tidak punya pilihan lain selain pergi dari sini. Aku tidak bisa terus berada di sampingmu jika kau mengira aku adalah seorang pembohong," Rune menatap gadis cantik itu lekat-lekat.      

Entah bagaimana, jantung Rose kini berdetak jauh lebih cepat dari sebelumnya setelah mendengar ucapan kekasih pura-puranya itu.     

Rose tidak tahu mengapa, tapi hari ini penilaiannya tentang Rune berubah drastis.     

Ia sebenarnya merasa tersanjung mengetahui Rune, pewaris dari salah satu keluarga terkaya di dunia (jika semua yang dikatakannya memang benar), dan pria itu bersedia menyamar menjadi pria miskin hanya untuk bersamanya?     

Siapa yang bersedia melakukan pengorbanan seperti itu?     

Rune Schneider memang gila!     

"Tidak... jangan pergi," kata Rose dengan suara serak. Ia mencengkeram lengan Rune. "Aku akan menunggu."     

Rune memeriksa arlojinya dan berkata, "Empat jam. Apa tidak apa-apa?"     

Rose mengangguk. "Ya... tidak apa-apa."     

"Oke, kalau begitu. Kau bisa datang ke sini setelah empat jam dan aku akan memberimu kesempatan untuk bertemu dengan kakakku dan keluarganya," kata Rune.     

"Terima kasih," Rose menghela napas panjang. Ia tidak melihat tanda-tanda bahwa Rune berbohong. Jadi... mungkin ia memang mengatakan yang sebenarnya?     

Ini sangat mengejutkan!     

"Ngomong-ngomong, kau belum menjawab pertanyaanku," kata Rune saat melihatnya menghela napas.      

"Hmm? Pertanyaan yang mana?" Rose tampak kaget. Dengan semua kejadian pagi ini, ia merasa otaknya tidak bekerja dengan baik sehingga ia tidak ingat Rune sudah menanyakan sesuatu kepadanya.     

"Kau membutuhkan kekasih yang kaya atau miskin?" Rune mengulangi pertanyaannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.