The Alchemists: Cinta Abadi

Kenapa Kau Melakukan Ini Untukku?



Kenapa Kau Melakukan Ini Untukku?

0Rose teringat rutinitas pagi dan makan malam sederhana mereka di New York. Rune adalah pria yang sangat menyenangkan dan santai yang selalu berada di sampingnya selama ini dan ia merasa baik-baik saja dengan kehadiran Rune.     

Rune tidak berubah sedikit pun, karena seperti yang ia katakan, jauh di lubuk hatinya ia adalah orang yang sama.     

Rune bisa saja mengubah penampilannya dan mengenakan barang-barang bermerek edisi terbatas yang mahal di tubuhnya, tetapi kepribadian dan keunikannya tetap sama.     

Jadi, mengapa Rose harus mengubah sikapnya saat berada di samping Rune dan membuat semuanya menjadi canggung di antara mereka?     

Yang dikatakan Rune memang benar ketika pria itu meminta Rose agar tidak mengubah perlakuannya kepadanya… Rose tetap lah Rose dan Rune tetap lah Rune.     

Kekayaan yang mereka miliki tidak mengubah mereka menjadi orang lain yang membuat mereka harus bersikap seperti orang asing terhadap satu sama lain.     

"Oh, Rune…" Rose akhirnya tersenyum, air matanya kini perlahan menetes di pipinya. "Kau selalu tahu apa yang harus dilakukan dan kata-kata yang tepat untuk diucapkan."     

"Hei, hei... kenapa kau menangis?" Rune mengedipkan matanya berulang kali karena bingung. "Aku tidak bermaksud membuatmu menangis."     

"Tidak... ini bukan air mata kesedihan, aku janji," Rose dengan cepat menarik tangan kanannya dan menyeka air matanya. Ia tertawa kecil. "Ini adalah air mata bahagia. Aku merasa terharu karena akhirnya aku merasa seperti memiliki seseorang yang akan selalu berada di sisiku, apa pun yang terjadi. Beberapa tahun terakhir ini semuanya terasa sangat sulit dan aku merasa lelah."     

Rose lelah berpura-pura bahwa ia baik-baik saja dan ia telah menahannya selama bertahun-tahun, selalu menunjukkan kepada dunia bahwa ia bisa menghadapi semuanya.     

Hari ini, ia menyadari bahwa seseorang bersedia melakukan segala cara untuk membantunya dan mendukungnya. Ia merasa tersentuh oleh ketulusan Rune.     

"Oh... kalau begitu, aku senang mendengarnya," kata Rune. Ia lega karena semua pengungkapan ini tidak berdampak buruk pada hubungannya dengan Rose.     

Rune yakin sikap dewasa Rose telah membantunya mengambil sikap ini. Jika Rose adalah seseorang yang kekanak-kanakan dan manja, ia pasti akan mengamuk dan menuduh Rune telah mempermainkannya dengan melakukan semua ini.     

Namun, justru sebaliknya, Rose bisa melihat ketulusan dan niat baiknya di balik semua yang dilakukannya. Rose bahkan tidak merasa ia berhak mengetahui identitas asli Rune dari awal.     

Jika Rose terus berusaha menyelidiki lebih dalam, Rune harus mengatakan yang sebenarnya apa alasan ia terus berpura-pura menjadi miskin bahkan setelah Rose mengungkapkan identitasnya.     

Ini ia lakukan karena suatu malam Rose mabuk dan menangis dengan sedih, sambil mengatakan ia hanya akan menikah dengan pria miskin untuk membuktikan kepada Leon bahwa kekayaan dan kekuasaan tidaklah penting baginya.     

Rose bahkan mengatakan semakin miskin pria itu, maka akan semakin baik. Ia benar-benar sakit hati atas perlakuan Leon.     

Rune sendiri tidak mau mereka berdua berbicara sampai ke peristiwa malam itu karena Rose pasti merasa malu jika ia sampai mengetahuinya.     

Ia ingin menjaga perasaan gadis itu dan tidak membahasnya sama sekali.     

"Kalau begitu… apakah artinya hubungan kita baik-baik saja sekarang?" Rune bertanya kepada Rose setelah gadis itu selesai mengeringkan air matanya. "Apakah kau masih punya pertanyaan lainnya untukku?"     

"Kau sebenarnya belum menjawab pertanyaanku, mengapa kau mau melakukan ini? Apa untungnya bagimu?" Rose akhirnya menanyakan pertanyaan yang sangat penting itu.     

Apa untungnya bagi Rune? Mengapa ia melakukan semua ini untuk Rose? Apa motif Rune yang sesungguhnya?     

Apa karena.... ia benar-benar menyukai Rose?     

Apakah ia sungguh tertarik kepada Rose dan memiliki perasaan lebih, seperti yang ia isyaratkan di masa lalu? Atau apakah ia hanya menikmati semua ini karena baginya ini tantangan yang menarik? Seseorang seperti Rune pasti dikelilingi oleh begitu banyak gadis cantik, kan?     

Jadi... kenapa Rose?     

"Aku melakukan ini karena aku ingin dekat denganmu. Aku sudah menjelaskan kepadamu sebelumnya, Rose. Aku sangat menyukaimu. Aku tidak pernah merasakan ketertarikan seperti ini kepada gadis lain, seperti yang kurasakan kepadamu." Rune menjawab dengan jujur. Ia percaya ini adalah waktu terbaik untuk berterus terang tentang perasaannya kepada gadis itu. "Aku percaya yang kurasakan adalah cinta pada pandangan pertama."     

"Oh…" perlahan, Rose merasakan jantungnya berdegup kencang. Ia tidak tahu kenapa.     

Mendengar Rune mengaku kalau dirinya benar-benar tertarik kepadanya menambah kepercayaan diri Rose yang sudah hancur berkeping-keping saat Leon memilih Putri Anne daripada dirinya.     

Pria ini, yang mengaku tidak pernah merasa tertarik kepada gadis lain, telah jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Rose saat ia menyamar sebagai artis yang miskin. Dan ia terbukti bukan hanya lelaki miskin dari keluarga yang biasa saja.     

Laki-laki ini adalah Rune Schneider dari Schneider Group!     

"Apa kau juga merayu wanita lain dengan cara seperti ini?" Rose akhirnya menemukan kembali suaranya.     

"Merayu seperti apa maksudmu?" Rune menggeleng bingung.     

"Seperti mengatakan bahwa kau tidak pernah tertarik pada gadis lain dan bisa langsung jatuh cinta pada pandangan pertama denganku… Aku rasa ini rayuan yang cukup bagus, kau mengerti maksudku kan?" Rose menjelaskan.     

Rune tertawa saat mendengar kata-katanya. "Tidak... tidak... Aku tidak punya rayuan rahasia yang biasa aku gunakan untuk mendapatkan perempuan. Aku tidak pernah tertarik kepada wanita mana pun hingga harus belajar merayu seperti itu. Aku hanya mengatakan yang sejujurnya kepadamu."     

Rose mengedipkan matanya saat ia menatap pria itu. Sulit dipercaya bahwa pria seperti Rune tidak pernah punya pacar sebelumnya.     

Dan Rune bahkan mengatakan ia tidak pernah tertarik kepada seorang wanita sebelum ia bertemu Rose?     

Bukankah semua yang dikatakannya itu terlalu sempurna untuk menjadi sebuah kenyataan?     

Setelah pengalaman masa lalunya dengan Leon, Rose merasa sulit percaya akan cinta sejati atau bahkan cinta pada pandangan pertama.     

Namun, pria di depannya ini justru mengatakan semua itu seolah-olah mencintai seseorang dari pertama kali berjumpa itu memang nyata adanya.     

Benarkah ada cinta pada pandangan pertama?     

Rose sendiri tidak pernah berjumpa dengan seseorang yang mengalami hal semacam itu. Jadi, mendengar Rune mengungkapkan bahwa ia jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya, Rose merasa tersanjung sekaligus bingung.     

Bagaimana jika yang Rune rasakan itu bukan lah cinta? Bagaimana pria itu bisa sangat yakin ia telah jatuh cinta kepadanya?     

Rune sendiri sudah mengatakan ia tidak pernah jatuh cinta sebelumnya. Jadi, bagaimana ia bisa tahu kalau yang ia rasakan memang cinta?     

'Astaga, kenapa aku malah memikirkannya?' Rose berpikir sendiri.     

Ia tidak jatuh cinta dengan Rune. Setidaknya belum sampai saat ini. Jadi, baik Rune mencintainya atau tidak, seharusnya tidak terlalu menjadi masalah, kan?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.