The Alchemists: Cinta Abadi

Bertemu Keluarga Linden



Bertemu Keluarga Linden

2Rose sedang duduk di kursinya di kamar tidurnya. Ia mengangkat alisnya, tampak bingung.     

Seperti yang diprediksi Rune, Rose memang mencoba mencari informasi lebih lanjut tentang Rune Schneider, tetapi ia tidak dapat menemukan apa pun. Bahkan tidak ada satu gambar pun.     

Setelah memikirkan secara mendalam tentang rahasia Rune, Rose dapat memahami mengapa Rune menyembunyikan identitasnya darinya.     

Rose tidak merasa marah atas apa yang sudah dilakukan Rune karena ia juga melakukan hal yang sama. Selain itu, Rune tidak berhutang apa pun kepadanya, termasuk mengungkapkan identitas aslinya.     

Faktanya, Rose-lah yang telah menumpuk budi karena Rune sangat membantunya. Pria itu setuju untuk menjadi kekasih pura-puranya selama setahun dan ia selalu melakukan yang terbaik untuk memainkan perannya.     

Rune tidak perlu melakukan semua itu demi Rose, tapi ia tetap melakukannya.     

Karena sekarang Rose sudah memutuskan bahwa ia akan menerima Rune Schneider yang sebenarnya, pria kaya dari keluarga Schneider, wajar saja jika Rose ingin mencari tahu lebih banyak soal kekasih pura-puranya itu kan?     

Ia dengan cepat mengambil tabletnya dari meja dan menyalakannya. Ia ingin tahu banyak hal tentang Rune.     

Namun, semakin ia mencari, semakin ia menjadi bingung. Ia tidak dapat menemukan apa pun tentang pria itu di internet.     

Seolah Rune tidak pernah ada. Bagaimana mungkin seseorang tidak memiliki trek digital sedikit pun di era modern ini?     

"Mengapa aku tidak dapat menemukan informasi tentang ia di mana pun?" Rose bertanya kepada dirinya sendiri. "Aneh sekali."     

Rose memutuskan untuk menyimpan pertanyaannya untuk nanti dan bertanya kepada Rune tentang hal itu. Pria itu mungkin punya alasan yang sangat bagus.     

Ia melihat jam tangannya dan memperhatikan bahwa ia akan segera bertemu dengan Aleksis dan Elios Linden. Uff... Ia sangat berharap Rune mengatakan yang sebenarnya kepadanya.     

Ia tidak ingin membenci pria itu karena telah memperdayanya dan berpura-pura menjadi Rune Schneider dari Grup Schneider untuk alasan apa pun.     

TOK     

TOK     

"Masuk," Rose berjalan ke pintu dan membukanya. Ia melihat Rune berdiri di depan kamarnya. Pria itu tersenyum dengan lebar.     

Aleksis sudah bangun dan membalas pesannya. Ia setuju untuk berbicara dengannya dan Rose di Virconnect untuk membuktikan bahwa perkataan Rune memang benar.     

"Apakah kau siap? Kakakku ingin bertemu denganmu," kata Rune dengan wajah berseri-seri.     

Rose mengangguk. "Iya."     

"Ayo pergi ke kamarku," kata Rune.      

Mereka kembali ke kamarnya dan Rune segera terhubung ke keluarga Linden di New York.     

"Selamat pagi, Rune," wajah cantik Aleksis adalah hal pertama yang diperhatikan Rose ketika ruangan di depan mereka berubah menjadi ruang tamu klasik yang indah di sebuah rumah besar. Aleksis terlihat paling menonjol di antara tiga pria yang duduk di sampingnya.     

Sebenarnya bukan tiga laki-laki, tapi dua remaja dan satu laki-laki yang sangat tampan. Rose segera mengenali si kembar.     

"Halo, Aleksis... terima kasih telah meluangkan waktu untuk berbicara dengan kami, dan maaf mengganggumu sepagi ini," Rune menyapa saudara perempuannya.     

Aleksis tersenyum lebar dan menggelengkan kepalanya, "Tidak kok Aku senang bisa bertemu denganmu dan... Rose. Ngomong-ngomong, halo, Rose, aku sudah mendengar banyak tentangmu dari saudaraku. Bagaimana kabarmu?"     

Aleksis sangat ramah dan kecantikannya sangat menyilaukan. Untuk beberapa saat, Rose kehabisan kata-kata.     

Bagaimana... bagaimana wanita ini bisa melahirkan dua remaja laki-laki dan satu anak laki-laki dewasa tapi tetap terlihat secantik ini? Rose bertanya-tanya.     

Ia ingat JM berkencan dengan kakak laki-laki si kembar. Artinya, anak pertama Aleksis seusia dengan JM.     

Bagaimana mungkin? Aleksis tampak seperti ia masih berusia 20-an.      

Astaga... mungkin begitulah penampilan orang-orang super kaya yang sesungguhnya, pikir Rose kagum.     

Mereka bisa terlihat semuda itu karena mereka mendapatkan akses ke teknologi terbaik untuk menghambat penuaan dini dan meremajakan kulit mereka, sesuatu yang pasti tidak akan bisa diperoleh oleh Rose karena ia bukan dari level mereka.     

Ya, pasti begitu.     

"Uhm... Rose, kakakku bertanya bagaimana kabarmu?" Rune berbisik ke telinga Rose dan membangunkan gadis itu dari lamunannya.     

Rose mengedipkan bulu matanya dan mengalihkan perhatiannya ke Aleksis lagi, lalu ia menatap si kembar, dan akhirnya ke ayah mereka.     

Whoaaa... ia tersentak saat melihat Alaric.     

Tidak salah lagi... pria ini benar-benar Elios Linden!     

Semua orang tahu penampilan fisiknya karena ia terlihat cukup unik.     

Namun, Elios sedikit mengingatkan Rose kepada pria yang ia temui di New York, ayah Summer. Saat itu, Rune mengajaknya makan malam bersama keluarga Medici.     

Tunggu... bukankah Rune mengatakan bahwa kedua pria itu bersaudara? Atau apakah Rose salah paham tentang dirinya?     

Mengapa Nicolae Medici dan Elios Linden terlihat sangat mirip tetapi mereka memiliki nama belakang yang berbeda?     

Rose menarik napas dalam-dalam.     

Sekarang ia memiliki lebih banyak pertanyaan tentang Rune dan keluarganya.     

Rose menarik napas dalam-dalam.     

Sekarang ia merasa jauh lebih penasaran dan memiliki lebih banyak pertanyaan dari sebelumnya. Ia ingin tahu kenapa Elios Linden dan saudara laki-lakinya tidak punya nama belakang sama padahal mereka bersaudara?     

Dan mengapa Rune tidak pernah memberi tahu Rose sejak awal bahwa dirinya sebenarnya adalah anggota keluarga Schneider.     

Rune memperhatikan kebingungan di wajah Rose dan ia tahu kekasih pura-puranya itu pasti memiliki banyak pertanyaan. Ia menyentuh lengan Rose pelan dan memiringkan dagunya ke arah Aleksis.      

"Itu kakakku. Jika kau punya pertanyaan, kau bisa bertanya kepadanya," kata Rune kemudian.     

"Ah… yah… kau benar," Rose menganggukkan kepalanya, ia masih terlihat bingung. Ia tersenyum ke arah Aleksis dan akhirnya menemukan suaranya untuk menyambutnya. "Halo, namaku Rose Fournier. Senang bertemu dengan kalian semua."     

"Senang bertemu denganmu juga, Rose," jawab Aleksis dengan senyum manis. Sedangkan suaminya, hanya menatap Rose dengan ekspresi dingin.     

Pria itu hanya mengeluarkan senyumnya kepada orang-orang yang dianggapnya penting misalnya saja keluarganya.      

"Hai, Bibi Rose, senang bertemu denganmu lagi," kata Ireland dengan suaranya yang tajam. Skotlania mengangguk di sampingnya. "Sudah lama sekali sekali sejak terakhir kali kita bertemu. Bagaimana kabarmu?"     

"Kabarku baik, terima kasih," suasana hati Rose berubah jauh lebih baik ketika ia melihat si kembar. Dua wajah yang familiar itu seolah memberikannya rasa nyaman. "Jadi… kau sedang bersama orang tuamu? Keluargamu sangat tampan dan cantik. Aku sampai kehabisan kata-kata…"     

Aleksis tertawa mendengar perkataan Rose. Ia mulai menyukai Rose.      

Aleksis sudah membaca beberapa informasi tentang Rose ketika ia memeriksa latar belakangnya sebelum ia mengizinkan Rune untuk datang dan berkencan bersama Rose di East Village.     

Ia juga telah mendengar tentang Rose dari anak kembarnya dan Rune. Sekarang ia bisa bertemu Rose secara langsung dan berbicara dengannya, Aleksis bisa mengerti mengapa mereka menyukainya.      

Gadis cantik ini terlihat sangat serasi dengan Rune, Aleksis hanya bisa berharap bahwa keduanya akan benar-benar cocok dan menjadi pasangan yang sesungguhnya.     

Rose akan menjadi anggota baru yang mengesankan untuk keluarga besar mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.