The Alchemists: Cinta Abadi

Rose Sangat Terkejut



Rose Sangat Terkejut

0Kalau kau ingin aku menjadi Schneider yang kaya, kita tidak perlu menyangkal berita yang beredar. Anggap saja aku adalah anggota keluarga itu. Aku akan mewujudkannya."     

"Bagaimana kau akan mewujudkannya?" Rose bingung. Sekarang ia melihat pria di sampingnya itu seperti teka-teki yang harus ia pecahkan. Rose kini menyadari bahwa ia tidak terlalu mengenal Rune.     

Ia memang telah bertemu dengan beberapa anggota keluarganya, tetapi mereka semua sama misteriusnya dengan Rune.     

Keponakannya pergi ke tempat umum dengan dikelilingi oleh banyak pengawal, saudara perempuannya menikah dengan pria yang kuat dari kalangan mafia.     

Selain itu, Rune juga memiliki teman dekat yang juga merupakan saudara angkat dari supermodel terkenal bernama JM. Tidak hanya itu, JM pun berkencan dengan keponakan Rune.     

Sekarang, Rune dengan mudah mengatakan bahwa ia akan mewujudkannya jika Rose ingin ia menjadi orang kaya?     

"Kau tidak perlu khawatir tentang bagaimana caranya," Rune menjelaskan. "Sekarang, aku hanya perlu mendengar jawabanmu. Apa yang kini kau inginkan dan aku akan mewujudkannya. Aku ingin kau mempercayai kata-kataku."     

"Aku memang mempercayaimu, tapi..." Rose menggigit bibirnya. Sangat sulit untuk mempercayai semua ini.      

"Tapi?"     

"Tapi aku tidak ingin merepotkanmu lebih dari ini," jawab Rose tegas. "Tolong lupakan semuanya. Aku minta maaf atas semua hal yang harus kau lalui karena bersama diriku."     

"Aku tidak masalah dengan semua itu," jawab Rune. "Aku tidak keberatan."     

"Tapi..."     

"Rose, lihat aku," Rune menjadi tidak sabar. Ia menyentuh tangan kekasih palsunya dan menggenggamnya dengan lembut. "Jika kubilang keluargaku sebenarnya kaya, apakah kau akan tetap mau menjadikanku sebagai kekasih pura-puramu?"     

Rose tercengang saat mendengar kata-katanya. "A-apa maksudmu?"     

"Keluargaku cukup kaya. Itulah mengapa aku tidak membutuhkan uang. Aku tidak akan pernah menjual penemuanku ke perusahaan farmasi mana pun, dan aku bisa hidup tanpa harus bekerja seumur hidupku."     

Rose menatap Rune tanpa berkedip. Ia tidak bisa mempercayai pendengarannya sendiri.     

"Rose..." Rune menggenggam tangannya lebih erat lagi. "Apa kau paham sekarang?"     

"Apa… apa yang baru saja kau katakan?" Pikiran Rose menjadi kosong.      

Rune tidak menyangka pengakuannya akan mengundang reaksi seperti ini dari Rose. Ia ingin tertawa tetapi pada saat yang sama, ia merasa kasihan kepadanya. Rose pasti merasa kaget.     

"Aku hanya ingin mendapat kesempatan untuk bersamamu. Karena itu, jika kau ingin aku tetap berpura-pura menjadi orang miskin, aku akan melakukannya. Tapi jika kau membutuhkanku menjadi orang yang kaya, aku juga bisa mewujudkannya," kata pemuda itu.     

Semuanya tergantung dari apa yang kau inginkan sekarang. Apa yang kau mau, Rose?" Rune kemudian mengulangi penjelasannya soal identitas aslinya. "Aku akan jujur kepadamu sekarang. Aku MEMANG anggota keluarga Schneider yang itu. Berita yang mereka tulis tidak bohong."     

Rose menekap bibirnya rapat-rapat karena begitu terkejut. "Apa? Tapi… bagaimana bisa?"     

"Jadi begini… keponakanku sengaja membuatkan profil untukku di situs kencan itu agar aku bisa bertemu wanita dan ikut kencan buta. Aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku sehingga tidak bisa mencari kekasih dan mereka memutuskan untuk 'membantuku' dengan cara itu," Rune menjelaskan.     

"Tentu saja untuk menghindari semua perempuan matre di New York yang akan langsung menyerbuku, mereka memutuskan untuk menyembunyikan identitasku yang sebenarnya. Kau juga melakukan hal yang sama pada profil kencanmu kan? Aku rasa kau bisa mengerti mengapa kami melakukannya."     

Rose mengangguk. Ia juga mengaku sebagai seniman miskin di profil kencannya saat itu.     

Ruse melanjutkan kata-katanya, "Ketika aku kembali dari Amazon, mereka memberitahuku bahwa mereka telah menemukan gadis yang sempurna untukku dan gadis itu adalah kau."     

Rune tersenyum tipis saat mengingat kejadian itu. "Awalnya aku tidak terlalu percaya kepada penilaian mereka, tapi aku tetap datang demi menyenangkan hati mereka. Namun... ketika aku melihatmu, aku menyadari bahwa yang mereka katakan itu benar."     

Rose tidak mengatakan apa pun. Ia menatap pria itu lekat-lekat, berusaha untuk tidak melewatkan satu kata pun yang keluar dari bibirnya, meskipun semuanya terasa sangat sulit dicerna.     

Pikirannya sangat kacau dan jantungnya berdegup sangat kencang.     

"Ketika aku melihatmu di kafe itu... Aku merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan sebelumnya. Aku langsung tahu aku telah jatuh cinta pada pandangan pertama, untuk pertama kalinya dalam hidupku," tambah Rune.     

"...." Rose benar-benar kehabisan kata-kata ketika ia mendengar semua penjelasan Rune. Matanya membulat dan bibirnya membuka sedikit. Ia berusaha mengucapkan sesuatu tapi tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya.     

"Aku selalu menganggap cinta pada pandangan pertama itu bodoh dan orang-orang hanya mengarangnya ketika mereka mengatakan hal semacam itu," Rune tertawa kecil. "Kurasa, aku mendapatkan karma. Tiba-tiba aku bertemu dengan seorang gadis yang membuatku ingin melakukan apa saja agar bisa selalu berada di dekatnya. Perasaan itu muncul di saat aku pertama kali melihatmu."     

"Rune..." Rose akhirnya bisa menemukan suaranya dan mengucapkan sepatah kata. Hanya nama pria itu yang sanggup ia ucapkan.     

"Iya?" Rune bertanya kepada Rose dengan kilatan yang berkilauan di matanya.     

Rune merasa semuanya berjalan jauh lebih baik dari yang ia perkirakan. Sejauh ini, Rose tidak menunjukkan reaksi yang buruk.     

Gadis itu hanya terlihat sangat terkejut… tapi gerak-geriknya tidak menunjukkan bahwa ia merasa sudah dikhianati atau dibohongi.     

"Aku... tidak tahu harus berkata apa," kata Rose dengan suara rendah. "Apa kau mengatakan jika... kau benar-benar Rune Schneider dari keluarga Schneider? Keluarga Schneider? Keluarga yang memiliki grup konglomerat terbesar di dunia?"     

Rune menggelengkan kepalanya. "Tidak, kami tidak memiliki grup konglomerat terbesar di dunia."     

"Apa maksudmu?"     

"Pemilik grup konglomerat terbesar di dunia bukan kami, melainkan saudara iparku," kata Rune sambil tersenyum. "Ialah pemilik RMI, grup perusahaan terbesar di dunia. Kau juga sudah berjumpa dengan anak-anaknya di Central Park."     

Rose mengangkat alisnya sedikit, ia mencoba mengingat-ingat pertemuan yang terjadi di Central Park. Apa yang dimaksud Rune itu.... pertemuannya dengan si kembar?     

"Apa yang kau maksud adalah anak laki-laki kembar itu?" Ia lalu bertanya kepada Rune. "Ireland dan Scotland?"     

"Ya. Mereka adalah Scotland dan Ireland  Linden. Ayah mereka adalah Elios Linden. Kakak perempuanku menikah dengannya," Rune ingin mencubit hidung Rose karena gadis itu terlihat sangat imut dengan ekspresi kaget yang terpampang di wajahnya.     

Rose tampak bingung dan wajahnya dipenuhi ketidakpercayaan. Ia hanya menatap Rune dengan mata yang membulat.     

"T-tapi... Kukira adikmu menikah dengan kepala mafia..." ucapnya.     

"Apa yang membuatmu berpikir begitu?" Rune tidak bisa mempercayai apa yang ia dengar. Bagaimana Rose bisa mengira Elios adalah seorang mafia? Apakah ia memiliki indra keenam?     

Ya, Elios Linden atau Alaric Rhionen sekarang adalah pengusaha terhormat, tetapi di masa lalu, ia adalah seorang pembunuh, pemimpin di dunia hitam. Jadi, berpikir bahwa ia adalah seorang mafia sebenarnya tidak terlalu salah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.