Devil's Fruit (21+)

Bertemu Sosok Misterius



Bertemu Sosok Misterius

3Fruit 1030: Bertemu Sosok Misterius     

"Va-vampir?!" seru Vargana sampai terkesiap membelalakkan matanya. Ia sangat amat tidak pernah menyangka akan bertemu dengan ras satu ini di Jepang. Dia mengira bahwa semenjak tim dia memusnahkan banyak vampir di Kutub Selatan dan Rumania, maka sudah tidak ada lagi ras vampir yang berani muncul di permukaan tanah.     

Vargana mematung di tempatnya berdiri dan Pangeran Abvru langsung menjejerinya, bingung akan sikap aneh calon istrinya. "Va, kenapa?" Niat untuk menangkap Vargana pun menguap karena perubahan situasi dan kondisi yang kini terpampang di depan.     

"Mereka ...." Vargana tak tau harus bagaimana menceritakannya kepada Pangeran Abvru mengenai sosok di depan dia.      

Sementara itu, para vampir yang ada di depan Vargana dan Pangeran Abvru mulai menyeringai ganas ke mereka. Sepertinya para vampir itu baru saja memangsa manusia. Dari seringai dan geraman gerombolan vampir itu menandakan kekesalan mereka karena kegiatan makan mereka diinterupsi kedatangan dua sosok tidak terduga.     

"Hah! Kalian berani-beraninya menyeringai padaku dan juga menggeram?" Vargana berkacak pinggang pada gerombolan vampir di depannya. Mulut para vampir itu berlumuran darah, menjijikkan di mata Vargana. "Apakah kalian tidak mendengar apa yang terjadi pada leluhur dan buyut-buyut kalian di Kutub Selatan dan Rumania?     

Kata-kata bernada arogansi berbalut ancaman dari Vargana seolah-olah tidak menyurutkan tingkah mereka yang seperti bersiap-siap untuk menyerang gadis iblis succubus itu. Apa-apaan itu! Harusnya para vampir ini tahu bahwa dia adalah iblis, dan harusnya takut, ya kan?     

Ayolah! Sebagian besar dari ras vampir di bumi manusia ini sudah dimusnahkan oleh Tim Blanche, mana mungkin masih ada yang berani terang-terangan berkeliaran begini? Apakah mereka sudah bosan hidup? Sudah tidak ingin menikmati darah lagi? Berani menantang Vargana?     

"Rroaaghh!" Salah satu vampir sudah menerjang cepat ke arah Vargana. Gadis itu tentu saja lekas menghindar menggunakan tenaga teleportasi dan muncul di belakang vampir untuk memukul punggung makhluk itu.      

"Groaaghhh!" Vampir lainnya menerjang ke Pangeran Abvru.      

"Jangan bunuh, Vru!" teriak Vargana pada kekasihnya ketika dia melihat sang pangeran mengeluarkan pedang iblisnya.      

Pangeran Abvru mengernyit heran mendengar teriakan Vargana, namun dia berusaha menuruti kemauan calon istrinya. Maka, pedang pun dilenyapkan lagi dan dia hanya berkelit dengan mudah dan memukul tengkuk si vampir. "Kenapa aku tak boleh membunuh mereka, Va?"     

"Aku masih belum yakin apakah mereka masih memiliki jiwa manusia atau sudah sepenuhnya menjadi vampir, Vru!" Vargana sibuk berkelit dari terjangan vampir-vampir lainnya.      

Lagi-lagi alasan konyol yang memberikan pembelaan dan belas kasihan pada manusia. Bagi Pangeran Abvru itu memang konyol. Untuk apa berbuat baik pada manusia? Meski begitu, Pangeran Abvru tak berani nekat melakukan hal yang dilarang Vargana.      

Akhirnya, mereka hanya bisa memerangkap satu demi satu vampir ke dalam kristal Pangeran Abvru untuk nanti dibawa ke Tim Blanche agar bisa diteliti dan dirundingkan mengenai fenomena kemunculan vampir.      

Ternyata, masih ada banyak vampir lainnya di sekitar mereka. Semua berdatangan mengepung Vargana dan Pangeran Abvru. Jika dilihat dari tampilan para vampir itu, sepertinya semuanya adalah vampir baru. Terlihat jelas dari temperamen para vampir itu, seakan tidka memiliki rasa takut dan tidak pula bersikap elegan seperti vampir lama pada umumnya.      

"Mereka vampir baru! Astaga, apakah ada vampir tua di Jepang yang menjangkiti mereka? Menjadikan mereka vampir?" Sambil berkelahi, Vargana berbicara mengeluarkan pemikiran dia.     

"Memangnya kau tau banyak mengenai ras vampir, Va?" tanya Pangeran Abvru yang sibuk memasukkan vampir ke kotak kristal dia dan menyimpan mereka di alat jiwa dia.      

Vargana bertugas untuk melumpuhkan para vampir agar lebih mudah ditangkap energi kristal milik Pangeran Abvru, lalu dipenjara di dalamnya dan disimpan.      

"Aku dan timku pernah memerangi mereka di Kutub Selatan dan Rumania. Kami banyak sekali membasmi vampir-vampir tua dan bahkan tetua vampir!" seru Vargana sambil memukul seorang vampir dan lekas diperangkap kristal oleh calon suaminya.      

"Wah?! Memerangi mereka di Kutub Selatan dan Rumania?" Pangeran Abvru cukup terperanjat akan jam terbang kekasihnya dalam hal berperang. Ini tidak sederhana, tentunya. Berperang itu bukanlah hal remeh semata. Dia jadi sangat memaklumi dari mana kehebatan Vargana yang masih muda dalam mengolah fisiknya. Ternyata medan perang juga merupakan tempat sang gadis menempa kekuatannya.      

Luar biasa.      

Namun, yang tidak mereka sadari, aksi mereka yang bertarung dengan para vampir itu ternyata ditonton oleh sesosok gelap di sebuah puncak atap salah satu rumah di sana. Sosok itu tak hanya tanpa wujud solid namun juga tidak menampilkan wajahnya.      

Sosok misterius itu adalah sosok yang sedang dibicarakan oleh Tim Blanche kemarin-kemarin saat mereka berdiskusi. Itu adalah sosok yang dikatakan Jovano memiliki agenda mengerikan untuk umat manusia di bumi. Itu adalah sosok di balik kemunculan makhluk asap di bumi manusia.      

Tidak disangka-sangka, Pangeran Abvru memergoki kehadiran sosok itu saat matanya secara tidak sengaja mengarah ke atas. Ia segera saja terbang menuju sosok misterius. Meski Pangeran Abvru belum mengerti seperti apa wujud sosok misterius yang mereka bicarakan waktu itu, namun insting dia menyatakan bahwa sosok yang menonton mereka dari puncak atap pastilah bukan sosok yang baik.     

Vargana melihat calon suaminya terbang cepat ke sebuah arah. Setelah dia menendang salah satu vampir yang hendak menyerangnya, dia melihat ada sosok serba hitam sedang dituju oleh Pangeran Abvru. "Vru, hati-hati!" Ia ikut terbang menyusul calon suaminya, karena merasakan ada yang tidak beres pada sosok hitam itu.      

Sosok itu berdiri tenang meski sudah dihampiri Pangeran Abvru dan Vargana. Dia hanya menjulurkan satu tangan ke depan dan segera saja duo muda-mudi iblis itu terlempar ke belakang oleh sebuah tenaga dahsyat yang mendorong sehingga mereka terbang terlontar ke belakang sampai puluhan meter.      

Brukk!      

Pangeran Abvru dan Vargana jatuh terjengkang bahkan Vargana muntah darah saat punggung dia yang pertama kali menghantam tanah.      

"Va!" Pangeran Abvru segera cemas akan kondisi kekasihnya. Dia tidak mau lagi melihat sang kekasih sekarat seperti dahulu. Ia segera menjangkau Vargana yang kepayahan di tanah, memberdirikan sang gadis.      

Ketika berhasil mendorong jauh pasangan itu ke belakang, sosok misterius itu pun menghilang dari sana. Sebagai gantinya, ada beberapa makhluk asap hitam muncul.     

Vargana terbatuk darah sebentar, kemudian berkata sambil berdiri dibantu calon suaminya, "Aku gak apa-apa, aku fine, kok! Uhuk!"      

"Apa kau bawa pil dari aunty kamu?" tanya Pangeran Abvru cemas.      

Vargana menggeleng. "Aku lupa menyediakan itu di cincinku. Tsk! Sungguh tidak menyangka akan kemunculan sosok aneh yang sangat kuat seperti tadi!"      

"Tapi, Va, aku merasa agak aneh. Aku ... aku seperti tahu aroma aura sosok hitam tadi." Pangeran Abvru kernyitkan keningnya. "Ahh, mungkin itu karena aku begitu banyak bertempur dengan banyak iblis, makanya mungkin saja dia salah satu dari yang tidak berhasil aku bunuh."     

Dan saat dia serta calon suami dia baru bisa berdiri tegak, Vargana melihat beberapa asap hitam tebal menyerupai kabut itu melingkupi gerombolan vampir yang masih tersisa di sana, lalu makhluk asap hitam pun merasuki sekitar 11 vampir.       

"Damn!" teriak Vargana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.