Devil's Fruit (21+)

Metode Rahasia Fro



Metode Rahasia Fro

3Fruit 989: Metode Rahasia Fro     

"Biar aku saja." Fro pun melangkah maju. "Aku pengendali es, maka akan lebih mudah dan aman jika aku yang melakukannya."     

Bara melipat kedua lengan di depan dadanya sambil berkata, "Huh! Awas saja jika kau tidak berhasil, akan aku botaki rambut kebanggaanmu yang jelek itu!"     

Fro tidak menggubris ucapan Bara dan dia sudah berlutut di hadapan Pangeran Zaghar. "Tahan sebentar, Pangeran. Akan aku coba tarik ini dari tubuhmu. Harus ahlinya yang melakukan ini atau nyawamu bisa dalam bahaya, Pangeran."      

Bara sudah hendak protes atas ucapan Fro yang terkesan menyindir dia sebagai orang yang tidak ahli menangani es, tapi dia harus menahan mulutnya karena saat ini Fro sudah mulai memegang tonggak es runcing yang tersumpal di tubuh sang pangeran incubus.     

Tangan Fro mulai memunculkan asap dingin namun itu sama sekali bukan dari dirinya, melainkan dari bongkahan es di tubuh Pangeran Zaghar. Shona sampai tak bisa menahan matanya dari mendelik kaget.      

Shona tidak menyangka bahwa Fro memiliki teknik yang sangat extra-ordinary yang benar-benar diluar pemikiran dia. Kini dia tau apa yang coba dilakukan oleh Fro.      

Dengan pengelihatan Shona, dia pun paham bahwa Fro bukanlah mencoba melumerkan atau membinasakan tonggak es di tubuh Pangeran Zaghar, melainkan malah menyerap es itu, memasukkan hawa es dan elemennya sekalian untuk diserap oleh tubuh Fro.      

Betapa brilian cara dari Fro di mata Shona. Dia sama sekali tidak memikirkan cara ini sebelumnya. Dia terlalu terpaku pada bagaimana melumerkan atau meniadakan bongkah es itu ketimbang diserap menjadi tambahan kekuatan elemen.      

Dan karena elemen Fro adalah es, maka tidak heran jika bongkahan itu justru seperti 'santapan' tambahan untuk dirinya, apalagi itu adalah es yang diciptakan oleh iblis level atas, sudah tentu kekuatannya besar dan mungkin saja setara dengan setumpuk tinggi inti kristal es.      

Bara mendengus kesal melihat cara yang dipilih oleh Fro untuk menangani batangan es runcing itu. Dia juga terus terang saja satu pemikiran dengan Shona, bahwa untuk memusnahkan es itu dengan melumerkan ketimbang di serap habis.      

Kini, Fro terus menyentuh bongkahan es itu dan menyerap seluruh aura dan tenaga elemen es tersebut, memasukkan ke dalam dirinya sendiri sehingga secara perlahan-lahan, batangan itu mulai menciut dan menciut.      

Shona tidak mau bertindak lambat, dan dia pun segera kerahkan tenaga healing dia untuk area yang bongkahan esnya sedang diciutkan oleh Fro. Telapak tangannya yang putih mulus sudah menempel pada dada Pangeran Zaghar, menyentuh kulit sang pangeran secara langsung setelah tadi dia merobek baju si pangeran di sana.      

Maka, kini Fro dan Shona saling bekerjasama menyelamatkan Pangeran Zaghar. Mereka harus berkejaran dengan waktu karena tidak ingin sang pangeran ini kehabisan darah terlalu banyak atau akan sangat gawat.      

Fro akan mengecilkan bongkahan es yang menyumpal di tubuh Pangeran Zaghar, sedangkan Shona akan bekerja keras untuk menyatukan sel demi sel di tubuh sang pangeran agar luka itu bisa kembali menutup dan sembuh.      

Bara terus melihat apa yang sedang diupayakan Fro dan Shona dan dia bertanya, "Apakah aku perlu meminta agar Andrea ke sini memberikan pil istimewa dia? Dia punya pil dewa, loh! Pasti bisa lebih membantu mempercepat luka itu menutup." Dia teringat akan insiden dulu Kyuna pernah dia lukai hingga parah dan pil dewa milik Andrea bisa menolong si rubah sembilan ekor itu.      

"Tidak usah. Jangan." Shona tanpa menoleh ke Bara, menjawab. Pandangannya serius tertuju pada luka di dada Pangeran Zaghar. "aku tidak ingin merepotkan Aunty Andrea. Dia membutuhkan pil-pil itu untuk yang lainnya."     

"Apakah kau yakin bisa menangani ini, gadis kecil?" tanya Bara sambil menyipitkan matanya, agak sangsi pada ucapan Shona.      

"Sshhh! Diam saja kau!" Fro membentak pelan pada Bara.      

"Hei kau!" Bara melotot pada Fro.      

"Kalau kau hanya ingin mengganggu kami, lebih baik kau keluar." Fro tidak segan-segan mengatakan itu.      

"Fro kau-"     

"Jangan meremehkan kekuatan healing milik Nona Shona. Apa kau lupa dia siapa?"     

Ucapan tegas dari Fro segera saja membungkam Bara yang hendak menuntaskan kekesalannya pada rekannya itu. "Huft! Ya sudah, aku keluar saja dari sini! Jo, keluarkan aku dari sini, sayank."     

Usai mengatakan itu, tak berapa lama kemudian, Bara pun menghilang dari sana, tanda bahwa Jovano langsung mengabulkan apa yang diinginkan si pedang api.      

Shona melirik ke Fro dan bertanya, "Apakah tidak apa berbicara seperti itu padanya? Dia mungkin saja tersinggung ..."     

"Hn, tidak perlu memikirkan dia, Nona Shona." Fro tak terlalu memberatkan mengenai Bara dan tetap memegangi tonggak es satunya lagi yang menembus di perut Pangeran Zaghar.      

"Tapi dia tadi sepertinya marah-" Shona masih tidak enak hati.      

"Dia memang biasa seperti itu, Nona, tidak usah memikirkannya. Nona fokus saja pada percepatan tertutupnya luka pada dada Pangeran." Fro makin bisa beradaptasi dengan energi es iblis yang dia serap, menyebabkan dia jadi lebih cepat menciutkan ukuran es tersebut, menyebabkan Shona agak terlambat di belakang.      

Saat Fro melihat Shona masih berjuang untuk menyatukan sel-sel dan otot yang terkoyak di dada Pangeran Zaghar, dia pun bertanya ke Shona, "Nona, apakah kau memiliki elemen dasar air?" tanyanya.      

Shona yang memang sedang kewalahan karena kalah cepat dengan Fro, dia terpaksa mengangguk. Saat ini dua tangannya dia gunakan untuk ditempelkan pada dada dan perut Pangeran Zaghar.      

"Baiklah, aku akan mencoba menyalurkan energi padamu, siapa tau bisa membantu Nona mempercepat kekuatan Nona." Fro pun menempelkan telunjuk kiri dia ke dahi Shona. "Permisi, Nona."      

Shona mengangguk. Dan dalam sekejap, dia merasakan adanya aliran energi kuat masuk dari dahi dia dan mulai menyebar ke seluruh tubuhnya. Dia tidak mengira bahwa kekuatan elemen bisa dialirkan dari satu orang ke orang lain.      

"Tuan Fro, kenapa kau bisa melakukan ini?" Shona tidak bisa menahan dirinya dari rasa penasaran ini. Setau dia, teknik demikian tidak bisa dilakukan.      

"Ini adalah metode rahasia milikku, Nona Shona. Harap Nona merahasiakan. Aku bisa menyerap dan menyalurkan energi elemen yang aku kuasai." Fro menjawab secara tenang.      

Betapa kagetnya Shona mendengar penjelasan dari Fro. Dia sangat tidak menyangka bahwa di dunia ini ada yang seperti Fro. Namun, bukankah dunia semesta ini penuh akan segala hal, dari yang biasa hingga luar biasa?     

Setelah Fro menyalurkan elemen es yang telah dia ubah menjadi energi air terlebih dahulu ke Shona, kini gadis itu bisa mulai mengejar ketertinggalan dia dari Fro. Kekuatan healer dia menjadi lebih cepat dari sebelumnya.      

Kini daerah dada Pangeran Zaghar pun sudah berhasil dia tutup lukanya dan tidak ada lagi lubang di sana. Namun, darah hitam sang pangeran banyak berceceran di sekitar sana.      

Dan sekarang, Shona harus mengerahkan tenaga healer dia semaksimal mungkin sebelum sang pangeran incubus kehabisan darah.      

Fro sudah berhasil menyerap seluruh tonggak es menjadi aliran elemen es yang dia serap untuk menambah kekuatan dia sendiri. Ia melihat Shona yang masih belum selesai. "Nona, apakah kau lelah? Aku bisa memberikan tenaga elemen lagi untukmu."     

"Tidak, tidak usah, Tuan Fro. Ini sudah sangat cukup. Aku hanya butuh mempercepat saja." Shona menolak.      

"Baiklah, aku akan keluar lagi untuk bertempur. Apakah tidak apa aku meninggalkan kalian di sini?"     

"Tidak apa-apa, Tuan Fro, aku bisa menyelesaikan ini sebentar lagi."     

"Baiklah, aku pamit undur diri dulu, Nona." Lalu Fro berdiri. "Pangeran Jo, silahkan keluarkan aku." Usai itu, Fro pun menghilang.      

Kini, tinggal Shona dan Pangeran Zaghar. Si pangeran malah memucat setelah 10 menit sejak Fro keluar. Apakah Shona kurang cepat? Gawat!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.