Devil's Fruit (21+)

Pertarungan 2 Api Hitam



Pertarungan 2 Api Hitam

3Fruit 987: Pertarungan 2 Api Hitam     

Pandangan Pangeran Zaghar mendadak kosong ketika melihat dada dan perutnya sudah ditembus bongkahan runcing es milik lawan. Ketiga iblis itu pun tertawa gila keras-keras sambil mengolok-olok Pangeran Zaghar. Ia pun mulai luruh ke tanah dan dua lututnya menopang tubuh agar tetap tegak, tidak rebah mengenaskan di tanah.      

'Apakah aku akan berakhir begini saja?' gumam Pangeran Zaghar dalam benaknya. 'Aku selesai begini saja?' Ia menatap kosong ke 3 iblis yang terus menerus tertawa di depan Pangeran Zaghar.     

Ia pun pasrah dan memejamkan mata ketika merasa bahwa dia sudah tidak memiliki kesempatan lagi meski dia bisa melarikan diri sekalipun. Luka separah ini mana mungkin bisa diobati? Hanya seorang-     

Wuuzhh!     

Seketika saja cahaya surgawi menerjang salah satu iblis yang hendak menebas kepala Pangeran Zaghar.      

Dhuaarr! Bzoomm!     

Ledakan dua setelahnya terjadi.      

Terkejut dengan bunyi di dekatnya, segera saja Pangeran Zaghar membuka matanya dan kejutan menyerang dia ketika pandangan matanya mendapati kehadiran Jovano dan Pangeran Djanh sudah berada di dekatnya.      

3 iblis segera saja berteriak, satu kemudian roboh berubah menjadi serpihan debu, sedangkan 2 lainnya terbakar dalam sebuah selubung transparan dan mereka masing-masing di dalam selubung ciptaan Pangeran Djanh dan dipanggang menggunakan api hitam biasa dan petir hitam.     

Lalu, ketika 2 iblis sedang tersiksa luar biasa di dalam selubung masing-masing, selubung itu seketika kian ketat dan ketat membungkus mereka dan menyedot semua udara di sekitar mereka, mencekik tanpa ampun, dan 2 itupun meregang nyawa sebelum akhirnya mati lemas dengan tubuh gosong.     

Pangeran Djanh menjentikkan jarinya dan selubung kian mengetat erat membungkus mayat dua iblis lalu ... POPP! Selubung berisi mayat gosong itu pun berubah menjadi debu hitam, langsung hilang diterbangkan angin. "Begitulah nasib bagi pengkhianat aliansi," ucapnya santai sambil tepuk telapak tangan agar tidak ada debu di sana.      

Shuutt!     

Shona sudah muncul di sana setelah dia mendengar panggilan dari Jovano melalui anting komunikasi mereka. "Aku harus bawa dia ke tempat aman." Ia menatap ke ayahnya dan juga Jovano.      

"Kalian masuklah ke alam pribadiku." Jovano kemudian langsung gunakan kekuatan pikiran dia untuk memindahkan Shona dan Pangeran Zaghar masuk ke dalam alam pribadi miliknya yang belum dia beri nama.      

Setelah dua orang itu menghilang dari hadapannya, Jovano pun menatap ke angkasa dan di sana ada Raja Heilong sedang bertarung sengit dengan seorang iblis level tinggi.      

"Apakah aku perlu menangani yang di sana, Pangeran Muda?" tanya Pangeran Djanh pada Jovano.      

Jovano paham makna ucapan Pangeran Djanh dan menjawab, "Tidak usah, Om Djanh, terima kasih. Biar aku saja." Maka, dia pun segera melesat ke angkasa dan membantu Raja Heilong menangani iblis level tinggi tersebut.      

Sementara itu, Gavin dan Voindra terus melakukan kerjasama dalam pertarungan mereka. Iblis yang saat ini dihadapi bukanlah kelas remeh kaleng-kaleng seperti sebelumnya, tidak boleh diremehkan.      

Bahkan Kuro dan Shiro juga sudah diungsikan Andrea ke Alam Cosmo karena keduanya sudah terluka, makanya Andrea khawatir terjadi sesuatu yang buruk pada dua anak hybridnya. Di dalam Alam Cosmo, kedua hybrid itu menyembuhkan luka menggunakan pil yang tadi diberikan Andrea dan mereka memakan banyak buah energi roh dan juga menyerap inti kristal sebanyak mungkin karena mereka ingin kembali ke medan perang lagi.      

Jovano sudah terbang ke atas dan menceburkan diri pada pertempuran api hitam antara Raja Naga Heilong dengan iblis tingkat tinggi.      

"Hei! Bocah! Kenapa kau ikut campur di pertarungan kami?!" teriak iblis itu marah ketika tau Jovano mengganggunya.      

"Hm? Ikut campur? Rasanya tidak!" Jovano segera kerahkan kekuatan api hitamnya sehingga api itu membentuk sebuah kurungan berbentuk bola anyaman dengan Raja Heilong dan iblis itu di dalamnya. "Aku justru ingin membantu kalian dalam menambah ketegangan!"      

Iblis itu pun menyeringai. "Tidak kusangka bocah cilik sepertimu bisa memiliki api hitam neraka. Ini ... sungguh tidak adil!" Iblis itu maju menerjang ke arah Raja Heilong.      

Raja Heilong pun mulai menyambut serangan si iblis. Di kepalan tangan dan kakinya terdapat api hitam hewan iblis yang siap dibenturkan dengan kekuatan api hitam dari iblis tersebut.      

Iblis lawan dari Raja Naga Heilong malah menyelimuti tubuhnya dengan geliat api hitam dia dan mulai melayangkan berbagai pukulan dan tendangan ke Raja Heilong.      

Sang raja naga menangkis dengan tangannya, lalu membalas menggunakan tendangan kakinya, beserta api hitam miliknya berkobar setiap bertubrukan dengan tubuh si iblis.      

"Ha ha ha! Ini menyenangkan!" Iblis itu memperkuat pukulannya dan kemudian dia secara kuat menendang Raja Heilong.      

Saking kuatnya tendangan yang dilakukan si iblis, Raja Naga Heilong pun terpental dan dia nyaris menyentuh kurungan bola anyaman api hitam neraka Jovano. Sementara itu, Jovano terus mengawasi jalannya pertarungan di angkasa sembari dia beristirahat mengumpulkan energi lagi. Dia mengambil buah energi roh dari cincin ruangnya dan memakan dengan santai.      

Meski begitu, Jovano masih tetap mengawasi pertempuran di bagian bawah dia juga dan sesekali akan menembakkan api hitam atau cahaya surgawi jika ada iblis musuh yang hendak membahayakan nyawa rekan dia.      

Raja Naga Heilong yang nyaris terkena api hitam neraka, jantungnya berdebar begitu kencang dan untung saja dia berhasil cepat berkelit dan urung terkena jilatan api hitam neraka. Dia pun kembali menerjang maju ke iblis di depannya yang tertawa gila.      

Meninju ke depan, kemudian memutarkan tendangannya, lalu mengayunkan pukulan dari samping, tapi semuanya berhasil ditahan oleh si iblis yang terus menertawakan Raja Heilong.      

"Ha ha ha! Kau ini hanya seekor naga! Hanya naga! Aku biasa memakan naga, kau harus tau itu! Tau diri dengan posisimu, makanan kelas rendah!" ejek si iblis. "Aku sudah biasa berburu naga sejak muda dan memakan mereka! Ha ha ha! Apa kau tidak curiga kenapa ras naga banyak yang musnah? Aku yang memakannya!"     

Hati Raja Naga Heilong berkobar akan amarah atas perkataan si iblis. Ia semakin membabibuta menyarangkan pukulan dan tendangan ke iblis tadi. Tapi rasanya dia masih saja kalah dalam hal tenaga. Meski serangan-serangan dia termasuk tepat dan mematikan, namun jika dia sudah kalah kekuatan, maka semua tadi sia-sia.      

Dhuaakk!!!     

Tendangan balasan dari iblis pun tersarang di perut Raja Naga Heilong sehingga naga iblis itupun terpental kuat ke belakang.      

Raja Naga Heilong tidak bisa mengendalikan dirinya dan terus melesat cepat ke belakang. Sebentar lagi dia akan menyentuh api hitam neraka. Ohh, ini adalah kemusnahan dia jika dia sampai terkena api hitam Jovano.      

Sementara, untuk mengendalikan dirinya agar bisa berhenti melesat, tidak bisa karena saking kuatnya iblis tadi memberikan tendangan.      

Raja Naga Heilong hanya bisa pasrah jika sebentar lagi dia akan menjadi seonggok abu. "Bai Mei sayank, tunggu aku ke sana," lirih Raja Naga Heilong. Dia memejamkan mata sembari membayangkan sosok mendiang istri tercinta.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.