Devil's Fruit (21+)

Berhasil Ditembus Karena Amarah



Berhasil Ditembus Karena Amarah

3Fruit 986: Berhasil Ditembus Karena Amarah     

Vargana dan Pangeran Abvru masih terus berlomba untuk menentukan siapa yang membunuh lawan paling banyak diantara mereka berdua. Keduanya bertingkah kekanakan. Rupanya Vargana mulai menemukan keasikan tersendiri jika menggoda Pangeran Abvru.      

Di area lain, Pangeran Zaghar juga bertempur sengit menggunakan pedang besar dia sekaligus tangan kirinya terkadang dijadikan corong ketika mulutnya menyemburkan lava merah ke tubuh lawan-lawannya.      

Betapa Gavin melihat itu dengan iri, dia ingin sekali bisa mencapai kekuatan seperti Pangeran Zaghar yang terlihat keren ketika menyemburkan lava dari mulutnya. Dan semakin merasa iri ketika melihat Pangeran Zaghar menembakkan peluru lava menggunakan jari telunjuk bagai sebuah senapan mesin otomatis saja, bisa memberondong musuh dengan peluru lava panas.      

Itu sangatlah keren bagi Gavin. Dia harus banyak berlatih lagi agar dia bisa mencapai level Pangeran Zaghar.      

Sementara itu, yang lainnya juga mulai bertarung dengan sungguh-sungguh karena musuh kali ini levelnya lebih tinggi dari yang sebelumnya.      

Kuro dan Shiro mulai kewalahan karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa melawan iblis murni itu tidak mudah, bahkan ini adalah level tinggi.      

"Kuro, Shiro, mundur!" teriak Andrea ketika dia melihat kedua anak hybrid dia terdesak akan serangan mengerikan beberapa iblis level tinggi yang menyerang duo ular hybrid itu.      

Raja Naga Iblis Heilong yang bertugas terus berkelebat di angkasa, melihat dua anak kesayangan dia mengalami kesulitan menghadapi iblis level tinggi. Dia tetap di atas sesuai perintah Andrea untuk mempersulit iblis lawan melarikan diri dari pagar hitam Jovano dan juga menjaga agar tidak ada pasukan bantuan dari pihak musuh.      

Selain itu, Raja Naga Heilong juga terus menjaga serta mengawasi peperangan di bawah sana dan sesekali akan membantu menyerang musuh dari atas menggunakan kekuatan api hitam dia, meski itu bukanlah jenis api hitam neraka seperti milik Jovano.      

Melihat dua anaknya hendak celaka, Raja Heilong pun menyemburkan api hitam dia kepada para iblis level tinggi yang mengepung Kuro dan Shiro. Namun, api hitam itu bisa ditepis oleh kekuatan iblis tersebut. Salah satu dari mereka malah melonjak di udara menghampiri Raja Naga Heilong.      

Sedangkan Andrea sudah melesat mendekat ke duo anak angkatnya. Dia menembakkan anak panah dari api ungu emas dia menggunakan busur cahaya Sparrow dia. Dia lebih merasa akurat apabila memakai busur itu ketimbang menembak dengan jarinya.      

Entah kenapa, Andrea merasa begitu. Mungkin karena dia jarang berlatih menembak dengan jari, dan pada aksi pertempuran pun dia sudah terbiasa menggunakan busur cahaya jika ingin menembak jarak jauh. Rasanya lebih akurat dan tepat sasaran.      

Para iblis yang mengepung Kuro dan Shiro pun lekas berusaha menjauh ketika panah api ungu emas Andrea tiba ke mereka. Ada yang berhasil tersentuh api tersebut namun ada juga yang bisa lolos.      

Bukannya Andrea buruk sebagai seorang pemanah, namun karena para iblis itu memang kuat dan tidak bisa diremehkan. Tapi Andrea tidak ingin menyerah, dia terus menembakkan api ungu emas dia melalui busur cahaya Sparrow ke iblis-iblis di sekitar Kuro dan Shiro. "Kalian berdua, mundur dulu!" perintahnya pada duo hybrid.      

Kuro dan Shiro patuh dan melesat menjauh dari iblis yang mengepung mereka setelah dibantu dialihkan oleh panah api ungu emas sang mama angkat.      

Sedangkan Raja Heilong kini mulai dihampiri salah satu iblis tingkat tinggi dan iblis itu sepertinya ingin menyerang sang raja naga iblis. Terbukti dengan adanya api hitam dari telapak tangan dia. Api itu juga bukanlah jenis api hitam neraka seperti milik Jovano, hanya sebuah api di tingkat paling tertinggi di Underworld, meski masih kalah dari api hitam neraka.     

"Ayo kita buktikan, api siapa yang lebih panas!" Iblis itu terkekeh jahat sembari menembakkan gumpalan-gumpalan api hitam dari telapak tangannya ke tubuh Raja Naga Iblis Heilong.      

Mengetahui bahwa dirinya akan menjadi sasaran yang sangat mudah karena berukuran besar, maka Raja Naga Heilong pun segera mengubah bentuknya ke humanoid menjadi wujud manusia paruh baya yang gagah dengan rambut panjang hitam hingga punggung dan berjubah hitam pula. "Apakah kau yakin mengenai itu, hah?!" teriak Raja Heilong sambil dia juga mulai mengumpulkan apinya untuk ditabrakkan dengan api milik iblis tingkat tinggi tadi.      

Dhuaarr!      

Tumbukan dua api level tinggi itu terjadi di angkasa. Dante dan Rogard sama-sama melirik ke atas sana dan menimbang-nimbang apakah Raja Naga Heilong harus dibantu. Namun melihat si Raja Naga Iblis telah mengubah wujudnya ke manusia, maka mereka yakin Raja Heilong bisa menangani iblis itu. Mereka pun kembali fokus pada pertempuran mereka sendiri.      

Kini, pertempuran di area Pangeran Zaghar semakin intens dengan bergabungnya iblis level tinggi sebanyak 3 orang untuk mengepung pangeran itu. Ketiga iblis itu tidak begitu takut akan kekuatan elemen lava milik Pangeran Zaghar karena mereka memiliki kekuatan es yang sangat mendalam.      

Serangan lava dari Pangeran Zaghar bisa mereka tahan dengan bongkahan es yang mereka ciptakan bersama-sama sehingga serangan dari sang pangeran Incubus pun terasa hambar. Ini cukup membuat khawatir si pangeran. Ingin melarikan diri dari pertempurannya, tapi harga diri dia menolak untuk itu.      

Oleh karena itu, Pangeran Zaghar tetap bertahan di zona dia dan terus melakukan perlawanan sebisa mungkin. Dia jadi tau bahwa 3 iblis yang mengeroyok dia ini rupanya sudah memiliki kekuatan elemen es selama ribuan tahun, sungguh perbandingan mencolok bagi dia yang baru berusia ratusan saja.      

Tidak heran, Pangeran Zaghar mulai kewalahan ketika lava dia terus dipatahkan secara mudah oleh 3 iblis tadi. Mereka terkekeh sambil mengejek Pangeran Zaghar. "Apa cuma begini lava milik anak kesayangan dari Drent?" Salah satu dari mereka menyebut nama ayah dari sang pangeran incubus.      

"Jangan seenaknya menyebut nama ayahku tidak menggunakan gelar Baginda Raja!" Pangeran Zaghar emosi, merasa ayahnya sedang diolok-olok oleh 3 iblis tersebut. Dia bertarung lebih sengit dari sebelumnya, makin memforsir kekuatan lava dia agar lebih kuat dari sebelumnya.      

Namun, upaya Pangeran Zaghar malah berakibat munculnya tawa mengejek 3 iblis itu. "Wa ha ha ha! Baginda Raja? Wa ha ha ha! Bagaimana kalau aku katakan Baginda Raja Drent kemarin menjilat pantatku?"     

Pangeran Zaghar semakin murka dan dia makin menggebu-gebu ingin menghancurkan ketiga iblis jahat itu. Dia terus menembakkan dan menyemburkan lava dia sambil bergerak berputar atau pun melompat menghindari tembakan es dari mereka karena dia dikeroyok.      

Sampai ketika dia lengah karena terlalu menggebu ingin menghabisi salah satu iblis pengeroyoknya yang semakin kurang ajar berbicara mengenai ayah ataupun ibunya, Pangeran Zaghar tidak tau bahwa dari arah belakang dia, iblis lainnya menembakkan es yang dibentuk seperti bongkahan runcing, menembus dada kirinya.      

"ARGHH!" seru Pangeran Zaghar ketika dia sadar ada bongkahan es runcing sudah muncul dari punggung menembus hingga dadanya.      

Tak mau kehilangan momentum, iblis lainnya pun menyarangkan bongkahan es runcing lainnya ke perut si pangeran incubus hingga darah hitam mulai berceceran dari tubuh sang pangeran.      

Pandangan Pangeran Zaghar mendadak kosong ketika melihat dada dan perutnya sudah ditembus bongkahan runcing es milik lawan.      

Ketiga iblis itu pun tertawa gila keras-keras sambil mengolok-olok Pangeran Zaghar. "BWA HA HA HA! Bagaimana kabar Baginda Pangeran sekarang? Apakah terasa enak? Terasa nikmat? Ohh, kau harus tau, Pangeran ... ibumu sangat nikmat di atas ranjang."     

Pangeran Zaghar tidak bisa berbuat apa-apa meski kemarahan dia berkobar kuat di hatinya. Ia pun mulai luruh ke tanah dan dua lututnya menopang tubuh agar tetap tegak, tidak rebah mengenaskan di tanah.      

'Apakah aku akan berakhir begini saja?' gumam Pangeran Zaghar dalam benaknya. 'Aku selesai begini saja?' Ia menatap kosong ke 3 iblis yang terus menerus tertawa di depan Pangeran Zaghar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.