Devil's Fruit (21+)

Saling Bersemangat Membasmi Lawan



Saling Bersemangat Membasmi Lawan

0Fruit 985: Saling Bersemangat Membasmi Lawan     

Rombongan Andrea dan Myren pun mulai naik ke atas tubuh raksasa Raja Naga Iblis Heilong, kemudian naga raksasa itu bagai membelah langit Underworld, menunjukkan aura dominasi seekor hewan iblis kelas tertinggi yang bahkan iblis pun akan segan jika memandang Raja Heilong.      

Liukan tubuh perkasa Raja Naga Iblis Heilong bergerak ke arah selatan dari kerajaan Orbth. Meski gerakan Raja Heilong tergolong cepat, namun karena destinasinya cukup jauh, maka perjalanan memakan waktu sekitar hampir satu jam.      

"Ouw! Lihat itu! Di sana sudah terlihat kepulan asap gila-gilaan dari peperangan!" Telunjuk Kuro mengarah ke sebuah area di depan mereka. Masih lumayan jauh, namun asap yang terlihat dari dahsyatnya pertempuran sudah mencapai pandangan mereka, menandakan perlawanan dari dua pihak memang tidak remeh.      

Raja Naga Heilong semakin memacu dirinya mendekat ke area pertempuran sengit di depan sana. Dan karena tidak sabar, Andrea dan yang lainnya pun memutuskan melakukan teleportasi. Dan seperti biasa, Jovano mulai menghadirkan api hitamnya membentuk sebuah pagar hitam mengeliling area meski tidak bisa mencakup semuanya dikarenakan begitu luasnya medan peperangan.      

Namun, melihat kemunculan api hitam neraka itu saja sudah membuat banyak iblis menoleh kaget.      

"Zevzev! Shosho! Kami datang!" seru Andrea lantang sambil mulai muncul di tengah area pertempuran paling padat sambil dia memunculkan api ungu emas dia. Banyak iblis langsung mundur menghindari kontak dengan api tersebut.      

Meskipun api ungu emas tidak langsung membunuh dan mematikan para iblis level menengah ke atas, namun tetap saja itu api yang berbahaya dan bisa pula membunuh mereka perlahan-lahan dan sangat menyakitkan.      

Sedangkan, iblis-iblis yang menyadari adanya api hitam di pihak musuh mereka, segera ingin melarikan diri. Percuma saja jika dia memaksakan diri untuk memerangi pasukan Pangeran Djanh jika bala bantuan ada yang menguasai api hitam neraka.      

Shona yang mendengar teriakan dari Andrea pun tersenyum kecil, lega bahwa bala bantuan datang untuk mereka.      

Sedangkan Zevo terkekeh sambil terus ayunkan pedang petir dia ke arah musuh dan berseru pada Jovano, "Hei Jo, kenapa kau lama sekali, huh? Jangan bilang kau sibuk pacaran, yah!"      

Perkataan Zevo hanya ditimpali kekehan dari Jovano pada awalnya sebelum akhirnya pemuda tampan itu berkilah, "Yang belum punya pacar jangan sirik, yah! Makanya cari, bro, biar kau juga sesekali merasakan lambat, ha ha ha!"      

Sudut mata Jovano memergoki salah satu iblis ingin melarikan diri. Maka dia pun segera semburkan api hitam pada iblis tersebut yang langsung menimbulkan suara lengkingan kesakitan sebelum iblis tadi langsung menjadi onggokan abu.     

Sementara itu, iblis lainnya menyaksikan rekannya langsung jadi abu begitu tersentuh api hitam. Rupanya rumor mengerikan mengenai api hitam neraka bukanlah kaleng-kaleng pepesan kosong belaka, tapi sungguh nyata. Dia melesat cepat menggunakan cara teleportasi dan ketika dia muncul di lahan agak jauh, dia langsung meraung ketika tubuhnya ditembus oleh cahaya surgawi.      

"Anak itu punya cahaya malaikat juga!"     

"APA?! Dia sungguh-sungguh punya cahaya nirwana?"     

"Ohh, tidak! Dia itu sebenarnya makhluk apa? Kenapa punya api hitam neraka sekaligus cahaya surgawi milik malaikat?!"      

Para iblis pihak lawan mulai ingin melarikan diri.      

"Tidak semudah itu, jameeettt!!!" teriak Andrea sambil dia meliukkan cambuk dari api ungu emas dia dan mencambuk tubuh para iblis yang hendak melarikan diri.      

Jovano akhirnya mulai melanjutkan membuat pagar hitam dari api neraka dia agar tidak ada lagi yang bisa kabur dari sana, dan juga tidak akan ada bala bantuan pula untuk pihak musuh. Inilah kenapa putra sulung Andrea diminta ibunya untuk membuat pagar api hitam neraka saban mereka mendatangi area perang, tidak boleh ada yang keluar dan tidak ada yang bisa masuk.      

Dan Andrea sangat yakin, dengan kehadiran Jovano bersama api hitam neraka, maka mental pihak musuh langsung terjun ke paling dasar, mereka pasti langsung syok dan itu bisa mematahkan semangat tempur mereka.      

Dengan demikian, pasukan musuh akan lebih muda dikalahkan oleh tim Andrea. Membuat syok musuh dan mengambil semangat juang mereka sehingga serangan mental itu bisa dilanjutkan dengan serangan fisik yang mumpuni.      

Itulah kenapa tim Andrea berhasil mendapatkan kemenangan disana sini selama beberapa hari ini. Jika sebuah pasukan bisa berhasil menggenggam kuasa mental dari musuh, maka selanjutnya akan lebih mudah menaklukkan mereka semua.      

Maka, perang sesungguhnya pun mulai dilangsungkan setelah Jovano bisa mengamankan medan pertempuran menggunakan api hitam dia. Apabila Jovano mulai lelah, dia langsung memakan buah energi roh yang diberikan sang ibu sebelumnya.      

Jovano dan Zevo mulai bekerja sama, bertempur seperti jaman dahulu mereka kecil. Ini sungguh menyenangkan bagi keduanya. Mereka memang tim yang solid.      

Di area lain, Pangeran Zaghar dan Pangeran Abvru juga tidak kalah sengit membinasakan pasukan musuh meski mereka kalah jumlah. Namun, apa gunanya jumlah apabila tidak berkualitas. Inilah sebabnya Andrea dan yang lainnya percaya diri bisa memenangkan perang yang ini juga.      

Pangeran Djanh tertawa senang melihat tim Andrea mulai membabat satu demi satu pasukan musuh secara mudah. Mental yang sudah jatuh memang berakibat pada tindakan dan pemikiran musuh. Sekuat apapun musuh, jika mentalnya berhasil dijatuhkan, maka mereka akan menjadi lemah dan bisa mudah dikalahkan.      

Vargana sengaja bertarung di dekat Pangeran Abvru dan dia berkata, "Kakek, ayo kita bertaruh, siapa yang paling banyak membinasakan lawan!"      

Pangeran Abvru yang tadinya tidak ingin ribut dengan Vargana, segera saja terpelatuk dan dia menggeram. "Kau pikir kau sehebat apa sampai berani menantangku, hah?"     

"Ha ha ha, Kakek, jangan banyak bicara! Buktikan dengan tindakan!" Vargana pun mulai membuat badai angin topan kecil dan memerangkap beberapa iblis kelas menengah dan iblis yang diperangkap pun harus menjerit kesakitan akibat dari tubuh mereka dicabik-cabik oleh kekuatan elemen angin milik Vargana.      

Pangeran Abvru semakin kesal melihat itu dan merasa Vargana tersenyum padanya hanya untuk meledek dia. Tak mau kalah, Pangeran itu pun mulai membuat kristal dari elemen yang dia kumpulkan.      

Untuk sekedar informasi saja, menciptakan sebuah kristal itu tidak mudah, butuh konsentrasi dan daya takar yang tepat agar penggabungan elemen atau partikel itu bisa sukses dan membentuk sebuah kristal solid.      

Karena Pangeran Abvru sudah sejak lama menguasai tata cara penciptaan elemen kristal dari gabungan partikel kecil, maka dalam sekejap saja sudah muncul adanya kristal warna hitam transparan bagaikan kaca yang langsung muncul di dekat lawan dan langsung memerangkap mereka berlima sekaligus dalam kristal tersebut.      

Kelima iblis tadi menjerit ketika mereka dibunuh di dalam kristal tersebut. Kemudian, ketika kristal ditiadakan, tidak ada apapun juga selain kabut darah warna hitam, darah khas para iblis. Bau anyir tajam langsung tercium begitu kristal pecah dan menghilang.     

"Wuuuhh ... seram! Ha ha ha, Kakek! Ternyata kristalmu keren juga! Ayo, Kek! Lanjutkan lombanya!" Vargana masih saja menggoda Pangeran Abvru.      

"Berhenti memanggilku Kakek!" teriak Pangeran Abvru sambil dia mulai memunculkan banyak kristal dari bawah kaki para lawannya dan masing-masing dari mereka mulai terpenjara oleh kristal hitam tersebut.      

Ketika kristal berbentuk lonjong itu melayang di udara dan kemudian pecah menjadi butiran partikel, muncul pula kabut darah menandakan lawan sudah berhasil dibinasakan.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.