Devil's Fruit (21+)

Membantu Pangeran Djanh



Membantu Pangeran Djanh

2Fruit 984: Membantu Pangeran Djanh     

Keesokan paginya, saat keadaan masih gelap gulita di Underworld, datanglah King Zardakh mendekat ke tempat dua putrinya sedang berbincang dengan para suami dan pangeran Zaghar. "Maaf mengganggu kalian."     

"Ada apa, Beh?" tanya Andrea.      

"Nanti ... bisakah kalian menjadi pasukan bala bantuan untuk kerajaan aliansi yang dipimpin Pangeran Djanh? Baru saja aku mendapatkan kabar bahwa mereka sudah mulai bertempur menghadapi iblis kelas menengah ke-atas dan agak kerepotan."      

"Wow, tumben sekali pasukan si Djanh tidak bisa mengatasi sendirian." Andrea bukannya menghina, tapi seingat dia, pasukan yang biasanya dikumpulkan oleh Pangeran Djanh merupakan prajurit-prajurit elit ataupun iblis-iblis kelas atas, seperti yang dia bawa ketika terjadi dua kali perang Ragnarok saat Andrea melahirkan Jovano.     

Ya, perang antara para iblis dan malaikat lebih dikenal namanya sebagai Ragnarok sesuai dengan bahasa kuno bangsa Norse. Sedangkan Armageddon lebih kepada perang di akhir jaman antara yang baik dan buruk.      

"Dulu waktu perang untukmu, Pangeran Djanh memang membawa banyak pasukan kuat dari aliansi ciptaannya yang berisi banyak pangeran kecil dan pangeran muda dari kerajaan bawahan Huvro serta rekan-rekan dia, itulah kenapa aliansi buatannya saat itu sangat kuat dalam meladeni para angels bersama pasukan kita." King Zardakh sedang menjelaskan. "Namun pasukan aliansi buatan dia waktu itu, kini sudah bubar dan tercerai berai."     

"Dia tidak bisa menggunakan kekuatan dan kekuasaan dia lagi untuk menghimpun aliansi semacam itu?" Myren ikut bertanya. Waktu itu, memang pasukan bantuan dari Pangeran Djanh amat membantu kerajaan Orbth dalam melawan pasukan angels. Mungkin jika tidak ada pasukan bantuan dari Pangeran Djanh, bisa jadi Orbth akan kalah digempur gila-gilaan oleh para angels dan nephilim, bahkan dua kali!     

King Zardakh menggeleng sebelum menjawab, "Para pangeran yang dia rekrut saat itu banyak yang kini sudah mati ataupun tidak ingin ikut-ikutan karena memilih kepentingan lain."     

"Wow! Apa mereka kagak takut dibalas ama Djanh, tuh?" Andrea heran. Andaikan dia di posisi Pangeran Djanh, mungkin dia akan mengamuk jika para bawahannya bertingkah tak mau ikut campur saat dia butuh bantuan.      

Tapi, ini tentunya cukup wajar di dunia iblis karena yah ... namanya juga iblis, kesetiaan hanya terjadi jika menguntungkan, apalagi jika berbeda kerajaan. Hanya segelintir saja yang benar-benar murni setia di ras iblis.     

"Sebagian dari mereka sudah ikut pihak musuh, ha ha ha!" King Zardakh tertawa, meski dia juga tak tau kenapa tertawa, hanya ingin saja. Dasar tak jelas! Jangan katakan kau bersuka cita di atas penderitaan orang lain, Kek!     

"Hm, okelah!" Andrea menepuk pahanya sebagai tanda persetujuan, apalagi dia sudah mengatakan oke. "Ayok kita bantuin Djanh cuwk. Lagian dia juga udah banyak kali bantu kita, ya kan?" Ia menatap suaminya, kakak dan juga kakak ipar dia secara bergantian. "Pangeran Zaghar, bagaimana denganmu?" Kini pandangannya beralih ke salah satu pangeran kembar itu.      

"Tidak ada masalah bagiku untuk membantu sesama kerajaan aliansi." Pangeran Zaghar mengangguk. Menurutnya, membantu Pangeran Djanh juga akan menimbulkan hubungan baik nantinya dengan kerajaan Huvro.      

Maka, Andrea segera mengumpulkan anggota tim Blanche dia untuk memberitau mereka semua mengenai apa yang disampaikan ayahnya tadi.      

"Waahh! Ayo kita bantu Pangeran Djanh!" Kuro sangat bersemangat. Dia menyukai Pangeran Djanh karena berpikir bahwa pangeran incubus itu begitu keren membantu papa dan mama angkat dia bisa bersatu. Dan juga karena sang pangeran kerap membantu mereka sejak dulu.      

Jovano mengangguk. "Aku tak mungkin diam saja jika di sana ada Zevo dan Shona di medan perang."     

"Ya, pasti ada Kak Zev dan Kak Sho di sana. Apalagi Kak Sho sebagai Healer." Gavin turut mengangguk seperti halnya Jovano.      

"Ayo kita bantu Kak Sho!" Voindra ikut bersemangat. Dulu nyawa dia dan kakaknya sudah pernah ditolong Shona dengan kekuatan healing-nya, kini dia memiliki kesempatan untuk membalas budi, sungguh menyenangkan!     

Setelah semua setuju, maka tim Andrea dan duo pangeran kembar akan terbang menuju ke medan perang milik Pangeran Djanh.      

"Aku akan membawa pasukan cadangan andaikan kita kewalahan." Myren membuat keputusan dan dia memilih 2 panglima dia selain Kenz dan Ronh sambil memilih beberapa ratus pasukan elit dia.      

"Siapa panglima yang akan kau pilih, Jenderal?" tanya Ronh pada istrinya.      

"Hm, mungkin aku akan memilih Panglima Yoagh dan Panglima Tejaz." Myren sudah memutuskan demikian. "Panglima Cyanta masih memulihkan diri, kan?"     

"Ya," sahut Andrea. "aku udah kasi pil obat tingkat tinggi ke dia. Mungkin dua hari lagi sembuh total."      

"Baguslah kalau begitu." Myren memandang lega ke adiknya.     

"Kenapa tidak bawa pasukan elit lebih banyak lagi, Kak?" tanya Andrea ke Myren.      

"Tentu saja agar ada yang menjaga kerajaan ini andaikan musuh tiba-tiba menyerang. Kan nggak lucu kalau di sini malah kosong melompong tanpa penjagaan."      

"Ahh, iya juga, yah!" Andrea manggut-manggut. "Jo, kamu bisa tinggalin beberapa titik api hitam kamu di empat penjuru Orbth, gak?"     

"Bisa, Mom ..." Jovano menjawab.      

"Santai aja, nanti Mama kasi kamu buah energi roh yang bejibun, pokoknya kamu bikin pagar hitam gak usah panjang-panjang yang penting cukup bikin musuh mikir-mikir dulu kalo mo nyerang kita." Andrea keluarkan puluhan buah energi roh dan diberikan ke Jovano.      

Secara santai, Jovano memasukkan buah energi roh ke dalam cincin ruang dia. "Mom, nanti kapan-kapan boleh kagak kalau aku minta bibit buah energi roh dan inti kristal?"     

"Untuk apa, Jo?" tanya Andrea heran. Padahal si anak bisa dengan gampang meminta padanya.      

"Aku kepingin tanam bibit dua pohon itu di alam pribadiku sendiri." Jovano menjawab agak malu-malu.      

"Cieee ... yang sekarang udah punya alam pribadi, cieeee ..." goda Andrea ke putra sulungnya. "Oke, nanti biar Ro ama Kenzo yang urus itu. Sesudah bantuin Djanh, yah!"     

"Sip, Mom. Thanks!" Jovano memang ingin membuat alam pribadi dia menjadi tempat seperti Alam Cosmo milik sang ibu, dimana tempat itu ingin dibuat sebagai tempat asri yang menyenangkan untuk ditinggali misalkan dia harus melarikan diri sekejap dari musuh.      

Yah, dia tidak bisa selamanya berpikir bahwa dia tidak terkalahkan, karena menurut Jovano, peribahasa di atas langit masih ada langit itu sungguh nyata adanya.      

"Yuk! Kita langsung ke sana!" Myren sudah menghadirkan Panglima Yoagh dan Panglima Tejaz. Sedangkan 300 pasukan elit dia masukkan ke alam pribadi dia sendiri. Jangan salah, Myren juga sudah memiliki alam pribadi setelah meminta paksa ke ayahnya. Mana mungkin si ayah berani menolak jika Myren yang minta?      

Rombongan Andrea dan Myren pun mulai naik ke atas tubuh raksasa Raja Naga Iblis Heilong, kemudian naga raksasa itu bagai membelah langit Underworld, menunjukkan aura dominasi seekor hewan iblis kelas tertinggi yang bahkan iblis pun akan segan jika memandang Raja Heilong.      

Liukan tubuh perkasa Raja Naga Iblis Heilong bergerak ke arah selatan dari kerajaan Orbth. Meski gerakan Raja Heilong tergolong cepat, namun karena destinasinya cukup jauh, maka perjalanan memakan waktu sekitar hampir satu jam.      

"Ouw! Lihat itu! Di sana sudah terlihat kepulan asap gila-gilaan dari peperangan!" Telunjuk Kuro mengarah ke sebuah area di depan mereka. Masih lumayan jauh, namun asap yang terlihat dari dahsyatnya pertempuran sudah mencapai pandangan mereka, menandakan perlawanan dari dua pihak memang tidak remeh.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.