Devil's Fruit (21+)

Tim Blanche Kembali Berkumpul



Tim Blanche Kembali Berkumpul

1Fruit 976: Tim Blanche Kembali Berkumpul     

Raja Naga Iblis Heilong segera berubah menjadi wujud raksasa lagi dan membiarkan Dante dan Panglima Orvaz membawa Panglima Tejaz ke punggung si naga untuk dibiarkan istirahat memulihkan diri dari luka parahnya.      

Setelah itu, Dante kembali ke bawah bergabung dengan Andrea.      

Dalam waktu singkat, pertempuran di tempat itu sudah berakhir. Semua prajurit kerajaan Orbth diberi buah energi roh dan inti kristal sesuai dengan elemen andalan mereka masing-masing. Dan bagi yang terluka juga akan diberikan pil sesuai dengan tingkat keparahan luka mereka.      

"Ayo sekarang kita jalan ke timur laut! Kita gabung ama timnya Kenzo di sana." Andrea mengajak semuanya bergerak. "Serdadu yang luka, mendingan balik ke istana, istirahat. Yang gak luka dan masih kuat, ikut aku."     

Lalu mereka semua mulai bergerak seperti yang diperintahkan Andrea. Panglima Tejaz dibawa kembali ke istana oleh salah satu serdadu yang tidak terluka. Sisanya, mereka menuju ke timur laut. Peperangan di sana konon paling parah dan besar.     

Andrea tidak sabar ingin membantai musuh-musuh kerajaan Orbth. Berani-beraninya mereka memprovokasi kerajaan dia.      

Kembali menaiki punggung Raja Naga Iblis Heilong, Andrea duduk tenang bersama tim dia dan banyak prajurit Orbth lainnya menyertai di sisi tubuh raksasa Raja Heilong.      

Sesampainya di timur laut, Andrea dan pasukannya sudah melihat di sana adalah sebuah perbukitan sangat luas. Banyak adanya spot pertempuran. Ada juga sisa-sisa reruntuhan rumah yang sepertinya itu tempat tinggal penduduk Orbth di daerah tersebut.      

Andrea langsung berseru mengobarkan semangat tempur pasukannya. Ia bertarung menggila membasmi semua musuhnya. Demikian juga anggota timnya.      

"Mom!" Jovano melihat sang ibu yang berapi-api memberikan perlawanan sengit ke musuhnya.      

"Jo! Bagaimana api hitammu?" tanya Andrea ke putranya setelah dia saling mendekat dengan sang putra.      

"Tenagaku agak berkurang banyak. Api hitamku melemah." Jovano berkata apa adanya. Konsumsi energi dalam menggunakan api hitam memang sangat besar. Itulah sebabnya Jovano di pertempuran timur laut ini dia tidak bisa membuat pagar dari api hitam seperti sebelum-sebelumnya.      

"Oke, makan ini." Andrea menyerahkan 5 buah energi roh sekaligus ke anak sulungnya. Jovano lekas saja memakan buah itu satu demi satu. "Kalo udah makan semuanya, buruan bikin pagar api hitam, Jo!" teriak sang ibu sembari mengayunkan cemeti api Cero dia.     

"Oke, Mom!" seru Jovano.      

Ada iblis musuh yang menonton adegan Andrea dan Jovano sembari dia bertarung, matanya membelalak terkejut. Ia tak percaya Andrea bisa dengan mudah mengeluarkan buah energi roh yang sangat langka dan berharga bagaikan itu sebuah permen dari toko kelontong saja!     

"Dia itu yang punya api hitam! Dia yang punya api hitam!" teriak iblis itu setelah mendengar percakapan Andrea dan Jovano. Segera saja dia melesat ingin melarikan diri.     

Rekan iblis tadi tentu mendengar jeritan histeris iblis tadi.      

"Apa?! Jadi ... dia yang punya api hitam?!"     

"Jadi, bocah itu? Bocah itu yang punya api hitam?!"     

"Kabuurrrr!!!"     

"Selamatkan dirimu!!!"     

"Ohh, tidak semudah itu, jameeetttt!!!" teriak Andrea sambil dia menjadikan cemeti dia ke api ungu emas.      

"Arrghh! Dia juga punya api ungu emas!" Iblis yang tersambar sabetan cemeti Andrea hanya bisa menyesal sudah menyerang ke daerah Orbth. Dia tidak bisa berucap lebih lama karena langsung tubuhnya terbakar hebat.      

"Tidak! Ternyata mereka itu yang ada dalam rumor!" Iblis lain tidak sempat menghindar dari cambuk api ungu emas Andrea dan ketika tubuhnya tersungkur, api ungu emas segera menyelimuti tubuhnya, sedangkan pemilik tubuh sudah berteriak menjerit-jerit histeris kesakitan sebelum akhirnya meregang nyawa.     

Apa kalian pikir ras atau bangsa iblis itu kebal segalanya dan tak bisa mati? Salah! Mereka tetap bisa mati dan binasa. Seperti halnya kaum vampir ataupun jin yang memiliki cara tersendiri yang bisa membuat mereka musnah binasa.     

Alam tinggal mereka (para iblis dan keturunannya) memang berada di Underworld, sedangkan neraka tetaplah tempat seburuk-buruknya yang mereka ketahui sebagai pembuangan jiwa.      

Para iblis tetap saja paling takut jika dilempar ke neraka setelah mereka mati, sama seperti manusia. Karena api hitam di neraka merupakan api penyucian dan penghakiman semua jiwa di sana. Itulah kenapa mereka sangat takut dengan api hitam neraka, seperti yang dimiliki oleh Jovano.      

7 Pangeran Neraka memang memegang kuasa atas neraka dan mereka seolah bertugas di sana untuk menghukum dan menyiksa jiwa-jiwa buruk setelah lepas dari raganya. Namun, meski begitu, 7 Pangeran Neraka masihlah sosok penguasa tertinggi di Underworld karena mereka adalah nenek moyang dari segala iblis di Underworld.      

Moyang tertua dari King Zardakh tentu saja adalah Pangeran Neraka Asmodeus yang pernah menjadi malaikat di nirwana, terkenal akan ketampanannya meski masih kalah dari Sang Morning Star, pemimpin semua pangeran neraka.     

Semua Pangeran Neraka memiliki api hitam sebagai kekuatan mereka dan tidak begitu perduli lagi dengan segala masalah yang terjadi di Underworld karena mereka lebih fokus di neraka saja untuk bersenang-senang menyiksa jiwa-jiwa yang diceburkan di sana.      

Baiklah, kembali ke Andrea. Dia dan tim Blanche akhirnya berhasil memberikan perlawanan balik kepada para musuh Orbth usai Jovano kembali memperoleh tenaga dia untuk memunculkan api hitam yang dia bentuk menjadi pagar hitam mengelilingi seluruh perbukitan.      

Iblis-iblis yang melarikan diri sebelumnya sudah dibinasakan oleh Andrea dan yang lain. Tidak ada jalan kembali jika musuh sudah terlanjur masuk ke area peperangan.      

"Ayo! Ayo! Menarilah kalian!" Andrea berseru keras sambil tertawa senang menyaksikan tubuh terbakar para iblis yang terkena sabetan cemeti api ungu emas dia. "Ha ha ha! Goyang dombret sono kalian! Kalo mo gaya Kpop juga boleh! Yang keren, yak!"     

Dante dan Jovano hanya bisa geleng-geleng menyaksikan polah Andrea.      

"Mom benar-benar having fun di sini." Jovano menyeringai ke ayahnya.      

"Yah, maklumi saja, Jo. Mommy kamu kan masih memiliki darah iblis, tentu saja dia senang kegiatan seperti ini. Dia tidak mendapatkan yang begini di bumi manusia." Tuan Nephilim sangat memahami sang istri.      

Putranya mengangguk-angguk. "Rasanya semua pertempuran di daerah Orbth sudah kelar, iya kan Panglima?" Jovano menoleh ke seorang iblis yang memakai baju megah gagah yang menyiratkan status dia.      

"Benar, Pangeran Muda. Sudah selesai semua pertempuran di Orbth." Dia adalah Panglima Varvarax. "Perkenalkan bawahan ini adalah Varvarax." Dia menundukkan punggungnya ke Jovano dan Dante.      

"Panglima Varvarax, aku Jovano, panggil Jo juga tak apa." Jovano menepuk bahu si panglima.     

"Tidak, tidak, hamba akan tetap memanggil Pangeran Muda dan Pangeran kepada kalian berdua." Panglima Varvarax menolak.      

"Panglima Varvarax, apakah di daerah selatan sudah selesai?" tanya Kenzo ke rekan panglimanya.     

"Sudah selesai, Panglima Kenz, hanya kudengar Panglima Cyanta terluka." Panglima Varvarax menyahut.      

"Ada yang terluka?" Andrea baru saja selesai membagikan buah energi roh, inti kristal, dan pil obat. "Ayo kita ke tempat panglima yang terluka."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.