Devil's Fruit (21+)

Perkembangan Makhluk Asap Hitam



Perkembangan Makhluk Asap Hitam

2Fruit 1035: Perkembangan Makhluk Asap Hitam     

Kecurigaan Jovano mulai terbukti dengan banyaknya pejabat penting di Jepang yang dirasuki oleh makhluk asap hitam. Dan memang, banyak dari pejabat itu mengeluarkan berbagai kebijakan sangat kontroversial seakan mereka berubah menjadi sosok berbeda dengan perubahan karakter yang aneh.      

Jovano sudah mengatakan dalam rapat terakhir kali di depan tim Blanche bahwa pergerakan dari makhluk asap hitam belakangan ini terlihat sangat rapi dan halus, tidak sefrontal sebelumnya. Mereka kini tidak bertindak beringas yang menyebabkan akan ditangkap aparat keamanan.      

"Yang kutakutkan memang terjadi. Sudah banyak pejabat penting di sini mulai aneh dan akan lebih mengerikan lagi jika mereka bisa menguasai pemerintah pusat dan puncak tertinggi aparat keamanan." Jovano mendesah kecewa karena dia merasa tak berdaya jika gerakan masif makhluk asap hitam melebihi kemampuan dia.      

"Tak apa, kita pasti akan basmi mereka semua walau mereka terus dan terus berdatangan." Andrea membesarkan hati putranya agar tidak menyerah secepat itu.      

"Oh ya, Zev, bagaimana kabar ayahmu? Sudah kembali dari Underworld ke Jepang? Bisa dihubungi?" Myren bertanya pada Zevo di sebuah rapat tim sesi berikutnya.      

"Dia belum kembali dari Underworld, Jenderal. Tapi aku sudah memberikan pesan padanya, kuharap dia lekas membukanya." Zevo menjawab Myren dan berharap sang ayah benar-benar membuka pesan darinya.      

"Oke, kalo gitu, kita perketat patroli malam kita." Andrea membuat keputusan. "Usahakan kalian saling berpasangan kalau berpatroli, yah! Jangan sendirian. Lawan kita tidak hanya makhluk asap hitam tapi juga vampir."     

"Ya, ras satu itu kenapa malah mengganggu saja saat kita sedang dalam keadaan pelik menghadapi makhluk asap hitam. Huft!" Kuro menggerutu kesal.      

"Sudah, sudah, pokoknya kita lakukan yang terbaik dan jangan ceroboh." Andrea pun menetapkan demikian. "Ingat, tangkap dan bawa ke Jo."     

Lalu mereka pun bubar jalan ke destinasi masing-masing.      

Andrea masih harus mengurus Adora dan memastikan semua anggota di sana tidak terkontaminasi satupun makhluk asap hitam. Kuro dan Shiro menangani Joglo Fiesta, memastikan tidak ada serangan dari makhluk asap hitam di sana. Sedangkan Kenzo dan Shelly tetap bertugas di Tropiza.      

Sedangkan untuk restoran Schubert yang elit, akhirnya dipegang oleh Dante untuk dikelola karena King Zardakh jarang hadir. Kantor properti yang tadinya dipegang Dante, kini dilimpahkan ke Ronh sesuai kesepakatan.      

Semua bisnis Myren dijaga oleh dia dan beberapa serdadu terpercaya dia sehingga dia bisa yakin dan tenang.      

Namun, tentu saja semuanya tidak akan selalu damai sentosa tanpa gejolak.      

Beberapa makhluk asap hitam mendatangi Tropiza dan mulai mengacau di sana. Sepertinya itu adalah jenis di level rendah karena sesuai yang Jovano prediksi, level tinggi hanya mengincar orang penting.      

"Kenapa ini tidak enak?!" teriak manusia yang sudah dirasuki makhluk asap hitam.      

"Ya, ini adalah makanan sampah! Kalian jangan mau makanan sampah begini!" Rekannya ikut berteriak kepada banyak pengunjung di situ.      

Kenzo langsung paham itu adalah pengacau dari makhluk asap hitam. "Mungkin selera kalian terlalu tinggi untuk menu biasa kami. Mari kami berikan ganti rugi makanan yang lebih luar biasa enaknya dari yang kalian makan, Tuan-tuan sekalian. di ruang khusus kami, itu adalah surga bagi lidah pecinta kuliner yang harganya hanya pantas untuk Anda sekalian," bujuk Kenzo sambil mempersilahkan dua pengunjung tadi ke sebuah tempat di belakang.      

"Ohh! Ada ruangan khusus?"     

"Yang istimewa?"     

"Apakah kami perlu bayar mahal?"     

"Aku tak mau bayar kalau tidak enak juga sama seperti yang ini, hueekk!"     

Dua manusia terasuki makhluk asap hitam berbicara lantang saat dihampiri Kenzo. Mereka benar-benar keterlaluan dan hanya ingin mengacau saja.      

"Dijamin sangat memuaskan lidah Anda berdua," janji Kenzo. "Andaikan ternyata kalian merasa itu tidak nikmat, maka kalian tidak perlu membayarnya sepeser pun."     

Mendengar janji tersebut, mana mungkin makhluk asap hitam tukang cari keributan itu menyia-nyiakan kesempatan? Mereka berjanji di batin mereka akan meneriakkan kata 'tidak enak' jika selesai makan nanti di ruangan khusus itu.      

"Ayo! Ayo ke ruangan khususmu!"     

"Awas saja jika nanti ternyata tidak enak!"     

Kenzo tersenyum sambil berjalan lebih dulu membimbing dua makhluk asap hitam ke sebuah ruangan. Itu benar-benar tempat sangat sederhana, karena itu adalah tempat bersantai para pelayan iblis.      

"Silahkan." Kenzo mempersilahkan dua tamu tadi untuk duduk di kursi yang tersedia.     

"Hei, ini kenapa ruangannya sangat buruk?"     

"Ini tidak terkesan elit sama sekali! Apa mungkin kau tak salah membawa kami?"     

Dua makhluk asap hitam mulai mengoceh setelah melihat ruangan tersebut. Kenzo masih tersenyum saja dan berkata, "Kami hanya menjamu tamu spesial yang pandai menilai makanan istimewa di sini. Karena spesial, maka ruangan juga spesial."     

Ketika kedua makhluk asap hitam mulai duduk berdampingan sambil berlagak angkuh, tiba-tiba Jovano muncul secara magis dan langsung saja memindahkan dua makhluk asap hitam tadi ke alam pribadi dia tanpa kedua makhluk tadi bisa menjerit karena kaget.      

"Trims sudah mau datang, Jo." Kenzo berterima kasih pada anak dari putri junjungannya.      

"Tenang saja, Uncle Ken. Ini bukan hal berat, gak usah sungkan." Jovano menepuk santai lengan Kenzo.      

"Untung kau bisa datang, karena aku sejak tadi sudah ingin meledakkan mereka saja!" Kenzo lalu terkekeh. "Mereka ini seperti seonggok kotoran saja di tempatku ini!"     

"Ha ha ha, sabar Uncle. Mereka akan mendapatkan ganjaran tepat karena membuatmu marah." Lalu usai bicara demikian, Jovano pun pamit pergi untuk meneruskan kuliahnya.      

Dikarenakan mereka ingin menangkap sebanyak mungkin dan membasmi secepat mungkin makhluk asap hitam, Jovano rela dipanggil jika memang sudah ada makhluk asap hitam yang bisa digiring untuk ditangkap.      

Biasanya, tim dan serdadu kerajaan Orbth tidak akan langsung berkonfrontasi berhadap-hadapan dengan para makhluk asap hitam di saat matahari masih muncul agar tidak terlalu mencolok di depan manusia biasa. Mereka hanya cukup menggiring si makhluk ke tempat sepi untuk kemudian disergap oleh Jovano tanpa perlu banyak huru-hara.      

Untuk sementara ini, demikian metode baru yang mereka jalankan jika di siang hari. Sedangkan di malam hari, mereka bisa lebih bebas dalam upaya menangkap si makhluk asap hitam.      

Siang ini, di sebuah SMA, ada Vargana yang merasa sangat bosan akan pelajaran yang disampaikan oleh gurunya. Dia ingin ikut berburu makhluk asap hitam tapi ibunya tidak memperbolehkan dia karena masih jam sekolah.      

Mau tak mau, Vargana hanya bisa mengeluh karena terperangkap di kelas yang terasa membosankan. Apalagi suasana begitu hening, hanya terdengar suara guru di depan kelas yang sedang menerangkan mengenai sejarah dunia.      

Vargana jadi memikirkan segala hal. Memikirkan makhluk asap hitam, para vampir yang tiba-tiba bermunculan bagai jamur di musim hujan, dan calon suaminya. Hei! Kenapa dia malah memikirkan pangeran satu itu?      

Hm, dia bertanya-tanya, sedang apakah si pangeran ketus itu saat ini? Bukankah dia dan saudaranya datang ke bumi manusia tanpa ada rencana matang, bahkan mereka hanya sekedar datang saja tanpa memiliki tujuan pasti selain hanya ingin mengunjungi para kekasihnya saja.      

Cih! Alasan macam apa itu? Vargana mencibir sendiri. Dia malah terkejut ketika menatap buku tulis di depannya, di sana sudah ada banyak coretan bertuliskan 'Abvru'. Ya ampun! Apa-apaan dia ini! Tu-tunggu! Ini bukan berarti dia sangat memikirkan lelaki iblis itu, yah! Tidak! Cih! Jangan sampai lelaki itu besar kepala!      

Hmph! Apa yang sedang dilakukan lelaki menjengkelkan itu saat ini? Pasti sedang berkeliaran tak jelas di luaran sana. Hiss! Awas saja jika dia menemukan si kakek mesum itu sedang mencabuli wanita lain!      

Ehh! Kenapa dia tidak mencoba mencari saja?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.