Devil's Fruit (21+)

Pernikahan Untung dan Rugi



Pernikahan Untung dan Rugi

2Fruit 1009: Pernikahan Untung dan Rugi     

Pesta jamuan makan besar diadakan sungguhan sesuai dengan rencana Andrea. Istana Berlian mendadak sibuk dan banyak orang menyiapkan ini dan itu. Berita mengenai hubungan duo pangeran kembar yang berhasil memperoleh Vargana dan Shona sebagai pasangan, telah menyebar di seantero kerajaan Orbth.      

Malam itu, semarak pesta diadakan di aula paling luas kerajaan bagi para prajurit, sedangkan untuk Andrea dan timnya, seperti biasa, mereka sudah ditempatkan di aula paling mewah meski tidak begitu luas.      

Bagi prajurit sendiri, ini tidak perduli apakah perjamuan diadakan untuk merayakan hubungan putri jenderal mereka atau sekedar makan, yang penting mereka bisa bersenang-senang usai peperangan sengit beberapa waktu lalu.      

Ya, King Zardakh sendiri sangat menyetujui perjamuan besar ini sebagai perayaan berakhirnya perang secara pasti, selain memang tujuan sampingannya adalah untuk merayakan hubungan pertunangan Vargana dan Pangeran Abvru.      

Sedangkan Shona dan Pangeran Zaghar juga masih berada di istana berlian sebelum besok mereka akan ganti merayakan di kerajaan Huvro.      

"Ayo! Pokoknya makan sampai tak bisa berdiri!" teriak Andrea pada semua orang sambil mengangkat paha beruang bakar.     

Para saudara-saudara tiri Andrea di istana lain ada yang datang ke perjamuan, ada juga yang enggan karena tidak begitu dekat dengan Myren dan Andrea. Pokoknya, semua orang bersenang-senang.     

Esoknya, sesuai kesepakatan, Andrea dan timnya juga pergi berkunjung ke Kerajaan Huvro. Selain undangan dari Pangeran Djanh, juga untuk memperkenalkan mereka pada kerajaan terbesar ras iblis Lust tersebut.      

Andrea dan Kuro berkali-kali terkagum-kagum dengan suasana di kerajaan Huvro.      

"Ini malah seperti dunia dongeng, yah!" Kuro terpana melihat kanan dan kiri menatap alam Huvro yang tampak hijau asri dan menakjubkan.     

"Menurutku ini justru kayak dunia futuristik, deh!" Andrea berujar.      

"Benar, Mom, ini sangat futuristik tapi juga asri." Jovano menyetujui pendapat ibunya, karena bangunan-bangunan di kerajaan Huvro tertata dengan gaya aneh, modern, sangat maju peradabannya, dan memang tampak begitu futuristik. Namun, keasriannya masih terjaga.      

"Pantesan aja mpok meong betah di sini." Nyonya Cambion ini memang paling suka menggoda Revka.      

"Bacot!" seru Revka.      

"Kitty honey ... jangan keras-keras mengumpatnya, nanti didengar rakyatmu kan aneh kalau calon ibu ratunya gahar begitu ..." Pangeran Djanh memperingatkan istrinya.     

Revka menoleh ke suaminya dan tersenyum sebelum dia berteriak, "BACOT!"      

Andrea menahan tawa sekuat tenaga. Mpok kitty satu itu memang sangat gahar sebagai seorang istri, namun sang suami tidak berdaya jika meninggalkan istri galak seperti itu karena tidak bisa dipungkiri, Pangean Djanh hanya bisa terpuaskan karena permainan lihai istrinya belaka.      

Bagi kalian para wanita yang ingin mendominasi suami kalian seperti Revka, pastikan kalian sudah sangat lihai di ranjang seperti Mpok Kitty. Jangan nekat galak kalau ilmu kalian belum benar-benar mumpuni sakti mandraguna.     

Andrea dan timnya diterima oleh ayah Pangeran Djanh, King Huvr. Karena dia berteman baik dengan ayah Andrea, sudah pasti kedatangannya disambut sangat baik. Apalagi aliansi mereka berhasil memenangkan perang dimana-mana.     

"Tuan Putri Andrea! Suatu kehormatan bagi kami akan kehadiran Tuan Putri!" King Huvr segera menyambut Andrea dan mencium punggung tangan Andrea. Wajar jika dia sampai berbuat sesopan itu pada Andrea, karena dia mengetahui dari King Zardakh, bahwa tahta Orbth akan jatuh ke Andrea atau putra sulungnya kelak.      

"Baginda Raja Huvr, apa kabar, Paman Raja?" Andrea lebih suka pemanggilan demikian karena lebih terasa akrab dan tidak kaku. King Huvr sudah paham akan karakter nyentrik Andrea. Dia tidak mempermasalahkan itu.      

"Seperti kau lihat, Tuan Putri, selalu perkasa dan menawan, ha ha ha!" King Huvr menyahut penuh percaya diri sambil tertawa keras. "Ayo, ayo, kalian pasti lelah setelah perjalanan."     

Kemudian, Andrea dan timnya diberikan istana terbaik di sana. Di malam harinya, perjamuan makan besar-besaran pun diadakan dan ruang aula yang dipakai lebih besar dua kali lipat dari aula di kerajaan Orbth. Wajar, karena kerajaan Huvro lebih kaya dari Orbth.     

Lantas, di acara itu pula diperkenalkan pada semua hadirin mengenai siapa itu Pangeran Zaghar yang menjadi tunangan Shona. Para prajurit dan banyak tamu undangan manggut-manggutkan kepala, setuju melihat serasinya tuan putri kecil mereka bersanding dengan si pangeran dari Isvax.     

Di malam usai pesta perjamuan besar itu, Pangeran Djanh dan Revka menemui King Huvr atas undangan sang raja.      

"Papa ..." sapa Pangeran Djanh dan Revka pada Baginda Huvr.      

"Apakah Shona memang menyukai Zaghar?" tanya King Huvr sambil menatap anak dan menantunya.      

"Sebenarnya, baru terungkap bahwa sebelum ini, Shona menyukai Jovano, Pa." Pangeran Djanh membeberkan apa adanya.      

Dua alis King Huvr terangkat tinggi. "Dia menyukai Jovano? Pangeran Jovano yang itu? Yang memiliki Api Hitam Neraka dan Cahaya Surgawi?"     

Pangeran Djanh dan Revka sama-sama mengangguk.      

"Tsk! Dasar gadis bodoh itu! Kenapa dia tidak sejak awal mengatakan pada kita kalau dia menyukai Jovano?! Bayangkan jika kita bisa berbesan dengan Zardakh, apalagi bermenantukan Jovano yang luar biasa, pasti akan sangat menguntungkan bagi kerajaan kita! Tsk! Shona bodoh!" Baginda Huvr merutuk kesal.      

"Semua sudah terjadi, Papa." Revka membela putrinya dan sekaligus Pangeran Zaghar secara tersirat. "Mereka kini sudah sama-sama suka dan lagipula, Pangeran Jovano juga ternyata sudah memiliki pasangan dia sendiri di Jepang."     

"Bagaimana, Pa? Apa kita buat agar Shona bisa bersama dengan Jovano?" Seringaian pada wajah Pangeran Djanh terlihat culas dan licik. Revka melirik dan melotot pada suaminya. Sang pangeran lekas menghapus seringaian itu.      

Bagi Revka, dia paling kesal dan benci apabila hubungan pernikahan hanya berdasarkan pada keuntungan belaka yang dituju. Seperti dulu dia, saat pertama kali dia datang mencari Pangeran Djanh untuk meminta pertanggungjawaban pria incubus itu karena sudah membuat dia hamil, dia dihina habis-habisan hanya karena dia dari ras Nephilim.     

Dan, beruntung saja Pangeran Djanh tidak membuang dia serta berhasil meyakinkan sang ayah untuk menerima dia sebagai menantu dan membuang semua selir dan melengserkan istri pertamanya demi Revka.     

Maka dari itu, Revka tak mau jika Shona harus memilih pria berdasarkan dari untung atau rugi bagi kerajaan semata. Ini sungguh kejam untuk Shona dan Pangeran Zaghar.      

Lagipula, siapa yang bisa memprediksi masa depan? Siapa tau di masa depan, Pangeran Zaghar akan tampil sehebat Jovano, atau bahkan melebihi! Semua tidak ada yang tau, kan?     

Dan semua pemikiran Revka itu disampaikan secara lugas saat dia berdua saja dengan suaminya di kamar mereka.     

"Baiklah, baiklah, kitty honey, aku tidak akan lagi melihat apakah calon menantu kita menguntungkan atau merugikan." Pangeran Djanh hanya bisa pasrah patuh pada kemauan sang istri.      

"Kau hanya boleh melihat apakah orang yang dipilih anak-anak kita kelak membawa kebahagiaan untuk mereka atau tidak, oke Djanh?" Revka menatap tajam suaminya. "Kau harus ingat bagaimana aku dulu pertama tiba di sini. Jangan sampai itu terjadi lagi pada calon menantu kita."     

"Iya, sayank, iya ..." Pangeran Djanh memilih mengiyakan saja. Padahal Revka sendiri tidak mengetahui bahwa sebenarnya dirinya diterima oleh Raja Huvr juga atas bujukan sang suami pada ayahnya dengan mengatakan bahwa perkawinan silang iblis dan nephilim bisa menciptakan keturunan yang luar biasa.      

Karena King Huvr sendiri juga pernah beristrikan seorang malaikat, yang adalah ibunda Pangeran Djanh, maka raja pun setuju untuk menerima Revka.      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.