Maharaja Perang Menguasai Langit

Merangsek!



Merangsek!

2Duan Ling Tian berdiri di lapangan terbuka dan ia dapat melihat banyak jenius muda yang datang ke sini dari berbagai penjuru. Rasa gembira dan sombong dapat terlihat di wajah-wajah mereka.     

"Banyak sekali orang? Mereka semua adalah rekomendasi dari berbagai pihak di Kekaisaran Rimba Biru?" Duan Ling Tian terkejut saat melihat ada banyak sekali orang, tapi ia segera mengerti setelah berpikir sejenak.     

"Beberapa hari ini adalah hari-hari terakhir untuk para jenius muda dari berbagai daerah untuk mendaftarkan diri mereka di Akademi Naga dan Phoenix... Kebanyakan dari yang mendaftar pasti berdatangan dalam beberapa hari ini." Duan Ling Tian berpikir dalam hati sambil menatap ke depan.     

Di depannya ada sebuah gerbang melengkung.     

Di sisi gerbang itu berdiri sebuah prasasti tinggi dan di atasnya terukir empat kata besar dalam tulisan yang sangat indah.     

Akademi Naga dan Phoenix!     

"Keempat kata itu diukir dalam sekali jalan tanpa terputus, dan aura yang dipancarkannya sangat kuat tiada tara... Ku rasa itu ditulis langsung oleh seseorang yang sangat ahli." Duan Ling Tian berpikir dalam hati.     

Saat ini, ada tiga lelaki tua yang duduk di balik meja batu yang ditempatkan di depan gerbang lengkung itu, kuas dan tinta tersusun rapi di atas meja batu itu.     

Para jenius muda yang berdatangan dari segala penjuru itu tiba satu per satu di depan tiga lelaki tua, lalu mereka mengeluarkan bukti rekomendasi dan menyerahkannya kepada tiga lelaki tua itu untuk diperiksa.     

Setelah mereka memeriksa keabsahannya, ketiga lelaki tua itu akan menyelesaikan pendaftaran mereka dan memberi mereka simbol pengenal.     

Orang-orang yang telah memperoleh simbol pengenal itu akan melewati gerbang lengkung itu dengan gembira dan berjalan memasuki Akademi Naga dan Phoenix.     

"Benar-benar ramai..." Duan Ling Tian melihat ke arah tiga antrian panjang di depannya dan hanya bisa menggelengkan kepalanya, lalu ia bergerak maju untuk ikut mengantri.     

Tepat saat ini.     

"Aum!" Suara auman nyaring terdengar di telinga Duan Ling Tian, menyerupai suara guntur.     

Auman itu tidak hanya mengagetkan Duan Ling Tian, para jenius muda yang sedang berbaris juga seketika menoleh ke asal suara itu.     

Duan Ling Tian berbalik untuk melihat. Dalam sekali pandang, ia melihat seekor macan tutul raksasa berjalan mendekat, dan orang-orang yang berdiri di jalan yang akan dilaluinya berpencar.     

Seluruh tubuh macan tutul ini tertutup bulu lebat seputih salju, mirip api putih yang menyala, dan setiap kali ia membuka mulutnya untuk mengaum, orang-orang akan merasakan dingin di lubuk hati mereka.     

"Macan Tutul Salju?" Duan Ling Tian sedikit terkejut karena ia tidak menyangka ada orang-orang yang menggunakan makhluk ganas untuk berjalan-jalan di dalam Kota Kerajaan...     

Macan Tutul Salju adalah makhluk ganas Tahap Kelahiran Jiwa Baru tingkat ketujuh.     

Dalam hati Duan Ling Tian, dua buah kata seketika muncul.     

Sok keren!     

"Itu adalah Yin Zhe dari Klan Yin!"     

"Yin Zhe, tuan muda kedua dari Klan Yin. Dalam hal bakat alami, dia hanya kalah dari lima tuan muda yang agung dari Kekaisaran Rimba Biru... Aku sudah lama mendengar tentangnya."     

"Karena dia mampu menjinakkan Macan Tutul Salju, kekuatan tuan muda kedua dari Klan Yin ini pastilah sudah di tingkat ketujuh Tahap Kelahiran Jiwa Baru atau lebih tinggi."     

"Tuan muda kedua Klan Yin ini, Yin Zhe, baru berusia 29 tahun ini. Kabarnya, kultivasinya telah melangkah ke tingkat kesembilan Tahap Kelahiran Jiwa Baru."     

…     

Banyak orang berbicara sambil berbisik, dan itu memudahkan Duan Ling Tian untuk mencari tahu identitas orang yang baru datang itu.     

Klan Yin?     

Alis Duan Ling Tian terangkat, karena ia belum pernah mendengar tentang klan ini.     

Namun, ia dapat berasumsi bahwa klan itu mungkin berasal dari Kota Kerajaan Kekaisaran Rimba Biru, dan bukan klan biasa.     

Duan Ling Tian dapat menebak ini dengan melihat tatapan ketakutan dari para jenius muda yang ada di sana.     

"Haha... Yin Zhe, kau datang begitu awal." Tepat saat ini, terdengar suara tawa terbahak-bahak.     

Suara tawa itu diikuti oleh suara auman binatang yang membuat kaget.     

Seekor serigala raksasa berbulu belang hitam muncul, dan sepasang mata merah darahnya menatap tajam pada Macan Tutul Salju seolah siap menerkam dan bertarung dengan Macan Tutul Salju itu sewaktu-waktu.     

"Serigala Belang Hitam!" Banyak orang berseru kaget.     

Serigala Belang Hitam, seekor makhluk ganas Tahap Kelahiran Jiwa Baru tingkat ketujuh yang bahkan lebih buas daripada Macan Tutul Salju.     

"Makhluk ganas tangguh lainnya!" Banyak dari para jenius muda itu memandang orang yang berada di atas punggung Serigala Belang Hitam itu dengan tatapan iri.     

Duan Ling Tian ikut menoleh.     

Pemuda itu mengenakan pakaian hitam dan berusia sekitar 30 tahun. Penampilannya biasa saja, tapi pembawaannya yang arogan terpancar jelas dari matanya.     

"Tahap Ruang Hampa Setengah Langkah?" Kekuatan Spiritual Duan Ling Tian langsung menjangkau dan mendeteksi tingkat kultivasi orang itu.     

"Itu Sima Yang dari Klan Sima! Sima Yang juga seorang jenius bela diri dari Kekaisaran Rimba Biru. Dalam hal bakat alami, dia tidak kalah dari Yin Zhe dan hanya kalah dari lima tuan muda yang agung." Seseorang mengenali pemuda berpakaian hitam itu dan berseru pelan.     

"Hmph! Sima Yang, benar-benar suatu kebetulan, aku bahkan dapat bertemu denganmu saat aku baru mau mendaftar." Yin Zhe menggerutu dingin, jelas ia tidak berhubungan baik dengan Sima Yang.     

Begitu ia selesai berbicara, Yin Zhe mengabaikan Sima Yang dan langsung mengarahkan Macan Tutul Saljunya menuju gerbang Akademi Naga dan Phoenix.     

Di jalan yang ia lewati, para jenius muda itu bergeser untuk memberi jalan.     

Sesaat kemudian, Macan Tutul Salju yang ditunggangi Yin Zhe sudah berada di depan Duan Ling Tian     

Duan Ling Tian kebetulan sedang berdiri di ruang kosong di depan gerbang.     

Saat ini, Yin Zhen memiliki dua pilihan.     

Yang pertama, memutari Duan Ling Tian dari sisi kiri.     

Yang kedua, memutari Duan Ling Tian dari sisi kanan.     

Lagi pula, ruang kosong ini sangat luas.     

Tapi Yin Zhe tidak memilih keduanya dan malah menatap dingin ke arah Duan Ling Tian dan berteriak dingin. "Dari mana anak kecil bau kencur ini berasal? Minggir!"     

Duan Ling Tian memandang Yin Zhe dengan acuh tak acuh lalu mengabaikannya, seolah ia sama sekali tidak mendengar kata-kata Yin Zhe.     

Wajah Yin Zhe berubah marah.     

"Aum!!" Macan Tutul Salju di bawah Yin Zhe seolah bisa merasakan amarah tuannya dan meraung pada Duan Ling Tian.     

Duan Ling Tian mengernyit dan akhirnya berbicara dengan agak malas. "Jalan ini begitu lebar, apa kau tidak tahu cara memutar?"     

Memutar?     

Ketika Yin Zhe mendengar kata-kata Duan Ling Tian, wajahnya yang sudah marah terlihat semakin konyol. "Anak kecil bau kencur, aku, Yin Zhe, tidak pernah memutar... Kalau kau bijak, cepat minggir! Kalau tidak, aku akan membuat Macan Tutul Salju-ku merangsek melewatimu."     

Kata-katanya penuh ancaman.     

Ekspresi Duan Ling Tian yang tenang akhirnya berubah.     

Membuat Macan Tutul Salju merangsek melewatiku?     

Yin Zhe ini berpikir ia adalah hakim yang menentukan hidup dan mati?     

"Kalau begitu aku ingin tahu bagaimana kau akan membuat Macan Tutul Salju-mu merangsek melewatiku." Ekspresi suram di wajah Duan Ling Tian seketika menghilang, dan berganti dengan senyum cemerlang.     

"Hmm?" Kata-kata Duan Ling Tian menyebabkan Yin Zhe mengerutkan keningnya.     

Sebagai tuan muda kedua Klan Yin dan ahli beladiri yang memiliki bakat alami luar biasa dalam dunia bela diri, tentu saja mustahil baginya untuk menjadi seorang idiot!     

Saat ini, hanya ada dua kemungkinan mengapa pemuda berpakaian ungu di hadapannya itu masih berani bersikap seperti ini setelah mengetahui identitasnya.     

Pertama, orang ini adalah seorang pemarah yang benar-benar tidak tahu tentang status yang dimiliki Klan Yin di Kota Kerajaan Kekaisaran Rimba Biru.     

Kedua, orang ini berasal dari latar belakang yang mengejutkan dan tidak takut dengan Klan Yin.     

Untuk sesaat, ia menjadi ragu.     

"Aum!" Tepat saat Yin Zhe mulai ragu, sebuah auman terdengar lagi.     

Seorang pemuda dengan pakaian bersulam duduk di atas sebuah harimau raksasa berbulu biru langit yang berjalan mendekat. Di manapun harimau itu lewat, orang-orang di jalan bergeser untuk memberi jalan.     

"Ji Feng!" Alis Sima Yang yang duduk di atas Serigala Belang Hitam itu terangkat, dan ia menyapa pemuda dengan pakaian bersulam itu.     

"Itu dia!" Duan Ling Tian mengenali orang yang baru datang itu. Ia tak lain adalah pemuda berpakaian sulam yang ia temui di restoran sebelumnya.     

Saat itu, ia melempar keluar pengawal bodoh dari pemuda itu melalui jendela...     

Duan Ling Tian awalnya berpikir bahwa pemuda itu akan membela pengawalnya.     

Tapi tak diduga, pemuda itu langsung pergi.     

Saat itu, Duan Ling Tian tahu bahwa orang ini penuh siasat, dan sebelum pemuda itu benar-benar memahami latar belakang Duan Ling Tian, mustahil baginya untuk mencari masalah dengan Duan Ling Tian.     

Orang semacam ini benar-benar mengerikan.     

"Itu Ji Feng dari Klan Ji!"     

"Dalam hal bakat alami, Ji Feng ini adalah sosok yang seimbang dengan Yin Zhe dan Sima Yang... Usianya baru 29 tahun, tapi kultivasinya telah melangkah ke tingkat kesembilan Tahap Kelahiran Jiwa Baru!"     

…     

Banyak dari para jenius muda itu mengenali Ji Feng.     

"Yin Zhe, sebaiknya kau memutar saja... Haha!" Ji Feng mengangguk samar dan tersenyum pada Duan Ling Tian, lalu ia menatap Yin Zhe yang menunggangi Macan Tutul Salju dan berdiri di hadapan Duan Ling Tian, lalu tertawa terbahak-bahak.     

Tawa yang berisi ejekan.     

Jelas, Ji Feng tidak memiliki hubungan baik dengan Yin Zhe.     

Sima Yang ikut memandang Yin Zhe, dan sudut mulutnya melengkung membentuk senyum mengejek. "Yin Zhe, memutar saja... Apa kau pikir jalan di depan gerbang Akademi Naga dan Phoenix adalah milik Klan Yin-mu?"     

"Hmph!" Yin Zhe awalnya mencurigai latar belakang dan identitas Duan Ling Tian, tapi sekarang karena ia dipermalukan oleh saingan lamanya, wajahnya seketika memerah dan amarahnya memuncak, membuatnya kehilangan akal sehatnya.     

"Anak kecil, aku akan memberimu satu kesempatan terakhir... Minggir! Kalau tidak, aku akan mengakhiri hidupmu!" Mata Yin Zhe menatap dingin pada Duan Ling Tian saat ia berteriak tegas.     

Saat ini, ia melampiaskan semua amarahnya kepada Duan Ling Tian.     

"Mengakhiri hidupku?" Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan berkata acuh tak acuh, "Ada banyak ruang kosong di sini dan para jenius muda yang menyaksikan dapat melihat bahwa aku berdiri di sini lebih dulu... Seperti kata pepatah, siapa cepat dia dapat. Aku datang lebih dulu, kau datang belakangan. Secara logis, kaulah yang harus memutar."     

"Sekarang, kau menginginkan nyawaku gara-gara masalah sepele ini?" Saat Duan Ling Tian selesai berbicara, meskipun nada suaranya tenang, matanya samar-samar berkilat dingin menakutkan.     

Duan Ling Tian marah.     

"Apakah pemuda itu sudah gila? Apa dia tahu dia sedang berbicara dengan siapa?"     

"Dia juga seorang jenius muda yang direkomendasikan untuk bergabung dengan Akademi Naga dan Phoenix? Aku ingin tahu pihak mana yang merekomendasikan dia, apa tidak ada orang lain? Remaja tanggung seperti ini bisa mendapat rekomendasi untuk Akademi Naga dan Phoenix juga?"     

"Dia akan menderita."     

"Tentu saja! Perangai Yin Zhe terkenal buruk... Pemuda ini tidak tahu cara menghargai kebaikan yang ditunjukkan Yin Zhe hari ini, Yin Zhe pasti murka!"     

…     

Kerumunan jenius muda di sekelilingnya saling berbicara dengan berbisik-bisik.     

"Yin Zhe, ku rasa Adik ini bicara logis... Siapa cepat dia dapat harus selalu diterapkan." Tepat saat ini, harimau raksasa yang ditunggangi Ji Feng berjalan mendekat, dan ketika ia tiba di depan Duan Ling Tian, ia berjalan mengitarinya. Setelah itu, Ji Feng melihat ke arah Yin Zhe dengan tawa mengejek di wajahnya.     

"Hmph! Ji Feng, semakin dewasa kau semakin bodoh..." Yin Zhe menatap dingin Ji Feng, lalu menoleh pada Duan Ling Tian dan berkata sambil menyeringai. "Kau benar-benar memutar demi anak kecil ini? Hari ini, aku akan menunjukkan kepadamu bagaimana aku, Yin Zhe, akan membuat orang yang membuatmu memutar bersimpuh di depanku!"     

Nada suara Yin Zhe penuh kekejaman.     

"Maju!" Yin Zhe berseru pelan dan memerintah Macan Tutul Salju itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.