Maharaja Perang Menguasai Langit

Mereka yang Bersama dalam Kesulitan



Mereka yang Bersama dalam Kesulitan

0"Kau benar-benar mengejutkan, Nak ... Kau baru saja memahami Konsep Penafsir Ruang selama lima hari, namun telah bisa menembus dengan lancar ke Tahap Penafsir Ruang! Kemajuan seperti itu cukup untuk membuat seorang ahli bela diri Tahap Pengenal Ruang tingkat sembilan memerah karena malu." Feng Wu Dao menatap Duan Ling Tian sambil menghela nafas.     

"Keberuntunganku cukup baik." Duan Ling Tian menyeringai dengan rendah hati, dan ia tidak terkejut bahwa ia berhasil menerobos dengan cepat ke Tahap Penafsir Ruang sekarang.     

Tak perlu menyebut Sumber Energinya yang telah mencapai batas tingkat kesembilan Tahap Pengenal Ruang, bahkan dengan kekuatan obat Pil Reinkarnasi yang terakumulasi di dalam tubuhnya saja sudah cukup untuk membuatnya bisa dengan cepat menerobos ke Tahap Penafsir Ruang!     

Kekuatan obat Pil Reinkarnasi bukanlah sebuah lelucon.     

"Hampir dua bulan.. Tujuanku berikutnya adalah tingkat kedua Tahap Penafsir Ruang!" Duan Ling Tian memejamkan mata sekali lagi dan terus berkultivasi.     

Meskipun ia bisa mengandalkan Keping Konsep untuk memahami Konsep saat ia berkultivasi, tetapi ia tidak melakukan hal itu karena ia harus berkonsentrasi pada metode kultivasi mental bentuk ketujuh dari Teknik Penguasa Perang Sembilan Naga.     

Bentuk ketujuh dari Teknik Penguasa Perang Sembilan Naga disebut Bentuk Naga Pedang.     

Selain dikembangkan untuk meningkat di dalam Tahap Penafsir Ruang, bentuk ketujuh Teknik Penguasa Perang Sembilan Naga, Teknik Naga Pedang juga mampu membantunya dalam memahami Konsep Pedang dengan cepat.     

Tidak hanya itu, Bentuk Naga Pedang ini juga memberi sebuah keterampilan bela diri menyerang Sabuk Langit Tingkat Tinggi, Kilat Panas Sembilan Naga!     

Kilat Panas Sembilan Naga adalah keterampilan bela diri yang memanfaatkan Konsep Pedang pada dasarnya.     

"Konsep Angin-ku sudah menjadi Konsep Penafsir Ruang, dan itu memenuhi persyaratan untuk mengembangkan keterampilan bela diri Sabuk Langit... Tapi Kilat Panas Sembilan Naga ini malah membutuhkan Konsep Pedang sebagai fondasinya untuk menggunakannya." Duan Ling Tian berpikir dalam hatinya. "Paling tidak, aku harus memahami Konsep Pedang Dasar tingkat pertama!"     

Ketika ia memikirkannya sampai di sini, Duan Ling Tian tidak berpikir lebih jauh dan mulai berkultivasi sesuai dengan metode kultivasi mental Bentuk Naga Pedang, dan ia dengan cepat menjadi benar-benar tenggelam di dalamnya.     

Pada saat yang sama ketika ia meningkatkan kultivasinya dengan Bentuk Pedang Naga, ia mampu memahami Kekuatan Pedang dan bahkan Konsep Pedang.     

Tentu saja, hal itu hanya mampu membantunya untuk memahami sampai Konsep Pedang Dasar tingkat pertama, dan tingkat berikut harus dipahaminya sendiri.     

"Dengan cara ini, aku tidak bisa membagi perhatianku untuk memahami Konsep lain dengan sebuah Keping Konsep sampai aku memahami Konsep Pedang Dasar tingkat pertama ..." Ketika ia berpikir sampai di sini, Duan Ling Tian tidak punya pilihan lain.     

Sekarang, ia hanya berharap bahwa ia akan bisa memahami Konsep Pedang Dasar tingkat pertama sesegera mungkin sambil meningkatkan kultivasinya.     

Setelah ia menerobos ke Tahap Penafsir Ruang, Duan Ling Tian terus melanjutkan berkultivasi dan dengan cepat memahami metode kutivasi mental Bentuk Naga Pedang, yang membuat kultivasinya bisa melangkah di jalur yang benar.     

Ketika ia terbangun dari kultivasinya, ia sudah berada setengah bulan kemudian.     

Matahari merambat naik tinggi di langit dan sinarnya memancar kuat ke bumi, dan sinar matahari itu menyelimuti Duan Ling Tian, ​​membuatnya mau tidak mau menyipitkan matanya.     

"Ini adalah gurun utara?" Duan Ling Tian melihat ke bawah ke arah bumi yang tanpa batas dan berada di bawah Elang Bermata Biru, dan tanah ini ditutupi oleh dataran dan bukit-bukit terpencil yang tidak berpenghuni dan tak terbatas.     

"Iya." Feng Wu Dao menjawab.     

"Paman Feng, paman pernah ke sini sebelumnya?" Duan Ling Tian bertanya dengan rasa penasaran.     

"Sekali." Feng Wu Dao mengangguk. "Tempat terjauh yang pernah ku kunjungi adalah Kota Gurun Kuno di gurun utara .... Kota Gurun Kuno adalah kota Tanah Asing yang paling dekat dengan berbagai Dinasti kita.     

Duan Ling Tian mengangguk memahaminya.     

Wuss!     

Tiba-tiba, sebuah gelombang angin menderu masuk ke telinga Duan Ling Tian dari belakang, dan hal itu memaksa Duan Ling Tian untuk berbalik dan melihat.     

Ia melihat seekor binatang siluman yang sangat cepat terbang ke arah mereka, dan samar-samar bisa terlihat dua sosok yang berada di punggung binatang siluman itu.     

Binatang siluman itu terbang dengan kecepatan penuh, dan kecepatannya tidak kalah dengan Elang Bermata Biru. Ditambah dengan ia menggunakan Konsep Penafsir Ruang, ia dengan cepat bisa menyusul jarak antara dirinya dan Elang Bermata Biru.     

Sementara itu, Duan Ling Tian melihat penampilan binatang siluman itu dengan jelas, dan ia adalah sejenis siluman terbang yang tampak seperti burung pemakan bangkai namun sangat tidak sedap dipandang.     

"Binatang siluman Tahap Penafsir Ruang tingkat ketujuh!" Kekuatan spiritual Duan Ling Tian dengan sangat mudah mendeteksi kultivasi burung pemakan bangkai siluman itu.     

Duan Ling Tian tidak bisa melakukan apa-apa selain mencari melalui ingatan-ingatan milik Maharaja Bela diri Reinkarnasi, dan ia dengan cepat menemukan catatan yang berkaitan dengan jenis binatang siluman pemakan bangkai jenis ini. "Hering Petir, binatang siluman Tahap Penafsir Ruang yang bahkan lebih hebat daripada Elang Bermata Biru. Jenis-jenis teratas dari keluarga Hering Petir bahkan ada yang berada di tingkat kesembilan Tahap Penafsir Ruang!"     

"Bahkan hingga tingkatan 'Siluman' juga pernah muncul di keluarga Hering Petir!" Duan Ling Tian terkejut di dalam hatinya ketika ia mengetahui fakta tentang Burung Hering Petir itu.     

Wuss!     

Sementara itu, Hering Petir itu telah mendekati Elang Bermata Biru lalu bergerak secara sejajar dengan Elang Bermata Biru setelah beberapa saat.     

Dua sosok yang berada di punggung Hering Petir itu telah terlihat dengan jelas di mata Duan Ling Tian.     

Seorang pemuda berusia di atas 30 tahun yang mengenakan jubah panjang hijau giok, dan ia memiliki mata yang bersinar-sinar, alis berbentuk pedang, penampilan yang tampan, dan pembawaan yang agung.     

Namun, pada saat itu, wajahnya mengandung sedikit kecemasan.     

Di samping pemuda itu ada seorang gadis muda berusia sekitar 15 atau 16 tahun. Gadis muda itu memiliki penampilan seperti batu giok yang berukir, dan ia memegang lengan pemuda itu erat-erat ketika matanya yang besar dan berkaca-kaca menunjukkan air muka ketakutan.     

Tepat ketika Duan Ling Tian merasa penasaran mengapa kedua orang ini memperlihatkan raut wajah seperti itu, deru angin lainnya terdengar dari belakang Duan Ling Tian.     

Seekor binatang siluman terbang lainnya muncul di depan mata Duan Ling Tian.     

Kecepatan binatang siluman ini sangat cepat seperti sambaran petir, dan ia jauh lebih cepat dibandingkan Elang Bermata Biru dan Hering Petir itu.     

Wuss!     

Setelah beberapa saat, binatang siluman itu melampaui Elang Bermata Biru dan mengejar Hering Petir yang sudah terbang jauh di depan Elang Bermata Biru.     

"Seekor Hering Petir lainnya!" Duan Ling Tian melihat penampilan binatang siluman itu dengan jelas, dan itu adalah binatang siluman yang persis sama dengan Hering Petir yang ia lihat sebelumnya.     

Tetapi tubuhnya terlihat lebih besar, dan perasaan menindas yang dipancarkannya jauh lebih berat daripada Burung Hering Petir yang sebelumnya.     

Kekuatan Spiritual Duan Ling Tian menjalar dan mendeteksi kultivasi Hering Petir itu langsung saat pertama kalinya. "Binatang siluman Tahap Penafsir Ruang tingkat sembilan!"     

Bola mata Duan Ling Tian mengerut seketika ketika ia mendeteksi kultivasi Hering Petir ini.     

Bahkan jika ia berada di keluarga Hering Petir, seekor Hering Petir Tahap Penafsir Ruang tingkat kesembilan bisa dianggap sebagai tokoh tertinggi yang sangat langka, namun tidak pernah ia membayangkan bahwa ia akan bisa melihatnya secara langsung.     

Di punggung Hering Petir itu berdiri seorang pria berjubah hitam, dan orang ini sepenuhnya diselimuti jubah hitam yang longgar dan membuat Duan Ling Tian benar-benar tidak bisa melihat penampilannya dengan jelas.     

Terbawa rasa penasarannya, Kekuatan Spiritual Duan Ling Tian menjalar dengan maksud untuk mendeteksi kultivasi pria berjubah hitam itu.     

Tetapi Kekuatan Spiritualnya bahkan belum mendekati pria itu ketika seolah-olah telah menusuk sebuah bola kapas dan tidak memiliki tempat untuk mengerahkan kekuatan.     

"Kekuatan Spiritualmu tidak buruk bagi seorang anak mudamu." Tepat saat itu, sebuah suara yang sangat serak tiba-tiba masuk ke telinga Duan Ling Tian, ​​dan nadanya mengungkapkan kesan yang suram. Jelaslah bahwa itu adalah suara dari pria berjubah hitam itu.     

Dari suara itu, Duan Ling Tian bisa mengetahui bahwa yang berbicara itu adalah seseorang yang sudah tua.     

Dengan seketika, Duan Ling Tian berkeringat dingin.     

Ia praktis langsung bisa memastikan bahwa pria berjubah hitam itu adalah sebuah keberadaan yang berada di Tahap Transformasi Ruang atau bahkan di atasnya.     

Selama setengah tahun ini, selain pria berjubah hitam ini, ia sudah berjumpa dengan dua orang ahli Tahap Transformasi Ruang sebelumnya. Yang pertama adalah Bai Nan Xiang dari Keluarga Kekaisaran Dinasti Darkhan, yang kedua adalah Zhao Kun dari Klan Zhao Dinasti Darming.     

Kedua ahli beladiri Tahap Transformasi Ruang itu memiliki dua kesamaan.     

Pertama, mereka berdua keberadaan di tingkat pertama Tahap Transformasi Ruang.     

Kedua, mereka berdua sudah mati.     

Yang pertama terbunuh oleh jimat ajaib yang diberikan oleh ayahnya, Duan Ru Feng, sedangkan, yang terakhir telah terbunuh oleh Guru dari Su Li.     

"Kita telah tiba di gurun utara?" Tiba-tiba, sebuah suara yang akrab masuk ke telinga Duan Ling Tian, ​​dan itu adalah suara Feng Tian Wu yang terbangun dari kultivasinya.     

"Kakak Duan, kau sudah bangun." Feng Tian Wu tersenyum tipis kepada Duan Ling Tian, ​​dan dalam waktu singkat, ia sudah melihat kedua binatang siluman yang ada di depannya dan keduanya bergerak semakin mendekat. "Apa itu?"     

Tepat pada saat itu, kedua Hering Petir yang ada di depannya itu telah berhenti.     

Pria berjubah hitam yang mengendarai Hering Petir Tahap Penafsir Ruang tingkat kesembilan itu dengan mudah telah menyusul Hering Petir yang berada di tingkat ketujuh Tahap Penafsir Ruang dari belakang dan menghentikannya.     

"Lu San, apakah kau benar-benar akan memusnahkan kami kakak beradik ini?" Pemuda yang berdiri di punggung Burung Hering Tahap Penafsir Ruang tingkat ketujuh itu berbicara kepada pria berjubah hitam itu, dan hal itu terdengar dengan jelas ke telinga kelompok Duan Ling Tian bertiga.     

"Tuan Muda Kedua, aku hanya melaksanakan perintah atas diriku, ku harap kalian tidak menyalahkan aku ... Tuan Muda Tertua telah bertitah bahwa ia tidak akan bisa tenang di dalam hatinya sampai kalian berdua mati." Suara pria berjubah hitam itu terdengar serak.     

"Binatang itu!" Pemuda itu sangat marah namun ia merasa tidak berdaya, dan ia berkata dengan suara rendah. "Kau bisa membunuhku ... Tapi ku harap kau bisa membiarkan Ping'er pergi, ia sama sekali tidak bersalah."     

"Kakak Kedua, aku tidak akan meninggalkanmu! Jika kita harus mati, kita akan mati bersama." Meskipun mata gadis muda di sisi pemuda itu memancarkan rasa ngeri di dalamnya, namun tekadnya sangat tegas, dan dia tidak kenal takut meski usianya masih sangat muda.     

"Maaf, Tuan Muda Kedua ... Tuan Muda Tertua berkata bahwa kau dan Nona Muda Ketujuh harus mati!" Pria berjubah hitam itu melanjutkan ketika jubah yang dipakainya berkibar terkena angin.     

Tapi pria berjubah hitam itu tidak bergerak sampai saat ini, karena tatapannya telah turun pada Elang Bermata Biru yang bergerak mendekat dan semakin dekat dengannya. Tepatnya bisa dikatakan bahwa tatapannya telah mendarat pada kelompok Duan Ling Tian bertiga.     

Meskipun Duan Ling Tian dan Feng Tian Wu merasa bahwa nasib sepasang kakak beradik ini menyedihkan, dan mereka bahkan merasa simpati terhadap kakak beradik ini, namun mereka tidak berani bertindak gegabah.     

Pria berjubah hitam itu jelas merupakan seorang ahli beladiri yang sangat menakutkan, dan bahkan Feng Wu Dao pun mungkin tidak bisa melawannya.     

Tidak akan menjadi masalah jika mereka tidak ikut campur, namun begitu mereka ikut campur, mereka bahkan mungkin akan kehilangan nyawa mereka.     

Tidak perlu bagi mereka untuk mengambil risiko itu hanya demi dua orang asing yang tak mereka kenal.     

Tentu saja, mungkin jika Duan Ling Tian memanfaatkan jimat yang ditinggalkan ayahnya untuknya, ia akan bisa membunuh pria berjubah hitam ini, tetapi di tangannya hanya tersisa dua buah jimat untuk menyelamatkannya di saat kritis. Menggunakan salah satunya sama saja dengan memiliki menyia-nyiakan satu nyawa di masa depan.     

Dia tidak begitu murah hati sampai bersedia memanfaatkan jimatnya yang begitu berharga itu demi dua orang asing ini.     

Namun sayangnya, suatu hal mungkin tidak berjalan seperti yang mereka inginkan.     

"Jangan bergerak!" Pria berpakaian hitam itu berteriak dengan suara rendah saat sebuah aura mengerikan menyapu langsung menyelimuti Elang Bermata Biru dan membuat Elang Bermata Biru itu berhenti, dan hal itu menyebabkan ekspresi wajah Duan Ling Tian dan Feng Tian Wu menjadi suram.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.