Maharaja Perang Menguasai Langit

Matinya Lei Zhong



Matinya Lei Zhong

1Plakk!!     

Hampir pada saat yang sama ketika kata terakhir Lei Zhong meninggalkan mulutnya, sebuah suara tamparan yang keras bergema di udara dan dengan jelas memasuki telinga semua orang yang ada di tempat itu.     

Dalam tatapan mata yang waspada dari para pendekar yang lain, Duan Ling Tian mengangkat tangan dan memberikan sebuah tamparan keras di wajah Lei Zhong. Hal itu meninggalkan bekas telapak tangan yang terlihat di setengah wajahnya dan membuat wajahnya membengkak seketika.     

Untuk sesaat, yang bisa dirasakan oleh mereka yang menyaksikan hanyalah rasa dingin yang merambat di punggung mereka.     

Duan Ling Tian ini terlalu berani.     

Beraninya dia menampar Lei Zhong bahkan setelah ia mengatakan dirinya adalah murid langsung dari seorang tokoh digdaya Tahap Raja Bela diri.     

Mereka harus mengakui bahwa mereka benar-benar mengagumi keberanian Duan Ling Tian dari dasar lubuk hati mereka!     

Namun, meskipun mereka mengagumi keberaniannya, itu tidak berarti mereka setuju dengan cara Duan Ling Tian dalam melakukan hal itu.     

"Itu hanya mencari kematian!" Pada saat yang sama, kebanyakan orang-orang itu merasa Duan Ling Tian hanya mencari masalah. Termasuk bagi Zuo Yue, pendekar terkuat di kalangan generasi muda Sekte Anicca.     

Saat ini, tatapan yang dipancarkan Zuo Yue saat melihat Duan Ling Tian seperti sedang menatap orang mati.     

Dalam pendapatnya, tindakan Duan Ling Tian tidak diragukan lagi akan memprovokasi harga diri dari tokoh digdaya Tahap Raja Bela diri dari Sekte Izumo itu. Bahkan jika ia berhasil keluar hidup-hidup dari pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri, ia akan tetap mati pada akhirnya, tanpa sedikit pun keraguan!     

Tokoh digdaya Tahap Raja Bela diri itu tidak akan pernah membiarkannya melenggang dengan selamat.     

Setelah menampar Lei Zhong, yang membelalakkan matanya dengan ganas dan ingin menghancurkannya menjadi bubuk, Duan Ling Tian bertanya dengan wajah tenang dalam nada yang tidak cepat dan tidak juga lambat, "Aku hanya bertanya apakah kau ini Lei Zhong atau bukan. Apakah aku bertanya padamu kau itu murid pribadi siapa? "     

"K-Kau ... K-Kau ..." Lei Zhong memicingkan matanya, dan sepertinya akan membuka mulutnya kembali.     

Plakk.     

Sebuah tamparan keras lainnya mendarat di bagian lain wajah Lei Zhong, tamparan itu mengubah wajahnya menjadi seperti babi.     

"Apakah aku memintamu untuk bicara?" Duan Ling Tian memberi Lei Zhong tamparan lagi dan terus menatapnya dengan tenang. Hal itu benar-benar membuat Lei Zhong murka. Dengan rasa benci yang tumbuh menjadi lebih hebat, ia melotot pada Duan Ling Tian, ​​tapi tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.     

Ia percaya bahwa jika dirinya berani mengatakan sepatah kata saja, pihak lawan pasti akan memberikan tamparan lagi di wajahnya tanpa rasa ragu.     

Pemuda berpakaian ungu ini seperti orang gila! Orang gila yang sudah sepenuhnya gila!     

Ketika orang-orang yang menyaksikan melihat Duan Ling Tian kembali memberi tamparan kepada Lei Zhong, rasa dingin menusuk punggung mereka lagi. Semua yang mengalir dalam pikiran mereka sekarang adalah seberapa besar keberanian yang dimiliki oleh Duan Ling Tian ini. Dia begitu menyalakan api murka seorang tokoh digdaya Tahap Raja Bela diri itu.     

"Apakah kau benar-benar berpikir aku tidak berani membunuhmu?" Dengan nada tenang yang biasa, Duan Ling Tian melontarkan pertanyaan sepatah demi sepatah saat menatap Lei Zhong.     

Kali ini, Lei Zhong tidak menjawab. Namun, rasa dingin yang ekstrem yang bisa terlihat di matanya dan mencerminkan pikiran yang ada di benaknya.     

Plakkk!!     

Sebuah tamparan keras lainnya bergema di udara, dan mencengkeram hati para penonton yang menyaksikan, sedemikian rupa sehingga detak jantung mereka semua berubah menjadi sangat cepat. Masing-masing bisa merasakan darah mereka membeku.     

Duan Ling Tian telah memberi Lei Zhong sebuah tamparan lagi. Bola mata Lei Zhong hampir keluar karena tatapan sengit dan dalam yang pancarkan terhadap Duan Ling Tian. Duan Ling Tian bertanya lagi, "Apakah Kau tidak mendengar pertanyaanku?" Nada suaranya tidak lagi tenang tetapi mengandung sedikit rasa dingin sekarang.     

Akhirnya, Lei Zhong menelan kembali darah yang naik dari tenggorokannya dan bertanya dengan suara serak namun dingin, "Jangan bilang kau berani membunuhku?"     

Duan Ling Tian mengabaikan pertanyaan mangsanya, lalu bertanya tanpa peduli, "Namamu Lei Zhong ... Aku ingin tahu hubungan apa yang kau miliki dengan Lei Jun, pendekar muda terkuat kedua atau sesuatu di kalangan generasi muda di Sekte Anicca?"     

Dia punya perasaan karena Lei Zhong dan nama keluarga Lei Jun sama-sama Lei, dan keduanya adalah murid yang paling menonjol di antara generasi muda di Sekte Izumo, mereka pasti memiliki hubungan dalam beberapa hal.     

"Dia adalah adik kandungku, dan juga murid langsung dari Ketua Sekte Izumo!" Saat Lei Zhong mendengar Duan Ling Tian menyebutkan Lei Jun, wajahnya yang pucat tiba-tiba dipenuhi dengan rasa bangga.     

"Adikmu? Kebetulan sekali!" Duan Ling Tian tertawa. Tawa itu sangat hangat, tetapi begitu tawanya mereda, nadanya menjadi dingin seketika seolah-olah datang langsung dari lubang neraka. "Aku sudah membunuh adikmu, jadi ... apakah kau benar-benar berpikir aku tidak berani membunuhmu?"     

Blarrr!     

Saat kata-kata itu keluar dari mulut Duan Ling Tian, ​​kerumunan itu meledak gempar dengan seketika.     

Duan Ling Tian telah membunuh adik Lei Zhong? Lei Jun yang juga adalah murid langsung dari Ketua Sekte Izumo?     

"Sial! Dia benar-benar akan terkubur!" Di saat Peng Bao mendengar kata-kata Duan Ling Tian, ​​dia awalnya tertegun lalu sebuah senyum masam merambat di wajahnya.     

Dia tahu saat Duan Ling Tian membuat pengumuman itu, dia dan Sekte Izumo telah ditakdirkan terkunci dalam suasana dendam yang tak ada habisnya.     

"Tidak heran. Aku tadinya penasaran mengapa aku tidak melihat Lei Jun sama sekali. Dia seharusnya sudah tiba di area pusat pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri ini lebih awal dari kita. Tidak terlintas sedikit pun dalam pikiranku bahwa ia mungkin sudah mati." Selain Peng Bao, Huang Daniu, Su Li, dan Zhang Shou Yong juga seolah tersentak dengan kenyataan tersebut.     

Mengenai di mana dan kapan Lei Jun terbunuh, tidak sulit bagi mereka untuk mencari tahu.     

Beberapa waktu lalu, setelah perselisihan antara Lei Jun dan Peng Bao, Lei Jun pergi sendirian. Sementara mereka sedang dalam perjalanan ke area pusat pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri bersama Duan Ling Tian, ​​mereka hanya berpisah sekali di dalam sebuah gua dengan enam pintu masuk untuk menyelidiki arah secara terpisah.     

Sekarang saat mereka memikirkan tentang hal itu, pasti lah saat itu Duan Ling Tian bertemu Lei Jun dan membunuhnya.     

"Duan Ling Tian ini sudah tamat sekarang!" Seberkas senyum merayap di sudut mulut Zuo Yue saat ia bersukacita karena kemalangan yang akan menimpa Duan Ling Tian itu.     

Wajah Xu Qing tetap tenang, tetapi sedikit rasa terkejut terlihat di matanya. Dia terpana dengan keberanian Duan Ling Tian.     

"Tampaknya Lei Zhong akan mati kali ini." Xu Qing menghela nafas.     

Karena Duan Ling Tian telah mengumumkan fakta bahwa dia lah yang telah membunuh Lei Jun di depan semua orang, itu berarti dia bertekad untuk membunuh Lei Zhong.     

"Apa ?! Kau... Kau sudah membunuh adikku ?!" Mata Lei Zhong menyipit. Wajah pucatnya menjadi gelap dan tubuhnya yang tergantung dalam genggaman Duan Ling Tian sangat gelisah sehingga bergetar karena kemarahan yang tak tertahankan. Matanya dipenuhi dengan rasa dingin yang luar biasa.     

"K-Kau sudah mati! Kau sudah mati !!" Lei Zhong meraung dengan suara seraknya.     

"Kau tidak akan melihat apakah aku akan mati atau tidak." Duan Ling Tian tetap berkata tak acuh. Saat sinar dingin melintas di matanya, tangan yang mencengkeram leher Lei Zhong tiba-tiba mengencang.     

Krakk!     

Suara tulang remuk yang renyah bergema di udara dan memasuki telinga semua orang. Hal itu membuat darah mereka menjadi dingin ketika rasa dingin mengalir ke dalam tulang belakang mereka.     

Dalam tatapan mata para pendekar lain yang menatap lekat-lekat, Lei Zhong yang masih melotot bahkan tidak berhasil berteriak. Tepat ketika itu, dengan kepala terkulai ke satu sisi, dia langsung terdiam.     

Mata yang semula dipenuhi dengan kemarahan itu langsung berubah menjadi layu.     

Wuss!     

Dengan mengangkat tangannya, Duan Ling Tian mengambil Cincin Ruang Lei Zhong dari tangannya dan melepaskan cengkeramannya pada saat yang sama. Tubuh Lei Zhong meluncur jatuh dari ketinggian ratusan meter dari udara dan akhirnya menjadi sebuah genangan bubur darah di lantai gua.     

Hening.     

Seluruh adegan itu begitu hening sehingga menakutkan meskipun semua yang hadir di tempat itu tahu Duan Ling Tian akan membunuh Lei Zhong ketika mengatakan sudah membunuh Lei Jun.     

Lagi pula, setelah ia mengaku membunuh Lei Jun, bahkan jika ia tidak membunuh Lei Zhong, ia tetap akan menghadapi akibat yang sama setelah meninggalkan pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri itu kelak.     

Karena akibatnya sama setelah ia membuat pengumuman itu, ia tentu saja tidak akan membiarkan Lei Zhong hidup.     

Karena alasan itulah, Lei Zhong terbunuh.     

Meskipun itu adalah sesuatu yang sudah mereka perkirakan, mereka tetap saja dilanda rasa ngeri saat melihatnya.     

Terutama para murid dari tiga kekuatan lapis dua utama.     

Mereka tahu betul tentang posisi yang ditempati Lei Zhong dan Lei Jun di dalam Sekte Izumo.     

Tidak hanya mereka berdua adalah pemimpin kalangan generasi muda saat ini di Sekte Izumo, dua bersaudara ini juga merupakan pilar masa depan Sekte Izumo. Selain itu, mereka juga adalah murid langsung dari dua tokoh digdaya yang ada di Sekte Izumo.     

Orang terkuat di Sekte Izumo tidak lain adalah Gurunya Lei Zhong, satu-satunya tokoh digdaya Tahap Raja Bela diri di Sekte Izumo – sang tetua tertinggi.     

Sedangkan orang terkuat kedua di Sekte Izumo, tidak lain adalah gurunya Lei Jun, Ketua Sekte saat ini dari Sekte Izumo.     

Faktanya Duan Ling Tian telah membunuh Lei Zhong dan Lei Jun, itu sama saja dengan memberikan sebuah tamparan keras masing-masing di wajah dua tokoh digdaya Sekte Izumo itu dan sepenuhnya menginjak-injak harga diri mereka.     

Wuss! Wuss! Wuss!     

...     

Saat ini, beberapa orang lagi tiba di area pusat pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri itu. Mereka tiba tepat pada waktunya untuk menyaksikan adegan Duan Ling Tian membunuh Lei Zhong dan membuat tubuhnya menjadi percikan bubur.     

"Siapa yang bernasib sial berani-beraninya memprovokasi Kakak seperguruan Ling Tian?" Ada banyak murid Sekte Lima Elemen di antara kelompok orang yang baru datang itu. Mereka tidak bisa menahan diri menyesalkan nasib Lei Zhong.     

Tentu saja, mereka berpikir seperti itu karena mereka belum tahu identitas Lei Zhong. Kalau tidak, mereka tidak akan begitu tenang.     

"Dia ternyata masih hidup?" Ketika salah satu dari beberapa murid Sekte Lima Elemen yang tersisa melihat sosok Duan Ling Tian, ​​rasa terguncang dan tidak percaya langsung memenuhi matanya seolah-olah ia baru saja melihat sesuatu yang luar biasa.     

"Duan Ling Tian!" Pada saat yang sama, sebuah sosok yang sangat cepat muncul tepat waktu dari ketinggian di istana pusat itu.     

Zhang Yang baru saja tiba dan langsung menyaksikan adegan Duan Ling Tian melakukan pembunuhan.     

"P-Pemuda itu ... Bukankah dia adalah tokoh digdaya muda yang masuk dari Pintu Masuk No. 1?" Ketika Zhang Yan melihat tubuh yang telah hancur menjadi bubur itu, matanya bersinar sebelum ekspresi wajahnya berganti dengan sebuah tatapan terpana.     

Karena ia tidak masuk dari Pintu Masuk No. 2, itu hanya bisa berarti bahwa ia masuk dari Pintu Masuk No. 1.     

Selama perjalanannya, dia telah belajar tentang sekelompok tokoh digdaya muda yang memasuki pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri itu. Dia tahu bahwa selain Pintu Masuk No. 2, ada satu pintu masuk lagi - Pintu Masuk No. 1 - yang bisa dimasuki.     

Orang-orang yang masuk dari Pintu Masuk No. 1 tidak lain adalah sekelompok murid muda dari tiga kekuatan lapis kedua utama di gurun utara.     

"Duan Ling Tian ternyata membunuh seorang murid kekuatan lapis dua di depan begitu banyak orang?" Sudut mulut Zhang Yan sedikit bergerak.     

Meskipun ia juga telah membunuh beberapa murid dari kekuatan lapis kedua dalam perjalanannya, tidak ada seorangpun yang masih hidup mengetahui tentang hal ini sama sekali.     

Dia tidak punya nyali besar untuk membunuh murid kekuatan lapis kedua di depan mata begitu banyak orang.     

Dibandingkan dengan kekuatan lapis ketiga seperti Sekte Pemutus Emosi yang ia masuki, meskipun hanya ada perbedaan satu lapis dengan kekuatan lapis dua, perbedaan kekuatan dan latar belakang mereka adalah sebesar dunia     

Pada akhirnya, Zhang Yan tidak bisa menahan rasa penasarannya dan berbalik ke arah biarawan muda yang berdiri di dekatnya dan bertanya melalui Pesan Suara, "Xuan Bei, apa yang terjadi?"     

Pada saat ini, biksu muda itu menatap dengan bingung pada pemuda berpakaian ungu yang berdiri di kejauhan itu, ia tidak bisa kembali pada akal sehatnya untuk waktu yang lama.     

Pesan Suara Zhang Yan mengejutkannya dan membangunkannya langsung. Sebuah senyum masam langsung merekah di wajahnya saat ia juga menjawab melalui Pesan Suara, "Apa lagi? Duan Ling Tian baru saja membunuh Lei Zhong dari Sekte Izumo!"     

Ketika Duan Ling Tian melontarkan kekuatan 1.200 naga bertanduk kuno tanpa bantuan senjata roh apa pun, ia tahu bahwa ia masih jauh dari bisa menandingi Duan Ling Tian.     

"Lei Zhong? Nama itu terdengar cukup akrab." Zhang Yan mengerutkan keningnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.