Maharaja Perang Menguasai Langit

Angkat dan Hempaskan!



Angkat dan Hempaskan!

0Lei Jun, tokoh digdaya terkuat kedua di Sekte Izumo saat ini.      

Ketika dia bertemu dengan Peng Bao beberapa hari yang lalu, dia telah membentuk tim kecil dengan tujuan untuk menemukan dan memperjuangkan Keping Penguasaan.      

Duan Ling Tian menyadari keserakahan yang Lei Jun ungkapkan di matanya ketika dia pertama kali bertemu Lei Jun.      

Itu adalah jenis keserakahan yang berbicara tentang bagaimana dia tidak sabar untuk membunuh Duan Ling Tian dan mengambil Cincin Ruangnya sebagai miliknya.      

Namun, Duan Ling Tian tidak peduli dengan Lei Jun, dan dia tidak menganggap Lei Jun sebagai ancaman.      

Lei Jun takut pada Peng Bao ketika dia menyadari Peng Bao berada di pihak Duan Ling Tian dan dengan sengaja melindunginya. Dia pergi dan melanjutkan perjalanannya sendiri.      

"Pria ini pasti tahu bagaimana caranya tetap hidup."      

Duan Ling Tian menyipitkan kedua matanya dan menatapnya dengan tenang saat dia berdiri jauh.      

Sementara itu, Lei Jun yang tampak telah menunggunya untuk waktu yang lama bergumam saat ujung bibirnya bergerak ringan, "Duan Ling Tian, ​​jika kau pintar, beri aku Keping Penguasaan Petir Tahap Raja Bela Diri Tingkat Kedelapan yang kau tukar menukar dengan Peng Bao ... Jika kau memberikannya, mungkin aku akan membiarkan mayatmu utuh!"      

Mata Lei Jun berbinar ketika dia melihat Duan Ling Tian muncul di hadapannya. Dia terbang dan segera mendekati Duan Ling Tian. Dia menatap ke matanya, dan nadanya dipenuhi dengan superioritas.      

Caranya menatap Duan Ling Tian arogan seperti dia melihat orang yang sudah mati bukan orang yang masih hidup.      

Mungkin di matanya, tidak mungkin bagi Duan Ling Tian keluar dari tempat ini hidup-hidup hari ini.      

"Memberimu Keping Penguasaan, dan kau akan membiarkan mayatku utuh?"      

Ketika Duan Ling Tian mendengar apa yang dikatakan Lei Jun, dia tertegun pada awalnya, tetapi dengan cepat, dia tersenyum. Senyumnya menawan. "Lei Jun, karena kau mengatakannya ... Haruskah aku berterima kasih atas belas kasih yang kau tunjukkan padaku?"      

"Tentu saja!"      

Lei Jun tampaknya tidak memahami sarkasme dalam ucapan Duan Ling Tian saat dia berkata dengan arogan, "Orang-orang yang aku bunuh ... Jika aku baik, mereka meledak menjadi beberapa bagian. Parahnya lagi, mereka berubah menjadi potongan daging yang terbang ke mana-mana! Tentu saja, kau harus berterima kasih kepadaku karena menunjukkan belas kasihan kepadamu dengan membiarkan tubuhmu tetap utuh."      

Lei Jun tersenyum gila di wajahnya saat dia berbicara. Matanya berkilauan dingin dengan niat membunuh seolah-olah dia akan melahap siapa saja yang mendekatinya.      

Wajah Duan Ling Tian tidak mengungkapkan sedikit pun rasa takut bertentangan dengan harapan Lei Jun. Sebaliknya, dia melihat Lei Jun seolah-olah dia adalah seorang idiot dan sempat berkomentar, "Bodoh!"      

"Bodoh?" Lei Jun tertegun, dia benar-benar tercengang.      

Duan Ling Tian ini hanya murid dari kekuatan lapis tiga, bagaimana dia berani menyebutnya bodoh?      

"Kau bajingan!" Lei Jun yang tersentak kembali ke akal sehatnya berteriak tiba-tiba, dan kemarahannya melambung sampai puncaknya.      

Pada saat yang sama, Sumber Energi menyapu seluruh tubuhnya dan berubah menjadi kilat dan petir ungu. Mirip dengan ular listrik ungu tebal yang berkelilingi dan berlama-lama di tubuhnya.      

'Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar! '      

...      

Hampir secepat Sumber Energi tubuh Lei Jun berubah menjadi petir ungu, gemuruh yang mengerikan pun terjadi.      

Sementara itu, Energi Langit dan Bumi bergemuruh di langit di atas kepalanya dan mulai berubah menjadi Fenomena Langit dan Bumi.      

Ada total delapan ratus siluet naga bertanduk kuno yang melayang di langit. Tampak hidup seolah-olah akan menyerang Duan Ling Tian kapan pun.      

Tingkat Ketiga Transformasi Ruang!      

Konsep Petir Lanjutan Tingkat Ketiga!      

Dihadapkan dengan Konsep Petir Lei Jun yang bergabung dengan Sumber Energi miliknya yang menghasilkan energi petir ungu di sekeliling tubuhnya, Duan Ling Tian bertanya perlahan dengan ekspresi santai, "Itu ... Itu saja yang kau miliki?"      

Suara Duan Ling Tian terdengar sedikit menghina.      

"Duan Ling Tian, ​​karena kau memintanya ... Aku akan mewujudkan mimpimu!!"      

Lei Jun awalnya diprovokasi oleh Duan Ling Tian, ​​tetapi kemarahannya semakin mereda ketika energi menyapu seluruh tubuhnya.      

Namun, setelah mendengar apa yang dikatakan Duan Ling Tian, ​​emosinya yang baru saja tenang tidak bisa lagi ditahan, dan emosinya benar-benar meledak.      

'Dhuak!!'      

Lei Jun menghentak kedua kakinya di tanah, menciptakan retakan ganas di tanah. Menyebar cepat seperti jaring laba-laba raksasa.      

Dengan bantuan momentum hentakannya, seluruh tubuhnya terbang seperti sambaran petir dan melesat ke arah Duan Ling Tian.      

'Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!'      

...      

Suara petir yang memekakkan telinga bercampur dengan suara ledakan udara membuntuti Lei Jun di tempat-tempat yang dilewatinya.      

Pada saat yang sama, gelombang arus udara tak terlihat menyebar saat embusan angin yang kuat bertiup dari segala arah. Pasir dan debu terbang ke mana-mana di sekitar gua.      

'Dhuar!'      

Lei Jun tiba di depan Duan Ling Tian dalam sekejap, dan dia memukul dengan tinjunya tanpa menggunakan senjata roh. Pukulan itu seperti tembakan peluru ke arah Duan Ling Tian dengan maksud untuk membunuhnya.      

Pukulan yang mengandung delapan ratus kekuatan naga bertanduk kuno dan terjalin dengan petir ungu melesat menuju Duan Ling Tian seolah-olah akan menghancurkannya!      

Pada saat yang sama, Lei Jun tersenyum saat melihat Duan Ling Tian yang berdiri tak bergerak di depan matanya.      

Baginya, alasan Duan Ling Tian bergeming adalah karena kecepatannya yang mengkhawatirkan.      

Menghadapi serangannya, murid muda dari kekuatan lapis tiga ini belum bisa menangani kecepatan seperti itu.      

"Memang, seorang murid dari kekuatan lapis tiga memiliki kemampuan tingkat ketiga ... Kau seperti seekor semut di hadapanku!"      

Ketika Lei Jun mengekspresikan kebenciannya dan berpikir pukulan yang dikerahkannya akan segera mengakhiri hidup Duan Ling Tian, ​​dia terkejut melihat perlawanan yang mengerikan ketika tinjunya hanya sepelemparan batu dari Duan Ling Tian.      

"Baam!" Terdengar suara ringan.      

Suara itu datang dari tinju Lei Jun yang dipenuhi dengan energi yang tak terkendali, dan Duan Ling Tian menangkapnya dengan mudah dengan tangannya yang secepat kilat ketika tinju itu akan mendarat di tubuhnya.      

Tinju Lei Jun yang berisi kekuatan delapan ratus naga bertanduk kuno bagaikan meteor jatuh ketika dia mengerahkan tinju itu. Namun, tinju itu bagai jatuh pada sebatang kapas ketika mendarat di tangan Duan Ling Tian. Tidak ada kekuatan di balik serangan itu sama sekali.      

Ekspresi Lei Jun berubah secara dramatis ketika tinju mengancam yang dikerahkannya dengan mudah ditangkap oleh Duan Ling Tian dengan tangan kosong.      

Pada saat ini, tidak peduli betapa bodohnya dia, dia sampai pada kesimpulan yang jelas bahwa kekuatan pemuda berpakaian ungu di hadapannya ini jauh di atas kekuatannya!      

Tepat ketika Lei Jun berencana untuk menarik tinjunya dari tangan Duan Ling Tian yang seperti penjepit sehingga dia bisa berbalik dan pergi, matanya menyipit seketika.      

Pada saat ini, dia terkejut melihat Fenomena Langit dan Bumi yang muncul di atas kepala pemuda berpakaian ungu tanpa dia tahu kapan. Ada total 1.100 siluet naga bertanduk kuno yang menggeliat saat mereka turun.      

Apa yang dilihat matanya membuatnya terkejut.      

1.100 kekuatan naga bertanduk kuno tanpa menggunakan senjata roh?!      

Dibandingkan dengan energi yang dia miliki di tinjunya, itu adalah tiga ratus kekuatan naga bertanduk kuno lebih dari apa yang dia miliki.      

Ketika Lei Jun melihat 1.100 siluet naga bertanduk kuno di depan matanya, dia benar-benar kehilangan keberaniannya.      

"Sial!!"      

Sangat cepat, ekspresi wajah Lei Jun berubah lagi. Dipenuhi dengan rasa putus asa ketika dia menyadari kekuatan Duan Ling Tian bisa mengakhiri hidupnya dengan mudah.      

Pada saat yang sama, secara naluriah dia mencoba menarik kembali tinjunya dari tangan Duan Ling Tian.      

Namun, tinjunya sepertinya berakar di tangan Duan Ling Tian, ​​dia tidak bisa mengeluarkannya sama sekali.      

"Ahh !!"      

Di detik berikutnya, rasa sakit yang hebat datang dari tinjunya dan merasuki seluruh tubuhnya menyebabkan Lei Jun menjerit dari dasar paru-parunya.      

Jerit kesakitan terdengar seperti berasal dari jantung dan paru-parunya yang terkoyak, membuat siapa saja yang mendengarnya seperti kulit kepala mereka mati rasa.      

Lengan yang Duan Ling Tian gunakan untuk memegang tinju Lei Jun tergabung dari empat jenis Konsep, mengguncang tiba-tiba dan menghancurkan semua petir ungu yang mengelilingi tinju Lei Jun.      

Itu adalah energi yang dihasilkan ketika Lei Jun menggabungkan Sumber Energi-nya dengan Konsep Petir.      

Setelah menyingkirkan energi di sekitar tinju Lei Jun, Duan Ling Tian menekan tangannya pada tubuh Lei Jun, dan energi yang mengelilinginya menyapu habis.      

"Ahh !!"      

Tubuh Lei Jun bergetar, dan wajahnya menjadi pucat, dia tidak bisa menahan darah keluar dari mulutnya.      

Ketika Lei Jun baru saja menarik napas, dia menyadari apa yang akan dilakukan Duan Ling Tian ketika dia melihat Duan Ling Tian mengerahkan gerakan selanjutnya. Ekspresinya berubah, dan dia berteriak panik, "Tidak!!"      

Sayangnya, Duan Ling Tian mengabaikan teriakan Lei Jun seolah-olah dia tidak mendengarnya sama sekali.      

Pada saat yang sama, Duan Ling Tian masih memegang tinju Lei Jun dengan erat dan mengangkat lengannya tiba-tiba. Dia mengangkat Lei Jun sepenuhnya saat dia menatap dinding di dekatnya dengan cahaya dingin berkilatan di matanya.      

'Wirr! Wirr! Wirr!'      

...      

'Wuss!'      

Duan Ling Tian mengangkat Lei Jun dan memutarnya di udara beberapa kali seperti kincir angin. Dia kemudian melemparkannya ke dinding di dekatnya seperti anak panah yang melesat dari busurnya.      

'Dhuak!'      

Dentuman keras terdengar ketika kerikil dari dinding beterbangan. Lei Jun menabrak dinding gua dan berubah menjadi lempengan daging. Adegan dia tergantung di dinding adalah pemandangan yang mengerikan untuk dilihat.      

Pemandangan di depan matanya tampak sangat mirip lukisan abstrak di Bumi di mana Duan Ling Tian dulu tinggal di kehidupan masa lalunya.      

Lei Jun benar-benar kehabisan napas, dia tidak bisa mati lebih dari ini.      

Meskipun Lei Jun mencoba untuk mengaktifkan energi di tubuhnya, dalam upaya untuk melepaskan diri dari kontrol Duan Ling Tian, ​​berkali-kali ketika dia sedang diangkat dan akan dihempaskan, energinya selalu ditekan oleh energi Duan Ling Tian tanpa ampun di setiap saat dia mengumpulkan energinya.      

Oleh karena itu, tidak ada energi apapun untuk melindungi Lei Jun ketika dia diangkat dan dihempaskan.      

Tubuhnya terbuat dari daging dan darah, bagaimana mungkin baginya untuk melawan kekuatan Duan Ling Tian atau hantaman ke dinding yang sekuat baja?      

Dengan demikian, Lei Jun hancur sampai mati oleh Duan Ling Tian tanpa hambatan sama sekali!      

Dari awal hingga akhir, Lei Jun bahkan tidak memiliki kesempatan untuk mengeluarkan sarung tangan roh tingkat satu dari Cincin Ruang-nya.      

Namun, bahkan jika dia berhasil menggunakan senjata roh, dia tidak akan bisa lolos dari akhir yang sama karena Duan Ling Tian juga tidak menggunakan senjata roh apa pun.      

"Keserakahan telah menyebabkan begitu banyak kematian ..."      

Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan menghela napas rendah. Dia mengambil Cincin Ruang Lei Jun dan berjalan keluar dari pintu masuk gua yang dia masuki sebelumnya tanpa memutar kepalanya.      

Tidak masalah apakah itu Lei Jun yang baru saja dia bunuh atau Leng Ji yang telah dia bunuh sebelumnya, keduanya menghadapi akhir yang sama karena mereka mengincar Keping Penguasaannya.      

Segera, Duan Ling Tian kembali ke gua yang luas sambil menunggu berita yang dibawa Peng Bao, Huang Daniu, dan dua lainnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.