Maharaja Perang Menguasai Langit

Pusaka Pertama



Pusaka Pertama

3Seorang senior berpakaian abu-abu muncul bersama sepuluh pemuda yang terdiri dari pria dan wanita. Kedua senior di atas lembah bereaksi, dan salah satu dari mereka menatapnya dan berkata dengan samar, "Kami pikir kau tidak datang, tua bangka"     

"Hmm, bagaimana aku melewatkannya jika kalian berdua datang!" Senior berpakaian abu-abu itu menjawab. Dia kemudian melihat ke tengah lembah di mana perisai cahaya abu-abu yang dalam menghalangi pandangan.     

Mata keruh senior yang berpakaian abu-abu berbinar saat dia memerintahkan, "Masuklah!"     

"Baik."     

Sepuluh pemuda terbang ketika dia selesai berucap, tubuh mereka jatuh ke perisai cahaya abu-abu. Tak lama setelah itu, tujuh pria dan dua wanita melewati perisai cahaya abu-abu dan menghilang di hadapan mata ketiga senior. Berdiri sendirian di perisai adalah seorang pria yang tampak hampir berusia empat puluh tahun, dia secara alami tidak bisa masuk. Pada saat yang sama, perisai itu bergetar.     

Wajah senior yang berpakaian abu-abu berubah ketika dia menyaksikan pemandangan di hadapannya. "Kau ... Kau berbohong tentang usia aslimu?!" Para senior lainnya tidak bisa menahan kening mereka berkerut. Pria itu bahkan belum sempat bereaksi sebelum pusaran muncul seperti alat penyedot di sekelilingnya.     

'Dhuar!' Suara 'dentuman' yang keras terdengar, dan tubuh pria itu meledak tanpa peringatan. Hujan darah, dan dia tidak ada lagi di dunia ini.     

"Mencoba memasuki pusaka rahasia Maharaja Bela Diri di atas umur empat puluh ... Naif!" Salah satu pejabat senior menyeringai.     

Di atas dataran luas, kilat ungu melesat ke arah barat laut. Shou!     

"Sudah hampir sebulan. Di mana ujung daratan ini? Di daratan, Duan Ling Tian melesat cepat. Dia tampak agak bingung dan ada kerutan di wajahnya.     

"Pada kecepatanku ini, kecepatan waktu yang dihabiskan cukup bagiku untuk kembali ke Sekte Lima Elemen di wilayah selatan gurun utara, namun aku bahkan belum mencapai pusaka rahasia Maharaja Bela Diri yang sesungguhnya." Duan Ling Tian tersenyum getir.     

"Seberapa besar pusaka rahasia maharaja Bela Diri itu? Mungkinkah lebih besar dari gurun utara?" Duan Ling Tian khawatir.     

Pusaka rahasia Maharaja Bela Diri adalah struktur bawah tanah di bawah gurun utara. Jika luasnya lebih besar dari gurun utara, maka itu akan menjadi bencana bagi seluruh gurun utara jika runtuh.     

Tiga hari kemudian.     

"Di sana ... Apakah itu akhir dari daratan?" Duan Ling Tian, ​​yang mulai merasa kebas dari perjalanan, langsung melihat kabut hitam di kejauhan. Kabut hitam menyelubungi daratan.     

Pada saat itu, kabut hitam membuat Duan Ling Tian terasa tidak asing. Dia tahu dia telah mencapai ujung daratan. Begitu dia memasuki kabut hitam, dia akan tiba di pusaka rahasia Maharaja Bela Diri yang sebenarnya. Angin puyuh muncul ketika Duan Ling Tian meningkatkan kecepatannya tanpa ragu-ragu. Dia memasuki kabut hitam seperti embusan angin. Sekelilingnya gelap, tetapi dia terus terbang. Seketika, seberkas titik terang muncul.     

"Pusaka rahasia Maharaja Bela Diri!"     

Duan Ling Tian tahu titik kecil terang itu pastinya pintu masuk pusaka rahasia Maharaja Bela diri yang sesungguhnya. Yang harus ia lakukan untuk sampai pada pusaka rahasia Maharaja Bela Diri yang sebenarnya adalah terus terbang melewatinya.     

"Pusaka dalam pusaka rahasia Maharaja Bela Diri ... Pil obat dan senjata roh biasa tidak berguna bagiku, dan tidak menggoda sama sekali."     

Titik terang kecil tumbuh semakin besar di depan mata Duan Ling Tian. Duan Ling Tian berpikir pada dirinya sendiri, 'Kecuali itu sesuatu yang istimewa, aku hanya tertarik pada Keping Penguasaan.'     

Setelah dia membersihkan pikirannya, dia akhirnya tiba di pintu masuk pusaka rahasia Maharaja Bela Diri yang sebenarnya. Pintu itu adalah lubang yang hanya bisa dilewati satu orang saja. Di sisi lain lubang itu, secerah seperti siang hari.     

"Masuk!"     

Duan Ling Tian terbang melewati lubang itu tanpa ragu-ragu.     

Hampir pada saat yang sama, pesan dari Maharaja Bela Diri yang meninggalkan pusaka rahasia memasuki telinga Duan Ling Tian. "Ingat, ini adalah pintu masukmu dan juga jalan keluarmu untuk pusaka rahasia Maharaja Bela Diri."     

"Formasi Mantra menandaimu saat kau terbang melewati lubang. Mulai sekarang, hanya kau sendiri yang bisa menyeberangi pintu masuk ini." Setelah itu, pesan itu berakhir tiba-tiba.     

"Aku satu-satunya yang bisa melewati pintu masuk ini?"     

Duan Ling Tian tidak bisa menahan diri dari berpaling ke arah lubang itu kembali. Sisi lain tampak diselimuti awan keabu-abuan, warnanya bercampur dengan dinding lubang.     

Seseorang tidak dapat melihatnya tanpa pengamatan yang cermat.     

Dengan memasuki kenangan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, Duan Ling Tian dengan cepat menemukan teori di balik Formasi Mantra ini. Formasi Mantra itu semacam Cincin Ruang setelah menyatakan kepemilikannya. Tidak akan mengenali pemilik baru kecuali pemilik aslinya meninggal.     

Namun, ada perbedaan kecil dalam Formasi Mantra di pintu masuk. Formasi Mantra itu tidak membiarkan orang lain melewatinya bahkan setelah pemiliknya meninggal.     

"Ini berarti ... Pintu masuk ini adalah satu-satunya pintu di mana aku akan keluar setelah mengumpulkan harta dari pusaka rahasia Maharaja Bela Diri. Semua orang memiliki lorong pribadi mereka sendiri untuk keluar." Duan Ling Tian segera menyadarinya.     

Dia mulai mengamati sekelilingnya. Di depan matanya ada gua kosong yang tampak seperti diukir oleh seseorang.     

Meskipun itu adalah gua bawah tanah, ada cahaya terang seolah siang hari.     

"Kurasa gua itu dikelilingi Formasi Mantra yang menggunakan Mutia Kemilau sebagai bahannya." Duan Ling Tian dengan mudah menemukan jawabannya.     

Gua itu sangat besar, hampir sebesar lapangan sepak bola standar di bumi, dan ada empat jalan keluar menuju empat arah yang berbeda.     

Setelah mencari-cari selama beberapa waktu, Duan Ling Tian tidak berhasil menemukan apa pun. Dia pun memilih jalan keluar dan terbang keluar.     

Seketikag, Duan Ling Tian menyadari dia telah tiba di gua lain. Satu-satunya perbedaan adalah gua lain itu tampak seperti aula dan yang lain tampak seperti sebuah ruangan. Gua sebelumnya memiliki empat pintu keluar sedangkan gua ini memiliki selusin pintu keluar yang berbeda dalam berbagai arah. "Tempat ini seperti labirin!"     

Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya dan tersenyum getir. Dia dengan santai memilih jalan keluar lain dan terbang keluar.     

Dia tidak berhenti terbang di sepanjang jalan.     

Setelah satu jam, Duan Ling Tian tidak menemukan pusaka apapun, dia bahkan tidak melihat bayangan atau menghadapi bahaya apa pun. "Tidak ada Formasi Mantra penyerang sama sekali?"     

Duan Ling Tian terkejut.     

Saat dia tidak mempercayai apa yang terjadi, dia terbang ke gua yang lebih besar.     

Gua ini tampak seperti ruang latihan bela diri yang kosong. Berdiri di dalamnya, Duan Ling Tian melihat sekeliling dan merasa kecil.     

"Eh?"     

Tiba-tiba, Duan Ling Tian mendongak seolah-olah dia merasakan sesuatu. Di bagian atas gua, tepat di tengah, sebuah kotak indah terpajang di dinding. Hanya setengah dari kotak yang bisa dilihat.     

"Akhirnya sesuatu."     

Mata Duan Ling Tian berbinar. Meskipun dia tidak yakin apa yang ada di dalam kotak, tetap saja itu pusaka pertama yang dia temui sejak dia memasuki pusaka rahasia Maharaja Bela Diri.     

Ini awal yang bagus. Angin puyuh muncul ketika Duan Ling Tian melesat tanpa ragu untuk mengambil kotak indah itu.     

Namun, tepat ketika dia sampai di udara, ekspresi wajahnya berubah seolah-olah dia merasakan sesuatu. Dia merunduk dan lansung mundur saat kilat ungu menyambarnya.     

Shou!     

Pada saat itu, sebuah kilat kuning kecoklatan menyambar di mana Duan Ling Tian berada, dan kilatan itu mendesirkan angin. Akhirnya, kilat kuning kecoklatan itu mendarat di tanah dan menghilang. Meninggalkan lubang kecil dan tanpa dasar yang tampak seperti ditusuk oleh panah tajam.     

Duan Ling Tian menarik napas dalam-dalam saat dia berkeringat dingin.     

Untungnya, dia memiliki refleks yang cepat. Kalau tidak, kilatan itu menyambar otaknya.     

Gemuruh!     

Gemuruh! Gemuruh! ...     

Duan Ling Tian mendengar suara keras, dan ada ketakutan yang berkepanjangan di dalam hatinya.     

Sementara itu, dia merasakan tanah bergetar. Gua itu berguncang seolah-olah gempa bumi sedang terjadi.     

"Oh tidak!"     

Duan Ling Tian mengeluarkan Kekuatan Spiritualnya, dia langsung tahu golakan aura yang intens di sekitarnya berasal dari Formasi Mantra yang diaktifkan.     

Wajah Duan Ling Tian berubah setelah menyadarinya.     

Beberapa saat kemudian, energi kuning kecoklatan yang besar bangkit dari tanah satu demi satu. Perlahan-lahan membentuk bayangan kuning kecoklatan. Segera, ada lebih dari seratus manusia ilusi dengan api kuning kecoklatan berpercikan di mata mereka. Semua manusia ilusi itu menatap tajam Duan Ling Tian.     

"Sungguh luar biasa!"     

Duan Ling Tian tercengang setelah melihat lebih dari seratus manusia ilusi kuning kecoklatan di depannya.     

Melalui kenangan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, dia tahu ada keping Konsep Bumi dalam setiap manusia ilusi. Itu adalah salah satu sumber kekuatan mereka. Tak perlu dikatakan, sumber tenaga lainnya adalah Sumber Energi. Ada beberapa batuan Induk dalam Formasi Mantra yang memberi mereka Sumber Energi. Ini berarti mereka bisa bertarung seperti ahli bela diri biasa dengan Konsep Bumi dan Sumber Energi.     

"Manusia ilusi ini berbeda dari manusia ilusi bumi di Pusaka Raja Pedang ... Manusia ilusi di Pusaka Raja Pedang tidak bisa mengerahkan kekuatan dari keping Konsep Bumi mereka sedangkan manusia ilusi ini dapat sepenuhnya mengerahkan kekuatan keping Konsep Bumi di tubuh mereka!"     

Duan Ling Tian dengan serius mengamati ratusan manusia ilusi yang mengelilinginya. Dia tahu betul apa yang dia hadapi setara dengan sekelompok ahli bela diri Transformasi Ruang.     

Seperti kata pepatah, 'Saat burung berkik dan kerang bertarung, nelayan yang mendapat untung!' Duan Ling Tian tidak menyadari ada bayangan yang bersembunyi di sudut gua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.