Maharaja Perang Menguasai Langit

Kekuatan Lapis Kedua



Kekuatan Lapis Kedua

3"Mungkin, kita tidak bisa masuk bersama," Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya ketika melihat Feng Tian Wu mengikutinya.     

"Mengapa?" Feng Tian Wu tertegun sejenak. Perasaan bingung terlukis di wajahnya.     

Sekte Lima Elemen dan murid Sekte Mandau, termasuk Huang Daniu, semua menatap Duan Ling Tian dengan tatapan bingung. Mereka tidak mengerti apa yang dimaksud Duan Ling Tian dengan ucapannya itu.     

"Aku sudah menyelidiki kabut gelap itu, dan ternyata ada serangkaian Formasi Mantra yang tersusun bersama-sama untuk membentuk sebuah ilusi. Jumlah formasi itu lebih banyak dari yang ku perkirakan!" Duan Ling Tian menarik napas dalam-dalam saat melihat kabut gelap di dekatnya itu dengan ketakutan. Dia bergumam, "Formasi Mantra ini hanya memiliki satu fungsi, dan itu adalah untuk memisahkan orang dalam kabut itu dan menempatkannya secara terpisah di setiap sudut pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri itu!"     

Sebagai orang yang ingatannya telah menyatu dengan ingatan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, adalah wajar bila ia tahu alasan mengapa Formasi-formasi Mantra ini berada di balik kabut gelap itu.     

Tujuan utamanya adalah untuk memisahkan orang-orang yang berkelompok dan menyebarkan mereka di semua tempat sehingga mereka harus melalui tes bertahan hidup yang kejam di mana hukum rimba akan diterapkan di mana yang terkuat akan bertahan.     

Hanya orang-orang yang pada akhirnya selamat yang akan mendapatkan hadiahnya.     

"Jadi begitu caranya." Kenyataan seakan menghantam Feng Tian Wu.     

Huang Daniu memandang Duan Ling Tian ​​dan tersenyum kecut. "Awalnya, aku ingin tetap berada di sampingmu sehingga aku memiliki perlindungan, tapi sepertinya gagasanku ini hancur berkeping-keping sekarang."     

Wuss! Wuss!     

Tepat setelah kata-kata Huang Daniu meninggalkan mulutnya, dua buah sosok menyapu seperti sebuah embusan angin dan segera memasuki kabut gelap yang ada di dekat panggung itu dan menghilang hanya dalam sekejap mata.     

"Itu adalah Kakak Chen dan Yi!" Seru seorang murid Sekte Lima Elemen.     

"Ayo kita pergi." Duan Ling Tian mengangkat alisnya lalu beranjak menuju kabut gelap yang ada di dekat panggung itu. Ia beranjak memasuki pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri itu.     

Feng Tian Wu, Huang Daniu, Su Li, dan Zhang Shou Yong juga mengikuti.     

Dengan segera Duan Ling Tian memperhatikan bahwa murid-murid Sekte Lima Elemen dan Sekte Mandau mengikuti di belakang mereka secara berkelompok seolah-olah mereka tidak percaya pada kata-katanya. Ia merasa sedikit tidak berdaya akan hal itu.     

"Apakah orang-orang ini berpikir aku berbohong kepada mereka tadi?" Duan Ling Tian tidak bisa menahan senyum masam yang merambat di wajahnya.     

Namun, ia tidak mengatakan apa-apa lagi. Begitu kelompok orang-orang itu memasuki kabut gelap, mereka tentu akan tahu bahwa apa yang dikatakannya benar.     

Setelah beberapa saat, sekelompok orang itu, dengan Duan Ling Tian berada di depan, memasuki kabut gelap yang menyelimuti panggung itu dalam formasi yang esar.     

Duan Ling Tian memasuki kabut hitam itu terlebih dahulu, dan sosoknya menghilang tanpa jejak.     

Feng Tian Wu, Huang Daniu, Su Li, dan Zhang Shou Yong mengikuti dari belakang.     

Di belakang mereka berempat adalah sekelompok murid Sekte Lima Elemen dan Sekte Mandau yang mengikuti mereka secara berurutan. Mereka semua memasuki kabut gelap, dan sosok mereka benar-benar tertelan di dalamnya.     

Sejenak, panggung luas yang diselimuti oleh kabut gelap itu menjadi kosong.     

Setelah Duan Ling Tian memasuki kabut gelap itu, yang terlihat olehnya hanyalah cahaya yang melintas di matanya, dan dia segera mendapati dirinya berada sendirian di sebuah padang rumput yang luas.     

Padang rumput itu memiliki pemandangan yang indah dengan berbagai nuansa hijau yang membentang sejauh mata memandang.     

"Pergilah ke arah barat laut. Di ujung padang rumput ini terletak pintu masuk sejati ke dalam pusaka harta rahasia Maharaja Bela Diri ini!" Pada saat yang sama, sebuah suara serak dan tua memasuki telinga Duan Ling Tian dengan lantang. Itu adalah pesan yang ditinggalkan oleh Maharaja Bela Diri yang meninggalkan pusaka harta rahasianya di sana.     

'Sepertinya, di antara Formasi-formasi Mantra yang ada di dalam kabut gelap yang dapat menciptakan ilusi itu, ada beberapa yang disertai dengan Formasi Polifoni,' pikir Duan Ling Tian dalam hati.     

Meskipun ia tahu segalanya yang ada di hadapannya sekarang hanyalah sebuah ilusi, dia juga tahu bahwa ia harus bertindak sesuai dengan pesan yang ditinggalkan oleh Maharaja Bela Diri itu.     

Hanya dengan cara itu ia bisa memasuki pusaka harta rahasia sejati milik Maharaja Bela Diri itu.     

Saat ini, Duan Ling Tian yang berada di dalam ilusi itu telah terisolasi dan hanya seorang diri.     

"Aku seharusnya bisa terbang di sini, kan?" Duan Ling Tian berpikir di dalam hatinya.     

Begitu pikiran itu terbentuk di benaknya, ia mencoba melesat ke udara. Dengan sebuah lompatan, seluruh tubuhnya telah melesat ke langit. "Seperti dugaanku!"     

Saat Duan Ling Tian menemukan bahwa tempat itu tidak diselimuti oleh Formasi Larangan Terbang, ia tidak bisa menahan untuk bernapas lega.     

Tidak akan menjadi masalah baginya jika menyeberangi padang rumput yang sangat luas itu dengan berjalan kaki, tetapi akan menghabiskan lebih banyak energi daripada terbang.     

"Seperti yang diharapkan dari ilusi yang diciptakan oleh Formasi Mantra yang ditulis dan dipasang oleh Maharaja Bela Diri itu. Ini memang sulit!" Saat Duan Ling Tian terbang, ia membentangkan Energi Spiritualnya dalam upaya untuk memindahkan ilusi itu, tetapi akhirnya, ia menemukan bahwa ilusi itu bahkan tidak bergerak sama sekali.     

Namun, dia sudah siap secara mental untuk hal ini sehingga ia tidak terkejut sama sekali.     

Bagaimanapun, itu adalah Formasi Mantra yang dipasang oleh seorang Maharaja Bela Diri. Jika benar-benar bisa dipindahkan olehnya, dia sendiri akan terkejut.     

"Seharusnya tidak ada ujian di sini di alam ilusi, kan?" Duan Ling Tian bergumam ketika hatinya tersentak.     

Tidak terlalu lama setelah Duan Ling Tian mulai terbang, ia tidak bisa menahan senyum masam di wajahnya. "Sepertinya aku cukup sial. Tampaknya ada beberapa Formasi Mantra menyerang di dalam Formasi Mantra yang membentuk Ilusi ini."     

Persis setelah Duan Ling Tian tersenyum kecut, embusan angin menerpa dari langit di tempat yang ia lewati. Sebuah badai luas menyapu langit dan menyapu ke arah Duan Ling Tian.     

Angin mengamuk, dan serangkaian bilah angin biru yang membeku mengikuti di belakangnya seperti bayangan sebelum menyapu dan mengurung dirinya seolah sedang berusaha merobek-robeknya menjadi serpihan serpihan kecil.     

'Wuss!' Setelah Duan Ling Tian membentangkan Energi Spiritualnya dan merasakan intensitas badai dan bilah angin ini, dia menghela nafas lega.     

Intensitas bilah badai dan angin ini paling tidak setara dengan kekuatan seorang ahli bela diri tahap Transformasi Ruang Tingkat Kelima atau Keenam yang telah memahami Konsep Angin Menengah tingkat Kelima atau Keenam. Itu sama sekali bukan ancaman baginya.     

Wuss!     

Tatapan Duan Ling Tian menjadi dingin, dan ia segera melepaskan sebuah pukulan tinjunya. Itu sangat mengguncang bumi karena dia telah mengerahkan seluruh energinya.     

Bumm! Bumm! Bumm! Bumm! Bumm!     

...     

Serangkaian suara ledakan itu menggema di udara berturut-turut dan bergaung di langit yang luas, seakan bermain-main untuk mengguncangkan hati seseorang.     

Bumm!     

Sebuah suara yang memekakkan telinga meledak tapi itu tidak lain adalah tinju Duan Ling Tian yang berisi kekuatan 800 naga kuno bertanduk. Seperti sebuah bola meriam, ia menghantam badai dan rangkaian bilah angin yang mengikuti di belakang badai itu seperti bayangan.     

Ketika basis kultivasi Transformasi Ruang Tingkat Pertama dilepaskan sepenuhnya, itu setara dengan kekuatan 200 naga kuno bertanduk.     

Konsep Angin Lanjutan Tingkat Kedua setara dengan kekuatan 300 naga kuno bertanduk.     

Tiga jenis Konsep Penafsir Ruang Tingkat Kesembilan itu bila ditambahkan bersama-sama juga setara dengan kekuatan 300 naga kuno bertanduk.     

Ketika energi yang besar itu menyapu, ia menghancurkan badai dan bilah angin itu seperti daun kering, dan membuatnya menghilang tepat di depan mata Duan Ling Tian.     

Bumm! Bumm! Bumm! Bumm! Bumm!     

...     

Setelah menghancurkan badai dan bilah angin itu, energi yang muncul dari tinju Duan Ling Tian menebas langit hingga terbelah dengan kekuatan yang tidak berkurang sama sekali, dan sekali lagi memicu serangkaian ledakan yang menusuk telinga.     

Baru setelah energi itu sepenuhnya mereda di depan matanya baru langit di sekitarnya akhirnya mendapatkan kembali ketenangannya.     

"Keparat ya!" Duan Ling Tian yang baru melepaskan sepenuh energinya dalam sebuah pukulan mengutuk dengan penuh semangat.     

Dia tidak menahan kekuatannya sama sekali dalam pukulan sebelumnya. Dengan semua Sumber Energi-nya meledak, dan keempat Konsep mengikutinya seperti bayangan, itu membuat darahnya mendidih karena kemarahan yang kejam.     

"Ayo pergi!" Duan Ling Tian menghela nafas lega saat melanjutkan perjalanannya ke arah yang ditunjukkan dalam pesan yang ditinggalkan oleh Maharaja Bela Diri itu. Dia terbang ke arah barat laut menuju ke arah pusaka harta rahasia sejati milik Maharaja Bela Diri itu.     

Sepanjang jalan, Duan Ling Tian terus-menerus diganggu oleh berbagai Formasi Mantra yang menyerangnya. Namun, di dengan energinya yang sombong, energi yang dilepaskan oleh Formasi Mantra itu hancur olehnya dalam satu pukulan tanpa ada kesulitan.     

Duan Ling Tian, ​​yang memiliki basis kultivasi pada tahap Transformasi Ruang Tingkat Pertama dan memahami tiga Konsep Penafsir Ruang Tingkat Kesembilan dan satu Konsep Transformasi Ruang Tingkat Kedua, seperti seekor monster yang tak terkalahkan yang sedang mengamuk dalam perjalanannya di alam ilusi ini.     

"Aku penasaran bagaimana teman-teman yang lain mengatasinya saat ini." Setelah sepuluh hari, Duan Ling Tian belum juga mencapai pusaka harta rahasia sejati milik Maharaja Bela Diri itu. Karena bosan, ia mau tidak mau jadi memikirkan yang lain.     

Dia tahu bahwa yang lain juga pasti berada dalam situasi dan pengalaman yang sama seperti dirinya saat ini.     

'Tujuan dari Formasi Mantra ini adalah untuk menempatkanku di sudut harta karun rahasia Maharaja Bela Diri itu. Meskipun aku telah bepergian selama sepuluh hari dengan kecepatan penuh, aku masih belum juga sampai di tujuan.' Saat ia memikirkan tentang hal ini, Duan Ling Tian tidak bisa menahan senyum masam dari wajahnya.     

Namun, ia juga tahu bahwa dia tidak punya pilihan lain selain dengan sungguh-sungguh melanjutkan perjalanannya.     

Hanya dengan cara ini, ia bisa memasuki pusaka harta rahasia sejati milik Maharaja Bela Diri itu.     

Dimulai dari kawasan tengah sampai ke kawasan distrik utara, gurun utara terbagi menjadi dua wilayah dengan yang lainnya adalah kawasan distrik barat, selatan dan timur.     

Di wilayah terakhir, kekuatan lapis ketiga lah yang berkuasa.     

Adapun yang pertama, yang merupakan zona kawasan tengah dan kawasan distrik utara gurun utara, ada tiga kekuatan besar yang juga merupakan tiga raksasa di gurun utara.     

Ketiga raksasa itu semuanya, tanpa pengecualian adalah kekuatan lapis kedua.     

Semua kekuatan lapis kedua di Benua Awan memiliki tokoh digdaya yang tangguh dalam jumlah yang sangat banyak. Yang lebih penting adalah bahwa mereka memiliki Maharaja Beladiri di sekte mereka, tidak seperti kekuatan-kekuatan lapis ketiga.     

Ada sebarisan gunung yang melintasi di persimpangan antara kawasan zona tengah dan kawasan distrik utara gurun utara yang sunyi dan tak berpenghuni. Sangat sedikit orang akan datang ke sini.     

Namun, banyak orang berada di sini hari ini.     

Wusss! Wusss! Wusss! Wusss! Wusss!     

...     

Sejumlah sosok yang melesat cepat terbang melintasi langit dari utara dan mencapai langit di atas pegunungan yang melintang hanya dalam sekejap mata.     

Ada total sebelas orang dari mereka.     

Yang memimpin kelompok itu adalah seorang lelaki tua kurus yang tampak berpakaian serba abu-abu. Ketika ia terbang melintasi langit, embusan angin terlihat membelah dan memberi jalan tidak jauh di depannya.     

Terlihat betapa tinggi basis kultivasi orang tua ini.     

Di belakang lelaki tua berpakaian abu-abu itu ada delapan sosok pemuda dan dua orang pemudi. Mereka semua memiliki satu kesamaan, dan tidak terlihat berusia di atas 40 tahun.     

"Tetua Tertinggi, apakah kita terlambat?" Seorang pemuda tampan berpakaian hijau dengan alis tebal dan mata yang tajam, membawa sebilah pedang panjang di dalam sarungnya dan tersandang di punggungnya berdiri di belakang lelaku tua berpakaian abu-abu itu, dan melontarkan pertanyaan.     

"Hanya beberapa jam. Jangan khawatir tentang itu." Lelaki tua berpakaian abu-abu itu menggelengkan kepalanya, tampak jelas bahwa ia tidak peduli tentang hal itu.     

Sesaat kemudian, lelaki tua berpakaian abu-abu itu turun ke bawah dan membawa kesepuluh pemuda dan pemudi itu ke pegunungan yang berjajar melintang itu sebelum berhenti di angkasa di atas sebuah lembah.     

Sudah ada dua orang lelaki tua yang berdiri secara terpisah di atas lembah itu seolah-olah mereka telah menjadi bagian dengan lingkungan sekitarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.