Maharaja Perang Menguasai Langit

Kembali ke Klan Chen



Kembali ke Klan Chen

3"Oh?" Mata Ke Zheng berbinar ketika dia mendengar ucapan Chen Dong, dan ia bertanya dengan sedikit terkejut. "Apa mungkin Klan Chen-mu memiliki jenius muda yang memenuhi persyaratan seperti itu?"     

"Tetua Ke, Anda pasti bercanda. Selain Wei, bagaimana mungkin Klan Chen kita memiliki jenius muda yang luar biasa?" Chen Dong tertawa getir. "Dia adalah seseorang yang masih muda yang kukenal beberapa hari yang lalu, dan dia memiliki kekuatan yang luar biasa pada usianya yang masih muda ... Aku tidak takut bahwa Tetua Ke nanti akan menertawakanku, tetapi tidak seorang pun di Klan Chen kami yang bisa menandingi pemuda itu."     

"Apa?!" Ke Zheng langsung menjadi sangat terkejut ketika mendengarnya. "Sang Ketua Chen, aku mendengar dari Chen Wei bahwa Tetua Tertinggi Klan Chen-mu telah menembus ke tingkat kelima Tahap Penafsir Ruang empat tahun lalu ... Apa mungkin bahwa dia juga bukan lawan yang sebanding bagi pemuda yang sedang kau bicarakan ini? "     

"Ada sesuatu yang Anda tidak tahu, Tetua Ke. Tetua Klan Chen kami telah menembus ke tingkat keenam Tahap Penafsir Ruang beberapa waktu lalu." Chen Dong menghela nafas, dan tatapannya menjadi sedikit rumit.     

Pemuda berpakaian ungu itu telah sangat mengejutkannya.     

"Tingkat Keenam Tahap Penafsir Ruang?" Bola mata Ke Zheng mengerut, dan ia tergerak. "Sang Ketua Chen, apa mungkin pemuda yang kau bicarakan itu telah mengalahkan Tetua Tertinggi Klan Chen-mu, sebuah sosok yang berada di tingkat keenam Tahap Penafsir Ruang?"     

"Benar." Chen Dong mengangguk.     

"Di mana dia sekarang?" Mata Ke Zheng bersinar, pertanyaan yang diajukannya berisi nada mendesak. Tiba-tiba ia merasa bahwa kemungkinan besar pemuda itu akan menjadi titik balik bagi Puncak Kayu.     

Saat ini, Puncak Kayu terus-menerus mengalami kemunduran, dan sangat dibutuhkan darah muda yang segar dan luar biasa untuk bergabung dengannya.     

"Dia telah tinggal bersama Klan Ye di Kota Awan Melayang selama beberapa waktu belakangan ini. Tetua Ke, jika Anda tertarik, maka aku akan ..." Chen Dong belum selesai berbicara ketika ia terganggu oleh sebuah suara yang tiba-tiba.     

"Sang Ketua Chen, Duan Ling Tian datang tanpa diundang, ku harap Anda tidak menolak kedatanganku!" Suara tenang dan menggelegar itu terdengar dari luar Ruang Pertemuan Klan Chen, dan menjadi semakin dekat.     

"Itu dia!" Mata Chen Dong berbinar saat ia dengan segera melihat ke arah pintu masuk. Ia tidak menyangka bahwa orang yang baru saja ia sebutkan telah tiba.     

Tapi wajahnya langsung menjadi suram.     

Dia memang melihat Duan Ling Tian, ​​tapi ia juga melihat dua orang lainnya. Seorang Pemuda dengan wajah diliputi kengerian, dan seorang Pemuda lagi terluka parah dan tidak sadarkan diri.     

Kedua pemuda itu adalah wajah yang sangat dikenalnya dan mereka tepatnya adalah kedua putranya.     

"Chen Wei!" Sebuah suara yang berat terdengar tiba-tiba ketika lelaki tua yang duduk di kursi utama itu menghilang, dan ketika ia muncul sekali lagi, ia sudah berada di sisi pemuda yang tidak sadarkan diri itu, Tuan Muda Sulung Klan Chen, Chen Wei.     

Setelah ia memeriksa luka Chen Wei dan menemukan bahwa hal itu tidak serius, lelaki tua itu menghela nafas lega. Setelah memberikan putera sulungnya itu pil obat untuk menyembuhkannya dan menyambungkan kembali lengan Chen Wei, dia berdiri dan menatap pemuda berpakaian ungu yang berdiri di dekatnya.     

Pemuda berpakaian ungu itu tentu saja Duan Ling Tian.     

"Sang Ketua Chen, maafkan aku, Ye Ting, dan putriku karena telah mengganggu Anda." Suara lain terdengar saat Sang Ketua Klan Ye, Ye Ting, membawa putrinya Ye Xuan masuk.     

"Kau melukai Chen Wei?" Lelaki tua dengan pandangan nanar itu, Ke Zheng, menatap lekat pada Duan Ling Tian saat berbicara dengan nada suara yang sedikit rendah.     

"Benar." Duan Ling Tian mengangguk, dan kemudian ia dengan hati-hati memperhatikan lelaki tua yang berdiri di depannya itu.     

Ketika dia baru saja tiba di Ruang Pertemuan Klan Chen, ia telah memperhatikan lelaki tua yang duduk di kursi tengah itu, dan sangat mudah baginya untuk menebak identitas lelaki tua itu.     

Tetua dari Sekte Lima Elemen sekaligus Guru dari Chen Wei.     

"Mengapa?" Orang tua itu jelas adalah seorang yang tenang, dan bahkan ketika ia melihat murid yang kesayangannya dalam keadaan seperti itu, ia tidak kehilangan akal sehatnya karena murka dan tetap ingin memahami urutan kejadian yang menyebabkannya.     

Ketika ia melihat lelaki tua itu bersikap begitu jernih, mata Duan Ling Tian memancarkan sedikit rasa pujian dan hormat.     

Sebenarnya, ia telah memeprtimbangkan berkali-kali sebelum datang ke sini bahwa jika Guru Chen Wei adalah orang yang tidak masuk akal yang hanya melindungi dirinya sendiri dan membuat tindakan menyerangnya sebelum menanyakan alasannya, maka Duan Ling Tian akan membunuh Guru Chen Wei itu seketika itu juga dengan jimat yang dimilikinya.     

Sekarang sepertinya tidak hanya ia bisa menghemat jimatnya, ia bahkan akan bisa mencapai tujuan utamanya datang ke sini hari ini yaitu untuk bergabung dengan Sekte Lima Elemen dan bergabung dengan teman-temannya yang telah terpisah melalui Sekte Lima Elemen.     

"Anda mungkin adalah Guru dari Tuan Muda Tertua Chen, Tetua Ke dari Sekte Lima Elemen ya, kan?" Mata Duan Ling Tian menyipit ketika ia bertanya sambil tersenyum ringan.     

"Tepat sekali." Ke Zheng mengangguk, dan kemudian ia memandang ke arah Chen Wei yang berbaring di lantai dan bertanya dengan suara rendah. "Bagaimana muridku yang tidak berguna ini menyinggungmu sampai membuatmu menyerang dengan kejam?"     

"Kejam?" Duan Ling Tian mulai tertawa. "Tetua Ke, mari kita berterus terang... Apakah Anda benar-benar berpikir bahwa aku telah menyerang murid Anda dengan kejam?     

Ke Zhen mau tidak mau menjadi kehilangan kata-kata ketika mendengar hal ini.     

Tidak perlu dikatakan, meskipun dia mengatakan bahwa pemuda berpakaian ungu telah menyerang dengan kejam, ia tidak berpikir begitu di dalam hatinya.     

Dia telah memeriksa dengan jelas luka pada muridnya, dan itu hanya membutuhkan konsumsi obat pil untuk penyembuhan dan menggabungkan kembali tulangnya yang patah lalu akan sembuh dalam jangka waktu tertentu, dan hal itu tidak akan meninggalkan efek samping.     

"Bagaimana pun juga, kau telah melukai muridku ... aku merasa muridku ini berperilaku baik dan benar-benar tidak akan menimbulkan masalah! Jadi, bukankah kau harus memberiku penjelasan?" Ke Zheng bertanya lagi dengan nada rendah.     

Sebenarnya, hatinya dipenuhi dengan rasa terkejut saat ini, ia terkejut dengan usia pemuda yang berpakaian ungu dan berdiri di depannya ini.     

Pemuda ini berusia sekitar 25 tahun ini tapi ternyata mampu mengalahkan murid pribadinya, Chen Wei, yang adalah seorang ahli bela diri di tingkat keempat Tahap Penafsir Ruang.     

Dia memperhatikan ketika memeriksa luka-luka Chen Wei bahwa Chen Wei terluka berat akibat melakukan pertarungan secara langsung. Selain itu, orang yang telah melukai Chen Wei itu telah menahan kekuatannya dengan sengaja. Kalau tidak, cedera Chen Wei tidak akan sesederhana itu.     

Sulit baginya untuk membayangkan bagaimana seorang pemuda pada usia seperti itu benar-benar memiliki kekuatan yang mengerikan.     

Tanpa sadar, niat untuk menghargai seorang jenius seperti Duan Ling Tian telah muncul di lubuk hatinya.     

"Jika aku benar-benar bisa membawanya kembali ke Sekte Lima Elemen, lalu mengapa aku harus khawatir bahwa Puncak Kayu tidak akan kembali bersinar? Tapi, aku harus menyelidiki perilakunya sebelum membawanya kembali. Kalau tidak, bahkan jika aku membawa dia kembali, dia akan dirampas oleh ketiga puncak lainnya. " Ke Zheng berpikir dalam hatinya.     

Selama beberapa tahun terakhir ini, para murid dengan bakat alami yang luar biasa bukannya tidak muncul di Puncak Kayu mereka, namun karena berbagai alasan, mereka semua telah direbut oleh ketiga puncak lainnya.     

Jika pemuda berpakaian ungu di depannya itu adalah orang yang suka melompat pagar seperti yang lainnya, maka tidak peduli seberapa tinggi bakat alaminya, Ke Zheng tidak akan membawanya pulang ke Sekte Lima Elemen.     

Karena itu sama halnya dengan membawa keuntungan cuma-cuma bagi ketiga puncak lainnya.     

"Penjelasan?" Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya ketika mendengar ucapan Ke Zheng, dan kemudian dia menunjuk ke arah Chen An. "Tetua Ke, jika Anda benar-benar menginginkan penjelasan, maka ku pikir dia yang paling cocok untuk memberi Anda penjelasan."     

"Hmm?" Ke Zheng mengerutkan kening dan menatap Chen An. "Apakah yang ia katakan benar?"     

"Tidak tidak!" Chen An buru-buru menggelengkan kepalanya, dan kemudian ia menunjuk Duan Ling Tian dengan panik. "Tetua Ke, itu gara-gara dia! Dialah yang melukai kakakku! Cepat bunuh dia, cepat bunuh dia!"     

"Bajingan!" Akhirnya, Chen Dong berjalan mendekat dan menatap Chen An dengan marah sambil bertanya sambil berteriak. "Jawab dengan jujur, hal konyol apa yang telah kau lakukan kali ini ?!"     

Dia samar-samar bisa menebak beberapa hal di kepalanya.     

Dia mengerti tabiat putra sulungnya dan percaya bahwa putra sulungnya benar-benar tidak akan mengambil inisiatif untuk menyinggung Duan Ling Tian. Selain itu, tidak ada permusuhan di antara mereka berdua.     

Sedangkan tentang Duan Ling Tian, ​​meskipun ia baru berkenalan dengan Duan Ling Tian dalam waktu yang singkat, ia bisa melihat bahwa Duan Ling Tian adalah orang yang jujur.     

Jadi, sejauh yang ia ketahui, masalah ini kemungkinan besar disebabkan oleh putra bungsunya.     

Seluruh tubuh Chen An bergetar ketika wajahnya menjadi pucat mendapat teriakan Chen Dong, dan ia mengulurkan tangannya untuk menunjuk Duan Ling Tian dan berteriak. "Ayah! Itu semua gara-gara dia! Dialah yang melukai kakak... Kalian semua bunuh dia cepat! Bunuh dia cepat!"     

Saat ini, Chen An meraung histeris, dan ia tampaknya menyembunyikan rasa ngeri di dalam hatinya.     

"Sepertinya kau tidak mau berbicara tentang hal yang sebenarnya?" Duan Ling Tian melirik tak acuh pada Chen An, dan kemudian menatap Ye Ting. "Sang Ketua Ye, tolong beri tahu Tetua Ke dan Sang Ketua Chen bagaimana congkaknya Tuan Muda Kedua Chen di Kediaman Klan Ye tadi."     

"Apa? Kau anak yang tidak berguna, kau benar-benar membawa kakak mu ke Kediaman Klan Ye ?!" Wajah Chen Dong menjadi suram ketika mendengar kata-kata Duan Ling Tian, ​​dan ia mengangkat tangannya lalu memberikan tamparan pada Chen An, hal yang menyebabkan Chen An merasa pusing oleh tamparan itu.     

Ye Ting mengambil napas dalam-dalam dan tidak menyembunyikan apa pun saat ia menceritakannya perlahan tentang masalah Chen An membawa Chen Wei ke Kediaman Klan Ye dan melukai banyak murid Klan Ye.     

"Selain itu, ku pikir Tuan Muda Tertua Chen yang mungkin telah terpedaya oleh Tuan Muda Kedua Chen..." Ye Ting baru berbicara sampai di sini ketika dia disergah oleh Chen An. "Ye Ting, jangan memfitnahku!"     

"Ayah, Tetua Ke, aku tidak memperdayai kakak, aku tidak menipu kakak! Tapi mereka, merekalah yang melukai kakak! Cepat! Cepat bunuh mereka, cepat bunuh mereka!" Chen An menatap Chen Dong dan Ke Zheng sambil meraung histeris.     

"Bajingan! Diam!" Wajah Chen Dong menjadi sangat berat saat dia berteriak dengan suara suram sekali lagi, dan hal itu membuat Chen An ngeri hingga wajahnya semakin pucat saat tubuhnya mulai bergetar hebat karena ketakutan.     

"Oh." Tiba-tiba, sebuah suara terdengar, dan Chen Wei yang tidak sadarkan diri sebelumnya telah membuka matanya dan berbicara dengan linglung. "Dimana ini?"     

"Karena Tuan Muda Tertua Chen telah sadar, Sang Ketua Ye, Anda tidak perlu membuang-buang tenaga." Duan Ling Tian tersenyum, dan kemudian ia menatap Chen An. "Bagaimana menurutmu? Tuan Muda Kedua Chen?"     

Wajah Chen An menjadi sangat suram saat ia menghela napas dalam-dalam dan buru-buru menatap Chen Wei.     

"Kau tidak akan berpikir untuk menggunakan pesan suara untuk meminta saudaramu mendukung kebohonganmu, kan?" Setelah ia memperhatikan tindakan Chen An, Duan Ling Tian melangkah maju dan meraih Chen An lalu membuatnya berputar beberapa putaran seperti gasing, hal yang menyebabkan Chen An menjadi benar-benar pusing dan tidak mampu mengirim pesan suara.     

"Wei!"     

"Chen Wei!" Chen Dong dan Ke Zheng tidak menghentikan Duan Ling Tian saat mereka melangkah maju untuk mendukung Chen Wei dari kedua sisi, dan wajah mereka dipenuhi dengan rasa khawatir.     

"Ayah, Guru." Setelah Chen Wei tersadar, ia bertanya dengan ekspresi wajah yang bingung. "Bagaimana aku bisa sampai ke sini? Aku... itu kau! Apa yang kau lakukan pada An Kecil?!" Ekspresi Chen Wei menjadi muram ketika melihat Duan Ling Tian yang bermain-main dengan Chen An, dan ia berteriak marah dan langsung ingin bergerak untuk menyerang Duan Ling Tian dan menyelamatkan Chen An.     

Tapi sayangnya, ia yang belum sepenuhnya sembuh dari lukanya baru saja mengambil satu langkah maju ketika ia tiba-tiba hampir terjatuh. Untungnya, ia mendapati Chen Dong dan Ke Zheng langsung mendukungnya.     

"Chen Wei, apa yang sebenarnya terjadi? Beri tahu kami urutan peristiwa dari seluruh masalah ini tanpa ada yang tertinggal sedikitpun." Ke Zheng bertanya dengan suara rendah.     

Ketika dihadapkan dengan pemuda berpakaian ungu yang bersikap terus terang dan langsung itu, ia tidak berani mengkonfirmasi apakah muridnya yang salah atau apakah pemuda berpakaian ungu itu yang salah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.