Maharaja Perang Menguasai Langit

Enam Tahapan Langit



Enam Tahapan Langit

1Pemuda berpakaian ungu itu melihat pada sepuluh butir pil obat di tangannya dan segera memasukkannya ke dalam mulutnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ia menelannya setelah mengunyahnya beberapa kali.     

"Kau memakan pil itu seolah-olah itu bukan apa-apa! Persis seperti sapi yang mengunyah bunga peony! " Suara keras itu menghardik. Jelas ia tidak tahan dengan cara pemuda berpakaian ungu itu mengonsumsi pil obat.     

"Nak, kau hanya seorang Pendekar Bela Diri Tahap Fana dari Benua Fana, dari mana kau mendapatkan Pil Obat Langit itu?" Suara keras itu bertanya segera setelah itu.     

"Pendekar Bela Diri Tahap Fana?" Pemuda berpakaian ungu bertanya dengan bingung, "Apa itu?"     

"Hmph! Seorang pendekar bela diri tahap fana adalah pendekar bela diri seperti kau yang masih berada dalam kondisi fana ... pendekar bela diri tahap fana dikategorikan menjadi pendekar bela diri tahap biasa dan pendekar bela diri tahap langit," suara keras berkata.     

"Aku belum pernah mendengarnya." Pemuda berpakaian ungu itu menggelengkan kepalanya.     

"Tahapan kultivasi pasti berbeda bagi orang-orang di Benua Fana... Bagaimana kalian membedakan tahapannya?" Suara keras itu bertanya.     

"Tahapan kultivasi?" Pemuda berpakaian ungu itu mengerutkan kening, dia sepertinya sedang berpikir keras. Matanya tiba-tiba berbinar, dan ia berkata, "Aku ingat sekarang! Ada sepuluh tingkatan dalam tahap kultivasi. Ada Tahap Penempaan Tubuh, Tahap Pembentukan Inti, Tahap Sumber Inti... "     

"Tunggu." Sebelum pemuda berpakaian ungu itu selesai berbicara, ucapannya dipotong oleh suara keras yang berbicara dengan nada jengkel, "Aku tidak ingin mendengar tentang sepuluh tahapan itu... Katakan padaku, tahap apa yang harus dimiliki oleh seorang Pendekar Bela Diri agar bisa terbang? "     

"Terbang?" Pemuda berbaju ungu itu memikirkannya sejenak dan bergumam, "Aku ingat kita harus berkultivasi ke Tahap Pembelah Ruang untuk bisa terbang ... Setelah menerobos ke Tahap Pembelah Ruang, kita harus tersambar petir atau sesuatu semacamnya."     

"Itu adalah sambaran petir dari langit, Sambaran Petir Enam-Sembilan! Suara keras itu berkata dengan kesal. Ia kemudian merendahkan nada suaranya saat berkata, "Itu berarti terobosan dari Tahapan biasa ke Tahapan Langit di sini adalah terobosan ke Tahap Pembelah Ruang jika di Benua Fana."     

"Kalau aku tidak salah ... Tahap Pembelah Ruangmu setara dengan Tahap Pemurnian Jiwa di Dunia Seni Bela diri malaikat. Pendekar Bela Diri pada tahap ini berada di tingkatan terendah di antara Pendekar Bela Diri langit, "kata suara keras itu perlahan.     

"Apa itu Tahap Pemurnian Jiwa?" Pemuda berpakaian ungu itu bertanya dengan rasa ingin tahu.     

"Ini adalah tahap terendah dari Enam Tahapan Langit bagi Pendekar Bela Diri," kata suara keras itu.     

"Enam Tahapan Langit?" Pemuda berpakaian ungu itu penasaran.     

"Hmph! Nak, kalau aku tidak salah, kurasa Benua Fana mu memiliki enam tahapan yang dimulai dari Tahap Pembelah Ruang, kan?" Suara keras itu bertanya.     

"Iya." Pemuda berpakaian ungu itu mengangguk. "Setelah Tahap Pembelah Ruang adalah Tahap Pengenal Ruang, Tahap Penafsir Ruang, Tahap Transformasi Ruang, Tahap Raja Bela diri, dan Tahap Maharaja Bela diri."     

"Itu benar, orang-orang dari Benua Fana menyebutnya Tahap Pembelah Ruang. Di Dunia Seni Bela diri malaikat, Tahap Pembelah Ruang setara dengan tahap terendah di Enam Tahapan Langit, Tahap Pemurnian Jiwa. "     

"Tidak peduli apakah itu Pendekar Bela Diri atau Pendekar Seni Lainnya... Setelah mereka memasuki Tahapan Langit, mereka harus melalui tiga tahapan. Transformasi Energi Pemurnian Jiwa, Transformasi Dewa Pemurnian Energi, dan Transformasi Dewa Pemurnian Ruang untuk menjadi Malaikat dan meninggalkan kefanaan! "     

"Di Dunia Seni Bela diri Malaikat, Enam Tahapan Langit adalah Tahap Pemurnian Jiwa, Tahap Transformasi Energi, Tahap Pemurnian Energi, Tahap Transformasi Dewa, Tahap Pemurnian Dewa, dan Tahap Pemulihan Ruang."     

"Kalau aku tidak salah, enam tahapan ini seharusnya setara dengan enam tahap kultivasi yang kau katakan sebelumnya."     

"Mereka adalah hal yang sama. Hanya nama saja yang berbeda," kata suara keras itu.     

"Sebagai contoh, orang yang melumpuhkan Dantian mu dan mengambil Lempeng Belenggu Iblis milikmu, ia adalah seorang Pendekar Bela Diri Tahap Restorasi Ruang. Dia seharusnya disebut Maharaja Bela Diri atau semacamnya di Benua Fana tempatmu," suara keras itu terus berkata.      

"Dia yang melumpuhkan Dantian ku?" Ketika pemuda berbaju ungu itu mendengar hal itu, awalnya ia merasa bingung. Namun, ia sepertinya telah mengingat sesuatu setelah beberapa saat. Sorot matanya menjadi ganas saat energi lima warna dan Energi Pedang bergemuruh di tubuhnya.     

Fwah! Fwah! Fwah!     

…     

Saat Fenomena Langit dan Bumi muncul di atas kepala pemuda berpakaian ungu itu, burung-burung dan binatang buas buas yang berkumpul di lembah melarikan diri. Mereka lenyap hanya dalam sekejap mata.     

Lima siluet naga hitam kuno muncul di atas kepala pemuda berjubah ungu itu. Terlihat megah dan mengguncang.     

"Di Benua Awan tempat para tokoh digdaya berkuasa, melumpuhkan Dantian seseorang lebih menyiksa daripada membunuhnya... Tahukah kau siapa yang melumpuhkan Dantian ku? Aku tidak ingat," pemuda berpakaian ungu itu bertanya dengan nada dingin.     

"Bukankah aku sudah memberitahumu? Dia adalah seseorang di Tahap Restorasi Ruang ... Meskipun dia bukan pendekar tangguh, tapi kau lebih lemah darinya! Dantianmu telah dilumpuhkannya, meski ia tidak melakukannya, kau bukan tandingannya." Suara nyaring itu terdengar di benak pemuda berjubah ungu itu lagi.     

"Bagaimanapun juga, aku menyimpan dendam ... Suatu hari, aku akan membuatnya merasakan bagaimana rasanya bila Dantiannya lumpuh," kata pemuda berbaju ungu itu sambil menggeretakkan giginya.     

Meskipun ada banyak hal yang tidak bisa ia ingat, api dendam karena Dantiannya telah dilumpuhkan telah tertanam dalam-dalam di benaknya.     

"Dan kau juga ... Kau belum memberi tahu ku siapa dirimu? Mengapa kau berada di dalam tubuh ku? " Pemuda berpakaian ungu itu segera bertanya setelah itu.     

"Hmph! Kau tidak akan tahu siapa aku bahkan jika aku memberi tahu mu ... Tapi aku harus berterima kasih. Jika kau tidak menggunakan Energi Sisa Jiwa di Lempeng Belenggu Iblis itu, dan Dantian mu tidak lumpuh dan menyebabkan lempeng itu kehilangan kendali, aku tidak akan bisa melepaskan diri. " Ada sedikit rasa takut di dalam suara nyaring itu saat menjelaskannya. Ia takut pada Lempeng Belenggu Iblis itu.     

Pemuda berpakaian ungu itu tiba di sini setelah meninggalkan Hutan Batu yang Hilang. Meskipun ia telah sadar kembali, ia sekarang adalah Duan Ling Tian yang telah kehilangan sebagian besar ingatannya karena jiwanya yang rusak.     

Dia bertanya kepada suara yang ada di dalam kepalanya dengan bingung, "Lempeng Belenggu Iblis? Apa itu?"     

"Kau menggunakan Energi Sisa Jiwa di Lempeng Belenggu Iblis itu beberapa kali, dan kau tidak tahu apa itu Lempeng Belenggu Iblis?" Suara keras itu berhenti sejenak lalu melanjutkan kata-katanya, "Aku hampir lupa bahwa kau kehilangan sebagian dari ingatanmu... Sepertinya kau tidak dapat mengembalikan ingatanmu tentang Lempeng Belenggu Iblis."     

Segera setelah itu, Duan Ling Tian mengetahui tentang apa itu Lempeng Belenggu Iblis dari pemilik suara nyaring itu. Ia mengetahui bahwa dirinya telah meninggalkan Lempeng Belenggu Iblis itu sebelum kehilangan ingatannya.     

"Mengapa kau tidak membiarkan aku mengambilnya jika benda itu sangat kuat?" Duan Ling Tian bertanya dengan sedikit marah.     

"Karena aku membencinya." Jawaban suara nyaring itu cukup singkat dan sederhana.     

Duan Ling Tian tidak bisa berkata-kata.     

"Bagaimana cara aku memanggil mu?" Duan Ling Tian bertanya setelah hening beberapa saat.     

"Nama keluargaku adalah Wang, dan nama ku adalah satu kata 'Ba'! Bagaimana menurutmu? Bukankah itu nama yang terdengar hebat? " Pemilik suara nyaring itu, Wang Ba, bertanya dengan gembira.     

"Bangsat [1]?" Duan Ling Tian mengangguk setelah mendengar itu.     

"Dasar bocah keparat! Wang Ba, bukan Bangsat! Kau membuatku kesal. Jika bukan karena fakta bahwa aku hanya sebuah jiwa sekarang, aku pasti akan membunuhmu! " Wang Ba berkata dengan marah.     

"Yah, itu artinya Bangsat," kata Duan Ling Tian polos. Dia tidak melihat perbedaan di antara keduanya.     

"Ini 'Ba'! Artinya mendominasi! " Kedengarannya seperti Wang Ba sedang menggertakkan giginya.     

"Baiklah, tidak perlu berteriak. Namamu tetap Bangsat tidak peduli bagaimana kau mencoba membelokkannya," kata Duan Ling Tian dengan sedikit mengernyit. Dia sedikit kesal. "Bangsat, apa kau tahu siapa aku, dan siapa namaku? Meskipun aku sudah mengingat banyak hal sedikit demi sedikit, aku tidak bisa mengingat siapa aku."     

"Aku tidak tahu!" Wang Ba berkata dengan berang.     

"Bukankah kau menyebutkan bahwa aku menggunakan Lempeng Belenggu Iblis tiga kali? Kau pernah tinggal di dalam lempeng itu, bukankah seharusnya kau mengenal ku? " Duan Ling Tian bertanya.     

Wang Ba mendengus dan berkata dengan kesal, "Hmph! Aku hanya tahu ketika kau menggunakan Lempeng Belenggu Iblis itu… Aku tidak tahu apa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari mu! Apakah kau pikir aku tahu semua yang terjadi di luar ketika aku terjebak di dalam Lempeng Belenggu Iblis itu? "     

"Lalu apa yang harus ku lakukan sekarang? Aku bahkan lupa siapa diriku… Hmm, Dantian aku sudah pulih kembali," kata Duan Ling Tian. Matanya berbinar ketika menyadari bahwa Dantiannya telah disembuhkan. Gelombang Sumber Energi telah dilepaskan dan membentuk inti di Dantiannya.     

Pembentukan Inti!     

"Aku baru saja mengingat sesuatu ... Sesuatu tentang basis kultivasi ku sebelumnya ... aku pernah menjadi seorang ahli bela diri Raja Bela Diri Tingkat Keempat?" Duan Ling Tian bergumam pelan sambil mengangkat lengannya.     

Sebuah sumber Energi yang samar muncul saat ia mengguncang lengannya dan berubah menjadi energi lima warna dalam sekejap mata. Selanjutnya, energy itu berubah menjadi sebilah pedang sepanjang tiga kaki lima warna yang melepaskan aura yang ganas.     

"Ini… sepertinya adalah Penyatuan Penguasaan dan Penguasaan Pedang?" Tidak hanya Dantiannya benar-benar pulih, tetapi ingatannya kembali lebih cepat setelah ia mengonsumsi sebotol Pil Kebangkitan Tingkat Kerajaan.     

"Hmm? Nak, darimana kau mendapatkan Pil Obat Langit yang kau konsumsi tadi? Jiwa mu pulih jauh lebih cepat sekarang. Hanya butuh beberapa saat agar pilnya bekerja… Jika ini terus berlanjut, dalam waktu kurang dari tiga sampai lima tahun, paling lama setahun, kau akan sembuh total," kata Wang Ba dengan terkejut.     

Duan Ling Tian tidak menjawab pertanyaan Wang Ba. Sebaliknya, ia berkata dengan cemberut, "Bangsat, bisakah kau meninggalkan tubuhku?" Dia merasa tidak nyaman ada seseorang tinggal di dalam dirinya.     

"Bocah keparat, menurutmu aku suka tinggal di tubuhmu?" Wang Ba menjawab dengan kesal. Ia bisa merasakan nada penghinaan dalam suara Duan Ling Tian. "Apakah menurutmu aku yang memilih untuk tetap tinggal di dalam tubuhmu jika aku bisa pergi ke tempat lain?"     

"Biar ku beritahu, tanpa aku, kau sudah terbunuh oleh Energi Sisa Jiwa yang mencekik di dalam Lempeng Belenggu Iblis itu!"     

"Kau harus tahu bahwa aku bisa mengambil alih tubuh mu dan melihat jiwa mu menghilang sirna saat itu," kata Wang Ba.     

Namun, ada sesuatu yang membuatnya tidak melakukannya.     

Mengapa ia tidak mengambil alih tubuh Duan Ling Tian karena ia memandang rendah pada tubuh Duan Ling Tian.     

"Jadi begitu… Apakah itu berarti aku harus berterima kasih?" Duan Ling Tian bergumam pelan sambil mengangguk.     

"Tentu saja kau harus berterima kasih kepada ku," kata Wang Ba.     

"Hah. Baiklah terima kasih, Bangsat," Duan Ling Tian berterima kasih padanya seolah-olah ia berkata sungguh-sungguh dan mengangguk.     

"Bocah keparat, aku akan memberitahumu sekali lagi. Namaku Bangsat, bukan Wang Ba! Tidak maksudku, namaku Bangsat, bukan Wang Ba! Sial, maksudku, namaku…" Wang Ba yang terus-menerus diliputi amarah menjadi salah menyebut namanya sendiri.     

[1] Tulisannya adalah 王八, yang artinya Bangsat. Namanya Wang Ba memiliki suara yang sama dengan 王八 jadi Duan Ling Tian salah menyebut namanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.