Maharaja Perang Menguasai Langit

Chi Huo



Chi Huo

2Jauh di dalam Hutan Batu yang Hilang, sesosok tubuh muncul tiba-tiba di depan sebuah rumah batu yang terbuat dari sebuah batu raksasa yang berongga.     

Ia tidak lain adalah lelaki tua yang bertubuh kekar yang mengenakan jubah merah itu. Dia adalah orang yang telah menyusup masuk tanpa izin ke Hutan Batu yang Hilang itu.     

Lelaki tua itu sedang melihat ke arah rumah batu itu dengan sorot mata yang cerah. Sepertinya ia sedang berbicara dengan dengan dirinya sendiri saat ia bertanya dengan nada yang sedikit berat, "Kau memiliki Raga Jiwa Api sebelumnya?"     

"Bagaimana kau tahu?" Hampir seketika itu juga setelah kata-katanya keluar dari mulutnya, pintu rumah batu itu terbuka secara otomatis, dan sebuah sosok yang serupa dengan seorang peri api muncul di hadapan lelaki tua itu.     

Ia adalah seorang gadis berpakaian merah.     

Gadis itu memiliki wajah yang sangat cantik dan halus yang bisa menggulingkan sebuah bangsa. Saat ia muncul, sekelilingnya seolah tampak membisu karenanya.     

"Luar biasa, luar biasa..." Lelaki tua itu mengamati sosok gadis berbaju merah yang ada di hadapannya dari atas ke bawah dan terus menerus mengulangi kata 'Luar Biasa'. Semakin ia menatapnya, semakin ia merasa senang dengannya.     

"Siapa namamu?" Lelaki tua itu memandang wanita berbaju merah itu dengan ramah. Gadis itu tidak lain adalah Feng Tian Wu.     

"Kau belum menjawab pertanyaanku," kata Feng Tian Wu, mengabaikan pertanyaan lelaki tua itu.     

"Aku pernah memiliki Raga Jiwa Api juga," lelaki tua itu tersenyum saat berkata, "Bisa dikatakan bahwa kita berdua adalah jenis manusia yang sama."     

"Kau juga memiliki Raga Jiwa Api?" Feng Tian Wu merasa sedikit terkejut ketika mendengar kata-kata lelaki tua itu.     

Meskipun ia telah kehilangan ingatannya, ia mengetahui bahwa dirinya memiliki Raga Jiwa Api dari pria yang ia cintai.     

Ia juga tahu itu semua berkat pria itu sehingga ia berhasil membebaskan dirinya dari masalah yang diakibatkan karena memiliki Raga Jiwa Api.     

Dia juga tahu betapa sulitnya bagi seseorang dengan Raga Jiwa Api untuk membebaskan diri dari belenggu Raga Jiwa Api sebelum mereka berusia tiga puluh tahun kecuali mereka terbunuh olehnya.     

Karena lelaki tua itu berhasil membebaskan dirinya dari belenggu Raga Jiwa Api, itu berarti ia bukan orang biasa.     

"Hanya raga jiwa bawaan yang sama yang bisa merasakan satu sama lain… Apakah kau tidak bisa merasakan bahwa aura tubuhku cukup serupa?" Lelaki tua itu bertanya dengan senyum hangat.     

"Ya sedikit." Feng Tian Wu mengangguk.     

Ia baru menyadari meskipun ia biasanya dingin kepada semua orang selain kekasihnya itu, ia tidak menunjukkan ekspresi dinginnya kepada lelaki tua yang baru saja ia temui ini. Apalagi, ia bahkan mulai berbincang dengannya.     

"Kau siapa? Beraninya kau masuk tanpa izin ke dalam Hutan Batu yang Hilang kami! " Tepat saat itu, sebuah suara yang terdengar dingin dan menggelegar bergema di udara dan membuat Feng Tian Wu menjadi pucat. Dia memandang lelaki tua berpakaian merah yang berada di hadapannya itu dan dengan tergesa memintanya, "Cepat tinggalkan tempat ini! Orang-orang di sini tidak bersikap baik."     

"Tapi kau baik." Lelaki tua berjubah merah itu tersenyum lalu mengangguk puas. Tidak ada yang tahu apa yang sedang ia pikirkan.     

Detik berikutnya, dia berbalik dan melihat ada seorang pria muda yang sedang melesat ke arahnya.     

Pemuda itu berpakaian serba hitam dan bertubuh besar. Dia saat ini sedang menatap lelaki tua berjubah merah itu dengan marah saat ia menggeram, "Pak Tua, apakah kau tahu konsekuensi menyusup masuk tanpa izin ke Hutan Batu yang Hilang kami?"     

Pemuda berpakaian hitam itu tidak lain adalah Zhou Yi.     

Lelaki tua berjubah merah itu menatap mata Zhou Yi dengan tenang saat dia bertanya dengan acuh tak acuh, "Konsekuensi? Aku sedikit penasaran… konsekuensi seperti apa?"     

"Karena kau sangat penasaran, biar kuberitahu! Konsekuensinya adalah… Mati!" Zhou Yi tidak menyangka lelaki tua berjubah merah itu akan berani menjawabnya. Dia langsung menjadi murka. Dengan sebuah raungan keras, ia menyerang lelaki tua itu dengan kecepatan kilat.     

"Awas!" Kecepatan Zhou Yi terlalu cepat sehingga Feng Tian Wu tidak bisa menyelamatkannya tepat waktu. Yang bisa ia lakukan hanyalah menjerit nyaring.     

Bumm!     

Dengan seketika, sebuah ledakan keras bergema di udara. Ledakan itu disertai dengan gelombang udara yang bergulung dan berubah menjadi badai yang menyebabkan batu-batu raksasa di sekitarnya bergetar.     

Rumah batu tempat Feng Tian Wu tinggal sepenuhnya hancur oleh badai itu.     

Rumah batu ini dulu dibuat dengan cara melubangi batu raksasa itu sehingga jauh lebih lemah dari batu raksasa biasa.     

Huekk!     

Detik berikutnya, Feng Tian Wu melihat Zhou Yi terlempar terbang seperti anak panah yang meninggalkan busurnya. Saat ia sedang terlempar di tengah jalan, ia muntah darah. Itu membuatnya terlihat sangat menyedihkan.     

Sedangkan lelaki tua berjubah merah itu, ia tetap berdiri di tempat yang sama. Ia bahkan tidak bergerak sedikit pun. Seolah-olah tidak ada yang terjadi sama sekali.     

"K-Kau adalah seorang Maharaja Bela diri?" Setelah Zhou Yi berhasil menstabilkan dirinya, wajahnya memucat saat melihat kepada lelaki tua berjubah merah itu.     

Hanya seorang Maharaja Bela Diri yang bisa menahan serangannya tanpa bergerak sedikit pun.     

"Kekuatan mu cukup baik di antara para ahli bela diri Tahap Raja Bela diri... Jika aku tidak salah, kau pasti adalah seorang murid langsung dari Shi Qi si bocah itu, kan?" Lelaki tua berjubah merah bertanya dengan acuh tak acuh saat menatap Zhou Yi sekilas.     

Shi Qi si Bocah itu?     

Saat kata-kata ini keluar dari mulut lelaki tua berjubah merah itu, Zhou Yi bukanlah satu-satunya orang yang terperangah. Bahkan Feng Tian Wu juga merasa bingung.     

Lelaki tua ini ternyata menyebut pemilik Hutan Batu yang Hilang itu, Maharaja Bela Diri Shi Qi, sebagai seorang 'bocah'?     

Sebagai murid langsung favorit dari Maharaja Bela Diri Shi Qi, Zhou Yi sangat pandai membaca suasana. Dia segera tahu bahwa dirinya telah bertemu dengan seorang yang luar biasa. Dia bertanya dengan gugup, "K-Kau ... Bolehkah aku tahu siapa kau, senior?"     

Lelaki tua berjubah merah itu mengabaikan pertanyaan Zhou Yi. Sebaliknya, ia berteriak dengan keras, "Bocah Shi Qi, kesombongan macam apa yang sedang kau kenakan? Jangan bilang kau ingin aku memanggilmu keluar? "     

Suara lelaki tua berjubah merah itu mengandung Sumber Energi, dan hanya dalam sekejap, telah menyapu seluruh Hutan Batu yang Hilang itu.     

Seluruh Hutan Batu yang Hilang menjadi gempar.     

Bocah Shi Qi?     

"Ya Tuhan! Siapa orang itu? Beraninya dia menyebut Guru Maharaja Bela Diri 'bocah'?     

"Jika ia tidak dating ke sini untuk menantang bertarung, kemungkinan besar dia adalah senior dari Maharaja Bela Diri."     

Banyak murid dan pengikut Maharaja Bela diri itu membahasnya satu sama lain.     

Sedangkan para pengikut Maharaja Bela diri yang mengejar lelaki tua berjubah merah itu sampai ke dalam Hutan Batu yang Hilang, mereka segera berhenti dan saling bertukar pandangan satu sama lain.     

Salah satu pengikut Maharaja Bela Diri menelan ludah lalu bertanya, "Jangan bilang lelaki tua yang memanggil Guru Maharaja Bela Diri sebagai 'bocah' adalah lelaki tua yang tadi?"     

"Seharusnya itu dia. Tidak mungkin lelaki tua lain muncul di Hutan Batu yang Hilang saat ini. Bagaimana mungkin itu sebuah kebetulan? Itu pasti dia," pengikut Maharaja Bela diri lainnya menimpali.     

Segera setelah itu, sekelompok pengikut Maharaja Bela diri yang memburu untuk menyerbu target mereka jauh ke dalam Hutan Batu yang Hilang itu berbalik satu per satu dan kembali ke pos tugas mereka.     

Saat ini, mereka menyadari bahwa lelaki tua berjubah merah itu bukanlah seseorang yang boleh mereka singgung.     

Jauh di dalam Hutan Batu yang Hilang itu, Maharaja Bela diri Shi Qi segera muncul setelah lelaki tua berjubah merah itu membuka mulutnya.     

Senior Chi Huo.     

Begitu ia tiba, ia langsung membungkukkan tubuhnya dengan sopan ke arah lelaki tua berjubah merah itu.     

Adegan itu mengejutkan Zhou Yi dan Feng Tian Wu     

Bahkan kedua murid langsung Maharaja Bela Diri lainnya yang datang ke tempat itu setelah mendengar suara itu berdiri terpaku di tempat mereka, tertegun. Mereka tidak dapat memulihkan akal sehat mereka lumayan lama.     

Lelaki tua berjubah merah yang dipanggil oleh Maharaja Bela Diri Shi Qi dengan nama Chi Huo itu memperhatikan Maharaja Bela Diri Shi Qi dengan sedikit terpesona. Dia lalu bertanya, "Shi Qi, melihat dari kecepatan mu, kau telah membuat terobosan?"     

"Senior Chi Huo, penglihatan Anda sangat bagus." Maharaja Bela diri Shi Qi tersenyum sambil mengangguk. Lalu ia bertanya, "Senior Chi Huo, sejak kapan Anda kembali ke Benua Awan?"     

Apa? Sejak kapan ia kembali ke Benua Awan?     

Saat kata-kata itu keluar dari mulut Maharaja Bela Diri Shi Qi, Feng Tian Wu bukanlah satu-satunya orang yang memandang Chi Huo dengan bingung. Bahkan Zhou Yi merasa hal itu aneh. "D-Dia adalah seorang tokoh digdaya dari luar Benua Awan?"     

"Aku baru saja kembali." Kata Chi Huo. Ia memandang Zhou Yi sebelum berkata dengan acuh tak acuh, "Shi Qi, muridmu ini cukup lumayan."     

Setelah mendengar kata-kata Chi Huo, Zhou Yi buru-buru melangkah ke depan dan membungkuk dengan rendah hati lalu meminta maaf dengan sopan bahkan sebelum gurunya bisa menjawab. "Senior Chi Huo, aku tidak tahu identitas Anda sebelumnya. Aku minta maaf atas tindakan lancangku sebelumnya. Aku mohon maaf."     

Maharaja Bela Diri Shi Qi telah kembali ke akal sehatnya saat ini. Ia menatap Zhou Yi dan bertanya dengan suara yang dalam, "Apa yang kau lakukan, Zhou Yi?"     

"Guru, awalnya aku mengira Senior Chi Huo adalah penyusup di Hutan Batu yang Hilang kita..." Zhou Yi tidak melanjutkan, tetapi Maharaja Bela Diri Shi Qi sudah bisa menebak apa yang terjadi sebelumnya.     

"Senior Chi Huo, aku minta maaf atas perilaku murid ku. Ku harap Anda akan memaafkan kami," Maharaja Bela diri Shi Qi juga meminta maaf. Saat ia membungkuk pada Senior Chi Huo, sikap rendah hati terlihat samar memancar dari matanya.     

"Ini hanya sebuah masalah kecil. Aku tidak masalah." Chi Huo menggelengkan kepalanya. Dia berhenti sejenak sebelum melanjutkan lagi, "Alasan ku kembali ke Benua Awan kali ini adalah untuk memberi tahu mu bahwa… rencana itu telah dimajukan setahun. Kau bisa mulai menerima murid secara massal sekarang. "     

"Dimajukan satu tahun?" Maharaja Bela Diri Shi Qi terkejut. "Tapi kenapa, Senior Chi Huo?"     

"Mengenai alasan kenapa, aku juga tidak tahu. Aku hanyalah seorang pembawa pesan. Sekarang aku telah menyelesaikan tugas ku, aku harus pergi sekarang," jawab Chi Huo acuh tak acuh. Kemudian, ia berbalik untuk melihat kepada gadis berpakaian merah yang berdiri di sampingnya. Gadis itu adalah Feng Tian Wu.     

Ketika dia mencapai akhir kalimatnya, memperhatikan Maharaja Bela Diri Shi Qi dan bertanya, "Aku ingin membawa gadis ini pergi bersamaku... Kau tidak ada masalah dengan itu kan?"     

"Tentu saja!" Maharaja Bela diri Shi Qi segera menjawabnya.     

Bukan hanya faktanya bahwa Feng Tian Wu tidak memiliki hubungan apa pun dengannya, bahkan jika pun ada, andai gadis itu adalah murid langsungnya, ia pasti akan langsung menyerahkannya kepada Chi Huo jika senior itu meminta.     

Wajah Zhou Yi menjadi gelap saat mendengar niat Chi Huo untuk membawa pergi Feng Tian Wu. Namun, ia tidak berani mengatakan apa apa.     

Bagaimanapun, orang itu adalah seseorang yang ditakuti oleh gurunya, Maharaja Bela Diri Shi Qi. Tentu saja, ia tidak berani mencari masalah dengannya.     

"Nak, kau ikut denganku ... Dengan bakat bawaanmu, kau tidak boleh terkubut di sini," kata Chi Huo kepada Feng Tian Wu.     

Jelas ia mengira Feng Tian Wu adalah murid langsung dari Maharaja Bela Diri Hutan Batu yang Hilang.     

Feng Tian Wu memandang Maharaja Bela diri Shi Qi dan Zhou Yi sebelum menjawab perlahan, "Aku bisa saja pergi denganmu ... T-Tapi, kau harus membantuku membunuh mereka!"     

"Hah?" Chi Huo tertegun. Dia memandang Maharaja Bela Diri Shi Qi dan Zhou Yi. Setelah melihat mereka dan menyebabkan mereka merasa ngeri hingga ke tulang belakang, ia bertanya dengan penasaran, "Apakah mereka menyinggung perasaanmu?"     

Awalnya, ia mengira gadis berpakaian merah ini juga merupakan murid langsung dari Maharaja Bela Diri Shi Qi, tetapi sekarang tampaknya tidak demikian.     

"Mereka pantas mati!" Feng Tian Wu menjawab dengan dingin.     

Ketika Maharaja Bela Diri Shi Qi melihat Chi Huo sedang memperhatikannya dari atas ke bawah, ia menjadi cemas dan mencoba menjelaskan, "Senior Chi Huo, aku..."     

Namun, kata-katanya telah dipotong oleh Chi Huo.     

"Tidakkah menurutmu akan lebih baik jika kau membunuh mereka dengan kekuatanmu sendiri?" Chi Huo bertanya sambil menatap kepada Feng Tian Wu.     

Setelah mendengar ucapannya, Feng Tian Wu langsung terdiam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.