Maharaja Perang Menguasai Langit

Maharaja Bela Diri Shi Qi



Maharaja Bela Diri Shi Qi

0Ya Tuhan!     

Apa yang baru saja mereka saksikan?     

Mata pemuda berpakaian ungu yang melayang di udara di belakang lempeng batu aneh itu tiba-tiba berubah menjadi merah padam dan dia memancarkan aliran aura mengerikan.     

Krek!     

Sesaat berikutnya, sebuah suara terdengar di udara. Ikat rambut yang mengikat rambut panjang pemuda berpakaian ungu tiba-tiba putus. Rambutnya yang panjang sekarang tergerai tertiup angin seperti ular hitam menggeliat.     

Tak lama kemudian, ular hitam itu mulai berubah. Lebih tepatnya, warna rambutnya mulai berubah.     

Rambut panjang pemuda berpakaian ungu yang tampak seperti ular hitam menggeliat mulai berubah menjadi ungu secara bertahap. Warna ungu yang tampak aneh dan rambutnya seperti telah berubah menjadi ular ungu.     

Ular itu menggeliat dengan kecepatan yang semakin cepat.     

Hiss! Hiss! Hiss!     

…     

Tidak ada yang menyadarinya tetapi pemuda berpakaian ungu itu seketika terkubur dalam kabut hitam. Bahkan ada sesuatu seperti kilat hitam yang muncul di seluruh kabut hitam tersebut.     

Dhuar!     

Ledakan keras bergema di udara. Suara badai hantaman gelombang menyebar luas menerpa seluruh tempat dari lempeng batu yang tidak memiliki sudut saat pemuda berpakaian ungu memegangnya.     

hantaman gelombang ini bahkan lebih keras dari hantaman gelombang dari serangan saber raksasa yang dikerahkan Zhou Yi dan sabernya.     

Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!     

…     

Ledakan memekakkan telinga terus meledak berturut-turut di mana hantaman gelombang menerpa. Beberapa batu besar di luar radius 100 meter berubah menjadi debu, hancur menjadi puing-puing atau bahkan terhempas terbang jauh.     

"Barf!"     

"Bluek!"     

…     

Beberapa murid Maharaja Bela Diri yang berdiri di luar radius 100 meter bahkan tidak sempat untuk menghindar. Hanya dalam sekejap mata, mereka diterjang hantaman gelombang dan terpelanting dengan darah segar yang keluar dari mulut mereka tanpa henti.     

"Hmph!" Tidak hanya para murid Maharaja Bela Diri ini, tetapi bahkan Zhou Yi juga sekarang terpaksa mundur lebih dari sepuluh langkah karena hantaman gelombang itu sebelum ia akhirnya berhenti lagi. Dengan mendengus tidak senang, wajahnya yang pucat sangat tidak sedap dipandang.     

Melihat sosok berwarna ungu yang memegang lempeng batu seperti Dewa Iblis muncul di bumi, rasa takut muncul di hati Zhou Yi tanpa alasan apapun.     

Rasa takut terus menyebar dan segera, sedikit kengerian bisa terlihat di matanya juga.     

Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar! Dhuar!     

…     

Ketika hantaman gelombang menerpa, banyak orang di kedalaman Hutan Batu yang Hilang juga terkejut.     

"Sungguh kekuatan yang mengerikan!"     

"Energi ini tampaknya datang dari tenggara Hutan Batu yang Hilang kita … Mari kita lihat apa yang sebenarnya terjadi."     

"Kekuatan mengerikan seperti itu pasti sudah melewati batas Raja Bela Diri."     

…     

Seketika, selain kerumunan yang terkejut, ada dua murid istimewa Maharaja Bela Diri yang juga terkejut.     

Wuss! Wuss!     

Dua sosok berwibawa segera bertemu bersama.     

Salah satu dari mereka mengenakan pakaian biru dengan rambut panjang sebahu. Seorang pemuda tampan yang tampak muda di usianya yang baru menginjak tiga puluhan.     

Pria satunya juga masih muda, tetapi dia berpakaian hijau. Dengan wajah pendiam, matanya tanpa emosi seolah seseorang berhutang banyak uang kepadanya.     

"Aku tidak percaya kau juga mendengarnya … Ayo pergi dan lihat apa yang sebenarnya terjadi," pemuda berpakaian biru itu tersenyum ketika dia berkata ke arah pria lain.     

Pemuda berpakaian hijau itu mengangguk dengan acuh tak acuh sebelum dia menghilang bersama pria berpakaian biru dari tempat itu seolah-olah mereka belum pernah muncul di sana sebelumnya.     

Jauh di dalam Hutan Batu yang Hilang, di dalam rumah batu besar yang berlubang, seorang wanita berpakaian merah bersila di atas ranjang batu. Tiba-tiba, matanya terbuka. Kecantikannya yang bisa menggulingkan negara-negara besar sepertinya membuat segala sesuatu di sekitarnya menjadi kusam jika dibandingkan dengannya.     

"Aura yang tidak asing." Hal pertama yang terlintas di benaknya adalah seberapa akrab energi yang menyapu dari jauh itu.     

Aura tirani ini memberinya rasa kehangatan.     

Bahkan dia tidak bisa menjelaskan alasannya.     

Karena penasaran dia meninggalkan rumah batu itu dan bergegas menuju ke mana aura itu berasal, di sebelah tenggara Hutan Batu yang Hilang.     

Di sebelah tenggara Hutan Batu yang Hilang, saat hantaman gelombang melonjak keluar dari Duan Ling Tian – yang rambutnya menjadi ungu dan matanya berwarna merah padam – dan mengamuk di separuh dari seluruh Hutan Batu yang Hilang, semakin banyak orang berkumpul .     

Orang-orang ini sebagian besar adalah murid dan pengikut Maharaja Bela Diri.     

Tentu saja, dua dari mereka adalah murid istimewa Maharaja Bela Diri juga.     

"Kakak Senior Zhao."     

"Kakak Senior Sun."     

Saat dua murid istimewa Maharaja Bela Diri masuk, kelompok murid dan pengikut Maharaja Bela Diri menyambut mereka dengan hormat.     

Murid istimewa Maharaja Bela Diri berpakaian biru tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.     

Sedangkan murid istimewa Maharaja Bela Diri berpakaian hijau, wajahnya tetap dingin dan menyendiri sejak awal, tidak peduli sama sekali tentang kelompok murid dan pengikut Maharaja Bela Diri.     

Namun, kerumunan itu sama sekali tidak mempermasalahkannya.     

Mereka sudah lama mengetahui tentang watak Kakak Senior Sun sebelumnya. Jangankan mereka, bahkan jika dia datang untuk bertemu dengan murid istimewa Maharaja Bela Diri lainnya, ekspresi di wajahnya juga sama.     

"Zhou Yi?" Seketika, murid istimewa Maharaja Bela Diri dengan nama keluarga Zhao berseru kaget. Sekelompok orang yang baru saja tiba juga memperhatikan Zhou Yi, pemuda berpakaian hitam yang berdiri di kejauhan.     

"Itu Kakak Senior Zhou!" Tepat pada saat itu, kelompok murid dan pengikut Maharaja Bela Diri berseru kaget.     

Zhou Yi adalah murid istimewa Maharaja Bela Diri terkuat di Hutan Batu yang Hilang, dan dia tidak asing bagi mereka.     

Saat itu, sekelompok murid dan pengikut Maharaja Bela Diri juga memperhatikan sekelompok orang yang mendekat. Dengan penuh hormat, mereka menyapa dua murid istimewa Maharaja Bela Diri yang memimpin kelompok itu, "Kakak Senior Zhao, Kakak Senior Sun."     

"Apa yang sebenarnya terjadi? Siapa pemuda dengan rambut ungu dan mata merah berpakaian ungu itu?" Tatapan murid istimewa Maharaja Bela Diri yang bernama Zhao segera tertuju pada pemuda berpakaian ungu tidak jauh di depan Zhou Yi. Aura yang dipancarkannya menekannya hingga ia hampir tidak bisa bernapas.     

Dia juga memperhatikan energi yang mengejutkannya tadi sepertinya berasal dari pemuda berpakaian ungu ini.     

"Dia …" Tepat ketika salah satu murid Maharaja Bela Diri mencoba untuk mengatakan sesuatu, ledakan bergulung memotongnya.     

Di kejauhan, Duan Ling Tian, ​​yang rambutnya berubah ungu dan matanya sekarang merah padam, mengangkat tangannya dan meledakkan serangkaian ledakan tanpa henti. Ledakan menerpa dan menciptakan lingkaran riak yang bisa terlihat jelas di udara.     

Lingkaran riak ini adalah jejak yang ditinggalkan oleh aliran udara ketika energinya bergetar di udara.     

Di kedalaman pikiran Duan Ling Tian, ​​suara suram tiba-tiba bergema, "Aku harus menyelesaikan ini dalam waktu sesingkat mungkin!"     

Setelah dia dirasuki kekuatan iblis dengan mengaktifkan Lempeng Belenggu Iblis sekali lagi, tubuh Duan Ling Tian tidak lagi di bawah kendalinya.     

Namun, kesadarannya masih tergantung pada saat itu, dan dia masih bisa mengendalikan tubuhnya sendiri dengan cara tertentu.     

Di bawah pengawasan yang lain, dia tiba-tiba mengangkat kepalanya. Tatapannya langsung tertuju pada Zhou Yi di dekatnya saat kilat membunuh membanjiri mata merahnya.     

Kengerian muncul di benak Zhou Yi.     

Melihat wajah Duan Ling Tian, ​​dia sama sekali tidak percayaan diri.     

"Kakak Duan!" Tepat pada saat ini, sebuah suara yang dipenuhi dengan kegembiraan bergema di udara, mengganggu Duan Ling Tian yang baru saja akan bergerak ke arah Zhou Yi.     

"T-Tian Wu." Memalingkan kepalanya, Duan Ling Tian segera melihat wanita berpakaian merah berdiri di kejauhan dan tampak seperti peri api.     

Wanita itu tidak lain adalah Feng Tian Wu yang baru saja tiba di sana.     

Pada saat itu ketika dia melihat Tian Wu, Duan Ling Tian segera mengambil keputusan. "Lebih baik sekarang karena Tian Wu ada di sini. Sebelum aku benar-benar kehilangan kesadaran, aku harus membunuh Zhou Yi dan membawa Tian Wu pergi bersamaku!"     

Pada saat yang sama, kesadarannya yang perlahan menghilang sedang berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan tubuh yang telah dirasuki kekuatan iblis saat dia mengeluarkan kekuatan yang besar. Kekuatan itu bukan milik Benua Awan.     

Dhuar!     

Angin kencang dengan hantaman gelombang yang mengerikan sekali lagi menerpa dan membuat bulu kuduk semua orang yang berada di sana merinding.     

"Maharaja Bela Diri?" Seketika, murid istimewa Maharaja Bela Diri yang bernama Zhao langsung berubah menjadi serius.     

Segera, matanya menyipit karena dia menyadari bahwa pemuda berpakaian ungu itu, yang rambutnya ungu dan matanya merah padam, telah berubah menjadi kelebatan ungu di depannya sebelum menyerang ke arah Zhou Yi.     

"Zhou Yi kemungkinan besar akan dibunuh." Ini adalah pikiran pertama yang muncul di benaknya.     

Meskipun Zhou Yi adalah murid istimewa Maharaja Bela Diri yang kekuatannya lebih kuat darinya, ia merasa Zhou Yi tidak akan dapat bertahan hidup menghadapi orang ini yang memiliki kekuatan yang setara dengan Maharaja Bela Diri.     

Dhuar!     

Saat sebagian besar orang menyadari bahwa Duan Ling Tian telah menghilang dari mata mereka, raungan keras yang menusuk telinga bergema dan menusuk gendang telinga mereka sampai mereka sakit.     

Semua pengikut Maharaja Bela Diri menyemburkan darah dari telinga mereka dan wajah mereka pucat pasi.     

Bahkan wajah kelompok murid Maharaja Bela Diri sekarang menjadi sangat pucat.     

Dhuar!     

Saat suara keras itu bergema lagi, sebelum mereka bisa menyadari apa yang terjadi, angin kencang dengan hantaman gelombang besar sudah menerpa dengan ledakan keras sebagai pusatnya.     

Seluruh bumi berguncang dan celah seperti jaring yang awalnya menutupi tanah menyebar tanpa henti sebelum membentuk serangkaian parit ganas.     

Di mana hantaman gelombang menerpa, kelompok murid Maharaja Bela Diri juga terpaksa mundur lebih dari sepuluh langkah. Beberapa pengikut Maharaja Martial bahkan terhempas terbang karena guncangan.     

Para korban yang malang termasuk Feng Tian Wu juga.     

Kekuatan Feng Tian Wu bahkan jauh lebih rendah dari murid-murid Maharaja Bela Diri ini. Dia berdiri lebih jauh, jadi dia hanya menderita luka ringan.     

"Guru!"     

Sebelum sebagian besar orang, termasuk Feng Tian Wu, dapat menyadari apa yang terjadi, tiga rentetan suara bergema di udara pada waktu yang hampir bersamaan.     

Zhou Yi, yang terhempas terbang dan wajahnya sangat pucat, dan dua murid istimewa Maharaja Bela Diri lainnya membungkuk dengan hormat ke arah sosok tinggi yang menghalangi pemuda berpakaian ungu itu.     

Sosok yang menjulang ini sepenuhnya berpakaian abu-abu dengan rambut acak-acakan tergerai ke mana-mana. Berdiri sekokoh batu, dia memancarkan kekuatan yang kuat.     

Dia adalah pria paruh baya tinggi besar. Alisnya berwibawa tetapi tidak terlihat marah. Terlepas dari penampilannya yang biasa, dia memancarkan sikap terhormat.     

Serangan yang dikerahkan Duan Ling Tian setelah dia dirasuki kekuatan iblis langsung ditangkis olehnya.     

Saat hantaman gelombang menerpa, tempat itu untuk sementara menjadi kembali tenang untuk saat ini. Namun, semua orang tahu bahwa ini hanyalah ketenangan sebelum badai yang datang bahkan lebih kuat.     

"Maharaja Bela Diri Shi Qi?" Tidak pernah terlintas dalam pikiran Duan Ling Tian bahwa seseorang akan benar-benar muncul dan menangkis serangan yang dikerahkannya pada Zhou Yi saat dia siap untuk membunuh Zhou Yi dan membawa Tian Wu pergi sebelum dia kehilangan kesadarannya.     

Pada saat itu, Duan Ling Tian bisa menebak identitas pendatang baru.     

Dia adalah pemilik Hutan Batu yang Hilang, Maharaja Bela Diri Shi Qi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.