Jebakan
Jebakan
Jika Duan Ling Tian bukan Ahli Mantra, dia tidak akan dapat melihat Formasi Ilusi yang digabungan dengan Formasi Tersembunyi itu.
Selain itu, ia bukan hanya seorang Ahli Mantra biasa, ia adalah seorang Ahli Mantra yang luar biasa.
Oleh karena itu, ia menyadari apa yang terjadi dengan bantuan Energi Spiritualnya setelah Lu Zhi dan pria paruh baya cabul memasuki Formasi Ilusi dan berada dalam Formasi Tersembunyi.
Itulah alasan mengapa ia berhasil berhenti tepat waktu dan tidak masuk ke dalam Formasi Ilusi.
"Kau seorang Ahli Mantra?" Mata pria tua itu menyipit. Raut wajahnya terkejut ketika mendengar ucapan Duan Ling Tian.
Sebelumnya, dia telah berusaha untuk menyelidiki pemuda berpakaian ungu yang berdiri di hadapannya.
Dia tahu pemuda berpakaian ungu ini pasti kuat ketika dia mengetahui pemuda itu membunuh tetua Klan Lu yang basis kultivasinya berada di Tingkat Kedelapan Tahap Transformasi Ruang.
Dia tercengang ketika dia mengetahui pemuda mengerikan ini dengan kemampuan yang sangat kuat. Selain itu, dia juga seorang tabib kelas satu.
Dan sekarang, menurut apa yang dikatakan pemuda berpakaian ungu itu, dia adalah seorang Ahli Mantra juga?
Terlebih lagi, dia adalah seorang Ahli Mantra yang berhasil menemukan Formasi Tersembunyi!
"Bagaimana menurutmu?" Duan Ling Tian menjawab dengan sebuah pertanyaan.
Pada saat ini, Lu Song yang berdiri di samping pria tua itu tiba-tiba berkata, "Hmph! Duan Ling Tian, tidak masalah jika kau seorang Ahli Mantra atau bukan. Kau ditakdirkan untuk mati hari ini!" Suaranya yang dalam sangat dingin ketika dia berbicara.
Ketika Lu Song berbicara, ada niat membunuh dan dendam di matanya saat dia menatap Duan Ling Tian.
Dia tidak sabar untuk mencincang Duan Ling Tian dengan ribuan pisau menjadi 10.000 keping!
"Lu Song." Duan Ling Tian menyipitkan matanya ke arah Lu Song. "Aku ingin tahu ... Bagaimana kalian semua tahu aku akan datang ke sini? Kau bahkan menyiapkan Formasi Ilusi sebelumnya."
"Keterampilan pengamatanku cukup bagus ... Orang itu pasti tidak bersekongkol dengan kalian berdua!" Duan Ling Tian melihat pria tua di sebelah Lu Song saat dia berbicara.
Pria tua itu adalah orang yang mengatur Formasi Ilusi.
Formasi Ilusi digabungkan dengan Formasi Tersembunyi. Sangat sulit untuk mengatur dan akan memakan waktu beberapa jam untuk menyelesaikannya.
'Orang' yang disebutkan Duan Ling Tian tentu saja si pria cabul yang membawanya ke sini.
Pertama-tama, Duan Ling Tian yakin pria cabul itu bekerja untuk Lu Song. Tidak mungkin bagi Duan Ling Tian untuk tidak mengetahuinya jika itu yang terjadi.
Itu sebabnya dia pikir itu aneh.
Jika pria cabul itu bukan orang suruhan Lu Song, bagaimana Lu Song dan pria tua di sampingnya berhasil sampai ke sini sebelum mereka?
Mereka tiba di sini lebih awal dari mereka. Duan Ling Tian bisa tahu dari Formasi Ilusi yang mereka atur.
"Si bodoh itu? Tentu saja, dia bukan salah satu dari kami." Lu Song memelototi Duan Ling Tian dengan niat membunuh saat dia menyeringai. "Dia hanya pion yang aku gunakan ... Juga, apa kau benar-benar berpikir ramuan yang kau inginkan ada di sini?"
"Hmm?" Duan Ling Tian tidak bisa menahan diri dari mengerutkan kening mendengar ucapan Lu Song. "Apa maksudmu?" Duan Ling Tian menemukan sesuatu yang tidak beres.
"Tetua Guan, mengapa kau tidak memberitahunya ... Katakan padanya apa yang terjadi sebelum dia mati. Cepatlah. Jika tidak, akan sulit untuk membunuhnya kalau Lu Zhi lolos dari formasi," kata Lu Song kepada pria tua di sebelahnya.
Cara dia memandang Duan Ling Tian seolah-olah dia melihat seorang pria yang sudah mati. "Duan Ling Tian, kau membunuh adikku ... Hari ini akan menjadi hari kematianmu! Aku ingin kau mati dalam keputusasaan dan menyesal," kata Lu Song saat niat membunuh di matanya semakin kuat.
"Ya, Tuan Muda," pria tua itu menanggapi dengan hormat sebelum dia memandang Duan Ling Tian dan berkata dengan dingin, "Bagaimana kau bisa tidak mengetahuinya kalau kau juga seorang Ahli Mantra?"
"Hal yang kau inginkan tidak ada di sini sama sekali!" Pria tua itu mengucapkan setiap kata perlahan-lahan. Setiap ucapannya seperti palu raksasa menghantam berulang kali di dada Duan Ling Tian. Itu menyebabkan ekspresi di wajahnya berubah sangat tidak enak dilihat.
Duan Ling Tian menarik napas dalam-dalam. Dia awalnya bingung, tapi pikirannya sekarang jelas saat dia berpikir, 'Tidak ada Rumput Pemantab Sukma di sini?'
Seketika, matanya menyipit ketika dia memikirkan sesuatu.
"Kalian berdua ... merencanakan ini sejak awal?" Duan Ling Tian bertanya sambil melihat Lu Song dan pria tua itu. Sudah jelas dia sudah mengetahuinya.
"Sepertinya kau tidak sepenuhnya bodoh." Lu Song tersenyum.
"Orang itu tidak melihat Rumput Pemantab Sukma atau bertemu dengan siluman puncak Ruang yang menjaga Rumput Pemantab Sukma ... Semua yang dia lihat adalah ilusi dari Formasi Ilusi yang kau atur, apakah aku benar?" Duan Ling Tian bertanya dengan suara yang dalam ketika dia menatap pria tua itu.
"Betul!" Pria tua itu berkata tanpa ekspresi, "Jika bajingan itu benar-benar bertemu dengan siluman puncak Ruang ... apa kau benar-benar berpikir dia bisa melarikan diri?" Tentu saja, bajingan yang dimaksud pria tua itu adalah pria cabul yang menunjuki jalan pada Duan Ling Tian sampai ke sini.
"Aku tahu itu." Duan Ling Tian berubah muram. Dia tidak bisa menahan tawa pada dirinya sendiri.
Dia pikir dia sangat beruntung bisa mendapatkan Rumput Pemantab sukma yang dibutuhkan Tian Wu dan kemudian menerima berita tentang Rumput Pemantab Sukma.
Jadi tidak ada Rumput Pemantab Sukma!
Rumput Pemantab Sukma yang dilihat pria cabut itu hanya ilusi yang diciptakan oleh Formasi Ilusi pria tua di sisi Lu Song. Ini termasuk siluman puncak Ruang.
Itu semua hanya ilusi.
Itu semua bagian dari rencana jahat Lu Song.
Tentu saja, dia tahu apa tujuan Lu Song. Dia ingin membalas dendam untuk Lu Huai.
Lu Huai adalah adik kandung Lu Song.
Meskipun Lu Song tidak menunjukkan tanda-tanda ingin membalas dendam ketika mereka pertama kali bertemu, Duan Ling Tian tahu itu adalah kebalikannya dia tahu dari Energi Spiritualnya.
Semakin dalam dia menyembunyikan rasa ingin membalas dendam, semakin menakutkan rasa itu ketika meledak.
Apa yang terjadi hari ini tidak diragukan lagi membuktikan hal itu.
"Awalnya, semuanya berjalan sesuai rencana ... Tapi yang mengejutkan kami adalah kau tidak masuk ke dalam Formasi Ilusi," lanjut pria tua itu.
Pria tua dan Tuan Muda-nya berencana untuk membunuh Duan Ling Tian begitu dia memasuki Formasi Ilusi.
Namun, mereka tidak menyangka Duan Ling Tian bisa mengetahui ada Formasi Ilusi.
"Tidak masalah apakah dia memasuki Formasi Ilusi atau tidak ... Jebakan itu tidak diatur untuk dia juga. Sekarang Lu Zhi telah memasuki Formasi Ilusi yang kami siapkan untuknya, dia tidak akan keluar untuk saat ini," Kata Lu Song. Suaranya bahkan semakin dingin sekarang.
Matanya berkilau dengan pembalasan dendam saat dia melihat Duan Ling Tian.
Lu Zhi adalah Tetua Pelindung Klan Lu, dan dia adalah seorang tokoh digdaya Raja Bela Diri.
Meskipun pria tua di sampingnya juga merupakan tokoh digdaya Raja Bela Diri, dia tidak yakin dia bisa mengalahkan Lu Zhi.
Namun, Lu Zhi tidak bisa lagi melindungi Duan Ling Tian sekarang setelah dia memasuki Formasi Ilusi.
Menurut pendapatnya, Duan Ling Tian seperti ikan di papan pemotong. Dia bisa melakukan apapun terhadapnya.
"Duan Ling Tian ... Apa kau menyesal membunuh adikku Lu Huai sekarang?" Lu Song bertanya dengan dingin ketika dia melihat Duan Ling Tian.
Dia tidak menunggu jawaban Duan Ling Tian saat dia terus berkata, "Tidak ada gunanya bahkan jika kau menyesalinya sekarang! Hari ini, aku akan memasukanmu ke dalam neraka untuk membalaskan dendam adikku yang ada di surga sekarang!" Nada Lu Song berubah dingin saat dia berbicara.
"Menyesal?" Dihadapkan dengan Lu Song yang tenggelam dalam laut pembalasan dendam, Duan Ling Tian tampak tenang saat dia perlahan berkata, "Aku sangat menyesal ... Aku mungkin menyesali hal lain, tapi aku tidak menyesal membunuh adikmu Lu Huai ... bahkan tidak sekarang." Ucapan Duan Ling Tian bagai tamparan ke wajah Lu Song.
"Kau cari mati!" Lu Song memelototi Duan Ling Tian dengan marah. Suaranya menetes dengan niat membunuh.
"Apa? Apa kau ingin bertarung melawanku?" Duan Ling Tian tersenyum. Dia tampak geli ketika melihat Lu Song melotot dingin padanya.
Wajah Lu Song berubah muram ketika dia mendengar ucapan Duan Ling Tian dan berkata, "Tentu saja, aku akan melawanmu ... Tapi tidak sekarang!"
"Hmm?" Duan Ling Tian tercengang. Dia tidak tahu apa yang dimaksudkan Lu Song.
Segera setelah itu, dia mengerti apa maksud di balik ucapan Lu Song.
"Tetua Guan, hancurkan Dantian nya. Jangan bunuh dia! Aku ingin menyiksanya perlahan-lahan sehingga dia mati dalam keputusasaan," kata Lu Song dengan gigi terkatup saat dia melihat pria tua di sampingnya.
"Ya, Tuan Muda," pria tua itu menjawab dan memelototi Duan Ling Tian. Sumber Energi bergemuruh di tubuhnya. Megah karena menciptakan gelombang udara menakutkan yang membuat angin berdesir di udara.
Pada saat ini, semua tanaman dan bunga di ngarai bergoyang keras karena angin itu.
'Fwah!'
Sementara itu, Energi Langit dan Bumi bergemuruh di atas kepala pria tua itu ketika Fenomena Langit dan Bumi terbentuk.
2.000 siluet naga bertanduk kuno muncul.
Sumber Energinya saja setara dengan 2.000 kekuatan naga bertanduk kuno.
Itu adalah indikasi dari Tingkat Pertama Tahap Raja Bela Diri.
Namun, itu bukanlah akhir.
'Dhuar!'
Api berwarna putih susu yang naik di tubuh pria tua itu berubah warna tiba-tiba. Warnanya merah sebelum naik ke langit, memancarkan cahaya merah pada kabut yang terus menggantung.
'Wuss!'
Dua ribu siluet naga bertanduk lainnya muncul di udara.
Penguasaan Api Tahap Raja Bela Diri Tingkat Pertama!
Ada energi hijau dan kilatan petir yang terlihat seperti ular listrik ungu yang terjalin di sekitar api yang naik dari tubuh pria tua itu.
2,000 siluet naga bertanduk kuno lainnya muncul.
Konsep Petir Lanjutan Tingkat Kesembilan!
Konsep Angin Lanjutan Tingkat Kesembilan!
"Duan Ling Tian, aku yakin kau tidak menyangka akan hal ini. Tetua Guan adalah seorang tokoh digdaya Raja Bela Diri yang kuat ... Sangat mudah baginya untuk membunuhmu!" Lu Song tertawa gila, merasa senang.
Dia memandang Duan Ling Tian. Menurutnya, Duan Ling Tian pasti merasa ketakutan dan putus asa pada saat ini.
Namun, dia berhenti tertawa ketika dia melihat betapa tenangnya Duan Ling Tian. Wajahnya menjadi pucat. Ada sedikit rasa malu dan kemarahan di matanya.
"Tetua Guan, lakukan!" Lu Song berteriak dalam kemarahan.
'Dhuar!'
Sebuah ledakan bergema di udara saat aura yang menyengat menyebar ke segala arah.