Maharaja Perang Menguasai Langit

Akar Penyembuh Sukma



Akar Penyembuh Sukma

3Namun, lelaki tua itu paling tinggi berada pada tahap Raja Bela Diri tingkat Pertama.     

Melalui ingatan dua kehidupan Maharaja Bela Diri Reinkarnasi, Duan Ling Tian sedikit banyak bisa membedakan hal ini.     

Lu Bai merasa bingung ketika melihat Duan Ling Tian tiba-tiba menghentikan gerakannya. Lu Bai juga berhenti dan bertanya dengan rasa penasaran, "Mengapa? Apakah ada yang salah?"     

"Tidak ada yang salah." Ketika Duan Ling Tian mendengar kata-kata Lu Bai, ia kembali tersadar dan menggelengkan kepalanya.     

Ia memutuskan untuk tidak mengungkapkan penemuannya kepada Lu Bai.     

Jika Lu Bai mengetahui bahwa Lu Song memiliki seorang Raja Bela Diri yang melindunginya, ia pasti tidak akan merasa tenang.     

Bagaimana pun juga, ia harus menyingkirkan batu sandungannya ini, Lu Song, jika ia menginginkan posisi Pemimpin Klan berikutnya dari Klan Lu.     

Dia mungkin merasa patah semangat jika mengetahui ada seorang Raja Bela Diri yang melindungi Lu Song.     

Lu Bai tidak melanjutkan untuk menanyakan mengenai masalah ini meskipun ia merasa bingung ketika melihat Duan Ling Tian masih terlihat merenungkannya bahkan setelah ia kembali tersadar.     

Ia bisa melihat bahwa Duan Ling Tian tidak mau mengatakan apa-apa sehingga ia tidak ingin memaksa Duan Ling Tian untuk mengungkapkannya.     

Tak lama kemudian, Duan Ling Tian memasuki sebuah rumah megah dan tinggi sebelum berjalan memasuki aula utama kediaman dengan Lu Bai yang menunjukkan jalan.     

Sudah ada seseorang yang menunggu di aula utama itu. Ia adalah Lu Rui, Ketua Klan Lu.     

"Ketua Klan," Duan Ling Tian menyapa Lu Rui sambil tersenyum. Ia tidak membungkuk seperti yang dilakukan Lu Bai.     

Lu Rui pasti tidak akan senang jika ada orang lain bersikap seperti itu. Namun, orang ini tidak lain adalah Duan Ling Tian. Dia tidak hanya merasa diperbolehkan untuk bertindak seperti itu, dia bahkan tersenyum ketika menjawab, "Tetua Duan."     

"Tetua Duan, aku telah membaca beberapa buku kuno dan akhirnya menemukan beberapa catatan teks tentang dua bahan obat yang kau cari... Dua hari ini, aku telah mencari berkali-kali di dalam gudang penyimpanan pusaka Klan Lu kami dan akhirnya menemukan beberapa bahan obat yang mirip dengan ciri-ciri yang kau berikan. Aku hanya tidak tahu apakah itu yang kau cari. " Lu Rui tidak mau bertele-tele.     

"Beberapa?" Mata Duan Ling Tian langsung bersinar ketika mendengar kata-kata Lu Rui. Ia bertanya dengan tergesa, "Ketua Klan, aku ingin tahu apakah mungkin bagimu untuk menunjukkan kepadaku beberapa bahan obat itu sehingga aku bisa mengenalinya?"     

Ada sedikit rasa bersemangat di dalam kata-kata Duan Ling Tian.     

Menurut pendapatnya, ada kemungkinan besar bahan itu mungkin ada di antara bahan obat yang ditemukan Lu Rui karena ada beberapa di antaranya.     

"Tentu saja." Lu Rui mengangkat tangannya dan mengeluarkan tujuh jenis bahan obat itu.     

Tiga dari mereka adalah ramuan berbentuk akar yang terlihat seperti beberapa variasi ginseng.     

Empat bahan obat lainnya adalah herbal berbentuk daun.     

"Tetua Duan, coba lihat... Hah? Bahan-bahan ini bukan apa yang kau cari?" Lu Rui hendak menyerahkan tujuh bahan obat itu kepada Duan Ling Tian ketika dia mengangkat kepalanya dan melihat Duan Ling Tian menghela napas kecewa.     

Ia tahu apa arti ekspresi pemuda itu.     

"Persis." Duan Ling Tian mengangguk. Dengan senyum masam, ia berkata, "Tidak ada Akar Penyembuh Sukma dan Rumput Pemantab Sukma di antara bahan-bahan obat ini. Namun, aku tetap harus berterima kasih kepada Ketua Klan karena telah mengalami begitu banyak kerepotan ini karena aku." Duan Ling Tian menunjukkan ekspresi terima kasih.     

"Kau menyanjungku, Tetua Duan," jawab Lu Rui. "Pemahaman ku tentang Akar Penyembuh Sukma dan Rumput Pemantab Sukma ini hanya terbatas pada catatan teks kasar dari buku-buku kuno itu. Bahkan jika aku melihatnya, aku mungkin tidak bisa mengenalinya. Masih ada beberapa bahan obat yang mungkin sesuai dengan gambaran yang kau berikan mengenai dua pusaka berharga yang ada dalam catatan teks di gudang pusaka Klan Lu kami, tapi aku tidak membawanya keluar. Mungkin, kau ingin pergi sendiri dengan ku ke gudang pusaka dan melihatnya sendiri, Tetua Duan? " pada akhirnya Lu Rui menyarankan ide itu.     

"Kalau begitu, aku harus berterima kasih sebelumnya, Ketua Klan." Jawaban Duan Ling Tian begitu mantap tanpa keraguan saat ia menerima tawaran untuk pergi langsung ke gudang pusaka Klan Lu untuk melihat bahan obat itu bersama dengan Lu Rui untuk memastikan apakah benda-benda yang ia cari ada di sana.     

Duan Ling Tain mengikuti Lu Rui dan meninggalkan kediaman itu. Sementara itu, Lu Bai tidak mengikuti mereka dan kembali ke kediamannya.     

Gudang pusaka Klan Lu terletak di utara kediaman Klan Lu. Ada tiga lapis perlindungan di dalam dan luar yang mengelilinginya. Tempat itu juga dilindungi dengan Formasi Mantra, dan beberapa diantaranya adalah Formasi Pembunuh yang cukup handal.     

Gudang pusaka Klan Lu adalah sebuah istana yang diselubungi banyak Formasi Mantra. Hanya ada satu pintu masuk, dan secara pribadi dijaga oleh seorang lelaki tua.     

"Tetua Duan, Ketua Klan," lelaki tua itu menyambut mereka dengan antusias meskipun ia terkejut dengan kemunculan mereka.     

"Tetua Zhi." Duan Ling Tian melemparkan senyum untuk menanggapinya.     

Lelaki tua di depannya itu tidak asing lagi baginya. Ia tidak lain adalah Lu Zhi, salah satu dari tiga Tetua Pelindung utama Klan Lu yang ia temui beberapa hari yang lalu. Dia adalah seorang Raja Bela Diri yang tangguh.     

"Tetua Zhi, aku membawa Tetua Duan ke sini untuk mencari beberapa bahan obat," kata Lu Rui kepada Lu Zhi.     

Lu Zhi mengangguk. Dengan mengangkat tangannya, sebuah energi yang lembut merentang dan mengaktifkan Formasi Mantra di pintu masuk gudang pusaka Klan Lu.     

K-Krak!     

Pada saat yang sama, pintu gerbang ke gudang pusaka itu terbuka dengan sendirinya.     

Duan Ling Tian dan Lu Rui berjalan masuk ke gudang pusaka itu bersamaan. Hal pertama yang memasuki ruang pandangan mereka adalah cahaya tujuh warna yang mempesona yang dipancarkan oleh tumpukan perhiasan yang menggunung. Cahaya dari luar yang masuk terpantul pada perhiasan tersebut dan menyebabkan benda-benda itu memancarkan cahaya yang indah.     

Beberapa mutiara besar masih bersinar cemerlang bahkan setelah cahaya itu menghilang. Ia menerangi seluruh gudang pusaka dan membuatnya tampak bahkan lebih menarik.     

"Mutiara Kemilau!" Duan Ling Tian mengangkat alisnya.     

"Kau bisa mengambil benda-benda itu jika kau tertarik, Tetua Duan," kata Lu Rui berbicara blak-blakan. Mungkin, itu karena ia melihat mata Duan Ling Tian tertuju pada tumpukan permata itu.     

Bagi sebuah klan seperti Klan Lu di Pegunungan Utara, perhiasan yang bertumpuk seperti gunung itu hanyalah ornamen biasa yang memiliki nilai yang kecil.     

"Aku hanya melihat-lihat." Duan Ling Tian menggelengkan kepalanya, tanpa menunjukkan rasa ketertarikan terhadap perhiasan itu.     

Duan Ling Tian melihat ke sekeliling dan tidak melihat bahan obat apa pun. Sejenak, ia merasa bingung ketika melihat Lu Rui dan bertanya dengan penuh rasa ingin tahu, "Ketua Klan, di mana bahan obatnya?"     

"Bahan obat itu ada di dalam," jawab Lu Rui sambil terus memimpin jalan.     

Selain sebagai salah satu dari dua klan terkuat di Dataran Tinggi Utara, Klan Lu juga merupakan klan para tabib.     

Bagi seorang tabib, hal yang paling berharga, selain ketel, tidak lain adalah bahan obat yang dibutuhkan untuk meracik pil.     

Karena alasan itu, bahan obat adalah harta paling berharga bagi Klan Lu, terutama bahan obat yang langka.     

Selama perjalanan Duan Ling Tian dari tempat penyimpanan perhiasan ke tempat penyimpanan bahan obat, ia telah melewati beberapa tempat lain yang menyimpan pusaka seperti buku-buku kuno, Keping Konsep, dan Senjata Roh.     

"Ada di sini." Ketika Lu Rui menggeser sebuah tuas, pintu batu yang ada di depan mereka pun bergerak naik.     

Dalam saat berikutnya, Duan Ling Tian bisa mencium aroma obat yang kuat yang datang dari dalam dan dengan cepat menusuk ke lubang hidungnya.     

Untuk sesaat, tubuhnya terasa ringan, dan ia merasa pusing. Seolah-olah ia baru saja mengkonsumsi ramuan atau pil.     

Setelah beberapa saat, ia akhirnya tersadar kembali.     

"Silakan di depan, Tetua Duan." Lu Rui memberi isyarat kepada Duan Ling Tian untuk memasuki sebuah istana yang luas di belakang pintu batu itu. Ada banyak bahan obat yang tersimpan di istana itu. Tidak mungkin untuk melihat semuanya hanya dengan pandangan sekilas.     

"Rumput Pencerah Hati, Menari Bunga Kupu-kupu, Tangkai Penghapus Luka... Lihat semua bahan-bahan obat yang langka ini!" Duan Ling Tian berseru dengan penuh semangat. Dia begitu tertarik dengan banyaknya bahan obat di istana itu.     

Meskipun bahan obat itu bukanlah Akar Penyembuh Sukma atau Rumput Pemantab Sukma yang sangat ia cari, tetap saja itu adalah bahan obat yang sangat langka.     

Lu Rui yang berdiri di sampingnya tidak merasa aneh dengan hilangnya sikap tenang pada pembawaan Duan Ling Tian.     

Ia masih ingat ketika pertama kali memasuki tempat ini. Dia jauh lebih tua dari Tetua Duan, tetapi ia bersikap lebih tidak tenang dibandingkan pemuda ini saat ini.     

Dia berdiri diam di belakang ketika melihat tumpukan bahan obat yang langka itu.     

Pada akhirnya, Ketua Klan sebelumnya lah yang memberinya sebuah tamparan di pipi agar bisa membangunkannya dari keterpanaannya.     

Ada begitu banyak bahan obat di sini. Setidaknya butuh beberapa hari baginya jika benar-benar harus mencari bahan obat itu satu per satu. Dia merasakan kepalanya menjadi sakit ketika memikirkan hal itu dan dengan cepat bertanya kepada Lu Rui, "Ketua Klan, di mana bahan obat yang kau ceritakan tadi?"     

Ia hanya bisa berharap bahwa Lu Rui sudah menyisihkan bahan obat itu meletakkannya ke samping sehingga ia dapat memilih di antaranya secara langsung.     

"Aku sudah meminta seseorang untuk memisahkannya dan meletakkan bahan obat itu secara terpisah," jawab Lu Rui sambil menunjuk ke sebuah sudut di sisi istana itu.     

Saat Duan Ling Tian mendengarnya, ia merasa lega dan dengan cepat pergi ke sudut istana itu dan menarik sebuah kain penahan debu yang menutupi tumpukan bahan obat itu.     

Setelah kain penahan debu itu tersingkap ke atas, mata Duan Ling Tian tiba-tiba menjadi cerah. Beberapa lusin jenis bahan obat itu muncul di depan matanya.     

Duan Ling Tian menatap sekilas pada bahan-bahan obat itu. Bahan obat yang ia lihat kurang lebih serupa dengan Akar Penyembuh Sukma dan Rumput Pemantab Sukma yang ia cari.     

"Terima kasih atas bantuanmu, ketua Klan," Duan Ling Tian berkata dengan serius ketika berbalik melihat Lu Rui.     

Jelaslah bahwa tumpukan bahan obat di depannya itu baru saja dikumpulkan. Itu sudah cukup untuk membuktikan niat baik dan ketulusan hati Lu Rui. Hal itu menimbulkan perasaan hangat yang muncul dari lubuk hati Duan Ling Tian.     

Meskipun dirinya adalah seorang tabib kelas satu, ia belum meracik satu pil pun bagi Klan Lu sejak ia bergabung dengan Klan Lu beberapa hari yang lalu. Bisa dikatakan ia belum memberikan kontribusi apa pun kepada Klan Lu.     

Dalam keadaan seperti itu, upaya yang dilakukan Lu Rui - yang mewakili Klan Lu - membuatnya merasa berterima kasih dari dalam lubuk hatinya.     

"Ku harap kau akan menemukan hal-hal yang kau inginkan, Tetua Duan." Lu Rui menanggapinya dengan tersenyum.     

"Baik." Duan Ling Tian mengangguk ketika ia kembali membalikkan tubuhnya ke belakang untuk melihat tumpukan bahan-bahan obat yang ada di depannya dengan hati-hati.     

Tak lama setelah itu, tatapannya mendarat pada salah satu bahan obat dan terpaku di sana.     

Pada saat yang sama, suasana di dalam istana itu berubah menjadi sangat berat.     

Huff! Huff! Huff! Huff!     

...     

Hanya napas Duan Ling Tian yang memburu saja yang bisa terdengar.     

Lu Rui tidak bisa menahan perasaan penasaran ketika mendengar napas Duan Ling Tian memburu bertambah cepat. Ia berjalan ke sisi Duan Ling Tian secepat embusan angin dan melihat ke arah mana tatapan Duan Ling Tian tertuju.     

Sebuah bahan obat yang berbentuk akar muncul di depan matanya.     

Semua bahan obat yang berbentuk akar itu saling memilin dan melingkar menjadi sebuah bola. Itu terlihat sangat aneh.     

"A-Apakah ini Akar Penyembuh Sukma?" Lu Rui bertanya dengan sedikit terkejut.     

Bahan obat berbentuk akar ini sangat berbeda dari gambaran yang tertulis tentang Akar Penyembuh Sukma yang pernah ia baca dalam buku kuno itu. Buku itu tidak menyebutkan bahwa Akar Penyembuh Sukma itu akan terlihat melingkar memilin menjadi satu seperti itu.     

"Iya benar! Ini adalah Akar Penyembuh Sukma! Dan ini bukan sembarang Akar Penyembuh Sukma biasa!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.