Maharaja Perang Menguasai Langit

Perubahan Mendadak



Perubahan Mendadak

2Keduanya selalu bepergian bersama selama ini ketika mereka terpisah dari Duan Ling Tian.     

Ketika mereka berangkat, mereka tidak sempat mengucapkan selamat berpisah kepada Duan Ling Tian, ​​sesuatu yang sering mereka sesali kemudian.     

Setelah itu, Li Fei meneruskan cerita Ke'Er dan melanjutkan menceritakan tentang perjalanan hidup mereka kepada Duan Ling Tian, ​​"Pertama kali aku melihatmu, kau berada di kompetisi bela diri Klan Li di Kota Aurora..."     

Ia menceritakan kepada kekasihnya itu bahwa ketika mereka pertama kali bertemu, dia tidak memiliki kesan yang baik tentang pemuda itu karena ia pikir pemuda itu sangat lancang, kemudian ia melanjutkan perjalanannya di Kota Aurora.     

Li Fei tidak lupa menyebutkan cerita tentang keberadaan kedua piton kecil tersebut.     

"Aku tidak pernah menyangka bahwa aku benar-benar telah mengalami perjalanan hidup yang begitu indah ketika aku masih muda," Duan Ling Tian mendesah dalam hatinya setelah mendengarkan cerita Li Fei.     

Setelah mengungkapkan cerita kenangan tentang Kota Aurora, Li Fei melanjutkan, "Setelah itu, kau pergi ke Kamp Jenius Tentara Darah Besi di Kerajaan Langit Merah dan tinggal di sana untuk sementara waktu. Kemudian, kau kembali kepada kami dan kita pergi ke Ibukota Kekaisaran bersama dan membangun rumah di sana. "     

Setelah itu, Li Fei menceritakan pengalaman pemuda itu di ibukota Kekaisaran satu demi satu, termasuk waktu yang ia habiskan di Akademi Paladin, Kediaman Marquis yang Agung, Kediaman Klan Duan, dan keluarga kekaisaran Kerajaan Langit Merah.     

Tentu saja, Li Fei hanya bisa menceritakan apa yang ia ketahui.     

"Saat itu, kau memimpin pasukan Kerajaan Langit Merah dan menaklukkan ibukota kerajaan tetangga tanpa membuang satu nyawa pun. Kau seperti Dewa Perang bagi mereka! "     

"Hampir semua orang dari Kerajaan Langit Merah pernah mendengar tentang mu," kata Li Fei saat matanya berubah berapi-api.     

Itu adalah laki-lakinya!     

Dia sangat bangga padanya!     

"Di puncak ketenaranmu di Kerajaan Langit Merah, kau memutuskan untuk meninggalkan Kerajaan Langit Merah menuju ke Kekaisaran Rimba Biru. Tak lama kemudian, kau telah masuk ke dalam sekte nomor satu dari lima sekte terbesar Kekaisaran Rimba Biru, Sekte Pedang Tujuh Bintang."     

Dalam perjalanan menuju ke Sekte Pedang Tujuh Bintang, kita bertemu Emas Kecil. Li Fei lalu berhenti sampai di sini.     

"Emas Kecil? Apa itu?" Duan Ling Tian tampak bingung.     

"Emas Kecil adalah seekor siluman tikus. Kalau menurut sebutanmu, ia adalah Tikus Langit bermata Giok atau semacam itu," kata Li Fei.     

"Apa?! Tikus langit bermata giok ?!" Duan Ling Tian tidak bisa menahan perasaan terkejut saat mendengar kalimat itu.     

Meskipun ia belum mendapatkan kembali sebagian besar ingatannya, ia masih mengetahui satu atau dua hal tentang Tikus Langit bermata Giok. Ia mengerti bahwa itu adalah jenis siluman yang tangguh yang dapat dengan mudah menerobos ke Tahap Maharaja Bela Diri ketika sudah menjadi dewasa.     

Dan ia telah bertemu dengan seekor Tikus Langit bermata Giok?     

Tak lama kemudian, Duan Ling Tian dapat menenangkan suasana hatinya yang sedikit gelisah karena Li Fei telah beralih dan melanjutkan ceritanya.     

Apa yang terjadi selanjutnya tidak lain adalah insiden pertama dari lima sekte terbesar Kekaisaran Rimba Biru, Sekte Pedang Tujuh Bintang. Di sela-sela itu, Li Fei juga ingat untuk menceritakan tentang peristiwa lain seperti saat mereka meninggalkan Sekte Pedang Tujuh Bintang dan menuju ke Kota Kuno Abadi dan bertemu dengan Zhang Shou Yong dan istrinya, Wang Qiong, di sana.     

Akhirnya, Li Fei mencapai bagian cerita di mana Ke'Er dan dirinya pergi dengan Guru Kepala Puncak Alkaid dari Sekte Pedang Tujuh Bintang, Qing Xiang. Mereka mengira itu hanyalah sebuah perayaan ulang tahun biasa, dan mereka tidak pernah mengira akan berada di Sekte Yin Yang setelah itu!     

"Sekte Yin Yang ?!" Duan Ling Tian mengerutkan kening.     

"Bajingan, kau tahu tentang Sekte Yin Yang?" Li Fei bertanya dengan bingung.     

Ke'Er juga mengamatinya dengan ekspresi prihatin dan bertanya, "Tuan Muda, ada apa denganmu?"     

"Dalam bagian kenangan yang telah bisa kudapatkan kembali, aku pernah pergi ke Sekte Yin Yang… Namun, aku tak bisa mengingat mengapa aku pergi ke sana? Mengapa aku tidak dapat mengingatnya sekarang? " Duan Ling Tian terus menggelengkan kepalanya. Ia selalu merasa bahwa bagian dari ingatan yang telah ia dapatkan itu tidak lengkap.     

Bagian kecil yang tidak lengkap itu sepertinya menjadi bagian yang terpenting.     

"Tuan Muda, kau ... kau pernah datang ke Sekte Yin Yang?" Ke'Er merasa terkejut.     

"Ya aku sudah pernah ke sana." Duan Ling Tian mengangguk. "Dalam ingatanku, sepertinya aku telah membunuh Guru Kepala Puncak Yang Sekte Yin Yang, Yang Hong. Aku rasa… putranya juga ikut terbunuh."     

"Namun, mengapa aku membunuhnya?" Duan Ling Tian mengerutkan alisnya sambil bergumam.     

"Apa?! Yang Hong dan putranya sudah tewas? " Ketika Duan Ling Tian mengatakan hal itu, Li Fei dan Ke'Er tercengang. Setelah rasa terkejut yang mengawali, rasa gembira terlihat di wajah mereka.     

Yang Hong dan putranya adalah musuh bebuyutan mereka!     

Mereka masih ingat bahwa mereka dapat melarikan diri dari Sekte Yin Yang karena Kakak Senior Yang Xue telah berjuang untuk menghentikan Yang Hong dengan mengorban dirinya. Tindakan itu telah menyelamatkan hidup mereka.     

Setelah itu, mereka menuju utara dan bergabung dengan Lembah You Han karena mereka ingin membalaskan dendam Kakak Senior Yang Xue dan guru mereka.     

Guru mereka, Guru Kepala dari Puncak Yin, telah ditikam dari belakang dan tewas di tangan Yang Hong.     

Namun, baik Li Fei dan Ke'Er tidak pernah menyangka bahwa musuh bebuyutan yang sangat ingin mereka bunuh itu sudah mati. Faktanya, tunangan mereka lah orang yang telah membunuhnya     

"Tidak!" Tiba-tiba, Li Fei sepertinya mengingat sesuatu saat wajahnya yang cantik menegang.     

"Kakak Fei'Er… Apakah menurutmu orang-orang yang mencari kita saat itu benar-benar dikirim oleh Tuan Muda?" Ke'Er bertanya.     

Li Fei menarik napas dalam-dalam. Akhirnya, Ke'Er menjelaskan apa yang menjadi pemikirannya.     

Ia masih ingat bahwa ketika Ke'Er dan dirinya bersembunyi setelah melarikan diri dari Sekte Yin Yang, ada sesuatu atau seseorang yang datang mencari mereka sambil menyebutkan nama tunangan mereka.     

Namun, mereka mengira itu jebakan, jadi mereka tidak menunjukkan diri.     

Belakangan, banyak orang termasuk tetua tertinggi dan dua Wakil Guru Kepala Puncak Yang yang perkasa datang mencari mereka, mengatakan bahwa tunangan mereka, Duan Ling Tian telah membunuh Yang Hong dan putranya.     

Saat itu, mereka belum mempercayai mereka.     

Mereka mengira Yang Hong dan putranya bersekongkol untuk memancing mereka keluar.     

"Bajingan, kapan kau tiba di Sekte Yin Yang?" Li Fei menarik napas dalam-dalam dan bertanya.     

Begitu Duan Ling Tian memberitahunya kapan ia tiba di Sekte Yin Yang, gadis itu akan tahu apakah yang dialami Ke'Er dan dirinya saat itu benar atau tidak.     

"Ku pikir itu…" Duan Ling Tian berpikir sejenak dan menyebut waktu kira-kira saat ia tiba di Sekte Yin Yang.     

Dhuaarr!     

Untuk sementara waktu, tidak peduli Li Fei atau Ke'Er terkesima seolah-olah mereka telah tersambar petir. Butuh beberapa saat untuk pulih dari rasa terkejut yang menyelubungi mereka.     

"Kakak Fei'Er… Saat itu, itu benar-benar Tuan Muda!" Ke'Er menatap Li Fei dan berkata dengan mata yang berkaca.     

"Kita hampir saja tapi melewatkannya... Jika kita tidak tetap bersembunyi dan menunjukkan diri, kita pasti sudah bertemu kembali dengan Bajingan saat itu," Li Fei menghela nafas sambil menyesali pilihan mereka saat itu.     

"Kakak Fei'Er, kau tahu situasinya saat itu… Kita tidak bisa mengambil risiko apa pun pada saat itu," Ke'Er menghibur Li Fei.     

"Bajingan, karena kau pergi ke Sekte Yin Yang tepat setelah kami pergi, dan membunuh Yang Hong dan putranya ... Ketika kau membunuh mereka, apakah kau melihat Kakak Senior Yang Xue?" Li Fei memandang Duan Ling Tian dan bertanya dengan penuh semangat.     

"Jadi, aku pergi ke Sekte Yin Yang demi mereka?" Pada saat itu, Duan Ling Tian telah bisa menebak tujuan kunjungannya ke Sekte Yin Yang pada saat itu; ia pergi mencari tunangannya.     

"Yang Xue?" Mendengar pertanyaan Li Fei, Duan Ling Tian tampak bingung. "Siapa itu?"     

Setelah Li Fei secara singkat menjelaskan ciri-ciri wajah Yang Xue, Duan Ling Tian mengerti. "Kalian berdua membicarakan orang itu ... Ia sudah tewas ketika aku tiba."     

"Tewas?" Meskipun mereka sudah siap secara mental, Li Fei dan Ke'Er tetap tak kuasa mempertahankan ekspresi mereka secara dramatis setelah memastikan kematian Yang Xue dari Duan Ling Tian.     

Dua baris air mata jatuh dari wajah mereka masing-masing, membuat paras mereka tampak agak kuyu.     

"Namun, aku telah mengamankan tubuhnya dalam sebuah peti mati yang terbuat dari es yang berasal dari salju 10.000 tahun... Sebelumnya, ketika teringat hal itu, aku tidak bisa mengingat alasannya mengapa aku melakukan hal itu."     

Seperti yang dikatakan Duan Ling Tian, ​​ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela nafas, "Sekarang aku paham, sepertinya itu terkait dengan kalian berdua."     

"Hah?" Sementara Li Fei dan Ke'Er sedang merasa kesal dengan kematian Yang Xue, Duan Ling Tian tiba-tiba terdiam dan mengerutkan alisnya.     

Pada saat yang sama, ia merasakan ada sedikit sensasi kesemutan di kedalaman pikirannya.     

Sensasi kesemutan itu membuatnya gemetar tanpa sadar.     

Bersamaan dengan itu, ia mendapati bahwa ada banyak ingatan yang terpisah-pisah melayang di dalam benaknya. Ingatan-ingatan ini sepertinya adalah ingatannya yang belum ia dapatkan kembali.     

Ingatan yang terpisah dalam kelompok-kelompok itu begitu banyak dan penuh sesak. Ia bermaksud ingin menyatukannya tetapi itu sangat sulit.     

"Ah!"     

Pada saat itu, sensasi kesemutan itu tiba-tiba menguat. Duan Ling Tian tidak tahan dan memekik.     

Ia hanya merasakan sakit di kepalanya yang rasanya seperti kepalanya akan terbelah dan terbuka.     

"Bajingan!"     

"Tuan muda!" Li Fei dan Ke'Er sangat terkejut, dan mereka segera berhenti meratapi kematian Yang Xue saat mereka berbalik ke arah Duan Ling Tian dan mengkhawatirkan keadaannya.     

Setelah Duan Ling Tian memekik, tiba-tiba terjadi sebuah perubahan. Seluruh tubuhnya bergetar hebat seolah sesuatu hal yang buruk telah terjadi padanya.     

Pada saat yang sama, sepasang matanya menjadi kusam seakan ia telah menjadi mayat hidup.     

Li Fei dan Ke'Er langsung menjadi cemas. Mereka tidak tahu apa yang terjadi sebelumnya, jadi mereka tidak tahu mengapa pemuda itu tiba-tiba menjadi seperti itu.     

Di bagian timur pulau Pulau Kabut Tersembunyi.     

Dua murid pulau dalam yang Dantiannya telah lumpuh akhirnya berjalan kembali ke bagian timur pulau dengan kedua kaki mereka.     

Dantian mereka telah lumpuh dan mereka telah kehilangan semua Sumber Energi mereka sehingga mereka tidak dapat mengendalikan udara dan terbang.     

Namun, dengan berbagai Penguasaan yang mereka miliki, mereka tidak bergerak terlalu lambat dan dengan cepat bisa mencapai bagian timur pulau, tempat mereka biasa berkultivasi.     

Namun, kali ini, mereka tidak kembali ke tempat mereka dulu untuk berkultivasi.     

Mereka paham dengan jelas di dalam hati bagian timur pulau.     

Mereka kembali hanya dengan satu tujuan: balas dendam!     

"Kakak Senior Chen adalah seorang pria yang bejat ... Karena kita tidak bisa mendapatkan dua perempuan jalang itu, kita akan menghancurkan keduanya!" Salah satu di antara murid pulau dalam itu berkata dengan gusar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.