Maharaja Perang Menguasai Langit

Bertemu Kembali



Bertemu Kembali

3Kedua siluet yang tidak asing semakin menjauh. Duan Ling Tian akhirnya tersadar ketika kedua siluet menghilang ke Kota Kabut Tersembunyi.     

"Siapa mereka?" Duan Ling Tian mengerutkan kening. Kebingungan tertulis di wajahnya.     

Dia menyingkirkan pikiran di benaknya dan mengejar mereka. Sepertinya dia ingin mencari tahu siapa dua siluet yang tidak asing itu.     

Dia pikir punggung kedua wanita itu tampak sangat akrab.     

Jika hanya satu di antara mereka yang tampak akrab dengannya, ia dapat mengabaikannya karena kesalahan atau terlalu banyak berpikir.     

Namun, dua siluet yang dikenalnya muncul pada saat yang bersamaan sepertinya mengatakan kepadanya bahwa itu bukan kebetulan. Dia mungkin kenal dua wanita bertubuh indah itu. Sepertinya dia mengenal mereka sebelumnya, dan hubungan mereka tidak ada duanya.     

Pada saat ini, dia jelas bisa merasakan jantungnya berdetak. Berdetak sangat kencang sampai rasanya ingin melompat keluar dari dadanya.     

Namun, ketika dia memasuki Kota Kabut Tersembunyi, dia tidak dapat menemukan kedua wanita itu.     

'Sepertinya mereka datang dari pulau selatan juga … Itu berarti dua wanita dan wanita berpakaian biru itu pasti orang-orang yang dibawa oleh tokoh digdaya Maharaja Bela Diri atau Maharaja Siluman dari Benua Awan...' Duan Ling Tian menduga-duga.     

Ketika dia tiba di Pulau Kabut Tersembunyi sebelumnya, dia mendengar dari dua murid pulau dalam yang menyambut mereka bahwa pulau selatan adalah tempat mereka menjamu tamu-tamu mereka.     

Para tamu yang tiba di Pulau Kabut Tersembunyi baru-baru ini adalah para tokoh digdaya Maharaja Bela Diri dan Maharaja Siluman dari Benua Awan dan murid-murid mereka yang akan berpartisipasi dalam Kompetisi Bela Diri Kabut Tersembunyi.     

Kota Kabut Tersembunyi sedang ramai. Ketika seseorang memasuki kota, rasanya tidak ada bedanya dengan salah satu kota besar yang ramai di Benua Awan.     

Duan Ling Tian berjalan keliling kota beberapa kali, tetapi usahanya sia-sia. Dia tidak bisa menemukan dua wanita yang tampak sangat akrab dengannya.     

'Lupakan saja. Jika mereka datang untuk Kompetisi Bela Diri Kabut Tersembunyi, aku akan melihat mereka lagi cepat atau lambat … Pada saat itu, aku akan mencari tahu apakah kita saling mengenal,' pikir Duan Ling Tian dalam hati.     

Masih ada beberapa waktu yang tersisa sebelum Kompetisi Bela Diri Kabut Tersembunyi yang diselenggarakan oleh Pulau Kabut Tersembunyi dimulai.     

'Aku akan berkeliling dan melihat apakah aku bisa mengumpulkan semua bahan yang dibutuhkan untuk membuat Peralatan Panah Roh Tingkat Kerajaan … Aku harus menerobos ke Tahap Maharaja Bela Diri sebelum Kompetisi Bela Diri Kabut Tersembunyi dimulai! Aku pasti akan dapat meningkatkan kemampuaku lebih jauh setelah aku membuat seperangkat Peralatan Panah Roh Tingkat Kerajaan dan mengkultivasikan Taktik Bela Diri Tingkat Malaikat, Panah Aerolit Kolosal.'     

Sejak Duan Ling Tian belajar tentang betapa kuatnya Taktik Bela Diri Tingkat Malaikat dari Wang Ba, urgensinya untuk mengkultivasikan Panah Aerolit Kolosal mulai tumbuh. Dia sangat ingin mengkultivasikannya sesegera mungkin.     

'Begitu aku meningkatkan kemampuanku, aku akan bisa mendapatkan peringkat yang baik di Kompetisi Bela Diri Kabut Tersembunyi … Peringkat yang baik berarti lebih banyak Batu Malaikat untukku,' pikir Duan Ling Tian dalam hati ketika matanya berbinar.     

Saat dia mendapat lebih banyak Batu Malaikat, perjalanannya setelah menerobos ke Tahap Maharaja Bela Diri akan lancar.     

Bagaimanapun, Batu Malaikat adalah bahan yang bisa meningkatkan kultivasi tokoh digdaya Maharaja Bela Diri. Batu itu adalah harta yang berharga dan tak ternilai.     

Dia sangat menginginkan Batu Malaikat.     

Pada saat ini, Duan Ling Tian semakin cepat untuk mengumpulkan bahan-bahan.     

Sementara itu, ada tiga siluet berdiri di sebuah toko obat herbal di sisi jalan utama tempat Duan Ling Tian lewat. Dua wanita cantik menemani seorang wanita berpakaian biru.     

Wanita berpakaian biru itu sedang melihat botol pil obat berisi pil obat.     

"Kakak Fei'er, seperti yang kau katakan … Dua orang yang menjengkelkan itu benar-benar tidak berani menggoda kita ketika kita bersama Kakak Senior Xu," wanita cantik dan murni yang tampak berasal dari keluarga sederhana itu berkata pada wanita berpakaian ungu di sebelahnya.     

Wanita berpakaian ungu itu tersenyum ringan setelah mendengar ucapannya.     

Senyumnya yang indah tampak mampu memesona setiap orang, dan meredupkan segala sesuatu di sekitarnya.     

Untuk menyingkirkan dua 'lalat' menjengkelkan itu, dia telah meminta Kakak Senior Xu Rong, murid istimewa Maharaja Bela Diri You Han, untuk menemani mereka hari ini.     

Karena kehadiran Xu Rong, dua 'lalat' yang menjengkelkan itu tidak berani mendekati mereka, apalagi menggoda mereka.     

Wanita berpakaian ungu itu adalah Li Fei.     

Sementara itu, wanita murni yang sepertinya berasal dari keluarga sederhana adalah Ke'er.     

"Hmm?" Tiba-tiba, Li Fei melihat keluar toko obat herbal itu.     

Dia tidak bisa melihat dengan jelas, tetapi dia melihat siluet ungu yang berlalu dengan tergesa-gesa.     

Meskipun dia tidak melihatnya dengan jelas, tubuh indahnya tanpa sadar gemetar.     

"Ba … Bajingan?" Tubuhnya gemetar karena siluet itu begitu tidak asing.     

Dia telah memimpikan siluet itu berkali-kali. Siluet itu muncul dalam mimpinya dan tidak pernah hilang hampir membuatnya gila.     

"Kakak Fei'er, apa kau tidak salah mengira dia sebagai orang lain? Bagaimana mungkin itu Tuan Muda …" Ke'er melihat keluar toko obat herbal itu, tetapi dia tidak melihat siluet ungu yang melintas. Dia pikir itu hanyalah halusinasi Li Fei karena merindukan Duan Ling Tian.     

Menurut pendapatnya, meskipun Tuan Mudanya luar biasa, mustahil baginya untuk berada di sini.     

Di mana tempat ini?     

Ini adalah Pulau Kabut Tersembunyi!     

Sebagai Pulau Malaikat di seberang lautan, Pulau Kabut Tersembunyi terletak di lautan utara Benua Awan. Ada risiko tertentu bahkan untuk tokoh digdaya Maharaja Bela Diri untuk melakukan perjalanan melintasi lautan utara dari Benua Awan ke Pulau Kabut Tersembunyi.     

Tokoh digdaya Maharaja Bela Diri dengan kemampuan biasa-biasa saja bahkan mungkin mati selama perjalanan.     

Ini karena ada banyak makhluk siluman di laut utara. Di antara makhluk siluman, beberapa dari mereka berada di Tahap Maharaja Siluman.     

Mereka berhasil tiba dengan selamat karena perlindungan dari guru mereka, Maharaja Bela Diri You Han.     

Sekarang, Li Fei mengatakan Tuan Mudanya ada di sini?     

Mustahil baginya untuk memercayainya kecuali dia melihatnya dengan matanya sendiri.     

Wuss!     

Hembusan angin bertiup, menyebabkan rambut Ke'er yang halus tergerai di angin. Membingkai wajahnya yang nyaris sempurna.     

Pada saat ini, dia tampak seperti berubah menjadi peri yang turun dari surga ke bumi.     

"Kakak Fei'er!" Dia melihat Li Fei meninggalkannya ketika dia sadar kembali. Li Fei telah meninggalkan toko obat herbal dan mengejar siluet itu.     

Ke'er segera mengejarnya.     

Sementara itu, Kakak Senior mereka Xu Rong bereaksi langsung dan mengejar mereka ketika dia melihat kepergian mereka yang tiba-tiba. Dia segera menyusul Ke'er dan melihat Li Fei pada saat yang bersamaan.     

Yang mengejutkannya, Adik Li Fei yang biasanya taat menghalangi jalan seseorang.     

Orang itu adalah seorang pria berpakaian ungu. Dia berdiri di sana tanpa bergerak.     

"Punggung itu …" Tubuh Ke'er yang indah mulai bergetar ketika dia melihat punggung pemuda berpakaian ungu itu sebelum dia bahkan melihat wajahnya dengan jelas.     

Dia berdiri terpaku di tempat. Seolah-olah kakinya dipenuhi dengan timah.     

Punggung orang itu tidak asing lagi baginya.     

"Ba … Bajingan, benar-benar kau rupanya!" Pada saat ini, Li Fei yang menghalangi jalan pria berpakaian ungu berjalan ke arahnya perlahan. Dia tidak peduli dengan pandangan menghakimi dari orang-orang yang menonton.     

Ada kegembiraan yang tidak bisa dia sembunyikan di wajahnya yang sangat cantik. Air mata sukacita juga mengalir di wajahnya.     

Sudah terlalu lama. Dia akhirnya bertemu dengannya. Pria yang dia, Li Fei, pertahankan sepanjang hidupnya.     

Dia akan mengorbankan apapun untuknya, termasuk nyawanya.     

Segera setelah itu, Li Fei tiba di depan pria berpakaian ungu. Pria itu tidak lain adalah Duan Ling Tian. Dia menatapnya saat air mata sukacita mengalir di wajahnya. Dia bertanya dengan gemetar, "Bajingan, mengapa … Mengapa kau di sini?"     

"Siapa … siapa kau?" Senyum di wajah Li Fei seketika membeku ketika dia mendengar suara itu.     

Suara itu milik Duan Ling Tian.     

Pada saat ini, Duan Ling Tian menatap Li Fei dengan bingung. Orang yang tampak sangat akrab dengannya ini adalah orang asing.     

"Kau … tidak … tidak mengenaliku?" Tiba-tiba, wajah Li Fei berubah pucat. Dia baru saja berhasil menenangkan dirinya, tetapi tubuhnya mulai bergetar lagi.     

Air mata mengalir di wajahnya seperti hujan deras.     

Dia tidak menyangka pria yang hilang begitu lama tidak mengenalinya lagi.     

Apakah dia melupakannya?     

Pada saat ini, Li Fei merasa seolah-olah jantungnya teriris menjadi jutaan keping. Rasa sakit dan penderitaan menyebar ke seluruh tubuhnya dan mencekiknya.     

Fwah!     

Akhirnya, Li Fei tidak bisa lagi menahan darah yang mendidih di tubuhnya. Dia memuntahkan seteguk darah, dan wajahnya menjadi semakin pucat. Rasa sakitnya menyebabkan banyak orang merasa tertekan.     

"Kakak Fei'er!" Pada saat ini, Ke'er akhirnya tersadar, dan dia segera bergegas mendekat. Dia memegang tubuh gemetar Li Fei yang sepertinya akan jatuh setiap saat.     

"Ke'er … Bajingan … Dia tidak mengenaliku," kata Li Fei gemetar saat Ke'er memegangnya. Suaranya bergetar begitu keras seolah-olah dia sangat dingin. Dia tidak bisa berbicara dengan baik sama sekali.     

Mata Ke'er memerah ketika dia mendengarnya dan menatap Duan Ling Tian.     

Sebelum dia bisa berbicara, Duan Ling Tian merasakan sakit yang tidak diketahui dan meraih dadanya. Wajahnya berubah sedikit pucat ketika dia melihat dua wanita yang berdiri di depannya. "Siapa … Siapa kalian berdua?"     

"Mengapa aku merasa kalian berdua begitu akrab … Dan, mengapa … Mengapa aku merasakan sakit yang menyayat di hatiku?" Suara Duan Ling Tian bergetar sedikit saat dia berbicara.     

"Tuan Muda, apakah kau juga lupa tentang Ke'er?" Mata Ke'er bahkan lebih merah sekarang setelah dia mendengarkan ucapan Duan Ling Tian. Air mata mengalir deras di wajahnya yang murni dan cantik. Orang-orang yang menonton merasakan sakit di hati mereka.     

"Bocah ini! Bagaimana dia bisa membuat marah dua wanita ini seperti itu … Aku tahu dia bajingan!"     

"Seorang pria yang tidak tahu berterima kasih seperti dia harus disambar petir!"     

…     

Banyak orang memelototi Duan Ling Tian. Mereka sangat marah dengan perlakuan buruk Duan Ling Tian terhadap kedua wanita itu.     

Ketika orang-orang mengutuk Duan Ling Tian saat Li Fei dan Ke'er memandangnya dengan putus asa, dia memaksakan senyum dan berkata dengan meminta maaf, "Aku kehilangan ingatanku."     

Kehilangan ingatannya?     

Li Fei dan Ke'er berhenti menangis ketika mereka mendengar ucapan Duan Ling Tian, ​​wajah mereka segera dipenuhi dengan kekhawatiran.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.