Maharaja Perang Menguasai Langit

Tahap Raja Bela Diri tingkat Kesembilan



Tahap Raja Bela Diri tingkat Kesembilan

0"Ini luar biasa." Duan Ling Tian mengangguk puas ketika mengetahui bahwa Maharaja Bela Diri Shi Qi, pemilik Hutan Batu Hilang, juga akan datang. Sementara itu, pancaran cahaya dingin di kedalaman matanya semakin kuat seolah ia akan melahap siapa saja yang berani mendekatinya.     

"Apa ada masalah? Adik Ling Tian, apakah ada permusuhan antara dirimu dan Maharaja Bela Diri Shi Qi? "Yang Hui tidak dapat menahan diri untuk bertanya ketika melihat ada sesuatu yang tidak beres dengan ekspresi Duan Ling Tian.     

"Iya." Duan Ling Tian mengangguk.     

Yang Hui tidak meneruskan pertanyaannya tentang masalah tersebut. Ia menyadari Duan Ling Tian tidak mau membicarakannya lebih lanjut terdiam setelah mengangguk.     

Namun, ia mau tidak mau juga mengingatkan, "Adik Ling Tian ... Maharaja Bela Diri Shi Qi telah menerobos ke Tahap Maharaja Bela Diri Tingkat Keempat lebih dahulu dari ku. Jangan meremehkan kemampuannya."     

"Tahap Maharaja Bela Diri Tingkat Keempat…" Duan Ling Tian bergumam pelan. Ekspresinya tetap tidak berubah, tetapi hatinya mau tidak mau menjadi berat.     

Meskipun ia telah mengingat apa yang terjadi di Hutan Batu yang Hilang, ingatan saat ia dirasuki oleh kekuatan iblis dan kemampuan Maharaja Bela diri itu masih tetap kabur di benaknya.     

Setelah mendengarkan peringatan Yang Hui, ia memperoleh sedikit pengetahuan tentang Maharaja Bela Diri Shi Qi.     

Yang Hui terus memimpin di depan saat Duan Ling Tian bergumam pada dirinya sendiri.     

Selama Seleksi masuk Puncak Ling Xuan Peak bagi murid dan pengikut Maharaja Bela Diri itu, basis kultivasinya telah berhasil menembus ke tingkat keenam Tahap Raja Bela Diri.     

Tentu saja, itu semua berkat khasiat Pil Reinkarnasi dan efek pemulihan kembali setelah kehancuran maka ia bisa menerobos dengan begitu cepat.     

Selain itu, peningkatan kemampuannya tidak terbatas pada basis kultivasinya saja.     

Penyatuan Penguasaan dan Penguasaan Pedang yang ia pahami memiliki peningkatan yang besar juga.     

Menurut perkiraannya, peningkatan cepat dari kedua Penguasaan nya seharusnya disebabkan oleh Energi Sisa Jiwa dari Lempeng Belenggu Iblis yang menekan jiwanya.     

Jiwanya yang hancur adalah sebuah berkah terselubung. Karena itu, ia telah memperoleh kemajuan dalam Penguasaan dan perubahan yang tidak bisa dijelaskannya.     

Beberapa bulan telah berlalu sejak Seleksi masuk murid dan pengikut Maharaja Bela Diri di Puncak Ling Xuan. Meski pun berada dalam perjalanan, Duan Ling Tian tidak lupa untuk berkultivasi.     

Selain itu, Maharaja Bela Diri Ling Xuan, Yang Hui, membawa Duan Ling Tian dan sembilan lainnya dengan energinya sehingga Duan Ling Tian tidak perlu mengeluarkan tenaga sama sekali.     

Oleh karena itu, basis kultivasinya telah berhasil menembus ke Tahap Raja Bela Diri Tingkat Kesembilan!     

Di sisi lain, ia berhasil meningkatkan Penyatuan Penguasaan dan Penguasaan Pedang ke tingkat kelima.     

Penguasaan Pedangnya akhirnya bisa menyamai tingkat Penyatuan Penguasaan-nya!     

Itu semua karena tulisan Pedang yang dihafalkan oleh Duan Ling Tian. Tulisan seni Pedang yang berasal dari kata 'Pedang' yang ia temukan di kampung halamannya.     

Tulisan itu ditinggalkan oleh seorang pria yang menyebut dirinya Malaikat Pedang.     

Ketika Duan Ling Tian sedang memikirkan kemampuannya saat ini, sesuatu muncul di benaknya, dan sebuah nama tiba-tiba muncul di benaknya. 'Feng Qing Yang!'     

Itu adalah nama dari pria yang menyebut dirinya sebagai Malaikat Pedang.     

Kenangan yang terkait dengan tulisan 'Pedang' itu berkelebat di benaknya saat ini.     

'Aku penasaran mengapa Penguasaan Pedang ku bisa meningkat begitu cepat. Ia bahkan bisa menyusul Penyatuan Penguasaan ku… Ternyata, itu karena tulisan 'Pedang'. 'Duan Ling Tian sedang berada dalam suasana hati yang baik ketika dia mengingat hal ini.     

Ia menutup matanya lagi.     

Ia tahu betul bahwa kemampuannya saat ini berada jauh di belakang Maharaja Bela Diri Shi Qi yang berada di Tahap Maharaja Bela Diri Tingkat Keempat. Ia harus segera meningkatkan kemampuannya untuk mengalahkan Maharaja Bela Diri Shi Qi.     

Segera setelah itu, ia membenamkan dirinya dalam kultivasi lagi. Ia tidak bisa membiarkan kesempatan untuk berkultivasi tu hilang begitu saja.     

Teknik Penguasa Perang Sembilan Naga, Bentuk Naga Langit!     

Saat Duan Ling Tian berkultivasi, mereka semakin dekat ke Pulau Kabut Tersembunyi dalam pimpinan rombongan Yang Hui.     

Pulau Kabut Tersembunyi berada di dalam Kepulauan Malaikat di Seberang Lautan. Banyak tokoh digdaya tahap Maharaja Bela Diri dan Maharaja Siluman dari Benua Awan yang akan datang ke Pulau Kabut Tersembunyi.     

Kemampuan Maharaja Bela diri dan Maharaja Siluman ini setara dengan Maharaja Bela diri dan Maharaja Siluman yang terkenal di Benua Awan.     

Tiga orang yang terkuat di Pulau Kabut Tersembunyi adalah tiga Penguasa Pulau Kabut Tersembunyi.     

Mereka bertiga berkuasa di Pulau Kabut Tersembunyi. Mereka memiliki banyak murid di bawah mereka. Meskipun mereka tidak mengkategorikan nya sebagai murid atau pengikut, mereka memiliki sistem peringkat sendiri.     

Ada murid inti, murid pulau dalam, dan murid pulau luar.     

Ketiga jenis murid Pulau Kabut Tersembunyi menerima perlakuan yang berbeda juga.     

Kompetisi Bela Diri Kabut Tersembunyi diselenggarakan oleh Pulau Kabut Tersembunyi.     

Selain mengundang murid-murid di bawah Maharaja Bela Diri dan Maharaja Siluman dari Benua Awan, murid-murid luar biasa dari Pulau Kabut Tersembunyi juga akan ikut serta dalam kompetisi bela diri itu.     

Saat itu, tokoh digdaya dari Pulau Kabut Tersembunyi dan Benua Awan yang berada di bawah usia tujuh puluh tahun akan terlibat dalam persaingan yang ketat.     

Saat ini, tepatnya tersisa waktu tiga bulan sebelum Kompetisi Bela Diri Kabut Tersembunyi dimulai.     

Namun, sudah tampak ada kerumunan di Pulau Kabut Tersembunyi.     

Tokoh digdaya Maharaja Bela Diri dan Maharaja Siluman yang berangkat dari Benua Awan lebih awal telah tiba di Pulau Kabut Tersembunyi bersama sepuluh murid mereka yang paling menonjol.     

Mereka disambut dengan keramahan yang luar biasa di Pulau Kabut Tersembunyi itu.     

Tokoh digdaya tahap Maharaja Bela Diri dan Maharaja Siluman ini bersama dengan murid-murid mereka telah dipersiapkan tempat tinggal di rumah-rumah yang tersendiri.     

Rumah-rumah mewah ini tersebar di selatan Pulau Kabut Tersembunyi.     

Bagian selatan Pulau Kabut Tersembunyi dipenuhi dengan tanaman hijau subur dan udara yang segar. Sumber Energi Langit dan Bumi terkonsentrasi dan menjadikannya tempat yang bagus untuk kultivasi.     

Kebanyakan orang yang antusias datang ke Pulau Kabut Tersembunyi pasti tahu bahwa pulau itu kaya akan Batuan Induk. Mereka memiliki cadangan tersembunyi di bawah tanah di sisi timur pulau. Lingkungan kultivasi di Pulau Kabut Tersembunyi dipengaruhi oleh cadangan Batuan Induk.     

Oleh karena itu, sisi timur Pulau Kabut Tersembunyi adalah tempat kultivasi terbaik di pulau itu.     

Tempat itu juga merupakan tempat ketiga Penguasa Pulau Kabut Tersembunyi, murid inti, dan murid pulau dalam berkultivasi.     

Karena status mereka yang rendah, murid pulau luar tidak diizinkan masuk ke sana.     

Murid pulau luar tersebar di sisi utara dan barat Pulau Kabut Tersembunyi itu.     

Pemandangan di seputar Pulau Kabut Tersembunyi itu sangat indah dengan tanaman hijau yang subur di mana-mana.     

Bertentangan dengan keadaan di pinggiran Pulau Kabut Tersembunyi, ada sebuah kota yang luas dan megah di tengah pulau. Itu adalah satu-satunya kota di Pulau Kabut Tersembunyi.     

Itu adalah Kota Kabut Tersembunyi!     

Selain beberapa tetua dan tetua sementara Pulau Kabut Tersembunyi, ada juga beberapa tokoh digdaya tahap Maharaja Bela diri dari Benua Awan yang tinggal di Kota Kabut Tersembunyi.     

Di samping orang-orang itu, Kota Kabut Tersembunyi sebagian besar ditempati oleh penduduk asli.     

Penduduk aslinya adalah keturunan dari murid Pulau Kabut Tersembunyi sejak pulau itu didiami.     

Keturunan yang berbakat akan menjadi murid Pulau Kabut Tersembunyi sementara mereka yang tidak menetap di Kota Kabut Tersembunyi, menjalankan bisnis-bisnis kecil.     

Bertahun-tahun telah berlalu, Kota Kabut Tersembunyi telah berkembang pesat, dan sekarang menjadi sebuah kota yang ramai.     

Di bagian selatan Pulau Kabut Tersembunyi adalah sebuah tempat dimana mereka menyambut tamu mereka.     

Maharaja Bela Diri dan Maharaja Siluman dari Benua Awan dengan sepuluh murid mereka yang paling menonjol telah diatur untuk tinggal di sini.     

Di kompleks sebuah rumah besar di selatan Pulau Kabut Tersembunyi, seorang pria paruh baya yang berpakaian santai sedang menatap dua wanita muda di hadapannya dengan tatapan yang mesum. "Adik, aku yakin kalian berdua belum pernah ke Kota Kabut Tersembunyi dan ini pertama kalinya kalian datang ke Pulau Kabut Tersembunyi, kan? Bagaimana kalau kami mengajak kalian berkeliling?"     

Pria paruh baya lainnya berdiri di sampingnya dengan ekspresi serupa di wajahnya. Ia menatap kedua wanita di depannya dengan pandangan nafsu dan hasrat yang tidak terselubung. Ada sorot cabul di dalam mata mereka.     

Karena mereka telah tinggal di Pulau Kabut Tersembunyi selama bertahun-tahun ini, ini adalah pertama kalinya mereka melihat kecantikan seperti itu. Mereka benar-benar merasa perjalanan mereka ke sini sebelumnya cukup membawa keuntungan.     

Kedua wanita di depan mereka tampak begitu cantik hingga membuat nafas mereka sedikit memburu. Mereka hampir kehilangan jiwa mereka saat melihat kedua wanita itu.     

Penampilan mereka bisa dibilang tiada tara. Mereka sangat cantik.     

Meskipun mereka berdua luar biasa, kedua wanita itu memiliki karisma yang sangat berbeda.     

Yang berpakaian ungu muda memiliki aura memikat yang sepertinya mampu membuat semua pria jatuh cinta padanya seperti sekuntum mawar merah.     

Jika wanita berbaju ungu itu adalah sekuntum mawar merah, wanita lain akan terlihat seperti sekuntum teratai salju yang suci. Dia tampak seperti gadis cantik dari keluarga sederhana. Imut dan naif.     

Keduanya memiliki kecantikan masing-masing.     

"Itu benar, Adik. Dengan ditemani Kakak-kakak Senior, kami jamin perjalanan kalian ke Kota Kabut Tersembunyi akan menjadi berkesan," kata pria paruh baya lainnya. Dia tidak repot-repot menyembunyikan hasrat yang ada di matanya.     

Meskipun kedua pria paruh baya itu berpakaian santai, mereka masing-masing memiliki tanda di ikat pinggang mereka yang terbuat dari bahan yang entah apa namanya. Kata 'Dalam' terukir pada tanda itu.     

Jika penduduk asli di Pulau Kabut Tersembunyi ada di sini, mereka akan bisa mengenali tanda apa itu. Itu adalah tanda yang dikenakan oleh murid-murid pulau dalam di Pulau Kabut Tersembunyi untuk menunjukkan identitas mereka.     

Kemampuan murid pulau dalam Pulau Kabut Tersembunyi serupa dengan murid Maharaja Bela Diri biasa di Benua Awan.     

"Kami berterima kasih atas kebaikan Kakak Senior… Tapi kami baru saja tiba jadi kami berencana untuk beristirahat yang baik dan cukup. Kami belum memiliki rencana untuk pergi ke Kota Kabut Tersembunyi dulu," kata wanita muda berpakaian ungu itu perlahan. Ia tampak sopan, tetapi ada sedikit rasa benci pada kedua pria paruh baya itu terbersit di matanya yang indah.     

"Jika itu masalahnya, kami akan kembali lain hari," kata salah satu pria paruh baya.     

Segera setelah itu, kedua pria paruh baya itu berbalik. Begitu mereka berbalik, wajah mereka langsung berubah serius.     

Mereka telah datang ke sini setidaknya sudah sepuluh kali belakangan ini, tetapi mereka selalu ditolak setiap kalinya.     

Karena itu, kesabaran mereka semakin menipis.     

Jika kedua wanita itu adalah wanita biasa, mereka tidak akan ragu menggunakan kekerasan jika mereka tidak bisa meyakinkan mereka dengan kata-kata.     

Sayangnya, kedua wanita yang mereka lihat itu adalah murid langsung seorang Maharaja Bela diri dari Benua Awan. Meskipun kemampuan kedua wanita itu lebih rendah dari kemampuan mereka, mereka tidak berani bersikap agresif.     

Jika mereka melakukan hal itu sama saja mereka mencari mati.     

Keduanya hanyalah murid pulau dalam Pulau Kabut Tersembunyi. Bahkan jika mereka terbunuh oleh tokoh digdaya Maharaja Bela Diri dari Benua Awan itu, ketiga Penguasa Pulau Kabut Tersembunyi itu tidak akan melakukan apa-apa.     

Akan menjadi cerita yang berbeda jika mereka adalah murid inti Pulau Kabut Tersembunyi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.